2 menit Sahabat 99, kamu masih ingat apa itu kelompok hewan amfibi? Yuk, pahami kembali makna, ciri-ciri, dan contohnya yang ada di sekitar kita. Berikut ulasan lengkapnya! Show Populasi amfibi di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia dengan total 392 spesies yang tersebar di berbagai daerah. Setidaknya sekitar 176 spesies di dalamnya merupakan amfibi endemik Indonesia. Namun apa sih sebenarnya makna dari istilah ‘amfibi’? Berikut penjelasan lengkap mengenai hewan amfibi yang menarik untuk kamu simak. Apa Itu Hewan Amfibi?1. Pengertian Hewan AmfibiIstilah ‘amfibi’ berasal dari bahasa Yunani, yakni “amphi” yang berarti ‘rangkap’ dan “bios” yang berarti kehidupan. Secara harfiah ini berarti ‘rangkap kehidupan’ atau dalam hal ini ‘hidup di dua alam’. Artinya hewan amfibi merupakan binatang yang bisa hidup di dua alam, yaitu darat dan air. Mereka juga termasuk kelompok hewan bertulang belakang atau vertebrata. Hewan yang tergolong kelas Amphibia ini hidupnya bergantung pada suhu lingkungan. Ini karena mereka tidak bisa melakukan proses metabolisme untuk mendapatkan panas. Oleh sebab itu amfibi mendapatkan energi dengan mengambil sumber panas dari lingkungan sekitarnya. Kondisi ini membuatnya termasuk jenis binatang berdarah dingin atau poikiloterm. 2. Ciri-Ciri Umum AmphibiaKelompok hewan satu ini memiliki ciri-ciri umum yang bisa kamu gunakan untuk mengidentifikasinya. Berikut merupakan ciri-ciri hewan amfibi:
Sebagai catatan, biasanya seekor amfibi akan bertelur di tempat dengan kelembapan tinggi. Telurnya kemudian akan menetas menjadi larva atau berudu yang bernapas menggunakan insang. Seiring pertumbuhannya, alat pernapasan ini akan berubah menjadi kulit dan paru-paru ketika dewasa. 3. Jenis AmfibiGolongan hewan amfibi terbagi lagi menjadi tiga kelompok kecil, yaitu ordo anura, caudata, dan gymnophiona. Anggota ordo anura merujuk pada kodok atau katak yang ciri utamanya adalah bertubuh pendek, lidah terbelah dua, mata menonjol, bisa melompat, serta tidak memiliki ekor. Setidaknya ada 351 spesies kodok dan katak yang teridentifikasi di Indonesia. Selanjutnya ada ordo caudata atau salamander yang bukan hewan endemik dari negara kita. Spesies salamander ada yang bernapas menggunakan paru-paru, insang, atau bahkan kulit. Tubuhnya cenderung berlendir untuk menjaga kelembapan kulit ketika berada di daratan. Lalu terakhir ada ordo gymnophiona berupa hewan sesilia yang mirip cacing besar atau ular. Kelompok hewan ini tergolong langka karena hanya bisa kamu temukan di kedalaman hutan serta daerah sungai atau rawa. Ia memiliki kemampuan menggali di tanah yang gembur hingga berlumpur berkat kepalanya yang keras. Contoh Hewan AmfibiSudah mulai terbayang apa saja contoh hewan yang hidup di dua alam? Agar semakin yakin, berikut beberapa contoh hewan amfibi yang bisa kamu temukan di lingkungan sekitar:
*** Semoga informasi ini bermanfaat untukmu, Sahabat 99. Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia. Jangan lupa, kunjungi 99.co/id dan temukan hunian impianmu sekarang! Ada beragam pilihan properti menarik, seperti hunian di kawasan Dago Village Bandung. Katak merupakan makhluk hidup. Katak adalah hewan amfibi, yaitu hidup di darat dan air. Pada tahap berudu, katak hidup di air dan bernapas menggunakan insang. Pada saat dewasa, katak bernapas menggunakan paru-paru dibantu dengan kulit yang dapat menyerap oksigen pada kondisi lembab. Jadi, jawaban yang tepat adalah C.
Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi KOMPAS.com - Amfibi adalah kelompok hewan yang dapat hidup di dua tempat, yaitu di air dan juga di darat. Istilah ‘amfibi’ berasal dari bahasa Yunani, yakni “amphi” yang berarti rangkap dan “bios” yang berarti kehidupan. Sehingga, secara harfiah ini berarti kehidupan rangkap atau dalam hal ini hidup di dua alam (air dan darat). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), amfibi adalah jenis hewan berdarah dingin yang bisa hidup di darat dan di air. Namun, tidak semua hewan amfibi benar-benar hidup di dua tempat. Beberapa jenis hewan memiliki kecenderungan untuk hidup di satu tempat antara air atau darat. Yang pasti, saat hidup di darat pun jenis hewan amfibi tidak bisa jauh dari air. Karena itu sebagian besar hewan amfibi akan tinggal di tempat lembap, seperti rawa dan hutan hujan tropis. Baca juga: Amfibi: Ciri-ciri dan Klasifikasinya Hewan amfibi termasuk kelompok hewan bertulang belakang atau vertebrata. Hewan yang tergolong kelas Amphibia ini hidupnya bergantung pada suhu lingkungan. Ini karena mereka tidak bisa melakukan proses metabolisme untuk mendapatkan panas. Oleh karena itu, amfibi mendapatkan energi dengan mengambil sumber panas dari lingkungan sekitarnya. Kondisi ini membuatnya termasuk jenis hewan berdarah dingin atau poikiloterm. Populasi amfibi di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia dengan total 392 spesies yang tersebar di berbagai daerah. Setidaknya sekitar 176 spesies di dalamnya merupakan amfibi endemik Indonesia. Baca juga: Poikiloterm: Hewan Berdarah Dingin Hewan yang masuk ke dalam kelas Amphibia memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan hewan lain. Berikut merupakan ciri-ciri hewan amfibi:
Biasanya seekor amfibi akan bertelur di tempat dengan kelembaban tinggi. Telurnya kemudian akan menetas menjadi larva atau berudu yang bernapas menggunakan insang. Seiring pertumbuhannya, alat pernapasan ini akan berubah menjadi kulit dan paru-paru ketika dewasa. Baca juga: Fertilisasi Internal dan Fertilisasi Eksternal Jenis-jenis hewan amfibiGolongan hewan amfibi terbagi lagi menjadi tiga kelompok kecil, yaitu ordo anura, caudata, dan gymnophiona. Berikut penjelasannya: Ordo anura merujuk pada kodok atau katak yang ciri utamanya adalah bertubuh pendek, lidah terbelah dua, mata menonjol, bisa melompat, serta tidak memiliki ekor. Ada sekitar 351 spesies kodok dan katak yang teridentifikasi di Indonesia. Ordo caudata atau salamander yang bukan hewan endemik dari negara kita. Spesies salamander ada yang bernapas menggunakan paru-paru, insang, atau bahkan kulit. Tubuhnya cenderung berlendir untuk menjaga kelembaban kulit ketika berada di daratan. Ordo gymnophiona berupa hewan sesilia yang mirip cacing besar atau ular. Kelompok hewan ini tergolong langka karena hanya bisa kamu temukan di kedalaman hutan serta daerah sungai atau rawa. Baca juga: Perbedaan Sistem Pernapasan Berudu dan Katak Dewasa Ordo amfibi ini juga memiliki kemampuan menggali di tanah yang gembur hingga berlumpur berkat kepalanya yang keras. Sistem pernapasan pada amfibiHewan amfibi memiliki dua sistem pernapasan yaitu insang dan paru-paru. Beberapa jenis lain juga bisa bernapas menggunakan kulitnya. Contohnya katak yang saat menetas memiliki insang untuk bernafas, namun setelah dewasa beralih menjadi paru-paru. Adapun, ada juga hewan amfibi yang memiliki kemampuan menahan napas yang baik sehingga bisa bertahan di dalam air dalam waktu lama. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. |