Mengapa Jepang sering mengalami bencana gempa bumi brainly?

Jakarta -

Jepang merupakan negara yang terletak di kawasan Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire. Posisi geologi Jepang yang berada pada Ring of Fire menyebabkan wilayah Jepang sering mengalami gempa bumi dan gunung meletus.

Cincin Api Pasifik adalah gugusan gunung berapi yang terletak di Samudera Pasifik. Beberapa negara yang terletak di kawasan tersebut antara lain Jepang, Indonesia, Selandia Baru, Filipina, hingga beberapa wilayah Amerika.

Terletak di Ring of Fire menjadikan wilayah Jepang didominasi oleh pegunungan. Sekitar tiga perempat dari tanah nasional adalah pegunungan. Jepang memiliki sekitar 200 gunung berapi, sekitar 60 di antaranya aktif. Akibatnya, gempa bumi dan letusan gunung berapi sering terjadi, seperti dilansir dari mlit.go.jp.

Jepang memiliki potensi gempa bumi dan bencana yang begitu besar karena negara tersebut berada di atas empat lempengan besar kerak bumi, yang disebut lempeng tektonik. Lempeng-lempeng ini saling bertabrakan dan memicu gempa bumi mematikan. Kira-kira 90 persen dari semua gempa bumi di dunia dan 80 persen yang terbesar terjadi di sepanjang Ring of Fire, dilansir Live Science.

Bentangan Ring of Fire Jepang adalah tempat pertemuan lempeng Amerika Utara, Pasifik, Eurasia, dan Filipina. Jepang Utara sebagian besar berada di atas ujung barat lempeng Amerika Utara. Jepang Selatan sebagian besar berada di atas lempeng Eurasia.

Sekitar 1.500 gempa bumi melanda negara kepulauan tersebut setiap tahun. Getaran kecil terjadi hampir setiap hari. Gempa mematikan adalah bagian tragis dari masa lalu bangsa. Seperti gempa besar Kanto tahun 1923 yang menewaskan lebih dari 100.000 orang di sekitar Tokyo, kini diperingati sebagai Hari Pencegahan Bencana nasional.

Selain rentan gempa bumi dan letusan gunung berapi, Jepang juga rawan terjadi banjir hingga tsunami. Wilayah pegunungan yang mendominasi Jepang menciptakan sungai yang pendek dan memiliki lereng saluran yang curam. Sungai-sungai membawa sedimen ke dataran untuk membentuk dataran aluvial berukuran sedang.

Sungai-sungai Jepang rentan terjadi banjir bandang karena kemiringan lereng di sepanjang cekungan dan relatif pendek. Rasio debit aliran puncak terhadap daerah cekungan relatif besar, berkisar antara 10 kali hingga 100 kali lipat dari sungai-sungai besar di negara lain. Permukaan air akan naik dan turun sangat cepat.

Terlepas dari ancaman bencana alam yang begitu besar akibat terletak di Ring of Fire, Negeri Sakura ini memiliki potensi keindahan alam dan budaya yang kental. Salah satunya Gunung Fuji merupakan gunung tertinggi yang menjadi daya tarik turis mancanegara dan Ojigi, budaya hormat orang Jepang.

Simak Video "Gempa M 5,7 Guncang Seram Bagian Timur Maluku!"



(kri/nwy)

Mengapa Jepang sering mengalami bencana gempa bumi brainly?

Indonesia termasuk negara yang rawan akan bencana alam. Yuk, simak cara penaggulangan dan mengatasi bencana gempa dan tsunami berikut ini.

--

Masih ingatkah kamu musibah yang melanda Aceh dan menelan ratusan ribu korban jiwa? Baru-baru ini juga masih banyak bencana gempa bumi yang melanda berbagai wilayah di tanah air. Memang secara geografis, banyak wilayah Indonesia yang rawan akan bencana alam, salah satunya adalah gempa dan tsunami. 

Peristiwa tsunami Aceh, gempa Lombok, tsunami di Palu, dan gempa di Padang beberapa hari lalu seharusnya menyadarkan kita akan pentingnya tindakan penanggulangan dan mitigasi bencana alam gempa dan tsunami di Indonesia. 

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), saat terjadi gempa besar yang memicu tsunami warga hanya mempunyai waktu 10 hingga 30 menit untuk menyelamatkan diri. Hal inilah yang disebut dengan waktu emas (golden time). Keputusan dan tindakan yang diambil dalam rentang waktu yang sempit ini akan menjadi penentu hidup dan mati seseorang. So, idealnya setiap dari kita harus memiliki pengetahuan yang lengkap saat terjadi bencana. Apa saja yang harus dilakukan? Yuk, kita lihat!

1. Membuat tempat berlindung tahan gempa

Mengapa Jepang sering mengalami bencana gempa bumi brainly?
Bangunan tahan gempa (Sumber: wands.gr)

Jepang adalah salah satu negara yang sering dilanda bencana gempa dan tsunami. Namun, hal ini tidak menghalangi Jepang untuk tetap bangkit dan menjadi negara yang maju seperti sekarang. Nah, banyak hal yang dapat kita tiru dari Jepang untuk menghadapi bencana, salah satunya membuat bangunan tahan gempa.

Gedung tinggi di kota-kota besar di Jepang dirancang agar dapat bergoyang, bukan terguncang saat gempa melanda. Konstruksi ini menjadikan bangunan lebih aman. Selain itu, sebagian wilayah pesisir Jepang juga memiliki tsunami shelter atau tempat berlindung dari tsunami yang juga dirancang tahan gempa. Kawasan lain juga dilindungi dengan pintu banjir yang dirancang bisa menahan arus air dari tsunami. Keren banget ‘kan?

Baca juga: Apa Saja Faktor yang dapat Menjadi Penyebab Tsunami?

2. Ketahui cara melakukan evakuasi mandiri

Mengapa Jepang sering mengalami bencana gempa bumi brainly?
Evakuasi mandiri (Sumber: share.america.gov)

Memanfaatkan waktu emas atau golden time sebaik mungkin adalah hal terpenting yang harus kamu lakukan jika kamu tinggal di wilayah pesisir. Nah, memiliki pengetahuan yang cukup mengenai evakuasi mandiri akan sangat membantu, lho.

Evakuasi mandiri adalah tindakan evakuasi yang dilakukan tanpa menunggu arahan dari petugas. Saat kamu merasakan gempa yang kuat dan lama, maka kamu harus curiga dan segera lari menjauhi pantai atau bergerak ke daratan yang lebih tinggi. Pelatihan evakuasi mandiri ini harus termasuk penyediaan jalur dan tempat evakuasi yang telah disiapkan pemerintah kepada warga di daerah rawan.

3. Pahami status peringatan dini

Mengapa Jepang sering mengalami bencana gempa bumi brainly?
Kenali peringatan dini tsunami (Sumber: noaa.gov)

BMKG biasanya akan mengeluarkan peringatan dini lima menit setelah gempa terjadi ke wilayah dengan potensi tsunami. Penting untuk kamu memahami status peringatan ini agar dapat segera melakukan evakuasi. Peringatan ini diberikan dalam tiga kategori berbeda, yaitu:

  • AWAS: Tinggi tsunami diperkirakan lebih dari tiga meter dan warga diminta evakuasi segera. Pemerintah daerah setempat harus menyediakan informasi jelas mengenai jalur dan tempat evakuasi terdekat.
  • SIAGA: Tinggi tsunami diperkirakan ada dikisaran 0,5 meter hingga tiga meter. Pemerintah diharapkan dapat mengerahkan warga untuk evakuasi.
  • WASPADA: Tinggi tsunami kurang dari 0,5 meter. Walau kecil, warga tetap diminta untuk menjauhi pantai atau sungai.

4. Tetap tertib dan tidak melebih-lebihkan keadaan


Mengapa Jepang sering mengalami bencana gempa bumi brainly?
Jangan melebih-lebihkan keadaan dan saling membantu (Sumber: act.id)

Saat terjadi bencana, jangan melebih-lebihkan kondisi bencana seperti membuat video berisikan tangisan atau komentar yang menyalahkan pemerintah, apalagi menyebarkan foto kondisi korban di media sosial. Sebarkanlah tips seputar mengatasi bencana, peringatan pemerintah, nomor telepon penting call center, atau update terkini kondisi bencana.

Untuk kamu yang berada di daerah bencana, dianjurkan untuk tetap tertib. Janganlah bertindak semena-mena karena hal ini hanya akan membahayakan diri sendiri dan orang lain. Jangan membuat kericuhan saat proses pembagian bantuan dan tingkatkan solidaritas serta gotong royong.

5. Mengembangkan sistem pemantau agar selalu siap menghadapi bencana

Mengapa Jepang sering mengalami bencana gempa bumi brainly?
Sistem pemantau agar siap hadapi bencana (Sumber: news.sky.com)

Kembali mencontoh dari Jepang yang memiliki sejarah gempa yang panjang, mereka telah mempersiapkan sistem respon, prasarana, dan warganya untuk siap menghadapi potensi bencana. Pemerintah Jepang melakukan investasi besar-besaran untuk mengembangkan sistem pemantau.

Melalui Badan Meteorologi Jepang (JMA), Jepang mempunyai sistem yang dapat mengirimkan peringatan tsunami dalam waktu tiga menit dari gempa bumi terjadi. Mereka juga mempunyai sistem pengeras suara untuk menyiarkan informasi darurat kepada warga. Untuk di daerah pedesaan, warga juga diberikan radio oleh pemerintah agar dapat menerima perintah mengungsi. Kesiapan dalam menghadapi gempa juga telah menjadi bahan latihan untuk anak usia sekolah, lho.

--

Guys, hal terpenting yang harus kita lakukan saat terjadi bencana adalah tetap bersatu dan saling membantu. Jangan sebarkan ketakutan, tetapi sebarkanlah pengetahuan agar kita semua dapat melakukan langkah antisipasi serta penanggulangan bencana dengan cepat. Siapa tahu kamu akan menjadi seorang ahli yang dapat membantu pemerintah membuat teknologi pemantau yang berhasil meminimalisir korban saat terjadi bencana gempa dan tsunami. So, belajarlah lebih giat untuk kemajuan bangsa melalui ruangbelajar! #BelajarJadiMudah dengan video beranimasi yang akan membantu kamu memahami materi dengan lebih cepat.

Mengapa Jepang sering mengalami bencana gempa bumi brainly?