Jelaskan bagaimana cara berlari dan berjalan di air

Jelaskan bagaimana cara berlari dan berjalan di air

Atlet lompat jauh Indonesia, Maria Londa, berlari di air saat latihan fisik di Hotel Century Senayan, Jakarta, Jumat (11/5/2018). Latihan ini merupakan persiapan jelang Asian Games XVIII. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Jakarta - Berlari di dalam air menjadi tantangan yang cukup sulit. Gerakan Anda menjadi tidak leluasa dalam bergerak karena adanya tekanan dari air. Namun, manfaat lari di dalam air ternyata tidak kalah dengan lari di daratan.

Nama olahraga lari di dalam air ini adalah aqua jogging atau deep water running. Dengan melakukan olahraga ini, Anda bisa mendapatkan manfaat lari dan juga merasakan suasana berenang secara bersamaan.

Buat Anda yang sedang malas berlari karena takut kepanasan dan sedang malas berkeringat, olahraga aqua jogging atau deep water running ini bisa jadi pilihan.

Berikut merangkum dari berbagai sumber tentang manfaat lari dalam air bagi kesehatan. 

Namun, sebelum mengetahui berbagai manfaatnya, berikut ini Bola.com akan memberikan tips cara lari di dalam air terlebih dulu. 

1. Lakukan pemanasan ringan selama 2-3 menit untuk mengurangi risiko cedera

2. Lakukan adaptasi dan penyesuaian dengan air dengan berjalan terlebih dahulu

3. Usahakan kaki menapak di lantai kolam, kalau tidak bisa pakailah pelampung agar Anda bisa terus terapung

4. Usahakan agar tangan tidak membantu pergerakan seperti saat berenang. Ayunkan hanya kaki saja seperti gerakan jogging biasa

5. Setelah terbiasa dengan berjalan terlebih dahulu, Anda bisa melanjutkan dengan sedikit demi sedikit mempercepat langkah.

6. Pertahankan kecepatan gerakan dan perhatikan detak jantungmu. Nantinya detak jantungmu akan menyesuaikan dan terbiasa dengan latihan ini.

Banyak pesepak bola, atau olahragawan lainnya melakukan kegiatan pemulihan cedera dengan berenang. Tidak hanya itu, ternyata berlari di dalam air juga mempercepat pemulihan cedera, bahkan juga sekaligus mencegah cedera persendian.

Saat mengalami cedera tentunya Anda tidak bisa melakukan olahraga yang biasa dijalani. Tetapi berbeda dengan olahraga di dalam air, khususnya aqua jogging ini. Dengan berlari di dalam air, Anda bisa menjaga kebugaran sekaligus mempercepat pemulihan cedera.

Dengan menurunkan tingkat stres di bagian kaki, lari di air bisa mengurangi risiko cedera berkelanjutan karena tekanan yang kamu rasakan ketika berlari di air tentunya cukup kuat. 

Ketika berlari di dalam air, tentunya seluruh tubuh selain kepala akan terendam air. Otot-otot Anda mendapat tekanan dari air sehingga ketika akan menggerakkan tubuh, tentunya Anda harus berusaha melawan tekanan air tersebut.

Oleh karena itu, tentunya otot akan berkontraksi dan membuatnya menjadi lebih kuat dengan lari di dalam air ini. Dengan melakukan olahraga ini secara rutin, tentunya Anda akan terasa lebih bugar dan lebih kuat daripada biasanya.

Berbeda dengan berlari seperti biasa, berlari di dalam air mungkin akan terasa lebih mudah dan tidak begitu melelahkan. Tetapi walaupun begitu, ternyata dampak yang ditimbulkan oleh berlari di air justru membutuhkan banyak energi daripada lari di darat. Dengan ini tentunya akan membuat Anda membakar lebih banyak kalori juga.

Bahkan berlari di dalam air akan membakar kalori dua setengah kali lebih banyak dari berlari di darat. Ketika melakukan lari di dalam air selama 30 menit, Anda akan bisa membakar sebanyak 345 kalori. Sementara bila Anda melakukan olahraga lari di darat dengan waktu 30 menit juga, kamu hanya membakar sekitar 144 kalori. 

Disadur dari: Liputan6 (Penulis Husnul Abdi/Editor Septika Shidqqiyah, published: 16/4/2019)

Tyas Wening Senin, 14 Desember 2020 | 12:01 WIB

Jelaskan bagaimana cara berlari dan berjalan di air

Berjalan adalah salah satu gerak dasar pada gerak ritmik (Pixabay)

Bobo.id - Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, tentu ada berbagai gerakan yang kita lakukan.

Gerakan ini dilakukan saat berpindah tempat, atau melakukan aktivitas lainnya.

Nah, dalam berolahraga ada yang disebut sebagai gerak ritmik.

Gerak ritmik ini mencakup tiga gerakan dasar, yaitu berjalan, berlari, dan melompat.

Apa pengertian dari gerak ritmik dan bagaimana cara melakukan gerak dasar gerak ritmik dengan cara yang benar, ya?

Simak penjelasannya berikut ini, yuk!

Baca Juga: Variasi Gerak Dasar Olahraga Atletik: Berjalan, Berlari, Melompat, dan Melempar


Page 2


Page 3

Jelaskan bagaimana cara berlari dan berjalan di air

Pixabay

Berjalan adalah salah satu gerak dasar pada gerak ritmik

Bobo.id - Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, tentu ada berbagai gerakan yang kita lakukan.

Gerakan ini dilakukan saat berpindah tempat, atau melakukan aktivitas lainnya.

Nah, dalam berolahraga ada yang disebut sebagai gerak ritmik.

Gerak ritmik ini mencakup tiga gerakan dasar, yaitu berjalan, berlari, dan melompat.

Apa pengertian dari gerak ritmik dan bagaimana cara melakukan gerak dasar gerak ritmik dengan cara yang benar, ya?

Simak penjelasannya berikut ini, yuk!

Baca Juga: Variasi Gerak Dasar Olahraga Atletik: Berjalan, Berlari, Melompat, dan Melempar

Berjalan di dalam air adalah kemampuan dasar renang untuk bertahan hidup dan merupakan cara yang bermanfaat agar bisa tetap mengambang di air. Ini adalah sesuatu yang bisa Anda pelajari bahkan sebelum belajar berenang. Berjalan di dalam air juga sering digunakan dalam olahraga akuatik seperti polo air. Meskipun bukan perenang hebat, Anda bisa membangun stamina dan belajar cara berjalan di dalam air dalam waktu lama dan meningkatkan kekuatan tubuh.

  1. 1

    Gunakan lengan dan tungkai. Gunakan semua lengan dan tungkai dengan tubuh tegak (vertikal). Jika Anda mengubah posisi tubuh menjadi horizontal dan mulai menendang dengan tungkai dan mengayuh dengan kaki, berarti Anda mulai berenang, bukan berjalan di dalam air.

  2. 2

    Jaga agar kepala berada di atas air dan bernapaslah dengan normal. Jaga agar kepala berada di atas air dan coba untuk mengatur pernapasan dengan pelan. Memperlambat pernapasan akan membuat Anda tenang, menghemat energi, sehingga bisa berjalan di dalam air lebih lama.

  3. 3

    Gerakkan lengan secara horizontal. Jika menggerakkan lengan ke atas dan ke bawah maka tubuh akan bergerak ke atas dan ke bawah lagi karena Anda harus menarik lengan kembali ke atas. Gerakkan lengan ke depan dan ke belakang dengan tangan tertutup menghadap ke arah gerakan. Hal ini akan menjaga tubuh tetap berdiri tegak.

  4. 4

    Gerakkan tungkai secara memutar atau tendang tungkai ke belakang dan ke depan. Jika Anda menggerakkan tungkai secara memutar, jangan meruncingkan kaki dan membuatnya kaku. Jika Anda menendang tungkai ke belakang dan ke depan, runcingkan kaki ke bawah dan tendang secara konstan.

  5. 5

    Jika perlu, berbaringlah telentang dan kayuhlah lengan dan kaki. Berhentilah mengayuh sejenak dengan cara berbaring telentang. Anda masih harus mengayuh lengan dan kaki, tetapi tidak sebanyak seperti saat tubuh dalam posisi vertikal.

  6. 6

    Berpeganglah pada peralatan mengapung jika Anda sulit berada di dalam air. Batang kayu. Dayung. Perahu karet. Apa pun itu, gunakan segala jenis peralatan mengapung yang bisa bisa digunakan untuk berpegangan dan membantu Anda berdiri di dalam air. Semakin sedikit energi yang digunakan untuk tetap berdiri di dalam air, semakin lama Anda berada di dalamnya.

  1. 1

    Lakukan gerakan anjing mengayuh. Gerakan anjing mengayuh adalah gerakan di mana Anda menggerakkan lengan ke depan sambil menendang tungkai kaki ke atas dan ke bawah.

    • Keuntungannya: gerakan ini tak membutuhkan banyak “tenik yang tepat” untuk melakukannya.
    • Kekurangannya: Gerakan ini menguras energi, berarti Anda tidak bisa melakukan teknik ini untuk waktu yang lama.

  2. 2

    Coba tendangan mengibas. Tendangan mengibas adalah Anda berjalan di dalam air dengan tungkai sambil menjaga lengan direntangkan agar seimbang. Untuk melakukan tendangan mengibas, runcingkan jari-jari kaki ke bawah dan tendang salah satu tungkai ke depan sambil menendang tungkai lainnya ke belakang. Lakukan tendangan ke depan dan ke belakang yang konsisten.

    • Kelebihannya: Anda bisa membuat lengan dalam keadaan bebas saat melakukan tendangan mengibas, sehingga memberikan peluang untuk melakukan hal lain dengan lengan.
    • Kekurangannya: karena Anda hanya menggunakan tungkai agar tubuh tetap berdiri, teknik ini bisa menegangkan.

  3. 3

    Lakukan tendangan katak. Tendangan katak adalah Anda menggerakkan kaki ke samping, lalu membawanya kembali ke posisi semula. Tendangan katak juga disebut tendangan cambuk. Mulailah dengan kedua tungkai bersama-sama, gerakkan kaki ke samping, lalu bawa kembali ke posisi semula.

    • Kelebihannya: tendangan ini tidak terlalu melelahkan daripada tendangan mengibas atau gerakan anjing mengayuh.
    • Kekurangannya: menggunakan tendangan ini menyebabkan Anda keluar dari air tiba-tiba lalu masuk kembali dan bukan tetap dalam keadaan diam.

  4. 4

    Cobalah gerakan mengayuh. Gerakan mengayuh memungkinkan Anda berjalan di dalam air dengan tangan. Untuk mengayuh, rentangkan tangan ke samping dan masukkan ke dalam air. Dengan telapak tangan saling menghadap satu sama lain, gerakkan kedua tangan ke arah satu sama lain, hingga hampir menyentuh. Ketika mencapai titik ini, putar kedua telapak tangan ke arah luar dan gerakkan tangan kembali ke posisi semula. Jagalah agar kedua tangan melakukan gerakan berubah-ubah ke belakang dan ke depan.

    • Kelebihannya: Anda bisa menjaga tungkai agar tetap bebas dengan gerakan mengayuh ini, sehingga memungkinkan Anda menggabungkan gerakan ini dengan teknik berjalan di dalam air seperti tendangan mengibas.
    • Kekurangannya: Anda harus menjaga seluruh tubuh agar tetap berada di dalam air (kecuali kepala).

  5. 5

    Cobalah tendangan memutar. Disebut juga gerakan eggbeater, teknik ini mengharuskan Anda menggerakkan satu kaki searah jarum jam sementara menggerakkan kaki lain berlawanan arah dengan jarum jam. Teknik ini sulit untuk dikuasai, tetapi banyak menghemat energi.

    • Kelebihannya: Anda menghemat banyak energi dengan melakukan teknik ini jika bisa menguasainya.
    • Kekurangannya: teknik ini sulit untuk dikuasai dan banyak orang perlu berlatih secara ekstensif untuk mempelajarinya.

  6. 6

    Cobalah teknik helikopter kecil. Berbaringlah telentang di dalam air dengan cara yang sama seperti mengapung. Gerakkan segera tangan dengan gerakan memutar. Gerakkan kaki ke atas dan ke bawah bersama-sama.

    • Kelebihannya: ini adalah gerakan yang sangat mudah untuk dijelaskan pada anak-anak.
    • Kekurangannya: memutar tangan bisa menjadi hal yang melelahkan.

  • Bersantailah dan hematlah energi. Semakin lama Anda berjalan di dalam air, maka akan semakin lelah, dan semakin rentan terkena hipotermia.
  • Jika perlu, gunakan peralatan mengapung. Peralatan ini membuat Anda terbiasa mengapung di air.
  • Semakin asin atau manis airnya, maka semakin mudah untuk mengapung.
  • Jika Anda berenang dan menjadi lelah, berenanglah tanpa menggunakan lengan.
  • Berlatih akan memudahkan Anda untuk menahan bobot tubuh untuk berdiri di atas air.

  • Berenanglah selalu dengan seorang teman.
  • Jika Anda baru bisa berenang, jangan mencoba membuat orang lain terkesan saat berada di dalam air (seperti berjalan di dalam air tanpa lengan, tanpa kaki, dan sebagainya).

wikiHow adalah suatu "wiki", yang berarti ada banyak artikel kami yang disusun oleh lebih dari satu orang. Untuk membuat artikel ini, 35 penyusun, beberapa di antaranya anonim, menyunting dan memperbaiki dari waktu ke waktu. Artikel ini telah dilihat 151.072 kali.

Daftar kategori: Olahraga Individu

Halaman ini telah diakses sebanyak 151.072 kali.