Apa saja gejala penyakit asam lambung

KOMPAS.com - Pernahkah Anda merasa perih di lambung atau kerap disebut sakit perut? Bisa jadi Anda sedang mengalami asam lambung naik.

Kondisi ini seringkali disertai dengan rasa mual bahkan hingga muntah.

Penyakit asam lambung adalah kondisi yang disebabkan asam lambung naik dari perut ke kerongkongan.

Seperti dilansir Web MD, saluran pencernaan tubuh kita memiliki pintu masuk ke perut berupa katup. Katup tersebut berupa cincin otot disebut sfingter esofagus bagian bawah.

Dalam keadaan normal, katup ini dapat kembali tertutup rapat setelah dilewati makanan.

Baca juga: Asam Lambung Naik Bisa Sebabkan Kanker Kerongkongan, Kenapa Begitu?

Namun, begitu ada masalah, kinerja katup bisa terganggu sehingga tidak klep ini tidak tertutup sempurna atau terkadang terbuka.

Saat katup di saluran pencernaan ini tidak tertutup sempurna, asam yang diproduksi di perut dapat naik ke kerongkongan.

Jika asam lambung naik dari perut ke kerongkongan lebih dari dua kali seminggu, kemungkinan penderita mengidap gastroesophageal reflux disease (GERD).

Baca juga: 8 Makanan Penyebab Asam Lambung Naik

Asam lambung bisa naik karena masalah kelainan lambung. Selain itu, penyebab asam lambung naik yang umum di antaranya:

  • Makan terlalu banyak
  • Langsung berbaring setelah makan
  • Makan terlalu dekat dengan waktu tidur
  • Makan makanan tertentu seperti jeruk, tomat, cokelat, mint, sampai makanan pedas lain
  • Minum teh, kopi, soda, alkohol, dll
  • Merokok
  • Hamil
  • Efek samping obat-obatan

Baca juga: Cara Menghilangkan Lendir di Tenggorokan akibat Asam Lambung

Ketika asam lambung naik ke kerongkongan, tubuh bisa merasakan sejumlah gejala.

Gejalanya bisa tergantung organ yang ikut terpengaruh asam lambung. Untuk itu, tidak semua penderita penyakit asam lambung punya gejala sama.

Gejala penyakitnya bisa ringan sampai berat. Melansir Healhline, berikut beberapa ciri-ciri Anda terkena penyakit asam lambung:

  • Heartburn

Apa saja gejala penyakit asam lambung
Shutterstock.com Ilustrasi sakit GERD

Heartburn adalah ciri-ciri asam lambung kambuh yang paling kerap dilaporkan penderitanya.

Perut kita secara alami terlindungi dari sifat korosif asam lambung.

Namun, jika klep saluran pencernaan tidak berfungsi optimal, asam lambung dari perut bisa naik ke kerongkongan dan menimbulkan heartburn.

Heartburn adalah sensasi panas mirip terbakar yang tidak nyaman di dada.

Tingkat keparahan heartburn yang dirasakan penderita asam lambung bisa ringan sampai menyakitkan.

Baca juga: 5 Cara Alami Mengatasi Asam Lambung Naik saat Puasa

  • Mulut terasa asam atau pahit

Jika naiknya asam lambung dari perut singgah ke belakang tenggorokan sampai mulut, Anda bisa merasakan asam atau pahit.

Beberapa penderita juga melaporkan, rasa asam atau pahit di mulut ini diikuti timbulnya rasa panas mirip terbakar di tenggorokan dan mulut.

  • Regurgitasi

Apa saja gejala penyakit asam lambung
shutterstock Ilustrasi asam lambung, GERD

Regurgitasi adalah perasaan ada cairan, makanan, atau asam lambung yang bergerak ke atas kerongkongan.

Beberapa penderita yang mengalami regurgitasi bisa sampai muntah.

Bayi dan anak-anak yang terkena GERD dapat mengalami regurgitasi berulang.

Baca juga: Bisakah Asam Lambung Naik (GERD) Sebabkan Serangan Jantung?

  • Dispepsia

Dispepsia adalah masalah pencernaan yang menyebabkan rasa tidak nyaman di bagian tengah atau atas perut.

Penderita penyakit asam lambung yang mengalami dispepsia bisa merasakan mual, mulas, sakit perut, kembung, begah, sering bersendawa, dan muntah.

  • Sakit tenggorokan

Ciri-ciri asam lambung kambuh lainnya adalah sakit tenggorokan.

Naiknya asam lambung dari perut ke kerongkongan bisa mengiritasi tenggorokan.

Tak pelak penderitanya bisa mengalami radang tenggorokan, suara serak, sampai timbul sensasi benjolan di tenggorokan.

Baca juga: 6 Pilihan Menu Makanan untuk Penderita Asam Lambung

  • Batuk kering

Apa saja gejala penyakit asam lambung
Thinkstock Ilustrasi

Gejala asam lambung naik lainnya adalah batuk kering. Batuk kering karena tenggorokan teriritasi asam lambung ini jamak dialami anak-anak dan orang dewasa.

Batuk berulang tersebut merupakan reaksi alami tubuh untuk membersihkan tenggorokan dari zat asing, termasuk asam lambung.

Anda perlu waspada dan segera mencari perawatan medis apabila gejala asam lambung naik dari perut ke kerongkongan cukup parah dan menimbulkan gejala:

  1. Sakit perut dan heartburn sangat parah
  2. Disertai nyeri dada
  3. Dada terasa seperti diremas-remas, kencang, dan sangat sakit

Perawatan darurat juga diperlukan apabila penyakit asam lambung kambuh disertai gejala:

  1. Sesak napas
  2. Mual
  3. Pusing
  4. Berkeringat
  5. Ada rasa sakit yang menjalar dari perut dan dada ke lengan, bahu, punggung, leher, atau rahang

Segera bawa penderita ke UGD apabila gejala asam lambung naik disertai muntah atau BAB berdarah.

Baca juga: Apakah Puasa Aman untuk Penderita Asam Lambung?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apa saja ciri

Gejala umum asam lambung naik selain rasa panas di dada dan jantung berdebar antara lain:.
Napas menjadi bau..
Batuk..
Sulit menelan..
Suara serak..
Sendawa..
Kerongkongan sakit..

Apa yang dirasakan saat sakit lambung?

Gejala utama dari asam lambung naik adalah rasa seperti terbakar di dada (heartburn), yang bisa memburuk setelah makan atau saat berbaring. Gejala ini dapat disertai dengan keluhan gangguan pencernaan lainnya, seperti sering bersendawa, mual dan muntah, maag dan sesak napas, serta mulut terasa asam.

Dimana letak sakit asam lambung?

Penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease / GERD adalah kondisi ketika asam lambung naik ke esofagus atau kerongkongan. Kondisi ini dapat menimbulkan nyeri pada ulu hati, heartburn, serta berbagai gejala lainnya pada area dada bagian bawah dan perut.

Apa yang terjadi jika asam lambung sudah parah?

Asam lambung yang tidak diobati bisa memicu peradangan, terbentuknya jaringan parut, dan pertumbuhan jaringan abnormal di kerongkongan. Akibatnya, kerongkongan bisa lebih sempit dan kaku. Hal itu membuat penderita susah menelan makanan, minuman, serta sesak bapas.