Attana va katan papam, attana sankilissati. Attana akatam papam, attana va visujjhati. Suddhi asuddhi paccattam, nanno annam visodhaye Show
Oleh diri sendiri kejahatan dilakukan, oleh diri sendiri pula orang ternodai. Oleh diri sendiri kejahatan tak dilakukan, oleh diri sendiri pula seseorang menjadi suci. Suci tidak suci tergantung pada diri sendiri, tak seorang pun dapat menyucikan orang lain. (Dhammapada, syair 165) Manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupannya akan dihadapkan dengan kondisi yang menuntut adanya sikap tanggung jawab pada setiap perannya. Tanggung jawab itu merupakan ciri dari manusia yang berbudaya. Tanggung jawab akan mulai tampak dikala manusia sudah menyadari atas perbuatan baik dan perbuatan buruk yang dilakukan. Karena itu tanggung jawab adalah sikap yang sangat penting dan harus dimiliki oleh setiap manusia. Melalui perilaku sikap tanggung jawab, seseorang dapat dihargai oleh orang lain. Sikap tanggungjawab dalam bekerja adalah bagian dari kinerja institusi. Tanggung jawab merupakan sikap yang ditunjukkan oleh seorang pegawai terhadap apa yang telah ditugaskan kepadanya. Bertanggung jawab atas apa yang dilimpahkan pimpinan akan menjamin kepercayaan pimpinan dan menjaga kenyamanan kerja serta produktifitas kerja. Tanggung jawab adalah bentuk komitmen individu dalam setiap aktifitasnya. Dalam ajaran Buddha, sikap mental yang perlu dibangun dalam mewujudkan tanggung jawab kerja adalah Citta dan Vimamsa. Setiap perbuatan manusia memiliki karma-nya sendiri. Perbuatan yang baik akan mendatangkan karma baik, begitupun sebaliknya. Dengan kemampuan untuk memperhatikan segala hal yang sedang dikerjakan tanpa membiarkannya begitu saja (citta) maka ia akan dapat menyelesaikan pekerjaanya. Pekerjaan yang diperhatikan dan disadari dengan sepenuh hati (vimamsa) akan mendatangkan hasil yang baik. Mari kita tanamkan dalam diri, bahwa sebagai ASN, kita adalah orang yang sangat bertanggung jawab, yang di dalam diri ini terdapat kebaikan dan juga kebiasaan buruk, kebaikan yang selalu menanti kesempatan yang sesuai untuk berbuah dan matang. Pepatah kuno mengatakan “ada begitu banyak hal baik dalam keburukan dan begitu banyak hal buruk dalam kebaikan”. Karena itu, tumbuh kembangkan kesadaran kita bahwa setiap kita bertanggung jawab untuk perbuatan baik dan buruk, setiap kita dapat membentuk masa depannya sendiri. Jika sebagai ASN tidak bertanggungjawab terhadap tugas pekerjaannya, maka ia hanya akan menjadi beban bagi institusi. Begitu pentingnya tanggung jawab bagi kehidupan ASN, sehingga jika sikap ini sudah tidak ada pada diri setiap ASN maka ASN lain juga akan merasakan dampaknya. Kita percaya bahwa tanggung jawab dapat mengubah cara kita dalam memandang diri sendiri dan bagaimana kita akan dipandang oleh orang lain. Karena tanggung jawab akan membekali kita dengan kemampuan untuk mengendalikan perilaku diri sendiri, untuk berpikir kritis, berkinerja baik, dan menyelesaikan tugas besar maupun kecil dengan baik. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan dimilikinya sikap tanggung jawab dalam bekerja, antara lain: 1. Dapat membangun hubungan kerja yang baik 2. Dapat membentuk rasa kepedulian dan empati kepada teman kerja 3. Dapat menemukan cara terbaik dalam menyelesaikan banyak tugas 4. Dapat membangun konsistensi dalam setiap tindakan Marilah kita fokus untuk menjadi ASN yang lebih bertanggung jawab. Dengan harapan semoga kita dapat tumbuh dan berkembang lebih baik lagi dari sebelumnya dan bahkan mungkin akan menjadi ASN yang inspiratif dan berprestasi. Semoga semua makhluk hidup berbahagia. Caliadi (Dirjen Bimas Buddha) Ilustrasi - Berikut materi dan pembahasan jawaban dari pertanyaan Buku Tematik tema 5 kelas 6: tentang Ayo, Belajar Berwirausaha Halaman 161 162, dan 165.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut jawaban dari pertanyaan "Jika kamu adalah Pak Gino, bagaimana kamu melaksanakan tanggung jawabmu sebagai seorang wirausahawan?" buku tematik kelas 6 tema 5: Subtema 3. Buku Tematik Tema 5 untuk kelas 6 SD/MI ini, mengangkat judul tentang "Ayo, Belajar Berwirausaha". Materi buku tematik kelas 6 tema 5 berjudul 'Wirausaha' ini terdapat pada Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2018. Pada materi kali ini, kamu akan diajak untuk mempelajari bagaimana menjadi seorang wirausaha cilik dan bagaimana cara memualai suatu wirausaha. Berikut kunci jawaban dan pembahasan materi pembelajaran 4 mengenai 'Usaha di Sekitarku'. ilustrasi Belajar dari Rumah (Freepik)Ayo Membaca Pada halaman 159 sampai 161, teman-teman diminta menyimak sebuah percakapan. Suatu sore, Udin dan teman-teman berkesempatan bertemu dengan Pak Gino. Beliau adalah seorang tokoh wirausahawan sukses yang sederhana dan suka berbagi ilmu. Beliau memulai usaha mainan kayu edukatif beberapa tahun yang lalu. Sekarang, produknya sudah dikenal dan digunakan oleh berbagai TK dan Taman Bermain. Udin : Pak Gino, aku sangat kagum dengan produk buatan Pak Gino. Suatu saat nanti, aku ingin bisa menjadi wirausahawan sukses seperti Bapak. Bagaimana awal mula Pak Gino memulai usaha ini? Pak Gino : Bapak saya seorang perajin kayu. Sejak kecil, saya sering membantu bapak. Bapak sering membuatkan saya mainan dari sisa-sisa kayu. Mainan-mainan itu membantu saya untuk lebih mudah memahami pelajaran matematika. Nah, kemudian saya memiliki keinginan untuk membuat berbagai mainan kayu. Saya ingin mainan itu juga membantu anak-anak memahami pelajarannya. Jakarta - Setiap orang pada hakikatnya telah diberikan tanggung jawab, yang telah menjadi bagian dari kehidupan manusianya sebagai kodrat. Namun, belum tentu semua orang dapat mengetahui dan memahami apa sebenarnya arti dari tanggung jawab. Lalu apa sebenarnya arti dari tanggung jawab itu? Berikut akan dibahas secara lengkap pengertian tanggung jawab, contoh, bentuk, dan ciri-cirinya. Pengertian Tanggung JawabTanggung jawab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan keadaan untuk wajib menanggung segala sesuatunya. Dalam hal ini, jika dijabarkan tanggung jawab adalah kesadaran seseorang akan kewajiban untuk menanggung segala akibat dari sesuatu yang telah diperbuatnya. Dikutip dari buku yang diterbitkan oleh Kemendikbud berjudul "Pendidikan Orang Tua: Mengembangkan Tanggung Jawab Pada Anak" (2016), menerangkan bahwa sikap tanggung jawab akan terbentuk, seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak yang berasal dari dalam hati dan kemauan sendiri untuk melakukan suatu kewajiban. Bentuk-bentuk Tanggung Jawab:Seperti yang dikutip dari buku yang diterbitkan oleh Kemendikbud berjudul "Pendidikan Orang Tua: Mengembangkan Tanggung Jawab Pada Anak" (2016) tanggung jawab terbagi menjadi kepada Tuhan, diri sendiri, keluarga, masyarakat, serta bangsa dan negara. 1. Tanggung Jawab kepada TuhanManusia merupakan salah satu dari banyaknya bukti makhluk ciptaan Tuhan YME. Rasa tanggung jawab manusia sebagai ciptaan kepada Tuhan adalah dengan selalu bersyukur dan menjaga semua nikmat yang telah diberikan-Nya, serta senantiasa untuk mentaati segala perintah dan menjauhi segala larangan Tuhan. 2. Tanggung Jawab kepada Diri SendiriMenanamkan sikap tanggung jawab pada diri sendiri dapat mencerminkan karakter diri kita. Tanggung jawab dengan diri sendiri, yaitu: -Menjaga diri sendiri dari hal-hal yang membahayakan. -Menjaga kebersihan diri -Menjaga kesehatan dan gizi seimbang.-Menjaga keamanan.-Melaksanakan apa yang sudah dijanjikan. -Bertanggung jawab terhadap perkataan dan perbuatan. -Bertanggung jawab terhadap keputusan yang menjadi pilihannya. 3. Tanggung Jawab kepada Keluarga
Bertanggung jawab dalam keluarga adalah dengan selalu menjaga nama baik keluarga, dengan cara:-Memelihara kebersihan, kenyamanan, keamanan dalam keluarga.-Mematuhi aturan yang telah ditetapkan bersama-sama. -Bertingkah laku sesuai norma dan aturan yang berlaku dalam keluarga. -Menjaga keharmonisan keluarga dengan saling menyayangi, menghormati, dan menghargai. 4. Tanggung Jawab kepada Lingkungan dan MasyarakatSebagai makhluk sosial, tentunya kita memiliki tanggung jawab dalam lingkungan bermasyarakat, yang dapat dilakukan di antaranya dengan: -Berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan masyarakat, misalnya menjaga kebersihkan lingkungan, menjaga keamanan, dan ketertiban dalam masyarakat. -Tidak melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan peraturan/norma yang berlaku. -Berani melaporkan kejadian yang merugikan masyarakat kepada yang berwenang. -Menghargai perbedaan agama, suku, dan budaya. 5. Tanggung Jawab kepada Bangsa dan Negara-Menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.-Mencintai tanah air dengan melestarikan bahasa dan seni budayanya.-Menghargai keanekaragaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. -Selalu mencintai semua produk-produk buatan dalam negeri. Ciri-ciri dari Sikap Bertanggung Jawab:-Selalu berhati-hati.-Disiplin untuk menepati janji yang telah dibuatnya.-Berusaha melakukan tugas dengan semaksimal mungkin. -Mampu menangung risiko atas ucapan dan perbuatannya.-Memiliki komitmen yang tinggi terhadap sesuatu.-Rela berkorban. -Jujur dalam melakukan sesuatu. -Berani menangung risiko. -Peduli dengan kondisi lingkungan sekitarnya. Dari penjelasan yang sudah dibahas di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sikap bertangung jawab akan mengajarkan seseorang agar lebih kuat menghadapi segala permasalahan yang didapatkannya dan lebih berhati-hati untuk bertindak dan selalu merencanakan segala sesuatu yang ingin dilakukanya dengan matang. Tak hanya itu, memiliki sikap tanggung jawab, juga akan membuat seseorang akan mudah untuk dipercaya, dihormati, dan dihargai serta disenangi oleh orang lain. Jangan lupa menumbuhkan sikap bertanggung jawab ya detikers! Simak Video "Respons Masyarakat Tentang Kebijakan Kemendikbudristek" (nwy/nwy) |