Simpulkanlah topik yang dibahas pada tes soal 13

Simpulkanlah topik yang dibahas pada tes soal 13

Simpulkanlah topik yang dibahas pada tes soal 13
Lihat Foto

Kompas.com/VANYA KARUNIA MULIA PUTRI

Ilustrasi struktur teks diskusi

KOMPAS.com - Teks diskusi adalah teks yang berisikan pendapat dari beberapa pihak mengenai suatu permasalahan yang sedang dibahas.

Diskusi biasanya diawali dari proses pembahasan sebuah isu, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan pendapat, dan diakhiri dengan proses pengambilan kesimpulan.

Sering kali muncul dua pendapat berbeda dalam diskusi. Pihak yang satu pro terhadap isu yang sedang dibahas, sementara pihak lainnya tidak setuju atau kontra.

Menurut Taufiqur Rahman dalam buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2018), teks diskusi mempunyai 4 struktur, yaitu isu, argumen pendukung, argumen penentang, serta kesimpulan.

Baca juga: Pengertian Teks Diskusi

Berikut penjelasan lebih lanjut soal struktur teks diskusi:

Isu

Dikutip dari buku Elemen-elemen Multimedia untuk Pembelajaran (2020) karya Janner Simarmata, dkk, isu adalah pengenalan topik yang menjadi bahan diskusi.

Isu juga bisa berupa tema atau permasalahan yang hendak dicari solusi atau penyelesaiannya. Dalam isu biasanya dijelaskan pula latar belakang timbulnya masalah serta pentingnya pemecahan masalah tersebut.

Argumen pendukung

Argumen adalah pendapat dari berbagai sudut pandang. Argumen pendukung merupakan pendapat yang pro atau setuju dengan isu yang sedang dibahas.

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), argumen pendukung harus disertai fakta, data, pengalaman penulis, serta referensi yang berkaitan dengan isu tersebut.

Argumen penentang

Selanjutnya, argumen penentang. Argumen ini memuat pendapat yang bertentangan dengan argumen pendukung.

 Baca juga: Kata Rujukan: Pengertian, Jenis, dan Contoh Kalimatnya

Dalam memaparkan argumen penentang, penulis juga harus menyertakan data, fakta, pengalaman, serta referensi terkait.

Kesimpulan

Struktur teks diskusi ini berisikan rekomendasi atau kesimpulan mengenai isu atau permasalahan. Pada bagian ini, penulis akan menyimpulkan atau memberi rekomendasi.

Sebaiknya mengambil jalan tengah ketika mengambil keputusan, agar rekomendasi atau kesimpulan yang diambil tidak menimbulkan permasalahan baru.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Simpulkanlah topik yang dibahas pada tes soal 13

Pada artikel ini, kita akan membahas secara dasar mengenai teks diskusi, struktur , kaidah kebahasaan serta contoh teks diskusi. Yuk kita belajar hari ini!

--

Ketika dihadapkan oleh masalah, tentu kalian pernah berdiskusi untuk memecahkan hal tersebut , bukan? Jika pernah, pasti kalian tahu, dong, kalau di setiap diskusi ada banyak gagasan yang akan dituangkan sebagai alternatif mencari jalan keluar. 

Nah, dalam suatu kegiatan berdiskusi formal pun demikian, gagasan atau ide biasanya akan dicatat dalam teks diskusi. Teks diskusi ini dibuat untuk mendokumentasikan, merangkum, atau menyimpan hal-hal penting dalam suatu pertemuan ilmiah agar dapat digunakan kembali saat dibutuhkan.

Baca juga: Membahas Teks Tanggapan Berisi Kritik dan Pujian

Pengertian Diskusi

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai apa itu teks diskusi, pertama mari terlebih dahulu kita ketahui apa itu diskusi. Diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran dan pendapat sebagai respons dari suatu masalah. 

Jadi, dapat dikatakan pengertian teks diskusi adalah media yang digunakan untuk mencatat hal-hal penting tentang suatu masalah dalam pertemuan ilmiah tersebut. Adapun hal-hal yang terekam di dalamnya dapat berupa pendapat dari berbagai pihak yang muncul dalam diskusi, baik berupa persetujuan maupun penolakan. 

Oke, setelah kamu sudah mulai memahami apa itu diskusi dan bagaimana memulainya, sekarang kita coba pahami mengenai struktur teks diskusi.

Simpulkanlah topik yang dibahas pada tes soal 13

Baca juga: Contoh Cerpen Singkat dan Menarik Beserta Strukturnya

Tujuan Teks Diskusi

Seperti jenis teks lainnya yang kita pelajari di pelajaran B. Indonesia, teks diskusi juga memiliki tujuan khusus. Tujuan utama dari  teks diskusi adalah menyajikan pendapat, sudut pandang, atau perspektif yang berbeda terhadap suatu permasalahan.  Jadi, pihak yang berdiskusi kemudian akan saling bertukar pikiran dan mendapat perspektif yang beragam

Selain itu, teks diskusi juga bertujuan sebagai media untuk menguji gagasan diri sendiri, maupun menguji gagasan atau pendapat dari orang lain. Dengan terjadinya pertukaran gagasan, kita tentunya bisa mempelajari hal baru, dari sudut pandang orang lain yang mungkin tidak terlihat oleh kita.

Struktur Teks Diskusi

1. Pendahuluan (Isu)

Isu adalah unsur dalam teks diskusi yang berisi gambaran atau fenomena permasalahan yang akan dibahas dalam kegiatan diskusi. Misalnya saja, dalam pertemuan ini, permasalahan yang akan dibahas adalah pemilihan pengurus desa.

Dalam isu di teks diskusi, terdapat beberapa poin penting yang harus diperhatikan, yakni:

  • Terdapat suatu pernyataan untuk membatasi topik yang dibahas
  • Mengandung latar belakang topik yang dibahas
  • Menyoroti sudut pandang berbeda yang akan dibahas

2. Isi (Rangkaian Argumen)

Ketika akan berdiskusi, tentunya kita punya latar belakang atau alasan dibalik kenapa kita harus berdiskusi. Umumnya ada permasalahan yang harus dicari solusinya melalui diskusi. Hal tersebut ialah rangkaian argumen. 

Dalam teks diskusi, isi atau rangkaian argumen adalah struktur yang berkaitan dengan pernyataan dan alasan logis dari berbagai pihak, yang digunakan untuk mendukung atau menolak suatu pendapat  mengenai permasalahan yang sedang dibahas dalam diskusi. Perlu diingat juga, rangkaian argumen dalam isi teks diskusi paling tidak harus memiliki dua macam pandangan yakni bagi yang pro dan kontra terhadap suatu kondisi/peristiwa.

Argumen ketika berdiskusi bersifat:

  • Berisi ide pokok atau pendapat, baik pro maupun kontra, serta alasan logis yang mendasari pendapat tersebut.
  • Disampaikan dengan bahasa yang persuasif.

Dalam hal ini, setiap peserta diskusi diberikan kebebasan untuk menyampaikan argumennya, selama tidak merugikan, menyakiti, dan mengancam peserta lainnya. Contoh: Calon pengurus desa seharusnya memiliki visi dan misi yang mengarah pada kemajuan desa di sektor pertanian. 

3. Simpulan atau saran

Simpulan dalam teks diskusi adalah rekapitulasi hasil, rekomendasi, atau solusi dari permasalahan yang sudah dibahas. Sebaiknya, hasil diskusi haruslah berisi rekomendasi atau jalan tengah untuk mencari solusi dari permasalahan yang sedang terjadi. 

Simpulan atau saran merupakan bagian akhir yang menjadi rekomendasi atau hasil dari diskusi yang didapat dari mengumpulkan atau mengelaborasi masing-masing argumen dari setiap orang yang terlibat dalam diskusi. Berikut poin penting dari simpulan:

  • Memuat simpulan argumen dari sisi pro dan kontra.
  • Memperlihatkan evaluasi argumen yang paling efektif.
  • Memuat rekomendasi atau jalan tengah yang tidak memihak terhadap persoalan yang dibahas.

Contoh: Pada akhirnya, semua kandidat pun dilantik untuk masa bakti 5 tahun ke depan.

Simpulkanlah topik yang dibahas pada tes soal 13

Baca juga:  Mengenal Teks Laporan Percobaan

Kaidah Kebahasaan Teks Diskusi

Dalam kaidah kebahasaan dari teks diskusi terdapat konjungsi pertentangan dan perbandingan. Konjungsi pertentangan adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat yang menyatakan pertentangan atau perlawanan. 

Adapun konjungsi perbandingan diartikan sebagai kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat yang menyatakan perbandingan. Dari kedua konjungsi tersebut, penggunaan tanda baca koma seringkali salah penempatan ketika menyusun sebuah kalimat dalam teks diskusi. Berikut ini beberapa poin yang perlu diperhatikan terlebih dahulu untuk menghindari kesalahan itu, ya!

1. Konjungsi Pertentangan

Konjungsi ini ditandai dengan kata sedangkan, tetapi, dan melainkan yang dalam penulisannya didahului tanda baca koma.

….,sedangkan…..

Mudahnya, konjungsi sedangkan digunakan di dalam kalimat yang subjeknya berbeda.

Contoh: Amir akan belajar Bahasa Indonesia, sedangkan Farhan akan belajar Bahasa Inggris.

….,tetapi….

Konjungsi tetapi digunakan di dalam kalimat yang subjeknya sama dan dapat dipasangkan dengan kata tidak.

Contoh: Gina berkeinginan pergi ke Bali, tetapi tidak memiliki waktu luang.

…..,melainkan….

Konjungsi melainkan digunakan di dalam kalimat yang subjeknya sama dan dapat dipasangkan dengan kata bukan.

Contoh: Dia bukan seorang Guru, melainkan seorang Dosen.

2. Konjungsi perbandingan

Hanya terdiri atas konjungsi … lebih …, daripada …. Konjungsi ini hanya digunakan untuk membandingkan dua hal yang berbeda . Konjungsi lebih hanya dapat dipasangkan dengan konjungsi daripada.

Contoh: Haris lebih menyukai teh daripada kopi.

Baca juga: Pengertian dan Penulisan Daftar Pustaka yang Baik

---

Eits, sebelum masuk ke contoh teks diskusi, simak info singkat berikut ini dulu, yuk! Kita kenalan sama fitur ADAPTO. Fitur belajar yang menawarkan pengalaman belajar yang jauh lebih interaktif dan membuat kamu seperti memiliki guru privat sendiri di rumah. Klik banner di bawah untuk info lebih lanjut!

Simpulkanlah topik yang dibahas pada tes soal 13

Contoh Teks Diskusi

Ingin menulis sebuah teks diskusi, tapi masih buntu harus mulai dari mana? Tenang aja, kamu bisa coba simak satu contoh teks diskusi berikut ya! Jika sudah tergambar, kamu bisa tuh, langsung mulai kemukakan pendapatmu dalam sebuah teks diskusi!

Haruskah Surplus Pangan Didayagunakan?

Struktur Pendahuluan

Kebutuhan dasar manusia terdiri atas kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Itu artinya, sebelum memenuhi kebutuhan yang lain, ketiga kebutuhan ini, (yaitu) kebutuhan makanan, pakaian, dan tempat tinggal harus dipenuhi lebih dulu, Sayangnya, bahkan kebutuhan dasar pun masih menjadi masalah yang sampai saat ini tidaklah mudah untuk dipecahkan, terutama terkait dengan kebutuhan pangan. 

Struktur Pendahuluan

FAO (Food and Agriculture Organization) sebagai organisasi pangan internasional mencatat bahwa angka malnutrisi di dunia masih tinggi, termasuk di Indonesia, Setidaknya pada tahun 2016 tercatat sebanyak 19,4 juta penduduk Indonesia mengalami malnutrisi. 

Di waktu yang bersamaan, Indonesia menjadi negara dengan pembuang makanan kedua terbanyak di dunia. Makanan-makanan yang dibuang tersebut berasal dari sisa makanan pesta, acara perusahaan atau perkantoran, restoran, bahkan sisa makanan rumah tangga. Apakah sisa makanan in sebegitu tidak berharganya sehingga harus dibiarkan membusuk begitu saja di tempat sampah? Ataukah ada cara lain untuk memberdayakannya?

Sebuah organisasi nirlaba telah berupaya memberikan solusi bagi permasalahan terkait pembuangan sisa makanan ini. Dengan slogan zero food waste dan zero hunger tampak jelas visi dan misi yang diusungnya. Mereka mengajak berbagai pihak untuk mendonasikan surplus dan sisa makanan tak tersentuh yang dihasilkan untuk disalurkan pada kelompok-kelompok yang membutuhkan mulai dari para pengungsi sampai kaum marginal. 

Dengan pendekatan 3R yang diterapkan, yakni re-distribute, re-process, dan re-cycle atau penyaluran kembali, pemrosesan kembali, dan daur ulang, organisasi in berkontribusi untuk menciptakan wajah Indonesia menjadi lebih baik. Organisasi ini tidak bekerja sendiri, mereka bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mendapatkan suplai surplus makanan tak tersentuh, makanan yang tidak diproduksi secara sempurna, bahkan sisa sampah organik untuk disalurkan pada yang membutuhkan maupun didaur ulang sebagai makanan hewan. 

Itu artinya, semakin banyak makanan yang dikelola oleh organisasi ini, maka semakin banyak pula orang-orang yang telah terbuka matanya dan turut berkontribusi. Hal ini membawa dampak positif terhadap lingkungan sosial.

Selain bekerjasama dengan organisasi sejenis, kita juga bisa memulai dari diri kita sendiri. Setidaknya terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi pembuangan makanan antara lain dengan mengambil dan memesan makanan sesuai porsi yang diperlukan, menggunakan pola pikir makan untuk memenuhi kebutuhan, bukan sekadar pemenuhan keinginan. 

Kesadaran semacam ini akan membawa dampak positif terhadap lingkungan fisik karena mengurangi pembuangan sampah makanan. Sayangnya, tidak semua pihak sadar dengan fenomena ini. Masih ada saja pihak yang menyepelekan kelebihan makanan yang dihasilkannya. Sifat impulsif terhadap makanan menjadi faktor penyumbang sampah makanan terbesar dalam hal ini. 

Selain itu, sempitnya pola pikir dan anggapan bahwa memisahkan surplus makanan itu merepotkan dan tidak etis serta menurunkan gengsi juga memberikan kontribusi terhadap jumlah sampah makanan. Kalaupun surplus makanan itu disalurkan, sistem distribusi yang tidak efisien dapat membuat makanan menjadi busuk juga. 

Struktur Simpulan

Memberdayakan surplus makanan tidaklah sulit jika sudah muncul kesadaran dari diri sendiri, justru dengan diri sendiri yang memulai diharapkan akan menularkan pada orang-orang di sekitar kita hingga bekerjasama dengan pihak-pihak yang mengurusi hal ini. Pada akhirnya ini merupakan proses pembentukan pola pikir yang masih harus terus dilaksanakan untuk mengubah wajah Indonesia menjadi lebih baik dalam melihat dan menyikapi makanan.

Baca juga:  Teks Pidato: Pengertian, Tujuan, Struktur & Metodenya  

Gimana, materi belajar kali ini mudah nggak dipahami? Asalkan sudah memahami mengenai dasarnya, dan bisa mengidentifikasi teks diskusi, kamu sudah selangkah ini menjadi moderator diskusi yang baik dan layak ditugaskan untuk mencatat kegiatan diskusi!

Tentunya, kamu juga gak perlu khawatir karena sudah bisa mengerjakannya dengan baik, ya! Mau #JadiJuara? Yuk, belajar bersama dengan ruangbelajar. Tonton ribuan video belajar beranimasi dan kuis latihan untuk memudahkan kamu dalam memahami materi.

Simpulkanlah topik yang dibahas pada tes soal 13

Referensi:

Trianto, Agus dkk. 2018. Bahasa Indonesia (edisi revisi). Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Artikel diperbarui 3 Februari 2022.