Sarana dan prasarana yang dipergunakan dalam pelaksanaan Yajna disebut

Untuk melaksanakan sembahyang perlu adanya sarana sembahyang. Tanpa sarana, pelaksanaan persembahyangan rasanya bakti kita kepada Ide Sang Hyang Widhi kurang begitu hidmat. Sarana persembahyangan berasal dan isi alam semesta, berarti manusia menghaturkan suksemannig idepnya atas berlimpah ruahnya anugerah Tuhan. Sarana pada dasarnya berupa material seperti: 1. Bunga, daun, buah-buahan serta hasil bumi lainnya. 2. Api/Dupha. 3. Air (tirtha) ketiga sarana pokok tersebut mempunyai fungsi masing-masing.

Bunga

Bunga mempunyai dua fungsi penting yaitu: a. Sebagai simbul Tuhan (Siwa). b. Sebagai sarana persembahan. Bunga sebagai simbul Tuhan diletakkan di ujung cakupan tangan pada saat menyembah dan sesudahnya bunga tersebut diletakkan di atas kepala atau disumpingkan di telinga. Bunga sebagai saranha persembahan maka bunga dipakai mengisi sesajen. Bunga perlambang ketulus ikhlasan dan kesucian hati untuk menghadap pada sang pencipta. Dari bunga, daun, buah-buahan serta isi bumi lainnya menurut tatwa agama dibuatlah rangkaian yang me-ngandung filosopi tinggi yang dinama-kan canang.

Unsur pokok pembentuk canang adalah: Porosan bahan dasarnya pinang kapur dan sirih inilah simbolis Tri Murti karena kehidupan manusia terkait dengan unsur ini.

Bila diartikan lebih mendalam makna banten canang adalah: 1. Sebagai simbul perjuangan manusia yang selalu mohon petunjuk dan bantuan dari Ida Sanghyang Widhi. 2. Menumbuhkan pikiran yang jernih serta tulus, karena pikiran merupakan sumber segalanya tercermin dari frint out yang berupa perbuatan dan perkataan.

Bunga sebagai lambang Makna, hal ini tampak jelas dalam kekawin Ramayana ketika Rama berperang melawan Rahwana. Para dewa berpihak pada Sang Rama dengan menghujani bunga yang harum baunya. Dalam kitab Surya Sewana yang merupakan kitab pagelaran sang Pandita, ketika akan membuat Tirtha, bunga sebagai lambang Dewi Gangga dewanya tirtha. Bunga sebagai lambang keprawiraan. Lontar dasa Nama menyebutkan para prajurit atau mahapatih dalam penokohan kesenian Bali selalu memakai kembang sepatu yang memancar gagah berani bergelar Wira Kusuma.

Dalam Kekawin Negara Kerthagama dijelaskan bunga dipakai Upacara Saradha yaitu upacara penyucian Roh Leluhur tahap kedua di Bali disebut Puspa Lingga. Tahap pertama dinamakan Puspa Sarira yang artinya berbadan bunga. Inilah yang dibakar sebagai simbul badan manusia. Tujuannya agar jiwatman bisa menyatu ke alam Ketuhanan yang dinamakan Mur Amungsi Maring Siwa Buda Loka.

Fungsi bunga berbeda beda tidak setiap bunga bisa dipakai sebagai sarana persembahyangan. Untuk bunga yang paling baik menurut ajaran agama dan multi guna adalah bunga Teratai. Bunga ini akarnya di lumpur daunnya di air dan bunganya membujur di udara.

Dupa

Bagian kedua dari Sarana persembahyangan adalah Dupa atau Api. Api/Dupa adalah sejenis harum-haruman yang dibakar sehingga berbau harum dan menyala sebagai lambang Agni dan berfungsi sebagai: - Perantara yang menghubungkan pemuja dengan yang dipuja. - Sebagai pembasmi segala mala dan pengusir roh jahat. - Sebagai saksi dalam upacara.

Kalau kita renungkan fungsi dan arti dupa dalam upacara persembahyangan yang dipimpin pendeta punya arti sangat dalam. Dupa berasal dari Wisma yaitu alam semesta dan asapnya secara perlahan menyatu ke angkasa inilah sebagai perlambang menuntun umat agar menghidupkan api dalam raga dan menggerakkan menuju Sanghyang Widhi.

Pemangku atau Pinandhita dalam memimpin upacara menggunakan api dalam bentuk Pasepan yang isinya: Menyan, Majegau dan Cendana dibakar agar berasap dan berbau. Maknanya sbb: Menyan untuk memuja Dewa Siwa, Majegau untuk memuja Dewa Sada Siwa dan Cendana untuk memuja Parama Siwa. Disinilah Pemangku/Pinandita menggunakan Puja Seha sebagai medianya. Mengenai pasepan/asep sangat jelas terdengar pada bait Kidung Warga Sari yang biasa disuarakan pada upacara panca yadnya sebagai permohonan agar para Dewata segera turun.


Makna Dupa sebagai pembasmi segala kotoran tampak jelas pada persembahyangan sehari hari dimana melalui mantram Ong Ang Dipastraya namah swaha berarti mohon disucikan diri atas sinar suci Ida Sanghyang Widhi. Api juga sebagai saksi upacara dalam kehidupan. Dalam persembah¬angan dupa sebagai saksi dan asapnya sebagai lambang gerakan rohani ke angkasa sebagai stana para Dewa. Dupa sebagai sarira Sanghyang Agni maha melihat perbuatan manusia. Dalam Mitos Hindu yang terdapat pada Lontar Siwa Gama dijelaskan saat rapat para dewa di Sorga yang dipimpin oleh Dewa Siwa, saat itu hadir pula Dewa Surya, oleh karena penampilan Dewa Surya sangat simpatik maka dewa Siwa menganugrahkan tugas agar mewakili dirinya di dunia yaitu sebagai saksi alam semesta. Pada saat itu pula Dewa Siwa bergelar Siwa Raditya. Begitu pula Dewa Surya mulai saat itu berguru padanya sehingga diberi nama Batara Guru. Lontar Siwa Gama menyebutkan bahwa matahari sebagai ciptaan Tuhan dan saksi di dunia, maka dari konsepsi ini merupakan dasar setiap upacara panca yadnya selalu dibuatkan Sanggar Surya mengarah dimana matahari terbit sebagai stana Siwa Raditya.

Air (Tirtha)

Air merupakan sarana yang Penting dalam persembahyangan. Menurut jenisnya air yang dipakai dalam persembahyangan air dibedakan atas dua macam yaitu: 1. Air untuk pembersihan secara pisik. 2. Air suci (tirtha). Berdasarkan cara pembuatannya tirtha dibedakan atas dua jenis tirtha yang dimohonkan pada Tuhan dan tirtha yang dibuat oleh pandita melalui mantra atau puja.

Air suci (tirtha) berfungsi sebagai pembersihan diri dan kecemaran pikiran sabda, bayu dan idep. Tirtha pada dasarnya merupakan air biasa bila diuraikan secara kimia maka unsurnya adalah H2O tetapi karena dilandasi dengan kepercayaan dan keyakinan agama maka materi tersebut disakralkan sehingga mampu menumbuhkan keheningan pikiran bahkan memiliki kekuatan magis.

Hubungannya dengan persembahyangan fungsi tirta sebagai pembukaan dan penutup. Pembukaan yaitu tirtha pengelukatan dan penutup adalah tirta wangsuh sebagai perlambang anugerah yang dipuja. Tirtha hanya bisa dibuat oleh Pendeta/Dwijati, tapi tirtha bisa dimohon oleh siapa saja sepanjang memenuhi syarat agama, sesuai desa kala dan patra dengan cara nuur kehadapan dewa Siwa. Tirtha yang digunakan sebagai pengurip atau penciptaan caranya dengan dipercikkan di atas banten maka secara resmi menjadi sarana agama yang bernilai sacral dan berjiwa sepiritual.

Nama bebanten akan sah bila sudah mendapat tirtha pengurip bebanten sebelum itu masih merupakan rangkaian bunga, daun dan buah-buahan. Demikian sarana persembahyangan mempunyai makna sesuai ajaran agama Hindu bila kita yakini akan memberi manfaat yang besar untuk kehidupan umat yang percaya.

Source: I Nyoman Sudarta l Warta Hindu Dharma NO. 407 Januari 2001

ESSAY Jawablahdengansingkatdanjelas! 1. Tuliskanbagian-bagiandariAstangga Yoga! 2. Jelaskanbentuk-bentukMoksaberdasarkanhubungan Brahman dengan Atman! 3. TuliskandanberipenjelasanPancaYajna! 4. TuliskantugasdankewajibanterhadapCatur Guru!

5. Tuliskan syarat-syaratperkawinan yang sahmenurut Agama Hindu (4)!

PILIHAN GANDA
Tuliskan opsi jawabannya pada selembar kertas:

1. Tingkat pencapaian keberhasilan spiritual tertinggi dalam keyakinan dasar umat hindu adalah….. a. Nirwana d. Indraloka b. Moksa e. kailash

c. Surga

2. Tujuan agama Hindu tercermin dalam kalimat “Moksartham Jagadhita Ya Ca Iti Dharma” yang berarti…. a. Tujuan tertinggi adalah untuk mencapai nirwana b. Tujuan agama hindu adalah untuk mencapai kebahagian di dunia c. Tujuan agama hindu adalah untuk mencapai kebahagian di surga d. Tujuan agama hindu adalah untuk mencapai kesejahteraan di dunia dan mencapai moksa

e. Tujuan agama hindu adalah untuk mencapai dharma, artha, kama dan moksa

3. Orang yang menempuh jalan menghubungkan diri kehadapan ida sang hyang widhi dengan jalan bekerja keras dengan ketulus ikhlasan disebut…. a. Bhakta d. Yogin b. Karmin e. Brahmana

c. Jnanin

4. Moksa dapat dicapai semasa hidup maupun setelah meninggal dunia. Moksa yang dapat dicapai setelah meninggal dunia, dimana kedudukan kesadaran Atman telah setara dengan Brahman namun belum menyatu disebut… a. Purna Mukti d. Salokya b. Samipya e. Sayujya

c. Sarupya

5. Seorang Yogin jika ingin mencapai kebebasan harus menerapkan ajaran Astangga Yoga, yaitu…. a. Delapan gerakan asana dalam yoga b. Delapan jenis pengendalian diri c. Delapan jenis pembebasan melalui yoga d. Delapan sikap bhakti yang harus dilaksanakan dalam kehidupan

e. Delapan bentuk disiplin dalam yoga

6. Ajaran Catur Asrama dengan jelas menunjukan bahwa hidup ini sudah dikelompokan kedalam empat fase. Masa pensiun disebut dengan fase… a. Brahmacari d. Sanyasin b. Grhasta e. Wanaprasta

c. Bhiksuka

7. Pengunaan harta dalam agama Hindu secara garis besar dibagi menjadi tiga bagian. Harta untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan hidup disebut… a. Upabhoga d. Dharma Kriya b. Paribhoga e. Kama Dana

c. Artha Kriya

8. Setelah Raja Pandu meninggal, maka Dewi Kunti menjadi seorang janda. Namun beliau tidak melakukan perkawinan lagi disisa hidupnya. Dalam hal ini beliau melaksanakan… a. Sukla Brahmacari d. Purna Brahmacari b. Krsna Brahmacari e. Brahmacari Asrama

c. Sewala Brahmacari

9. Jika dihubungan dengan Catur Purusa Artha, maka tujuan utama yang ingin dicapai pada masa Grhasta adalah…. a. Dharma dan Kama d. Moksa dan Dharma b. Artha dan Kama e. Artha dan Dharma

c. Kama dan Moks

10. Kata “Yajna” yang berarti korban atau persembahan suci dalam ajaran agama Hindu, berasal dari bahasa… a. Bali D. India b. Jawa kuno E. Pali

c. Sansekerta

11. Sarana dan prasarana yang dipergunakan dalam pelaksanaan Yajna disebut… a. Canang d. Upakara b. Banten e. Upacara

c. Acara

12. Yang dijadikan landasan moral oleh umat Hindu melaksanakan Yajna tersebut adalah… a. Memohon kerahayuan b. Keikhlasan c. Memohon anugrah d. Memohon kewibawaan

e. Bersyukur atas anugrah-Nya

13. Rangkaian atau susunan dari berbagai macam sarana dan prasarana yang penuh mengandung makna religious dalam beryajna, disebut… a. Upacara d. Sesaji b. Acara e. Canang

c. Upakara

14. Umat manusia memiliki tiga macam hutang yang patut dibayar dengan melaksanakan Yajna, ketiga macam hutang itu disebut dengan… a. Tri Murti d. Tri Pramana b. Tri Aksara e. Tri Rnam

c. Tri Wara

15. Pitra Rnam, dapat direalisasikan dengan melaksanakan… a. Dewa Yajna dan Manusa Yajna b. Rsi Yajna dan Dewa Yajna c. Manusa yajna dan Pitra yajna d. Bhuta Yajna dan Rsi Yajna

e. Rsi Yajna dan Manusa Yajna

16. Ulet, rajin, dan tekun mempelajari berbagai macam cabang ilmu pengetahuan suci, sesungguhnya adalah merupakan realisasi dari ajaran… a. Dewa yajna d. Bhuta Yajna b. Manusa Yajna e. Pitra Yajna

c. Rsi Yajna

17. Yajna yang dipersembahkan oleh umat Hindu pada setiap saat, disebut… a. Tri Sandhya b. Manusa Yajna c. Pujawali d. Nityakarma

e. Ngejot atau mebanten saiban

18. Undang-undang yang mengatur tentang perkawinan di Negara Republik Indonesia adalah… a. UU No. 1 Tahun 1974 b. UU No.1 Tahun 1975 c. UU No.2 tahun 1975 d. UU No. 9 tahun 1974

e. UU No. 2 tahun 1974

19. Diantara beberapa tujuan utama dalam pawiwahan, manakah tujuan yang dianggap paling utama… a. Untuk melaksanakan panca yadnya b. Untuk membina rumah tangga yang bahagia c. Untuk memperoleh keturunan yang suputra d. Untuk hidup bermasyarakat

e. Untuk memenuhi kebutuhan biologis

20. Bentuk perkawinan setelah mempelai pria memberikan mas kawin kepada mempelai wanita sesuai dengan keinginan mepelai wanita disebut… a. Arsa wiwaha d. Raksasa wiwaha b. Asura wiwaha e. Paisaca wiwaha

c. Brahma wiwaha

21. Jika dalam pawiwahan salah satu mempelai memiliki keyakinan yang berbeda, maka dalam ajaran hindu mempelai tersebut harus melalui upacara… a. Byakala d. Sudhiwadani b. Byakaon e. Eka jati

c. Mawinten

22. Sumber hukum Hindu adalah Sruti dan Smerti. Kedudukan Sruti jika diibaratkan dalam hukum positif yang berlaku di indonesia adalah… a. UUD d. Peraturan Menteri b. Peraturan Pemerintah e. Peraturan Daerah

c. Keputusan Presinden

23. Jika diamati agama Hindu memiliki dua tujuan. Tujuan yang pertama Jagadhita dan yang kedua adalah Moksa. Dalam Catur Purusa Artha, Jagadhita sama dengan… a. Artha b. Kama c. Dharma d. Dharma, Artha, dan Kama

e. Dharma, artha, kama dan moksa

24. Orang yang menempuh jalan menghubungkan diri kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan mengamalkan ilmu pengetahuan disebut… a. Bhakta d. Brahmacari b. Karmin e. Yogin

c. Jnanin

25. Moksa dapat dicapai semasa hidup ini dan setelah meninggal. Moksa yang dapat dicapai pada saat masih hidup dimana atman dpat mengatasi ikatan-ikatan duniawi disebut… a. Purnamukti d. Salokya b. Samipya e. Sayujya

c. Sarupya

26. Dalam upacara yadnya, wiwaha tergolong upacara… a. Pitra yadnya d. Bhuta yadnya b. Dewa yadnya e. Rsi yadnya

c. Manusa yadnya

27. Bentuk perkawinan yang terjadi atas dasar perasaan saling suka melalui proses pacaran adalah jenis perkawinan… a. Arsa wiwaha d. Daiwa wiwaha b. Brahma wiwaha e. Paisaca wiwaha

c. Gandharwa wiwaha

28. Kewajiban umat beragama untuk menjadi warga negara yang baik, mengabdi kepada negara dengan mendukung segakla peraturan-peraturan pemerintah, merupakan pengertian dari…. a. Dharma d. Dharma negara b. Agama e. Dharmasastra

c. Dharma agama

29. Suatu jalan atau cara yang utama untuk mewujudkan rasa bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi dengan wujud tekun melakukan Yoga dan Samadhi disebut… a. Raja Marga d. Niwrtti Marga b. Yoga Marga e. Prawrtti Marga

c. Bhakti Marga

30. Suatu jalan atau cara yang utama untuk mewujudkan rasa bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi dengan wujud tekun melakukan tapa, Yajna dan Krti disebut… a. Raja Marga d. Niwrtti Marga b. Yoga Marga e. Prawrtti Marga

c. Bhakti Marga

31. Dalam kitab Yoga Sutra Patanjali disebutkan “ Yogaccita Vrtti Nirodhah” yang berarti…. a. Yoga adalah menghubungkan diri dengan melalui pikiran b. Yoga adalah pemusatan pikiran untuk mencapai kebahagiaan c. Yoga adalah latihan fisik untuk mencapai kedamaian d. Yoga adalah pengendalian indria yang ada dalam tubuh

e. Yoga adalah pengendalian gelombang-gelombang pikiran dalam alam pikiran

32. Dalam Astangga Yoga pengendalian diri dalam tahapan rohani disebut dengan… a. Asana d. Nyama b. Dhyana e. Pranayama

c. Yama

33. Dalam Dasa Yama Brata ada sepuluh tahapan pengendalian diri yang harus dilaksanakan. Tahapan dmana kita dituntut untuk tidak mementingkan diri sendiri dikenal dengan istilah…. a. Ksama d. Prasada b. Anrecangsya e. Mhadurya

c. Arjawa

34. Dalam pranayama dikenal ada tiga bagian dalam mengatur jalannya nafas. Bagian menahan nafas dikenal dengan istilah… a. Kumbaka d. Purwaka b. Puraka e. carwaka

c. Recaka

35. Empat tujuan hidup manusia dalam agama Hindu disebut dengan istilah… a. Catur Asrama d. Catur Loka Pala b. Catur Paramita e. Catur Kottamaning

c. Catur Purusa Artha

36. Dalam Kitab Nitisastra dikemukakan bahwa semua perbuatan manusia itu pada hakekatnya didasarkan pada usaha untuk mencapai Dharma, Artha, Kama dan Moksa. Kitab Nitisastra merupakan kitab yang disusun oleh.. a. Bhagawan Sukra d. Bhagawan Domya b. Bhagawan Byasa e. Bhagawan Atri

c. Bhagawan Parasara

37. Dalam Catur Purusa Artha, tujuan umat Hindu yang pertama adalah untuk mencapai Dharma. Secara etimologi Dharma berasal dari urat kata “Dhr’yang dapat diartikan sebagai…kecuali a. Memelihara d. Mengadili b. Memangku e. Menjinjing

c. Mengatur

38. Manusia harus berbuat, berusaha dan bekerja untuk kebahagiaan keluarga pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Hal ini merupakan pengertian dari… a. Dharma Jati d. Dharma Sampati b. Dharma Santosa e. Dharma Krya

c. Dharma Putus

39. Artha dalam kepentingan agama berperan dalam mewujudkan Jagadhita, fungsi Artha sebagai kemakmuran dan kesejahteraan meliputi bhoga, Upabhoga dan Paribhoga. Yang termasuk kedalam Paribhoga adalah… a. Makanan d. Pakaian b. Minuman e. Perhiasan

c. Perumahan

40. Terkait dengan cinta kasih, Kama dapat dibagi menjadi tiga bagian yang disebut Tri Parartha yaitu….. a. Asih, Punya, Bhakti b. Satwam, Rajas, Tamas c. Utpeti, Stiti, Pralina d. Pasah, Beteng, Kajeng

e. Dharma, Artha, Moksa

41. Pada mulanya sebelum alam semesta ini diciptakan tidak ada apa-apa yang ada hanyalah Tuhan yang diberi gelar …… a. Siwa Nataraja b. Sada Siwa c. Siwa Mahaguru d. Siwatma

e. Parama Siwa

42. Tuhan bertapa, setelah mengadakan tapa terciptalah semuanya, yaitu segala apa yang ada di alam semesta ini, setelah mencipta ke dalam ciptaanNya iti Ida Sang Hyang Widhi menjadi satu. Pernyataan tersebut terdapat dalam kitab suci ……. a. Taitteriya Upanisad b. Sveta Svatara Upanisad c. Chandogya Upanisad d. Kena Upanisad

e. Brhad Aranyaka Upanisad

43. Dalam sastra agama dijelaskan bahwa Sang Hyang Widhi Wasa menciptakan alam semesta ini pada saat siang hari Brahman. Siang hari Brahman disebut dengan istilah …… a. Brahmanda b. Brahmadiwa c. Bawisya d. Brahmanakta

e. Bhagawata

44. Ketika alam semesta ini meniada dan kembali lagi kepada sumbernya disebut Pralaya. Masa ini dikenal juga dengan istilah lain yaitu ….. a. Brahmadiwa b. Kalpa c. Brahmanakta d. Srsti

e. Brahmanda

45. Proses ada dan meniadanya alam semesta oleh Ida Sang Hyang Widhi diibaratkan seperti laba-laba dengan sarangnya. Ibarat tersebut istilahnya adalah …… a. Maha Kalpa b. Sthiti c. Umanabhawat d. Pralina

e. Utpeti

46. Asas kejiwaan yang member hidup kepada Bhuana Agung dan Bhuana Alit disebut ….. a. Cetana b. Pradhana c. Acetana d. Prakerti

e. Maya

47. Prakerti adalah unsure dasar yang bersifat kebendaan. Unsure ini menyebabkan segala sesuatu yang ada di alam semesta ini mempunyai …… a. Bentuk b. Kekuatan c. Kesadaran d. Kehebatan

e. Kejiwaan

48. Akibat bersatunya Purusa dan Prakerti muncullah ciptaan dari yang halus menuju yang kasar. Yang pertama kali muncul adalah Citta yang telah kena pengaruh ….. a. Tri Sarira b. Tri Pramana c. Tri Loka d. Tri Mala

e. Tri Guna

49. Pada mulanya Ida Sang Hyang Widhi Wasa menciptakan alam semesta ini dengan jalan melakukan ……. a. Tapa b. Samadhi c. Brata d. Puasa

e. Yoga

50. Sebagai hasil evolusi dari unsure-unsur Panca Maha Bhuta terciptalah alam semesta dalam wujud Brahmanda-Brahmanda. Unsur Pertiwi akan membentuk segala sesuatu yang bersifat ….. a. Kosong b. Cair c. Panas d. Padat

e. Gas

51. Seorang pemimpin perlu memiliki seni untuk memimpin orang – orang, dimana seni tersebut sering disebut dengan istilah …….. a. Pimpin b. Pemimpin c. Memimpin d. Kepemimpinan e. pimpinan 52. Masyarakat lebih mudah diatur oleh para pemimpin Negara apabila dalam masyarakat itu tiap-tiap anggotanya sadar akan …… a. Hak dan kewajibannya b. Haknya c. Tugasnya d. Cita – cita yang ingin dicapai e. Kewajibannya 53. Setiap orang dalam hidup dan kehidupan ini berkewajiban untuk berbuat (berkarma). Bila dikaitkan dengan fungsi kepemimpinan hal tersebut dinamakan …… a. Kekuasaan b. Tugas c. Jabatan d. Wewenang e. Hak 54. Seorang pemimpin berhak menggerakkan bawahannya untuk mau mengikuti dan melaksanakan tugas – tugas yang diperintahkan, karena pemimpin mempunyai ….. a. Kemampuan b. Kekuasaan c. Tugas d. Jabatan e. Wewenang 55. Ajaran kepemimpinan Hindu dapat kita jumpai di dalam kitab Nitisastra. Kitab tersebut ditulis oleh Maha Rsi Chanakya yang juga disebut dengan nama ……. a. Maha Rsi Byasa b. Maha Rsi Yajnawalkya c. Maha Rsi Kautilya d. Maha Rsi Yajnawalkya e. Maha Rsi Manu 56. Maha Rsi Chanakya merupakan konseptor dalam penataan system pemerintahan di kerajaan …. a. Magada b. Hastinapura c. Mesir d. Ayodhya e. Kosala 57. Nitisastra merupakan ajaran yang memuat tentang ilmu bangun Negara yang dikonsep oleh Maha Rsi Chanakya paada jaman pemerintahan raja ……. a. Dasaratha b. Chandra Gupta c. Yudhistira d. Zulakarnain e. duryadhana 58. Bila ajaran kepemimpinan tersebut lebih menekankan pada pengertian bahwa Negara itu berfungsi mengatur kehidupan warga negaranya untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan, maka ajaran tersebut digolongkan kedalam …… a. Raja Dharma b. Danda Niti c. Raja Niti d. Nitisastra e. Artha Sastra 59. Melalui pengawasan yang diterapkan oleh pemimpin, akan dapat diketahui apakah rencana yang dilaksanakan telah sesuai pelaksanaannya sebagaimana yang diharapkan. Tugas dan wewenang seorang pemimpin seperti ini tergolong ……. a. Planning b. Coordination c. Organization d. Controlling e. Directing 60. Menata kegiatan – kegiatan yang telah dicantumkan dalam perencanaan, juga menata orang – orang guna melakukan tugas – tugasnya, merupakan tugas dan wewenang seorang pemimpin yang disebut dengan istilah …….. a. Planning b. Coordination c. Organisation d. Contronling e. Directing 61. Delapan sikap mental yang harus dipegang oleh seorang pemimpin agar tercapai apa yang diharapkan disebut …….. a. Asta Iswarya b. Asta Brata c. Astangga Yoga d. Asta Dala e. Asta Dewata 62. Sifat seorang pemimpin yang mampu menegakkan hokum, memberikan hukuman secara adil kepada setiap orang yang bersalah, merupakan pengamalan dari ajaran …… a. Candra Brata b. Indra Brata c. Surya Brata d. Bayu Brata e. Yama Brata 63. Seorang pemimpin tidak boleh mementingkan dirinya sendiri, tetapi hendaknya selalu mengusahakan kemakmuran rakyat. Hal ini mencerminkan pelaksanaan diri …… a. Agni Brata b. Yama Brata c. Kuwera Brata d. Indra Brata e. Baruna Brata 64. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu memberikan penerangan kepada seluruh rakyatnya tanpa pilih kasih. Hal ini merupakan penerangan dari ……. a. Yama Brata b. Baruna Brata c. Surya Brata d. Kuwera Brata e. Candra Brata 65. Ajaran Asta Brata diambil dari cerita Ramayana dimana ajaran tersebut diberikan oleh Rama kepada ……. a. Wibhisana b. Bharata c. Rahwana d. Laksmana e. asugriwa 66. Yadnya artinya suatu perbuatan yang dilakukan dengan penuh keiklasan untuk melaksanakan ……….. kepada tuhan. a. Keyakinan b. Permohonan c. Kewajiban d. Perbuatan e. Persembahan 67. Yadnya ngaraning manghanaken gama artinya : Yadnya artinya mengadakan homa. Demikian dinyatakan dalam kitab ……. a. Sarasamuscaya b. Slokantara c. Wraspati Tattwa d. Agastya Parwa e. Bhagawad Gita 68. Yadnya sesungguhnya mendidik umat melakukan pekerjaan secara tulus ikhlas sehingga hal yang demikian akan mengurangi rasa Nresangsya. Nresangsya artinya sifat ……. a. Serakah b. Mementingkan diri sendiri c. Sombong d. Kikir e. Pemalas 69. Yadnya dianggap berkwalitas baik, apabila dilaksanakan dengan penuh keyakinan, penuh keikhlasan dan berdasarkan sastra agama. Penuh keyakinan disebut dengan istilah ……. a. Sastra b. Lascarya c. Sradha d. Mantra e. Daksina 70. Menurut kitab Sarasamuscaya sloka 207 dijelaskan bahwa tinggi rendahnya kualitas persembahan sesungguhnya tergantung pada ……… a. Banyak sedikitnya dana yang dihabiskan b. Banyak sedikitnya orang yang hadir dalam upacara Yadnya itu c. Mewah dan tidaknya Yadnya yang ditampilkan d. Tempat yang dipergunakan untuk melaksanakan Yadnya e. Ketulusan pikiran dari yang mempersembahkannya. 71. Yadnya yang dilaksanakan tanpa mengindahkan petunjuk – petunjuk Sastra, Mantra, Kidung Suci, Daksina dan Sradha tergolong ……… a. Sattwika Yadnya b. Sattwika dan Rajasika Yadnya c. Rajasika Yadnya d. Tamasuka dan Sattwika e. Tamasika Yadnya 72. Dengan memahami dan melaksanakan Yadnya secara baik dab benar sesuai dengan petunjuk sastra agama, maka akan menuntun seseorang menjadi manusia yang ……… a. Pemurah b. Tekun c. Rajin d. Pandai e. Susila 73. Sarana pokok yang dipergunakan oleh umat Hindu untuk beryadnya adalah daun, bunga, buah dan air. Hal tersebut dinyatakan dalam kitab suci ……. a. Bhagawad Gita b. Manawa Dharma Sastra c. Slokantara d. Sarasamuscaya e. Niti Sastra 74. Semua sarana yang dipergunakan sebagai perlengkapan dari Yadnya disebut dengan istilah ……. a. Upabhoga b. Upakara c. Upanisad d. Upacara e. Upadesa 75. Persembahan yang terbuat dari daun – daun seperti ; janur, daun enau, daun rontal dan sebagainya disebut dengan istilah ………….. a. Patram b. Toyam c. Puspam d. Dupam

e. Phalam