Saluran mobilitas sosial yang digunakan Citra untuk meraih kedudukan lebih tinggi yaitu


Hello Guys, Welcome Back in yaudahkasideh blog. Hasyiap, kali ini kita ngomongin tentang Saluran Mobilitas Sosial and tanpa berlama lama, Yaudahkasideh!!!

Untuk melakukan Mobilitas Sosial, maka agar dapat terlaksana diperlukan saluran-saluran khusus. Mobilitas Sosial sendiri adalah Gerak perpindahan dari satu strata sosial ke strata sosial lainnya. Dengan adanya Saluran Mobilitas, maka kita dapat melakukan perpindahan dari strata sosial satu ke stratas sosial lainnya. Berikut ini adalah Saluran Mobilitas Sosial

Saluran Mobilitas Sosial

Terdapat tujuh saluran yang dapat anda gunakan untuk melakukan Mobilitas Sosial. Berikut ini adalah ketujuh saluran Mobilitas Sosial tersebut

1.Angkatan Bersenjata

Angkatan Bersenjata merupakan organisasi yang dapat digunakan sebagai saluran Mobilitas Sosial vertikal ke atas melalui tahapan yang disebut dengan kenaikan pangkat. Organisasi angkatan bersenjata yang ada di Indonesia adalah Polri, dan juga TNI [Tentara Nasional Indonesia]. Dengan masuk ke organisasi angkatan bersenjata, maka mobilitas sosial akan lebih mudah terjadi jika dibandingkan hanya sebagai masyarakat sipil. Contoh : Seorang prajurit mendapatkan penghargaan dari negara karena berjasa menyelamatkan negara dari pemberontakan, walaupun ia hanya berasal dari golongan masyarakat rendah

2.Lembaga-Lembaga Keagamaan

Lembaga-Lembaga Keagamaan dapat mempermudah seseorang untuk melakukan mobilitas sosial. Seseorang yang menjadi pemuka agama, akan sangat dihormati oleh pengikut agama tersebut, walaupun orang tersebut tidak berasal dari golongan atas. Sebagai contoh Ustad akan sangat dihormati oleh para pengikut agama Islam

3.Lembaga Pendidikan

Saluran Mobilitas Sosial selanjutnya adalah Lembaga Pendidikan. Pada umumnya, Lembaga Pendidikan merupakan saluran yang konkrit untuk melakukan Mobilitas Sosial vertikal ke atas. Lembaga pendidikan sering disebut juga sebagai sosial elevator yang dapat mengangkat seseorang dari kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi. Lembaga Pendidikan dapat berupa sekolah ataupun perguruan tinggi. Contoh : Seorang anak yang berasal dari keluarga nelayan, kemudian ia disekolahkan hingga berhasil menjadi sarjana, maka ia akan terangkat derajatnya, sehingga lebih dihormati oleh masyarakat

4.Organisasi Politik


Seseorang yang bergabung sebagai anggota suatu partai politik maka ia akan berkesempatan untuk mendapatkan kedudukan yang tinggi di partainya, jika ia merupakan orang yang pandai, loyal, dan berdedikasi tinggi serta berkepribadian baik di partainya. Contoh : Seorang anggota partai politik yang cerdas, loyal, dan berdedikasi tinggi, akan dicalonkan oleh partainya untuk menjadi calon anggota DPR/MPR dari partainya tersebut.

5.Organisasi Ekonomi 

Organisasi Ekonomi seperti BUMN, Perusahaan, dan lain sebagainya, dapat meningkatkan tingkat pendapatan seseorang jika ia mampu berprestasi. Semakin berpresatasi seseorang dalam suatu organisasi ekonomi, maka akan semakin tinggi pula jabatannya. Semakin tinggi jabatannya tentu gaji yang diterima juga akan semakin besar dan akhirnya membuat ia semakin kaya. Karena semakin kaya, tentu status sosialnya dalam masyarakat juga ikut meningkat.

6.Organisasi Keahlian


Organisasi Keahlian merupakan wadah bagi orang yang memiliki keahlian tertentu. Seseroang yang telah masuk ke dalam suatu organisasi keahlian, maka dapat meningkatkan status sosialnya. Hal itu juga bergantung dari seberapa terkenalnya/berharganya organisasi keahlian tersebut. Beberapa contoh organisasi keahlian adalah IDI, PGRI, dan lain sebagainya. Contoh : Seseorang yang masuk kedalam organisasi IDI [Ikatan Dokter Indonesia] tentu akan dihormati oleh masyarakat.

7.Perkawinan/Pernikahan

Dan saluran mobilitas sosial yang terakhir adalah Perkawinan/Pernikahan. Perkawinan/Pernikahan dapat meningkatkan status sosial seseorang. Sebagai contoh, seorang wanita yang berasal dari keluarga sederhana, kemudian menikah dengan seorang lelaki pengusaha kaya raya. Maka status sosial wanita tersebut akan meningkat karena dipengaruhi oleh lelakinya yang merupakan seorang pengusaha kaya raya.Nah, itu tadi penjelasan mengenai Saluran Mobilitas Sosial. Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu pembaca sekalian dalam memahami saluran mobilitas sosial yang ada. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini dan jangan lupa nantikan juga artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya :DLihat Juga :

Mobilitas Sosial

Baca artikel lain tentang: Pengetahuan Sosiologi

Artikel Terkait

Contoh Saluran Mobilitas Sosial – Menurut Pitirim A. Sorokin, mobilitas sosial vertikal di masyarakat terdapat saluran-salurannya karena setiap terjadi mobilitas sosial vertikal akan melalui saluran tertentu yang disebut social circulation.

Saluran yang penting untuk terjadinya mobilitas sosial vertikal yaitu sebagai berikut.

Angkatan bersenjata memainkan peranan penting dalam mempertahankan kedaulatan negara bahkan dengan cara perang sekalipun. Jika di dalam perang terdapat seorang prajurit yang berjasa dalam pertempuran, yang bersangkutan akan dihargai tanpa memandang kedudukan sebelumnya. Jika prajurit tersebut yang berasal dari kedudukan yang rendah, dapat naik pangkat ke tingkat yang lebih tinggi.

Baca juga: Jenis-jenis mobilitas sosial

b. Lembaga Keagamaan

Lembaga keagamaan merupakan salah satu saluran penting dalam gerak sosial. Setiap ajaran agama memandang bahwa setiap orang mempunyai kedudukan yang sederajat.

Untuk mencapai tujuan ini, banyak pemuka agama bekerja keras untuk menaikkan kedudukan umatnya dari lapisan rendah ke tingkat yang lebih tinggi agar satu sama lain memiliki derajat yang sama. Misalnya, Nabi Muhammad SAW berusaha untuk menaikkan derajat wanita dan budak agar sederajat dengan umatnya yang lain.

Di dalam sejarah dikenal Paus Gregorius VII yang jasanya sangat besar dalam pengembangan agama Katolik, padahal beliau adalah putra seorang tukang kayu. Ada pula Siddharta Buddha Gautama, di agama Buddha.

c. Lembaga Pendidikan

Sekolah merupakan saluran yang nyata dari mobilitas sosial vertikal, bahkan dianggap sebagai social elevator [pengangkat kedudukan sosial] yang bergerak dari kedudukan rendah ke kedudukan tinggi di masyarakat. Pada suatu perusahaan atau pemerintahan di Indonesia pada umumnya mempekerjakan dan memberi gaji para pegawai sesuai dengan jenjang pendidikan yang mereka miliki. Misalnya sebagai berikut.

  1. Pada kolom gaji bagi pekerja yang masuk secara bersamaan. Besarnya gaji lulusan SMP akan berbeda dengan yang gaji lulusan SMA.
  2. Seorang karyawan di sebuah instansi atau lembaga yang bekerja sambil kuliah yang sesuai dengan pekerjaannya, setelah lulus tentu gajinya akan disesuaikan dengan latar belakang pendidikan yang telah diperoleh.

d. Organisasi Politik

Setiap anggota dari kontestan peserta pemilu mempunyai peluang untuk menaikkan kedudukannya ke tingkat yang lebih tinggi. Seseorang yang dicalonkan oleh salah satu peserta pemilu untuk menjadi wakil rakyat harus pandai berorganisasi dan dapat menggerakkan massa.

Selain itu, untuk menjadi anggota DPR, yang bersangkutan sebelumnya harus tercantum dalam daftar orang yang berhak dipilih yang mewakili salah satu kontestan pemilu.

Agar dapat terpilih, orang tersebut harus membuktikan memiliki kepribadian dan aspirasi-aspirasi yang baik. Apabila seseorang telah menjadi anggota DPR, kedudukannya akan meningkat dari sebelumnya. Dengan demikian, organisasi politik adalah salah satu wadah bagi seseorang untuk melakukan mobilitas sosial vertikal.

Baca juga: Faktor yang mempengaruhi mobilitas sosial

e. Organisasi Ekonomi

Organisasi ekonomi memegang peranan yang penting dalam mobilitas sosial vertikal. Keadaan ekonomi seseorang di masyarakat akan menentukan kedudukan dan lapisan sosial seseorang.

Bagi orang yang berhasil dalam bidang ekonomi berarti yang bersangkutan berada pada lapisan atas di masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka seseorang akan berada pada salah satu organisasi ekonomi sebagai saluran mobilitas sosial vertikal, seperti Perum, PT, atau CV.

f. Organisasi Keahlian

Organisasi keahlian merupakan salah satu wadah atau saluran yang menampung setiap orang yang memiliki keterampilan atau keahlian tertentu, seperti [Ikatan Dokter Indonesia] IDI, [Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia] ISPI, [Ikatan Sosiologi Indonesia] ISI.

Jika seseorang memiliki keahlian, ia berharap dapat menduduki lapisan sosial yang tinggi di masyarakat. Ia akan masuk organisasi yang sesuai dengan keahliannya. Organisasi tersebut akan memperkenalkan hasil karya yang telah dibuatnya kepada masyarakat sehingga dengan sendirinya yang bersangkutan akan dikenal oleh khalayak.

g. Perkawinan

Mobilitas sosial vertikal dapat terjadi karena perkawinan. Melalui perkawinan, kedudukan seseorang dapat terangkat atau bahkan menurun. Seseorang yang menikah dengan orang yang berasal dari lapisan atas, ia dapat ikut naik kedudukannya. Akan tetapi, tidak demikian apabila dia menikah dengan seseorang yang lebih rendah kedudukannya dalam masyarakat.

Daftar Pustaka:

Waluya, Bagja. 2009. Sosiologi Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Dalam soal ditanyakan mobilitas sosial vertikal. Mobilitas sosial vertikal berarti perpindahan individu atau objek sosial dari satu kedudukan ke kedudukan lain yang sifatnya tidak sederajat. Dalam soal contoh perpindahan individu dari kedudukan satu ke kedudukan lainnya bisa dilihat dari;

  1. Seluruh siswa kelas tiga sosial SMA Belawan diterima di beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta.
  2. Seorang menteri dari satu negara menjadi anggota salah satu partai.

Kedua contoh tersebut mencerminkan perpindahan kedudukan sosial. Pertama, seorang siswa berubah menjadi seorang mahasiswa. Dan nomor dua, seorang mentri mengalami perpindahan kedudukan menjadi anggota salah satu partai.

Dengan melihat penjelasan tersebut jawaban yang tepat adalah E. 

Menentukan Saluran mobilitas sosial khususnya yang Ada di Indonesia, Menurut Pitirim A. Sorokin, mobilitas sosial dapat dilakukan melalui beberapa saluran yang disebut sirkulasi sosial [sosial circulation]. Saluran-saluran tersebut adalah:

a. Angkatan bersenjata

Dalam sistem militer angkatan bersenjata atau kepolisian memiliki aturan sendiri. Bagi prajurit yang memiliki kemampuan lebih akan memperoleh kenaikkan pangkat, begitu juga sebaliknya bagi prajurit yang melanggar maka akan diturunkan pangkatnya. Berarti dalam angkatan bersenjata juga akan terjadi mobilitas sosial, baik vertikal naik maupun vertikal turun.

Gambar mobilitas sosial angkatan bersenjata vertical turun [ilustrasi foto/istimewa]

Pada umumnya, agama mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki derajat yang sama di mata Tuhan. Ajaran ini pada hakikatnya untuk permasalahan keyakinan dan ketaatan namun dalam kehidupan bermasyarakat tujuannya adalah untuk mengajak orang-orang yang berada pada lapisan bawah untuk termotivasi untuk menaikkan derajatnya dalam stratifikasi di masyarakat.

Contohnya Ajaran Nabi Besar Muhammad SAW yang mengajarkan umat Muslim untuk berusaha karena Allah SWT tidak akan mengubah nasib seseorang apabila orang tersebut tidak berusaha untuk mengubah nasibnya sendiri. Jelaslah sudah bahwa agama juga mengajarkan untuk melakukan mobilitas sosial di masyarakat.

c. Lembaga-lembaga Pendidikan

Lembaga pendidikan yang paling sering digunakan untuk melakukan mobilitas vertikal naik. Motivasi seseorang untuk bersekolah selain menjadi pandai juga untuk merubah nasib. Di Indonesia khususnya selalu mempertanyakan ijazah untuk mendapatkan suatu pekerjaan.

Dengan ijazah dan kemampuan dalam ilmu pengetahuan biasanya seseorang diangkat menjadi pejabat-pejabat penting dalam masyarakat.

Hal ini karena masyarakat sangat menghargai seseorang yang mempunyai pendidikan tinggi karena dianggap memiliki kemampuan bekerja dan pola piker yang lebih baik, contohnya pegawai negeri, dokter, guru dan profesi lainnya.

Organisasi-organisasi politik, ekonomi, dan keahlian

Organisasi politik, ekonomi, atau organisasi dengan keahlian tertentu terkadang menjadi jembatan seseorang untuk meraih prestise tertentu di masyarakat. Contohnya, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia [IDI] tentu memiliki prestise yang berbeda dibandingkan dengan dokter biasa.

d. Perkawinan

Menentukan Saluran mobilitas sosial, tidak bisa dipungkiri di masyarakat kadang ada yang melakukan perkawinan karena melihat harrta seseorang. Hal ini sangat berkaitan dengan mobilitas sosial pada seseorang. Orang yang menikahi pria atau wanita yang kaya dianggap akan mengubah statusnya mejadi lebih tinggi lagi.

Baca juga Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial di Indonesia

Sehingga melalaui perkawinan, mobilitas sosial vertikal naik sering terjadi meski terkadang juga tejadi mobilitas sosial turun karena sesorang yang menikah dengan orang yang berasal dari lapisan sosial di bawahnya akan mengalami mobilitas vertikal turun.

Contohnya seseorang yang memiliki kasta brahmana menikah dengan kasta sudra maka ia akan kehilangan kasta asalnya [ilustrasi foto/istimewa] Referensi : MODUL PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA MASA PANDEMI COVID-19 UNTUK JENJANG SMP/MTs Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial [IPS] Kelas VIII Semester Gasal. Direktorat Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan