Show
Suku-suku yang tidak sejenis pada bentuk aljabar tersebut adalah -6PENJELASAN DENGAN LANGKAH-LANGKAHSuku-suku yang sejenis adalah suku yang memiliki variabel, koefisien, atau konstanta.Suku-suku yang tidak sejenis pada bentuk aljabar tersebut adalah suku yang variabel, koefisien, atau konstantanya berbeda._____________________SEMOGA BERMANFAAT#SEMANGATBELAJAR#NOCOPAS
Ketika menghitung suatu nilai yang belum kita ketahui, kita sering menggunakan huruf sebagai lambang pengganti. Huruf tersebut dikenal sebagai variabel dalam bentuk aljabar. Aljabar sendiri merupakan cabang ilmu matematika yang menggunakan huruf sebagai pengganti angka dalam penyelesaian masalah. Contoh dari soal aljabar adalah: Jika terdapat 20 apel dalam tiap kotak dan terdapat b kotak, jumlah keseluruhan apel menjadi 20b. Dalam persamaan aljabar, terdapat beberapa istilah yang akan sering digunakan. Coba kita perhatikan bentuk di bawah ini. 2x + 3 (Baca juga: Mengenal Bentuk Aljabar, Beserta Operasinya) Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, huruf yang melambangkan suatu nilai disebut dengan variabel. Dapat kita simpulkan bahwa x adalah variabel. Sementara itu, angka yang melekat pada variabel disebut dengan koefisien. Artinya, angka 2 di atas merupakan koefisien. Terakhir, angka yang tidak melekat pada variabel dikenal sebagai konstanta, contohnya adalah angka 3 di atas. Tapi jika kita merujuk kepada koefisien bervariabel maupun konstanta, kita dapat menyebutnya sebagai suku. Artinya, 2x dan 3 merupakan suku. Bentuk AljabarBentuk-bentuk aljabar dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah sukunya. Bentuk ini dapat dibagi menjadi monomial, binomial, trinomial, dan polinomial. Monomial merujuk kepada bentuk yang hanya memiliki satu suku, contohnya adalah 5yz, 7z, atau . Sementara itu, binomial terdiri dari dua suku, contohnya adalah 4z – 7 dan 3y2 + z. Trinomial, seperti namanya, merujuk kepada bentuk yang tersusun dari 3 suku, contohnya seperti 3y2 + 5yz – 8 atau 9x – 4y2 + 3. Terakhir, aljabar yang memiliki lebih dari 3 suku disebut dengan polinomial, contohnya adalah 2y2 + 5yz + 3z2 – 8. Tapi, secara umum kita dapat menyebut semua bentuk aljabar sebagai polinomial. Berdasarkan variabelnya, suku-suku pada aljabar dapat dibagi menjadi suku sejenis dan tidak sejenis. Untuk membedakannya, perhatikan contoh berikut ini.
Artinya, dapat kita simpulkan bahwa suku-suku dalam aljabar dianggap sejenis ketika variabel dan pangkatnya sama. Sebagai latihan, coba kita pasangkan bentuk-bentuk aljabar dengan suku-suku yang benar. BENTUK
SUKU a. -p, 7p2, 14 b. 3x2y, -2xy2, 9 c. xy, 23 d. -x2, 45 Sudah? Ayo cek jawabannya di bawah ini! 1 – c, 2 – d, 3 – a, 4 – b
>> Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada bentuk aljabar yang dipisahkan oleh operasi jumlah atau selisih.
Bentuk aljabar yang memiliki lebih dari dua suku disebut suku banyak atau polinom.
>> Faktor, Memfaktorkan suatu bilangan berarti menyatakan bilangan itu sebagai bentuk perkalian, misalkan aku menyatakan bilangan 20, bilangan 20 jika kita faktorkan dapat ditulis menjadi : · 20 = 1 x 20 · 20 = 2 x 10 · 20 = 4 x 5 Nah, dari data di atas, kita memperoleh faktor dari 20. Faktor 20 adalah 1, 2, 4, 5, dan 20. Jadi bilangan – bilangan itulah yang merupakan faktor dari 20. Maka dapat disimpulkan bahwa memfaktorkan bentuk ax + bx artinya mengubah bentuk ax + bx menjadi bentuk perkalian, yaitu : ax + bx = x( a + b ) jadi faktor dari ax + bx adalah x dan ( a + b ). >> Suku Sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari masing-masing variabel yang sama. Contoh: 2x2 + 3xy – 5x – 3 + 3x – x2 + 6 – 2xy Bentuk dari aljabar diatas adalah suku polinom yang terdiri dari 6 suku. Suku yang sejenis dari bentuk aljabar tersebut adalah
Suku tidak sejenis:
|