KOMPAS.com - Indonesia secara tak langsung terlibat Perang Dunia II. Perang Dunia II yang berlangsung pada 1939 hingga 1945 terjadi di tiga titik yakni Eropa, Afrika Utara, dan Asia Pasifik. Show
Di kawasan Asia Pasifik, perang dimulai ketika Jepang menyerang Pearl Harbour, pangakalan militer Amerika Serikat di Hawai. Lalu, bagaimana Indonesia bisa terlibat perang itu? Sebelum sampai ke sana, mari simak dulu latar belakang dan pemicu Perang Pasifik atau Perang Asia Timur Raya yang dikobarkan Jepang. Ambisi imperialisme JepangDikutip dari Masa Pendudukan Jepang (2018), sebelum abad ke-18, Jepang adalah negara yang terbelakang. Baca juga: Sistem Pemerintahan Militer Jepang di Indonesia Jepang hanya mampu mengekor tetangganya, China dalam berbagai hal. Namun ini semua berubah ketika Amerika datang ke Jepang memaksa Jepang membuka pelabuhannya. Bangsa Jepang menyadari ketertinggalan mereka jika dibanding dengan negara-negara barat. Mereka pun melakukan revolusi besar-besaran dengan belajar ke barat. Revolusi ini dikenal dengan Restorasi Meiji yang dimulai pada 1868. Hasilnya, Jepang semakin kuat dan modern. Bersamaan dengan ilmu dan teknologi, Jepang juga membawa ajaran imperialisme dari barat. Imperialisme adalah upaya mendominasi dan memperkuat negara dengan menjajah atau menguasai wilayah lain. Baca juga: Organisasi Semimiliter di Era Pendudukan Jepang Jepang membawa ideologi fasisme. Fasisme biasanya dicirikan dengan nasionalisme yang berlebihan (ultranasionalisme), mengutamakan kekuatan militer, dan otoriter.
Jepang pun menantang tetangganya, China, dalam Perang Sino Kedua. Jepang menginvasi Manchuria, China pada 19 September 1931. Lihat Foto KARTONO RYADI Angkatan Udara Kerajaan Jepang membombardir Pearl Harbour, yang memicu perang di Pasifik pada Desember 1941. Banyak siswa Jepang dibuat tidak tahu apa-apa tentang kejahatan perang Jepang dalam Perang Dunia II. Ekspansi JepangNamun Perang Asia Timur Raya secara resmi dimulai pada 8 Desember 1941, ketika Jepang mengebom Pearl Harbour, pangkalan militer AS di Hawai, Samudra Pasifik. Kemenangan Jepang di Pearl Harbour dan tempat lainnya mendorong Jepang melebarkan sayapnya ke Asia Tenggara. Jepang ingin mengalahkan AS dan sekutu-sekutunya yakni Inggris, Belanda, dan Australia. Baca juga: MIAI dan Masyumi, Cara Jepang Galang Dukungan Umat Islam Negara-negara di Asia Tenggara saat itu dikoloni oleh bangsa Eropa. Inggris menguasai Birma (Myanmar), Malaya (Malaysia), dan Borneo (Kalimantan). Perancis menguasai Indochina (Kamboja, Laos, dan Vietnam). Spanyol menguasai Filipina (Spanish East Indies). Sementara Indonesia dikuasai Belanda (Hindia Belanda). Tak cuma Pearl Harbour, pada 8 Desember 1941 Jerpang juga menyerang Filipina, Malaysia, Singapura, Hong Kong, hingga Thailand. Masuknya Jepang ke IndonesiaBeberapa pekan setelahnya, barulah Jepang masuk ke Indonesia. Dikutip dari Pendudukan Jepang di Indonesia (2019), pada tanggal 11 Januari 1942 tentara Jepang mendarat di Tarakan, Kalimantan Timur. Baca juga: Gerakan Tiga A dan Propaganda Jepang Jepang terus mengalahkan tentara Belanda di Kalimantan, Sumatera, hingga basisnya di Jawa. Gubernur Jenderal Hindia Belanda Tjarda Starkenborgh Stachouwer dan Panglima Tentara Ter Poorte terpukul mundur hingga ke Jawa Barat. Pada Pada 8 Maret 1942 keduanya menemui Letnan Jenderal Imamura di Kalijati, Subang, Jawa Barat untuk berunding.
Hasilnya adalah penyerahan Angkatan Perang Hindia Belanda kepada Jepang. Peralihan kekuasaan ini ditandai dengan ditandatanganinya Perjanjian Kalijati antara Jenderal Ter Poorten dengan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura. Dikutip dari Sejarah Nasional Indonesia: Masa Prasejarah Sampai Masa Proklamasi Kemerdekaan (2011), Jepang mengeksploitasi habis-habisan wilayah yang dikuasainya. Baca juga: Kerja Rodi dan Romusha, Kerja Paksa Zaman Penjajahan Kawasan yang dijajah dibangun pangkalan militer dan pertahanan. Rakyat dipaksa bekerja. Jika menolak, akan disiksa dengan kejam bahkan tak sedikit yang meninggal.
Lihat Foto Di Tanah Air, banyak yang mati kelaparan. Sebagian besar hasil panen diambil pemerintah Jepang. Harta benda seperti perhiasaan dan hewan ternak pun diperas demi kemenangan perang Asia Timur Raya. Jepang berdalih Perang Asia Timur Raya untuk membebaskan Asia dari kapitalisme dan imperialisme Barat. Namun sejatinya, Jepang juga mempraktikan imperialisme, bahkan lebih kejam dari Barat. Perang Asia Timur Raya yang dilancarkan Jepang bertujuan untuk memimpin bangsa Asia menghadapi kekuatan bangsa Barat. Baca juga: Putera, Organisasi Propaganda Jepang Pimpinan Empat Serangkai Kekalahan JepangKemenangan Jepang di Asia Pasifik tak bertahan lama. Jepang beberapa kali mengalami kekalahan. Jepang kalah di Kepulauan Mariana hingga Filipina. Sejak 1943, posisi Jepang makin terdesak. Blok Poros (Axis) yang terdiri dari Jerman, Jepang, dan Italia kalah dalam berbagai pertempuran melawan Blok Sekutu (Amerika Serikat, Inggris, Uni Soviet, dan China). Hingga pada 1945, AS menjatuhkan bom atom ke kota Hiroshima dan kota Nagasaki pada 6-9 Agusus. Menyusul serangan yang mematikan itu, Jepang pun mengumumkan kekalahannya pada 15 Agustus. Kabar kekalahan Jepang sampai ke para tokoh pergerakan nasional. Baca juga: Terbentuknya PPKI dan Detik-detik Proklamasi Kekalahan Jepang segera dimanfaatkan oleh golongan pemuda untuk merebut kemerdekaan. Maka pada 17 Agustus 1945, Soekarno memproklamasikan kemerdekaan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Lihat Foto KOMPAS.com - Perang Pasifik atau Perang Asia Timur Raya adalah perang yang diawali dengan serangan Jepang ke pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii, pada 8 Desember 1941. Pada saat itu, Jepang berhasil menghancurkan basis-basis militer Amerika Serikat, salah satunya di Filipina. Setelah itu, Jepang melebarkan sayapnya hingga ke Indonesia pada 1942, dan berhasil merebutnya dari Belanda. Lantas, apa sebenarnya tujuan utama Jepang mengobarkan Perang Pasifik? Baca juga: Hakko Ichiu, Semboyan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya Ingin berkuasa atas negara-negara AsiaTujuan utama Jepang mengobarkan Perang Pasifik adalah untuk berkuasa atas negara-negara di Asia, menggantikan kedudukan bangsa Eropa. Dengan menguasai Asia, maka Jepang mendapat cadangan logistik dan menguasai daerah penghasil bahan mentah bagi industri perang, termasuk minyak bumi. Sebelum menjadi negara maju seperti sekarang, pada abad ke-18, Jepang masih tergolong negara yang terbelakang karena menerapkan kebijakan isolasi. Awalnya, Jepang juga hanya bisa meniru apa yang dilakukan negara tetangganya, China. Pada abad ke-19, Amerika Serikat datang untuk membujuk Jepang agar kebijakan isolasi segera dihilangkan. Amerika Serikat ingin Jepang membuka pelabuhannya demi kepentingan mereka. Peristiwa ini membuat Jepang menyadari ketertinggalannya dalam berbagai bidang dari negara-negara Barat.
Oleh sebab itu, Jepang kemudian menghapus kebijakan isolasi, bahkan melakukan revolusi besar-besaran yang dikenal sebagai Restorasi Meiji pada 1868. Baca juga: Restorasi Meiji: Tokoh, Penyebab, dan Dampak Hasil dari Restorasi Meiji adalah Jepang tumbuh menjadi negara yang semakin maju dan modern. Tidak hanya itu, Jepang juga mempelajari praktik imperialisme dari negara Barat.
Lihat Foto Namun, Jepang masih memiliki masalah, yaitu kekurangan sumber daya alam untuk kebutuhan industrinya. Permasalahan itulah yang mendorong Jepang ingin menjajah dan menguasai sumber daya alam negara lain agar mereka semakin berkembang. Akhirnya, Jepang mulai menantang beberapa negara, seperti China, dalam Perang China-Jepang II pada 1937. Baca juga: Perang China-Jepang II: Latar Belakang, Kronologi, dan Dampak Setelah itu, pada 8 Desember 1941, Jepang mengebom pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii. Serangan yang memulai Perang Pasifik ini dilakukan karena negara-negara Sekutu Amerika Serikat telah menguasai Asia. Jika kekuatan Amerika Serikat lumpuh, maka Jepang berharap akan lebih mudah berkuasa atas negara-negara Asia, yang memiliki sumber daya alam yang dibutuhkan industri Jepang. Setelah mengebom Pearl Harbour, Jepang melebarkan sayap ke Asia Tenggara guna merebutnya dari negara-negara Barat. Pasalnya, negara-negara Asia Tenggara saat itu telah dikuasai oleh bangsa Eropa, misalnya Inggris menguasai Myanmar, Malaysia, dan Kalimantan. Kemudian, Perancis berkuasa atas Kamboja, Laos, dan Vietnam, sedangkan Spanyol menguasai Filipina, dan Indonesia dikuasai oleh Belanda. Dengan merebut negara-negara Asia tersebut dari bangsa Eropa, maka Jepang mendapat cadangan logistik dan menguasai daerah penghasil bahan mentah bagi industri perang, termasuk minyak bumi. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. |