Keputusan yang dihasilkan dalam kongres pertama Budi Utomo pada 3 sampai 5 Oktober 1908

Jakarta -

Budi Utomo adalah pelopor organisasi nasionalis pertama di Indonesia. Organisasi tersebut dicetuskan oleh beberapa tokoh besar, salah satunya Dr. Wahidin Soedirohusodo.

Budi Utomo pada akhirnya berdiri pada 20 Mei 1908 dan tanggal kelahirannya diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Dikutip dari laman Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi DI Yogyakarta Kemendikbudristek, berdasarkan rapat persiapan kongres pertama pada bulan Agustus-September 1908 di Bogor dan Jakarta, maka diputuskan bahwa kongres pertama Budi Utomo dilaksanakan di Yogyakarta.

Kongres Budi Utomo yang Pertama Tanggal Berapa?

Kongres pertama Budi Utomo diselenggarakan pada 3-5 Oktober 1908 dan berlokasi di ruang makan Kweekschool Voor Inlandsche Onderwijzen Djogjakarta. Saat ini, tempat tersebut merupakan aula SMA Negeri 11 Yogyakarta.

Alasan Yogyakarta dipilih adalah karena anggapan sebagai pusat Pulau Jawa dan Pakualaman dinilai mampu menjadi pelindung terlaksananya kongres. Di samping itu, Yogyakarta mudah diakses menggunakan kereta api ataupun angkutan darat lainnya.

Sementara, ruang makan dipilih karena konsep pertemuan ini sifatnya terbuka. Ide tersebut didukung dengan gaya bangunan berupa aula yang amat luas tanpa sekat dan tembok yang mengelilingi. Maka dari itu, tempat ini bisa menampung banyak orang dan masyarakat dapat melihat dari segala sisi.

Ketua Kongres pertama Budi Utomo adalah Dr. Wahidin Soedirohusodo sendiri. Dia dibantu Pangeran Notodirodjo dari Pakualaman yang bertindak sebagai bendahara.

Pertemuan tersebut sifatnya terbuka dan ada sekitar 300 orang yang hadir, mulai dari bangsawan atau priyayi, guru, pelajar, pejabat daerah, dan tak ketinggalan juga masyarakat biasa.

Hasil Kongres Pertama Budi Utomo

Dalam buku Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia 1908-1945 tulisan Andriyanto menyebutkan, menurut G. Moedjanto dkk. (1991) ada tiga hal yang dihasilkan dalam kongres pertama ini, yaitu:

  • Budi Utomo tidak ikut kegiatan politik.
  • Mengutamakan peran dalam pendidikan dan budaya
  • Lingkup gerakan hanya mencakup wilayah Jawa dan Madura.

Selain tiga keputusan di atas, dari pertemuan tersebut juga ditunjuk K.R.T. Tirtokusumo yang saat itu menjabat Bupati Karanganyar sebagai ketua. Kemudian, Yogyakarta juga ditetapkan sebagai pusat kedudukan Budi Utomo.

Simak Video "Penganiayaan di Depan Asrama Mahasiswa di DIY, Satu Orang Tewas"



(nah/nwy)

Keputusan yang dihasilkan dalam kongres pertama Budi Utomo pada 3 sampai 5 Oktober 1908

Keputusan yang dihasilkan dalam kongres pertama Budi Utomo pada 3 sampai 5 Oktober 1908
Lihat Foto

kemdikbud.go.id

Mahasiswa STOVIA Pendiri dan anggota Budi Utomo

KOMPAS.com – Budi Utomo adalah organisasi pemuda yang didirikan oleh para mahasiswa STOVIA atau sekolah kedokteran di Jawa, yaitu Soetomo, Gunawan Mangunkusumo, dan Suraji.

Organisasi Budi Utomo berdiri tepatnya tanggal 20 Mei 1908 yang digagas oleh Dr Wahidin Sudirohusodo.

Setelah organisasi ini dibentuk, Budi Utomo menyelenggarakan kongres pertamanya tanggal 3 hingga 5 Oktober 1908 di Yogyakarta.

Baca juga: Awal Mula dan Cita-Cita Berdirinya Budi Utomo

Kongres Pertama Budi Utomo

Kongres pertama digelar di Yogyakarta karena merupakan tempat tinggal penggagasnya, Wahidin Sudirohusodo.

Pada kongres perdana Budi Utomo ini hadir 300 peserta yang terdiri dari priyayi, dokter, jaksa, guru, pelajar, pejabat Belanda, wartawan, wakil-wakil golongan Belanda dan Tionghoa, dan wanita dan golongan rakyat tidak bergelar.

Selama tiga hari kongres berlangsung, banyak permasalahan yang dibahas dalam kongres tersebut.

Namun, masalah yang dominan dibahas adalah mengenai pengajaran. Di mana menurut mereka, pengajaran di Indonesia membutuhkan biaya besar yang sulit dijangkau kebanyakan orangtua.

Kemudian, dalam pengajaran harus ada hasrat untuk mengembangkan diri pada setiap setiap masyarakatnya.

Oleh sebab itu, Budi Utomo bertujuan untuk secara kolektif dan koperatis mengusahakan kemajuan pengajaran di Indonesia.

Baca juga: Budi Utomo: Pembentukan, Perkembangan, Tujuan, dan Akhir

Usulan Kemajuan Pengajaran

Untuk mencapai tujuant tersebut, Budi Utomo cabang Jakarta menyampaikan sembilan usulan, yaitu

  1. Perluasan pendidikan rakyat pada umumnya dan secara khusus sekolah desa
  2. Membantu pengajaran agama di pedesaan
  3. Meningkatkan pengajaran rendah dan pertanian
  4. Memperbaiki pendidikan teknis para dokter pribumi
  5. Memasukkan pelajaran bahasa Belanda dalam kurikulum sekolah dasar pribumi
  6. Memperluas kesempatan bagi kaum wanita untuk memperoleh pendidikan
  7. Mendirikan pondokan bagi siswa-siswa yang belajar di Batavia, Semarang, dan Surabaya
  8. Memajukan pertumbuhan kerajinan dan perdagangan
  9. Mengembangkan perpustakaan dan forum ceramah

Keputusan dari kongres pertama Budi Utomo adalah:

  1. Menghasilkan kepengurusan perkumpulan baru
  2. Merombak susunan pengurus Budi Utomo yang semula para siswa STOVIA digantikan oleh tokoh-tokoh yang lebih berpengalaman
  3. Mengesahkan anggaraan dasar dan anggaran rumah tangga Budi Utomo
  4. Menetapkan tujuan Budi Utomo, yaitu mengesahkan kemajuan yang selaras buat negeri dan bangsa, terutama dalam memajukan pengajaran, pertanian dan peternakan, perdagangan, teknik, industri, dan kebudayaan
  5. Merumuskan program-program Budi Utomo

Artikel ini telah tayang di Kompaspedia.kompas.id dengan judul “Sejarah Lahirnya Budi Utomo dan Kongres Pertama 1908”.

Referensi:

  • Hatta, Mohammad. (1980). Permulaan Pergerakan Nasional. Jakarta: Yayasan Idaya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Keputusan yang dihasilkan dalam kongres pertama Budi Utomo pada 3 sampai 5 Oktober 1908

Pada 3-5 Oktober 1908 Budi Utomo menyelenggarakan kongres pertama di Yogyakarta. Kongres pertama tersebut menghasilkan keputusan sebagai berikut.

  1. Budi Utomo membatasi kegiatannya hanya dalam lingkup Pulau Jawa dan Madura.
  2. Menetapkan R.T. Ario Tirtokusumo sebagai ketua Budi Utomo.
  3. Menetapkan Yogyakarta sebagai pusat organisasi.
  4. Budi Utomo memfokuskan kegiatannya dalam bidang pendidikan dan budaya.
  5. Mengubah slogan Budi Utomo dari "perjuangan untuk mempertahankan penghidupan" menjadi "kemajuan secara serasi".

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C.