Karya sastra yang dikategorikan sebagai historiografi kolonial berikut ini adalah

Soal Ciri-Ciri Historiografi Kolonial dan Modern – Halo sobat Dinas.id, inilah rekomendasi contoh Soal-soal sejarah kelas 10, X KD 3.8 SMA Ujian Akhir Semester (UAS), soal Ujian Tengah Semester (UTS) genap, ganjil, gasal. Yuk, pelajari kumpulan contoh soal-soal sesuai kisi-kisi yang sering muncul tentang ciri-ciri historiografi kolonial dan modern.

Untuk memudahkan mengerjakan latihan, silahkan pahami ringkasan materi di bawah ini:

  • Historiografi kolonial adalah karya historiografi yang ditulis pada masa VOC hingga maa pemerintahan Belanda berakhir di Indonesia.
  • Fokus utama historiografi kolonial adalah aktivitas kehidupan orang-orang dan pemerintahan Belanda di Indonesia (masa Hindia Belanda).
  • Historiografi kolonial bercirikan antara lain Eropa-Belanda-sentris dan diskriminatif.
  • Kelebihan Historiografi kolonial bahwa dalam penyusunannya berorientasi fakta-fakta dan kejadian-kejadian.
  • Kelemahan Historiografi kolonial adalah hanya menulis seputar pemerintahan Hindia Belanda, tanpa menulis tentang orang-orang pribumi.
  • Karya historiografi kolonial antara lain Reizen (Catatan Perjalanan), Geschiedenis van Nederlands-Indie (Sejarah Hindia Belanda), dan Schets eener Economische Geschiedenis van Nederlands-Indie (Kondisi Ekonomi Hindia Belanda).
  • Ciri-ciri historiografi modern antara lain Indonesia sentris, kritis analitis, multidisiplin ilmu.
  • Contoh karya historiografi modern adalah Sejarah Perlawanan-Perlawanan terhadap Kolonialismedan Inperialisme (editor: Sartono Kartodirdjo).
  • Kelebihan historiografi modern adalah lebih ilmiah dan kritis.
  • Kekuranagan historiografi modern antara lain kadang terlalu kaku dan terlalu berpedoman terhadap metode ilmiah.

Soal Pilihan Ganda

Oke, bacalah petunjuk di bawah ini sebelum menjawab soal!

Pilihlah satu jawaban yang paling benar!

1. Perhatikan pernyataan berikut!

1) Merupakan sejarah orang Belanda di Hindia Timur (Indonesia)

2) Sumber yang digunakan yaitu sumber dari pemerintah Belanda baik di negaranya maupun daerah jajahanya 

3) Bersifat Multidisiplin ilmu

4) Bersifat Istana-sentris dan fokusnya ke kehidupan raja

Ciri-ciri historiografi kolonial ditunjukkan pada angka …

A. 1 dan 2

B. 1 dan 3

C. 2 dan 3

D. 2 dan 4

E. 3 dan 4

2. Historiografi kolonial merupakan penulisan sejarah yang bersifat Belanda-sentris, artinya ….

A. penulisannya hanya dilakukan orang-orang Belanda

B. historiografi hanya digunakan di negeri Belanda

C. sumber penulisannya berasal dari negeri Belanda

D. berisi aktivitas pemerintahan Belanda di Indonesia

E. berisi tentang bantuan Belanda terhadap Indonesia

3. Karya sastra yang dikategorikan historiografi kolonial berikut ini adalah….

A. Sejarah Nasional Indonesia

B. Kitab Mahabhrata dan Ramayana

C. Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia

D. Indonesian Trade and Society

E. Kitab Pararaton

4. Salah satu kelemahan historiografi kolonial adalah ….

A. penulisan bertujuan menghormati derajat raja, sehingga raja tetap dihormati

B. dari isi penulisannya, raja dianggap memiliki kekuatan gaib (sakti).

C. penulisan hanya membahas kehidupan bangsawan

D. bersifat Belanda sentris, kurang mengangkat kehidupan rakyat Indonesia

E. selalu dihubungkan dengan hal-hal gaib dan mistis

5. Perhatikan pernyataan berikut!

1) Memakai penulisan sejarah kritis

2) Sumber yang digunakan yaitu sumber dari pemerintah Belanda baik di negaranya maupun daerah jajahanya 

3) Bersifat Multidisiplin ilmu

4) Merupakan sejarah orang Belanda di Hindia Timur (Indonesia)

BACA JUGA:  Soal Modifikasi Resep

Ciri-ciri historiografi modern ditunjukkan pada angka …

A. 1 dan 2

B. 1 dan 3

C. 2 dan 3

D. 2 dan 4

E. 3 dan 4

6. Karya sastra berikut yang dikategorikan historiografi modern adalah …

A. Kitab Mahabhrata dan Ramayana, Sejarah Nasional Indonesia

B. Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia, Mahabhrata dan Ramayana

C. Kitab Mahabhrata dan Ramayana, Prasasti Kedukan Bukit

D. Pararaton, Sejarah Nasional Indonesia

E. Sejarah Nasional Indonesia, Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia

7. Perbedaan historiografi tradisional dengan Modern adalah ….

Karya sastra yang dikategorikan sebagai historiografi kolonial berikut ini adalah

8. Perbedaan historiografi kolonial dengan historiografi modern adalah …

Karya sastra yang dikategorikan sebagai historiografi kolonial berikut ini adalah

9. Sebuah tulisan dikategorikan sebagai historiografi modern jika …

A. karya historiografi ditulis oleh orang Indonesia asli

B. pembahasan berfokus pada perjuangan Indonesia

C. berkaitan dengan kehidupan Indonesia secara keseluruhan

D. hal yang ditulis mengangkat suatu ciri kedaerahan

E. fokus penulisan untuk kepentingan penguasa

10. Pernyataan yang tepat untuk membedakan historiografi modern dengan historiografi sebelumnya adalah …

A. historiografi modern hanya mengisahkan rakyat umum, dan tidak lagi menulis tentang kolonial dan penguasa.

B. historiografi modern menulis dengan pendekatan ilmu sejarah, sedangkan penulisan masa sebelumnya dengan pendekatan ilmu sosial dan sastra.

C. historiografi modern menulis berdasarkan fakta, sedangkan penulisan sebelumnya hanya bersifat khayalan dan ilusi.

D. Historiografi modern ditulis berdasarkan sudut pandang orang Indonesia sendiri, sedangkan sebelumnya berdasarkan kepentingan penjajah dan raja.

E. Historiografi modern mengikuti langkah-langkah ilmiah, sedangkan penulisan sebelumnya tidak ilmiah.

Kunci Jawaban dan Pembahasan

1. A → Pembahasan:

Ciri-ciri historiografi colonial adalah:

  • Merupakan sejarah orang Belanda di Hindia Timur (Indonesia)
  • Sumber yang digunakan yaitu sumber dari pemerintah Belanda baik di negaranya maupun daerah jajahanya

2. D → Pembahasan: Historiografi kolonial merupakan penulisan sejarah yang bersifat Belanda-sentris, artinya yang ditulis adalah berkaitan berisi aktivitas pemerintahan Belanda di Indonesia.

3. A → Pembahasan: Karya historiografi kolonial antara lain: Sejarah Nasional Indonesia.

4. D → Pembahasan: Kelemahan historiografi kolonial antara lain hanya menulis tentang kehidupan orang-orang Belanda di Indonesia (Belanda-sentris) kurang mengangkat kehidupan rakyat Indonesia.

5. B → Pembahasan:

Ciri-ciri historiografi modern antara lain :

  • Memakai penulisan sejarah kritis
  • Bersifat Multidisiplin ilmu

6. E → Pembahasan: Karya sastra historiografi modern antara lain : Sejarah Nasional Indonesia, Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia.

7. A → Pembahasan:

  • Hisoriografi tradisional: Istana sentris, feodalisme-aristokratis, bersifat gaib campur fakta, kedaerahan (regio-sentris).
  • Historiografi modern: Indonesia-sentris, mengangkat hal-hal yang fakta, berkaitan Indoneia secara keseluruhan (bersifat Nasional).

8. E → Pembahasan:

  • Historiografi Kolonial: Eropa-Belanda-sentris, menekankan pada hal-hal yang berkaitan pemerintahan Belanda.
  • Historiografi modern : Indonesia-sentris, mengangkat hal-hal yang fakta, berkaitan Indoneia secara keseluruhan (bersifat Nasional).

9. C → Pembahasan: Historiografi modern berciri utama Indonesia-sentris, artinya pelaku dan pemeran adalah orang Indonesia dan meliputi segala aspek kehidupan Indonesia secara Nasional.

10. E → Pembahasan: Historiografi modern mengikuti kaidah-kaidah penelitian ilmiah, sedangkan penulisan sebelumnya tidak ilmiah (berdasarkan kepentingan penjajah dan raja).

Demikian prediksi soal dan jawaban UTS, UAS modul sejarah Kelas 10, X SMA yang bisa kami sajikan, disimak secara saksama yah. Merdeka Belajar!

Apakah Ini Membantu? Follow Dinas.id di aplikasi Google News, KLIK DISINI

Max Havelaar merupakan karya sastra buatan E.F.E. Douwes Dekker yang berisi tentang protes sosial terhadap kebijakan pemerintah kolonial. Karya sastra ini pertama kali terbit pada tahun 1860 yang diakui sebagai karya sastra Belanda yang sangat penting karena mempelopori gaya tulisan baru. Karya sastra ini terbit dalam Bahasa Belanda dengan judul asli Max Havelaar, of de koffij-veilingen der Nederlandsche Handel-Maatschappij (Max Havelaar, Lelang Kopi Perusahaan Dagang Belanda). Karya ini ditulis oleh Multatuli dalam tempo sebulan pada tahun 1859 di Belgia. Setahun kemudian, tepatnya pada tahun 1860 karya tersebut terbit untuk pertama kalinya.