Puisi memiliki bunyi, irama, persajakan, bentuk kata, dan kalimat yang menarik. Oleh karena itu, membaca puisi harus dengan lafal, intonasi, dan nada suara yang tepat. Show Tanda jeda untuk menentukan irama antara lain:
Dengan demikian, tanda jeda yang tepat pada puisi tersebut adalah sebagai berikut Penjaga Alamku Karya: D. Karitas Kau tidak pernah lelah // Angin/ dan badai/ adalah sahabatmu // Maka engkau menjaganya // Puisi adalah ragam sastra yang terikat oleh unsur-unsurnya, seperti irama, mantra, rima, baris, dan bait.
Dengan demikian, tanda jeda berhenti sesaat untuk bernafas dan fungsinya hampir sama seperti tanda koma yaitu /.
Apa saja tanda jeda pada puisi dan pantun? Ini materi Bahasa Indonesia, tingkat Sekolah Dasar (SD) atau sederajat, kelas 4, pada bab cita-citaku. Tanda jeda ini digunakan untuk mempermudah kita dalam membaca, menghafal, ataupun ketika akan melakukan deklamasi puisi. Kenapa tanda jeda puisi ini penting? Karena puisi memiliki rima, irama, intonasi, bunyi, lafal, dan nada suara yang harus dibedakan, sehingga jiwa dan rasa yang ada di dalam puisi dapat tersampaikan kepada penonton/ pendengarnya. Tanda jeda umumnya menggunakan simbol slash “/”, tidak hanya dalam membaca puisi saja, tetapi digunakan juga pada alat pengial baca atau teleprompter untuk pembaca berita ataupun pembawa acara di televisi. Bahkan aku pernah melihat para youtuber juga menggunakan naskah dengan tanda jeda seperti itu. Jadi, tanda yang digunakan untuk berhenti saat membaca puisi disebut tanda jeda. Berikut ini penjelasan dari tanda jeda dalam membaca puisi ataupun lainnya:
Tanda IntonasiSebagai tambahan, berikut tanda untuk membedakan intonasi dalam membaca puisi.
Cara mudah memberikan tanda pada naskah puisi adalah dengan menulis menggunakan pensil, jadi jika terjadi kesalahan kamu bisa menghapusnya, jika sudah final, kamu bisa menggunakan pulpen atau spidol untuk memperjelasnya. Baca: Itulah ada 3 tanda jeda pada puisi yang aku tahu. Kamu bisa koreksi dan bagikan jika ini bermanfaat. Tanda Jeda dan Cara Membacanya dengan Benar dalam Puisi, Foto: PexelsGaya bahasa yang digunakan di dalam setiap jenis sastra mempunyai karakter yang berbeda-beda. Sebagai contohnya, gaya bahasa novel dan bahasa puisi akan berbeda. Tanda jeda dan cara membacanya dibedakan, karena makna yang disampaikan pun berbeda. Bahasa puisi umumnya singkat dan padat, tetapi memiliki makna yang amat luas, sehingga bisa diinterpretasikan dengan cara yang berbeda-beda. Untuk menuangkan imajinasi dan menyampaikan emosi di dalam bahasa puisi, penyair umumnya menggunakan majas atau gaya bahasa yang figuratif. Puisi: Deklamasi sebagai Cara MembacanyaTanda Jeda dan Cara Membacanya dengan Benar dalam Puisi, Foto: FlickrSeni deklamasi merupakan salah satu cara membaca puisi. Keterampilan deklamasi adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi. Selain itu, seni deklamasi juga dapat diartikan sebagai pengucapan berbagai kata untuk menyatakan, mengekspresikan, dan menyampaikan gagasan, pikiran, dan perasaan. Deklamasi mengkombinasikan berbagai gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai kebutuhan para pendengar. Pendengar akan menerimanya melalui rangkaian nada dan tekanan. Jika dilakukan secara tatap muka, maka deklamasi akan ditambah dengan gerak tangan dan ekspresi wajah si penyair. Puisi: Tanda Jeda dan Cara MembacanyaTanda Jeda dan Cara Membacanya dengan Benar dalam Puisi, Foto: PixabaySelain dengan seni deklamasi, puisi juga perlu dibacakan menggunakan tanda jeda. Puisi memiliki irama, bunyi, lafal, intonasi, dan tanda suara, sehingga memerlukan tanda jeda dan cara membaca yang berbeda. Hal itu dilakukan supaya puisi yang dibacakan bisa menyampaikan emosi tersebut kepada para pendengarnya. Dikutip dari Panduan belajar dan evaluasi bahasa indonesia, Agustinus Indradi & Y. Adi Prasetya, (2005:43), berikut 3 tanda jeda dan cara membacanya:
Demikianlah tanda jeda dan cara membacanya di dalam pembacaan puisi. Setelah mengetahuinya, puisi apakah yang akan kamu coba baca menggunakan tanda jeda di atas? (BRP) Page 2 |