Kenapa al qori'ah disebut hari kiamat

Oase.id - Al-Qari’ah (القارعة) merupakan surah ke 101 dalam Al-Quran, yang terdiri dari 11 ayat dan termasuk dalam golongan surat Makkiyah. Surah Al Qari'ah menceritakan tentang dahsyat hari kiamat.

Berikut bunyi surah Al Qari’ah :

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَلۡقَارِعَةُ

Al qoori'ah

“Hari Kiamat”

مَا الۡقَارِعَةُ

Mal qooriah

“Apakah hari Kiamat itu?”

وَمَاۤ اَدۡرٰٮكَ مَا الۡقَارِعَةُ

Wa maa adraaka mal qoori'ah

“Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?”

يَوۡمَ يَكُوۡنُ النَّاسُ كَالۡفَرَاشِ الۡمَبۡثُوۡثِۙ‏

Yauma ya kuunun naasu kal farashil mabthuuth

“Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan,”

وَتَكُوۡنُ الۡجِبَالُ كَالۡعِهۡنِ الۡمَنۡفُوۡشِؕ

Wa ta kuunul jibalu kal 'ihnil manfuush

“Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.”

فَاَمَّا مَنۡ ثَقُلَتۡ مَوَازِيۡنُهٗ

Fa-amma man thaqulat mawa ziinuh

“Maka adapun orang yang berat timbangan (kebaikan)nya,”

فَهُوَ فِىۡ عِيۡشَةٍ رَّاضِيَةٍ

Fahuwa fii 'ishatir raadiyah

“maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (senang).”

وَاَمَّا مَنۡ خَفَّتۡ مَوَازِيۡنُهٗ

Wa amma man khaffat mawa ziinuh

“Dan adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,”

فَاُمُّهٗ هَاوِيَةٌ

Fa-ummuhu haawiyah

“maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.”

وَمَاۤ اَدۡرٰٮكَ مَا هِيَهۡ

Wa maa adraaka maa hiyah

“Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?”

 نَارٌ حَامِيَةٌ

Naarun hamiyah

“(Yaitu) api yang sangat panas.”

Lalu apa saja kandungan dan keutamaan dari membaca Al Qari’ah? Melansir dari beberapa sumber, berikut Oase.id merangkumnya. Yuk Simak!

BACA: Wasilah ke Baitullah, Inilah Keutamaan Surah An-Naba

  • Menjelaskan tentang bagaimana dahsyatnya hari kiamat terjadi, sehingga dalam surah ini Kata Al Qariah diulang hingga tiga kali. Hal ini untuk mengingatkan manusia akan hari kiamat.
  • Saat hari kiamat, seluruh manusia akan seperti anai-anai yang bertebaran, dengan perasaan lemah, bingung, dan tak tentu arah.
  • Sesudah hari kiamat, manusia akan dihadapkan pada yaumul mizan yaitu hari dimana seluruh amal manusia akan ditimbang.
  • Seluruh amal kebaikan akan dihitung, bagi manusia yang berat timbangan amal kebaikannya maka tempat kembalinya adalah surga. Sedangkan manusia yang ringan timbangan amal baiknya, tempat kembalinya adalah neraka.

Karena surah Al Qari'ah termasuk dalam Al Mufashsfal yang diberikan kepada Nabi Muhammad ﷺ. Sebagai tambahan, sehingga beliau memiliki keistimewaan dibandingkan nabi -nabi terdahulu.  

2. Terhindar dari fitnah Dajjal

Dalam sebuah riwayat Abi Ja’far berkata, “Barangsiapa yang membaca dan memperbanyak bacaannya Surat Al-Qari'ah, maka Allah memberinya keamanan dari fitnah Dajjal dari beriman kepadanya, dan dari hembusan neraka Jahanam di hari kiamat, Insya Allah.” (Tsawabul A’mal: 155)

3. Diberatkan amal baiknya

Diberatkan amalan kebaikannya di mizan dan dapat dijadikan doa atau wasilah bagi orang yang bernasib kurang baik (buruk). Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat ini (Surat Al-Qari'ah), maka Allah akan memberatkan timbangan kebaikannya di hari kiamat. Dan barangsiapa yang menulisnya dan mengalungkannya kepada orang yang bernasib buruk dari keluarga dan pelayannya, maka Allah akan membukakan kebaikan dan rezekinya.” (Tafsirul Burhan, Juz 8: 368)


(ACF)

Ilustrasi betapa mengerikannya hari kiamat. https://www.freepik.com/

Dikutip dari buku yang berjudul Kemunculan Dajal Palsu karangan Yusuf Burhanuddin (2007: 171) hari kiamat adalah hari akhir kehidupan manusia dan makhluk di dunia yang harus dipercayai adanya. Memercayai bahwa adanya kiamat merupakan salah satu dari rukun iman, yaitu iman kepada hari akhir. Seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Ghafir ayat ke-59,

إِنَّ السَّاعَةَ لآتِيَةٌ لا رَيْبَ فِيهَا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يُؤْمِنُونَ

“Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman.”

Dalam Al-Quran secara jelas menjelaskan tentang kiamat. Salah satu surat yang menjelaskan betapa mengerikannya hari kiamat adalah surat Al-Qariah.

Al-Qariah memiliki arti peristiwa yang menggetarkan yang merupakan surat ke 101 dalam Al-Qur’an. Al-Qariah terdiri atas 11 ayat, namun kali ini akan dibahas 5 ayat dalam surat Al-Qariah.

لْقَارِعَةُ ﴿١﴾ مَا الْقَارِعَةُ ﴿٢﴾ وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ ﴿٣﴾ يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ ﴿٤﴾ وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنفُوشِ ﴿٥﴾

Al qoori’ah. Mal qoori’ah. Wa maa adrooka mal qoori’ah. Yauma yakuunun naasu kal faroosyil mabtsuuts. Wa takuunul jibaalu kal ‘ihnil manfuusy.

Arti Surat Al-Qariah ayat 1-5

  1. Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?

  2. Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran,

  3. dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.

Penjelasan Al-Qariah Ayat 1-5

Al-Qur'an yang menjelaskan tentang betapa menakutkannya kiamat. https://www.freepik.com/

Al-Qariah adalah salah satu nama hari kiamat. Bahwasanya nama hari kiamat ini sangat banyak sekali. Setiap nama mengartikan sifat-sifat yang luar biasa yang terjadi pada hari itu. Al-Qariah memiliki arti yang mengetuk pintu dan memekakkan telinga disebabkan dahsyatnya kejadian pada hari itu.

مَا الْقَارِعَةُ ﴿٢﴾ وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ ﴿٣﴾

Ini adalah pertanyaan yang menunjukkan dahsyatnya hari tersebut. Hal ini menunjukkan bahwasanya hari itu hari yang luar biasa, hari yang sangat menakutkan.

وْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ ﴿٤﴾

Pada hari itu manusia bagaikan “firosy” yang bertebaran.

Para ulama mengatakan bahwa firosy adalah binatang kecil yang beterbangan.

Saat terdapat cahaya pada malam hari binatang itu saling berdesakan dan berebutan. Binatang ini penglihatannya begitu lemah sehingga tidak tahu arah dan tujuan. Itulah gambaran keadaan manusia saat hari kiamat, juga saat bangkit dari kuburnya. Manusia sangat bingung, berdesak-desakan tanpa tahu arah dan tujuan.

وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنفُوشِ ﴿٥﴾

Gunung-gunung yang kuat, yang kokoh pada hari itu, yang bersatu antara satu dengan yang lainnya seperti kapas yang ditiup. Allah berfirman mengenai hal tersebut, ”dan gunung-gunung adalah seperti ’ihni yang dihambur-hamburkan”.

Para ulama mengatakan bahwasanya ’ihni di situ adalah bulu domba (shuf). Ada pula yang mengatakan bahwa ’ihni adalah kapas. Jadi ’ihni adalah suatu benda yang sangat ringan. Yang apabila diletakkan pada tangan, bulu (kapas) akan berhamburan tidak karuan. Itulah keadaan bumi pada hari kiamat nanti. Gunung-gunung akan hancur luluh sebagaimana dijelaskan pada firman Allah lainnya.

Begitu mengerikannya hari kiamat. Bahkan gunung yang berdiri kokoh sampai berterbangan bagaikan kapas dan ini dapat digunakan sebagai pembelajaran agar memperbanyak amalan kepada Allah SWT sehingga mendapat perlindungan dari hari kiamat.