Karya seni rupa daerah yang berbentuk dua dimensi yaitu

Karya seni rupa daerah yang berbentuk dua dimensi yaitu

Karya seni rupa daerah yang berbentuk dua dimensi yaitu
Lihat Foto

Dok. SHUTTERSTOCK/HUTAMA LIMARTA

Ilustrasi berbagai jenis kais ulos khas Batak

KOMPAS.com - Seni rupa merupakan cabang seni yang bisa dilihat secara langsung menggunakan indra penglihatan dan dapat dirasakan menggunakan indra peraba.

Indonesia memiliki ragam seni rupa daerah. Jenis seni rupa ini berbeda dengan seni rupa pada umumnya, karena mayoritas corak yang ditonjolkan dalam seni rupa daerah lebih bersifat tradisional.

Ciri dan Fungsi Karya Seni Rupa Daerah

Menurut Iwan Kuswidi dan Munnal Hani'ah dalam Tokcer Lolos Penilaian Ulangan Harian Kelas V SD/MI (2019), karya seni rupa daerah memiliki enam ciri-ciri, yaitu:

  1. Karya seni rupa daerah bersifat kedaerahan
  2. Karya seni rupa daerah dipengaruhi oleh budaya serta sejarah suatu daerah
  3. Corak dalam karya seni rupa daerah dipengaruhi oleh kondisi geografis suatu daerah serta corak seni tradisional di masyarakat
  4. Umumnya corak yang digunakan mengandung unsur atau makna tertentu
  5. Umumnya dibuat dari bahan alam yang bisa didapat daerah sekitarnya
  6. Sering digunakan dalam upacara adat, maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Karya seni rupa daerah memiliki dua fungsi, yakni fungsi individual serta fungsi sosial. Berikut penjelasannya:

Fungsi individual 

Karya seni rupa daerah berfungsi sebagai wadah ekspresi atau luapan emosi. Selain itu, seni rupa daerah juga dapat mencerminkan segala sesuatu yang berkaitan dengan jiwa atau perasaan seseorang.

Baca juga: Contoh Karya Seni Rupa Dua Dimensi

Fungsi sosial 

Karya seni rupa daerah berfungsi sebagai:

  1. Sarana pendidikan
    Seni rupa daerah membuat penikmatnya mempelajari sesuatu yang berkaitan seni rupa tersebut. Contohnya sejarah atau hal lainnya.
  2. Sarana hiburan
    Seni rupa daerah bisa menghibur penikmatnya. Contohnya setelah melihat karya seni rupa daerah, perasaan menjadi lebih gembira.
  3. Sarana komunikasi
    Seni rupa daerah juga bisa menjadi sarana komunikasi antara pembuatnya dengan penikmat karya seni tersebut. Contohnya tentang makna pesan yang ingin disampaikan oleh pembuat karya seni kepada penikmatnya.
  4. Sarana keagamaan
    Seni rupa daerah juga digunakan sebagai sarana keagamaan. Contohnya sebagai alat penunjang dalam ibadah atau menjalankan ritual.

Lihat Foto Kompas.com/Wisnubrata Pahatan berbentuk buaya dari suku kamoro (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); Ragam Karya Seni Rupa Daerah

Ada tiga ragam karya seni rupa daerah di Indonesia, yakni seni pahat, seni lukis serta seni kriya. Berikut penjelasannya yang dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud):

Seni pahat merupakan ragam karya seni rupa daerah yang dibuat dengan teknik pahat. Umumnya seni pahat terbuat dari bahan dasar kayu dan batu.

Seni pahat bisa dibuat dalam bentuk tiga dimensi serta dua dimensi. Contoh seni pahat tiga dimensi ialah patung. Sedangkan contoh seni pahat dua dimensi ialah relief pada dinding datar.

Dalam pembuatan seni pahat tiga dimensi dan dua dimensi semuanya disesuaikan dengan corak seni serta corak tradisional yang dimiliki suatu daerah. 

Contoh karya seni pahat adalah patung yang dibuat Suku Asmat, Wayang Golek yang merupakan seni pahat kayu dari Jawa Barat, patung Palindo dari Sulawesi Tengah, relief dinding Candi Borobudur, dan patung Garuda Wisnu Kencana dari Bali.

Seni lukis merupakan ragam karya seni rupa daerah yang berbentuk dua dimensi. Biasanya dibuat di atas kanvas. Contohnya lukisan Kamasan yang berasal dari Bali.

Karya seni rupa daerah yang berbentuk dua dimensi yaitu

Karya seni rupa daerah yang berbentuk dua dimensi yaitu
Lihat Foto

DOK AMADEA RESORT & VILLAS

I Putu Eka Hendra Jaya dan lukisan gaya Kamasan.

Sama seperti seni pahat, dalam pembuatan seni lukis juga disesuaikan dengan corak atau gaya tradisional suatu daerah. Contoh lainnya adalah lukisan kaca dari Cirebon, lukisan leang-leang di Jawa Tengah dan lukisan karya Lampang dari Kalimantan.

Seni kriya merupakan ragam karya seni rupa daerah yang biasanya dibuat dengan cara manual atau menggunakan tangan. Namun, juga bisa dilakukan dengan bantuan mesin.

Karya seni rupa daerah yang berbentuk dua dimensi yaitu

Karya seni rupa daerah yang berbentuk dua dimensi yaitu
Lihat Foto

KOMPAS.com/MARKUS MAKUR

Kain tenun Congkar, Desa Ranakulan, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, Kamis, (3/12/2020). (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)

Contoh seni kriya adalah penggambaran motif batik pada kain serta pembuatan seni tenun songket. Songket dibuat di berbagai daerah di Indonesia mulai dari Aceh, Palembang, dan Padang.

Contoh lainnya adalah wayang kulit dari Yogyakarta, topeng barong dari Bali, tenun adat dari NTT, Batik Pring Sedapur dari Magetan serta Batik Priangan dari Tasikmalaya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

KABARPANDEGLANG.COM – Seni rupa daerah yaitu seni rupa yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia. Seni rupa kawasan mampu disebut juga seni rupa tradisional karena dikerjakan secara bebuyutan di suatu daerah. Seni rupa daerah dapat berupa seni kerajinan, seni lukis, dan seni patung. Seni kerajinan meliputi seni tekstil [batik, tenun, dan songket], seni anyam, seni ukir, seni keramik.

Hasil karya seni tekstil dan seni lukis berbentuk dua dimensi, adalah memiliki ukuran panjang dan lebar. Hasil karya seni anyam, seni keramik, dan seni patung pada umumnya berbentuk tiga dimensi, ialah mempunyai ukuran panjang, lebar, dan tinggi atau mempunyai volume.

1. Seni Lukis Daerah

Seni lukis yaitu seni menggambarkan objek-objek berupa pemandangan alam, tumbuhan, hewan, manusia, benda di alam, untuk mengakibatkan perasaan keindahan. Seni lukis tempat mengandung nilainilai budaya yang berkembang di suatu tempat.

Salah satu seni lukis kawasan yang terkenal yaitu seni lukis Kamasan dari Bali. Kamasan ialah sebuah desa di Kabupaten Klungkung yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai pelukis. Seni lukis Kamasan merupakan seni lukis klasik yang biasanya bertema cerita pewayangan, kehidupan aristokrat, dan dongeng binatang.

Baca Juga :  Meneladani Kemuliaan Dan Kejujuran Para Rasul Allah Swt

Para pelukis memakai warna alam yang dicampur dengan perekat yang melekat pada kanvas. Kanvas yang digunakan berupa kain garang yang dicelup dengan bubur beras, lalu dijemur di bawah matahari. Setelah dijemur, kain digosok supaya permukaannya halus dan siap untuk dibuat skema.

Selain seni lukis daerah dari Kamasan, seni lukis kaca Cirebon juga merupakan seni lukis klasik yang memakai materi dan teknik yang berbeda. Seni lukis kaca Cirebon dibentuk dengan cara terbalik memakai media kaca.

Sketsa dibuat pada kertas yang kemudian ditempel pada beling, kemudian dilukis bab sebaliknya dengan memakai kuas. Salah satu tema khas lukis beling Cirebon adalah wayang dan batik Cirebon dengan motif mega mendung yang terkenal.

2. Seni Patung Daerah

Seni patung ialah seni menciptakan bentuk insan atau hewan dengan bahan yang lunak atau bahan keras. Patung dari bahan lunak dibentuk dengan teknik membentuk, sedangkan patung dari bahan keras dibentuk dengan teknik meraut atau memahat.

Salah satu pola patung tradisional adalah patung Asmat yang dibuat oleh suku Asmat yang tinggal di Pulau Papua. Masyarakat suku ini biasanya menggunakan kayu bakau untuk membuat patung yang menjadi bentuk korelasi mereka dengan nenek moyang.

Oleh risikonya, tema pemahatan pada umumnya wacana penghargaan kepada nenek moyang mereka. Walaupun hanya memakai peralatan sederhana mirip kapak watu, pisau dari tulang, dan paku yang dipipihkan, patung yang dihasilkan bernilai estetika dan religius yang sangat tinggi.

Baca Juga :  Acuan Sikap Umum Masyarakat

3. Seni Kriya

Seni kriya merupakan seni kerajinan dalam membuat benda-benda pakai menurut kegunaan dan keindahannya dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai jenis seni kriya dapat dijumpai sehari-hari seperti seni tekstil berupa batik, songket, dan tenun. Selain itu, terdapat pula seni anyam dan
seni ukir.

Karya seni kriya mirip batik, songket, dan tenun telah menjadi bab dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Karya seni tekstil biasanya dipakai pada acara-acara penting dalam masyarakat adab, mulai dari program kelahiran, pernikahan, hingga kematian. Seni tekstil selalu menjadi bagian penting suatu tempat.

Seni anyaman merupakan seni menjalin bahan berbentuk bilah atau batang dengan memakai teladan tertentu sehingga berbentuk sebuah benda. Seni anyam dibentuk untuk memenuhi kebutuhan untuk membuat wadah-wadah dengan menggunakan materi alam yang tersedia.

Bahan-bahan yang dipakai pun sangat beragam, misalnya bilah bambu, rotan, lidi, akar-akaran, pelepah pisang, dan daun pandan. Seni anyam dipakai untuk membuat tikar, keranjang, bakul, dingklik, dan alat rumah tangga lainnya. Perhatikan beberapa pola hasil seni anyaman berikut ini.

4. Seni Ukir

Seni ukir juga telah usang menjadi bab kehidupan masyarakat di berbagai tempat di Indonesia. Seni ukir memakai motif tertentu yang memiliki makna dan keunikan tersendiri sesuai dengan budaya masyarakat.

Baca Juga :  Sikap Apresiatif Terhadap Motif Hias Nusantara

Seni ukir Bali berhubungan dengan agama Hindu yang memakai motif-motif tanaman, insan, dan hewan. Ukiran Jepara [Jawa] berhubungan dengan agama Islam dan banyak memakai motif tumbuhan.

Ayo Berlatih

Bersama temanmu, isilah kolom-kolom di bawah ini dengan keterangan sesuai dengan jenis-jenis seni rupa daerah yang mampu kau temukan di kawasan sekitar kawasan tinggalmu! Kamu mampu mencari bahannya dari buku, ensiklopedia, majalah, atau internet. Seni Kerajinan di Daerahku
Asal Daerah: Jawa Tengah Ciri-ciri Seni Tekstil Seni Anyaman Seni Ukir

Jenis Batik Pekalongan Tikar mendong Wonosob Ukiran Jepara
Kegunaan Benda pakai Benda pakai Benda pekai dan benda hias
Bentuk Dua dimensi Dua dimensi Tiga dimensi
Warna Merah , biru, hijau, violet dan orange. Biru, merah, hijau, ungu Cokelat
Motif Hias Hewan dan flora Songket, batik, dan burik Tumbuhan
Bahan Kain Bambu Kayu
Teknik Pembuatan Tulis dan cap Anyam Carving

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan //kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!

RAGAM SENI RUPA
Seni rupa daerah di wilayah Nusantara sangat beragam. Keberagaman karya seni rupa tersebut dapat dipengaruhi oleh wujud dan coraknya. Wujud atau bentuk karya seni rupa murni daerah dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu seni rupa dua dimensi, tiga dimensi, dan relief.  Sedangkan corak atau gaya seni rupa murni daerah dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu corak tradisional dan corak modern.

1.    Wujud Seni Rupa Murni


Wujud karya seni rupa murni daerah yang ada di wilayah Nusantara dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu seni rupa dua dimensi, seni rupa tiga dimensi, dan seni rupa relief. Dari ketiga wujud seni rupa tersebut dapat mewakili hasil karya seni rupa yang ada di wilayah Nusantara. Hasil karya seni rupa yang ada di Indonesia memiliki nilai seni yang sangat tinggi.

a.   Seni Rupa Dua Dimensi

Seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar saja. Karya seni rupa ini berupa bidang datar dan hanya dapat dinikmati dari satu arah yaitu dari arah depan. Seperti lukisan, karikatur, batik, ilustrasi, grafis. Seni rupa murni yang berbentuk dua dimensi adalah lukisan, grafis modern. Nilai-nilai dari karya seni rupa murni tersebut sangat dipengaruhi oleh budaya daerah setempat. Seperti lukisan yang memiliki ciri khas daerah Bali, Jawa, Kalimantan, Papua, dan Sumatra.

Lukisan berciri khas Bali

b.   Seni Rupa Tiga Dimensi

Seni rupa tiga dimensi adalah karya seni yang memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi atau memiliki isi atau ruangan. Seperti patung, bangunan, keramik/gerabah, seni instalasi, dan seni kriya. Seni rupa murni yang berbentuk tiga dimensi seperti seni patung, seni instalasi.

Seni instalasi

c.   Seni Relief

Seni relief adalah merupakan perpaduan seni dua dimensi dan seni tiga dimensi. Dilihat bentuknya relief masuk dalam kategori tiga dimensi tetapi kalau dilihat dari sudut pandang masuk dalam kategori dua dimensi, karena hanya dapat dinikmati dari arah depan saja.

Relief batu candi

2.    Corak Karya Seni Rupa Murni

Corak atau gaya dalam seni rupa sangat beragam. Keberagaman corak di dalam membuat karya seni rupa karena dipengaruhi oleh pengalaman, pandangan terhadap suatu objek, teknik yang digunakan untuk membuat karya, bahan berkarya, dan cara pengungkapan yang digunakan. Secara garis besar corak atau gaya seni rupa dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu tradisional dan modern.
a.  Tradisional
Corak seni rupa tradisional dan modern  pada dasarnya memiliki kesamaan. Perkembangan corak seni rupa dipengaruhi oleh perkembangan kebudayaan. Pada awal perkembangannya seni rupa tradisional dikerjakan dengan menggunakan teknik yang masih sederhana pula. Sedangkan perkembangan seni rupa di era modern memiliki karya seni rupa yang bercorak modern pula. Corak seni rupa di daerah memiliki corak yang masih tradisional. Corak seni rupa tradisional merupakan corak turun-temurun. Hal ini dikarenakan karya seni rupa yang diciptakannya tidak mengalami perubahan dalam hal corak. Corak seni rupa tradisional dibagi ke dalam dua kelompok yaitu corak primitif dan klasik.
1]  Primitif
Karya seni bergaya primitif memiliki sifat sederhana dalam hal bentuk dan warnanya. Karya seni rupa primitif di Nusantara seperti hasil karya seni patung dari suku Asmat di Papua, di mancanegara hasil karya seni patung suku Amborigin di Australia.

Patung primitif suku asmat

2]  Klasik
Karya seni rupa klasik adalah pada masa kerajaan Hindu-Budha berjaya di wilayah Nusantara. Pada masa klasik ini merupakan masa peralihan dari masa seni rupa primitif menjadi seni rupa yang memiliki corak rumit dan ornamental. Corak klasik ini dipengaruhi oleh budaya India, hal ini dapat dilihat dari karya seni rupa pada candi-candi peninggalan Hindu-Budha.

Relief Candi Borobudur

b.  Modern
Perkembangan kebudayaan mempengaruhi perkembangan karya seni rupa baik di Nusantara maupun di mancanegara. Corak seni rupa di Nusantara banyak dipengaruhi oleh corak dari negara Barat [Eropa atau Amerika]. Pada abad ke-18 seniman-seniman di Eropa telah melakukan eksperimen-eksperimen secara individualitas pada bahan, teknik pembuatan dan ekspresi berkesenian sehingga muncul aliran posimpresionisme. Sedangkan di wilayah Nusantara pada abad ke-18 masih bersifat tradisional kerakyatan.
Corak seni rupa di Indonesia terpengaruh dari Eropa melalui penjajahan yang terjadi di Nusantara. Perubahan corak seni rupa tradisional ke seni rupa modern adalah corak karya seni rupa yang sudah mengalami kemajuan, perubahan, dan pembaruan. Gaya seni rupa ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu gaya representatif, gaya deformatif, dan gaya abstraksionisme [nonrefresentatif].
1]    Gaya Refresentatif
Pengertian refresentatif adalah nyata atau sesuai dengan keadaannya. Gaya seni rupa yang termasuk dalam gaya refresentatif adalah sebagai berikut .
a]   Realisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. Perupa yang beraliran realisme antara lain Trubus, Wardoyo, Tarmizi, Jan Mangkit, Dullah, Rembrandt [Belanda].

Lukisan realisme

b]   Naturalisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya alami atau sesuai dengan keadaan alam. Pelukis beraliran naturalisme adalah Abdullah Suryosubroto, Basuki Abdullah, M. Pirngadi, Wakidi, Claude, Rubens, Constable.

Lukisan naturalisme

c]   Romantisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya mengandung cerita, baik cerita binatang maupun manusia. Pelukis yang beraliran romantisme ini adalah Raden Saleh, F. Goya [Spanyol], Turner [Inggris], Rubens [Belanda].

Lukisan romantisme

2]    Gaya Deformatif
Pengertian deformatif adalah perubahan bentuk dari aslinya, sehingga menghasilkan bentuk baru namun tidak meninggalkan bentuk dasar aslinya. Yang tergolong dalam gaya seni rupa ini adalah :
a]   Impresionisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek tersebut dilukis. Pelukis yang termasuk dalam aliran ini adalah Claude Monet, Edgar Degas, Aguste Renoir,  Georges Seurat, Paul Cezanne, Paul Gauguin, dan S. Sudjojono.

Bal au Moulin de la Gallet karya Renoir [1876]

b]   Ekspresionisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa sang pelukis yang spontan pada saat melihat objek lukisannya. Pelukis yang beraliran ini antara lain Vincent van Gogh dan Affandi.

Starry Night karya Van Gogh

c]   Surealisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya melebih-lebihkan kenyataan. Pelukis yang beraliran ini adalah Salvador Dali.

Surealisme karya Salvador Dali

d]   Kubisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya berupa bidang segi empat atau bentuk dasar kubus. Bentuk dasar bidang seperti segitiga, segiempat, lingkaran, jajaran genjang, elips, dan bentuk-bentuk bidang lainnya. Pelukis beraliran ini antara lain Pablo Picasso, But Mochtar, Srihadi, Fajar Sidik, Mochtar Apin.

Lukisan kubisme “Friendship” karya Pablo Picasso

e]   Futurisme, yaitu aliran seni lukis yang berusaha menampilkan kedinamisan dan berusaha  mengutarakan gerak dan khayalan masa yang akan datang. Pelukis yang menggunakan aliran ini adalah Gialomo Balla, Umberto Bocciani, Carlo Carra dan Severin.

Lukisan futurisme

f]    Dadaisme, yaitu aliran seni rupa yang penyajiannya dalam bentuk yang magic, seram, atau mengerikan. Pelukis yang beraliran ini adalah Paul Klee, Paul Gauguin, dan Kurt Scwitter.

Karya seni rupa dadaisme

3]    Gaya Abstraksionisme
Gaya abstraksionisme adalah suatu bentuk yang sulit untuk dikenali. Bentuk dasar dari gaya ini sudah meninggalkan bentuk aslinya. Gaya yang tergolong dalam gaya abstrak adalah abstrak ekspresionis  adalah memandang bahwa ekspresi jiwa tidak dapat dihubungkan dengan objek apapun, aliran ini berpendapat bahwa melukis adalah memadukan unsur-unsur gambar berupa garis, warna, bidang dan tekstur dan abstrak geometris, aliran ini menonjolkan bidang yang diisi dengan warna dan dipilah dengan garis-garis tegas. Pelukis yang beraliran ini adalah Wassily Kadinsky [tokoh abstrak ekspresionis], Piet Mondrian, Van der Leek, Malevich [tokoh-tokoh abstrak geometris], Jackson Pollock, Fajar Sidik, But Mochtar, Srihadi, Amry Yahya.

Lukisan abstrak

C.   MENGAPRESIASI SENI RUPA MURNI

Mengapresiasi adalah memberikan penilaian dan penghargaan terhadap suatu hasil karya seni. Memberikan penilaian dan penghargaan karya seni harus melalui tahap-tahap tertentu agar benar-benar dapat menilai suatu karya secara objektif. Tahap-tahap tersebut seperti pengamatan secara langsung dan mendetail terhadap karya yang diapresiasi, mengetahui tema di dalam karya tersebut, mengetahui corak dalam karya, teknik yang digunakan, bahan yang digunakan, peralatan yang digunakan dan cara mengungkapkan pembuatan karya tersebut. Selain itu mengapresiasi juga harus menguasai seluk beluk tentang karya diapresiasi. Agar kita dapat memberikan penilaian dan penghargaan terhadap suatu karya seni tersebut, maka kita harus mempelajari ilmu yang ada hubungannya dengan karya tersebut.

Page 2

Video yang berhubungan