Jelaskan pola interaksi di dalam ekosistem

Jelaskan Pola Interaksi dalam Ekosistem!

Jawab:

Pola Interaksi antar makhluk hidup yang terjadi pada sebuah ekosistem, berguna untuk menjaga kestabilan ekosistem tersebut. Jika interaksi antar makhluk tidak berjalan dengan baik dan seimbang, akan ada sebuah ketimpangan yang terjadi pada suatu ekosistem, dan itu tidak baik untuk ekosistemnya, atau untuk makhluk hidup yang ada di dalamnya.

Interaksi dalam sebuah ekosistem digolongkan menjadi 5, dimana semuanya memiliki perannya masing-masing, interaksinya adalah sebagai berikut:

1) NETRAL

Jika makhluk hidup berinteraksi tetapi tidak mengganggu satu sama lain, maka interaksi yang terjadi adalah netral. Mereka hanya hidup di dalam ekosistem yang sama, tidak ada persaingan dan mangsa-memangsa dalam interaksi ini.

Contohnya: anak kucing dengan anak burung hantu.

2) PREDASI

Predasi adalah interaksi antara mangsa dan pemangsa dalam sebuah ekosistem, interaksi ini menjaga keseimbangan jumlah pemangsa dan mangsa dalam sebuah ekosistem.

Contoh interaksinya adalah zebra dan singa di padang savana Afrika. Dengan adanya singa sebagai predator, singa berfungsi untuk mengontrol populasi zebra agar tidak terlalu banyak, sehingga zebra tidak mengalami ledakan populasi dan menggangu jalannya ekosistem.

3) SIMBIOSIS

Simbiosis adalah interaksi antara 2 makhluk hidup berbeda spesies yang saling berhubungan, dalam hubungan ini ada 3 bentuk interaksi, ada yang menguntungkan satu sama lain, menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain, serta menguntungkan satu pihak, tetapi pihak lainnya tidak dirugikan. Simbiosis kemudian terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:

3a) Simbiosis Mutualisme

Simbiosis ini adalah jenis simbiosis dimana 2 makhluk hidup yang berbeda spesies memberikan keuntungan satu sama lain.

Contohnya adalah lebah madu dan tanaman berbunga. Lebah madu mendapatkan makanan berupa madu dari bunga, sedangkan bunga mendapatkan keuntungan dalam berkembang biak karena proses penyerbukan dilakukan oleh lebah madu, sehingga memungkinkan daerah penyerbukan yang lebih luas.

3b) Simbiosis Parasitisme

Dalam simbiosis ini satu makhluk hidup mendapatkan keuntungan tetapi merugikan makhluk yang menjadi teman simbiosisnya. Hal ini terjadi karena biasanya salah satu makhluk tersebut tidak bisa melakukan sesuatu karena kekurangan organ atau enzim, tetapi membutuhkannya untuk bertahan hidup.

Contohnya adalah tumbuhan tali putri. Tumbuhan ini tidak memiliki klorofil atau zat hijau daun yang diperlukan untuk proses fotosintesis, sehingga tumbuhan ini menempelkan dirinya pada tumbuhan lain untuk mengambil sari-sari makanan.

3c) Simbiosis Komensalisme

Dalam interaksi ini satu organisme mendapatkan keuntungan sedangkan yang lainnya tidak mendapatkan keuntungan.

Contohnya adalah anemon laut dengan ikan badut. Ikan badut memiliki zat yang melapisi tubuhnya sehingga kebal dengan sengatan anemon laut. Sementara ikan badut tinggal di sela-sela anemon untuk mencari perlindungan dari predator. Anemon tidak mendapatkan gangguan atau keuntungan dari hal ini.

4) ANTIBIOSIS

Antibiosis adalah interaksi antara makhluk hidup dimana makhluk hidup yang satu menghambat pertumbuhan makhluk hidup lainnya.

Contohnya adalah jamur penicillium, jamur ini menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri sehingga tidak bisa berkembang biak di sekitarnya, jamur ini digunakan oleh manusia sebagai obat antibiotik dengan nama penisilin.

5) KOMPETISI

Adalah interaksi 2 jenis makhluk hidup yang saling bersaing untuk mendapatkan atau memperebutkan sebuah hal yang sama.

Misalnya persaingan antara kerbau dan kambing untuk mendapatkan rumput dalam sebuah ekosistem padang rumput.

Sebagai makhluk sosial, manusia pasti perlu interaksi dengan orang atau organisme lain di dalam kehidupannya sehari-hari. Interaksi yang terjadi tersebut bentuknya bisa bermacam-macam. Begitupun dalam suatu ekosistem ada berbagai macam interaksi yang terjadi, baik yang saling menguntungkan, merugikan, ataupun tidak berpengaruh terhadap satu dengan lainnya.

Hubungan timbal balik atau interaksi ini, sejatinya bisa mempengaruhi kehidupan dan kecepatan pertumbuhan populasi sehingga berguna dalam menjaga kestabilan ekosistem. Dimana, bentuk interaksi tersebut dapat terjadi antar spesies yang sama maupun spesies yang berbeda. Salah satu interaksi yang terjadi pada suatu ekosistem adalah interaksi antar organisme.

Interaksi antar organisme adalah hal yang mutlak terjadi, karena pada dasarnya individu/spesies tidak akan pernah bisa lepas dari individu lainnya atau dengan kata lain individu/spesies pasti membutuhkan individu lainnya. maka interaksi antar organisme tersebut akan sangat mudah ditemui di sebuah populasi maupun komunitas.

Interaksi antar organisme berkaitan dengan kebutuhan sumber daya, seperti untuk makan, tempat mencari makan dan tempat tinggal. Sementara itu, ada beberapa bentuk interaksi antar organisme dalam ekosistem antara lain interaksi netral, predasi, kompetisi dan simbiosis.

Netral

Netral merupakan hubungan yang tidak saling mempengaruhi atau mengganggu satu sama lain. Contohnya, sapi dan kupu-kupu.

Predasi

Predasi merupakan hubungan antara pemangsa (predator) dengan mangsanya, contohnya serigala dan ayam.

Kompetisi

Kompetisi adalah interaksi antara dua atau lebih spesies yang saling menghalangi. Jenis interaksi ini terjadi karena masing-masing spesies memiliki kebutuhan yang sama, dimana spesies bersaing memperebutkan sesuatu yang diperlukan untuk hidupnya. Misalnya ruang (tempat), makanan, air, sinar matahari, udara, dan pasangan kawin.

(Baca juga: Mengenal Bentuk-bentuk Interaksi Sosial)

Kompetisi (persaingan) dibedakan menjadi dua macam yaitu kompetisi intraspesifik dan kompetisi interspesifik. Kompetisi intraspesifik yaitu persaingan yang terjadi antara organisme atau individu yang memiliki spesies sama. Contohnya sesama kambing jantan berkelahi untuk memperebutkan pasangan kawinnya.

Sedangkan kompetisi interspesifik yaitu persaingan yang terjadi antara organisme atau individu yang berbesa spesies. Contohnya, tanaman jagung dan rumput yang sama-sama tumbuh di ladang.

Simbiosis

Simbiosis merupakan hubungan timbal balik (interaksi) yang terjadi pada dua individu yang hidup saling berdampingan. Simbiosis dibagi menjadi tiga macam yaitu simbiosis komensalisme, parasitisme, dan mutualisme.

  • Simbiosis komensalisme merupakan hubungan antar dua organisme yang berbeda spesies yang satu diuntungkan sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan maupun dirugikan, contohnya anggrek dengan tumbuhan paku.
  • Simbiosis parasitisme merupakan hubungan antar organisme yang salah satu diuntungkan (parasit) sedangkan yang lain dirugikan. Parasit memperoleh makanan dari tubuh inang, bila tubuh inang mati maka parasit akan mencari inang baru atau ikut mati.

Parasite dibedakan dua macam yaitu parasit internal/endoparasit (contohnya, Trichomonas vaginalis yang hidup disaluran kelamin wanita), dan parasit eksternal/ektoparasit (contohnya tumbuhan tali putri yang hidup menumpang pada tanaman lain).

  • Simbiosis mutualisme merupakan hubungan antar dua organisme yang berbeda spesies dan saling menguntungnya. Contohnya, bakteri Rhizobium dengan bintil akar kacang-kacangan dan lichen yang merupakan mutualisme antara jamur dengan cyanobacteria.

Penampakan ekosistem alam yang di dalamnya terdapat tumbuhan dan hewan yang saling berinteraksi. Foto: Pixabay

Ekosistem merupakan unsur alam yang harus dijaga keseimbangannya. Apabila ekosistem tidak terjaga keseimbangannya, sudah pasti terjadi perubahan lingkungan alam yang mengarah kekacauan.

Ekosistem adalah suatu tatanan secara utuh dan menyeluruh, antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi satu sama lain. Dapat disimpulkan bahwa di dalam suatu ekosistem terjadi hubungan timbal balik antara komponen yang menyusunnya.

Komponen ekosistem terdiri atas unsur biotik dan unsur abiotik. Unsur biotik terdiri atas semua jenis makhluk hidup, sedangkan unsur abiotik terdiri dari benda mati, baik secara kimia maupun fisik menjadi habitat makhluk hidup yang ada di dalamnya.

Ada pula pola interaksi dalam sebuah ekosistem, baik antara komponen biotik dengan abiotik, maupun antarsesama komponen biotik. Lalu, bagaimana pola interaksi yang terjadi di dalamnya? Agar lebih memahaminya, simak penjelasan lengkap berikut ini.

Pola interaksi antara komponen abiotik dan biotik dapat ditunjukkan pada proses fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan. Foto: Pixabay

Pola Interaksi dalam Ekosistem

Ada dua macam pola interaksi dalam ekosistem yang perlu diketahui, yaitu pengaruh komponen abiotik terhadap biotik dan pengaruh antarsesama komponen biotik. Berikut penjelasannya.

1. Pengaruh Komponen Abiotik terhadap Biotik

Melansir dalam buku Taktis Belajar Ilmu Pengetahuan Alam SMP oleh Bob Foster dan Joko Sutrisno (2019: 172), beberapa komponen abiotik sangat berpengaruh terhadap kehidupan tumbuhan dan hewan yang berada di sekitarnya.

Misalnya, pengaruh cahaya matahari pada tumbuhan. Dalam proses fotosintesis, tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi karbohidrat.

Contoh lain pengaruh komponen abiotik terhadap biotik dapat ditunjukkan pada fenomena pengaruh suhu terhadap kelangsungan hidup tumbuhan dan hewan sebagai berikut.

  • Tumbuhan: suhu udara yang terlalu panas atau terlalu dingin akan menghambat pertumbuhan, bahkan dapat membuat tanaman menjadi mati.

  • Hewan: suhu tinggi (panas) maupun rendah (dingin) akan memengaruhi cara hidup hewan. Misalnya, hewan gurun berteduh di semak-semak atau hidup di bawah tanah, sedangkan hewan kutub yang berambut tebal hidup di gua-gua.

Penampakan simbiosis komensalisme antara ikan badut dan anemon laut di dalam sebuah ekosistem laut. Foto: Pixabay

2. Pengaruh Antarsesama Komponen Biotik

Dikutip dalam buku Trik Cerdas Bank Soal Biologi SMA Kelas 10,11, dan 12 terbitan Tim Solusi Cerdas (2017: 133), jenis-jenis interaksi yang terjadi antarkomponen biotik adalah sebagai berikut.

Simbiosis adalah bentuk interaksi yang sangat erat antara dua jenis organisme, yang hidup saling berdampingan. Simbiosis dibagi menjadi tiga macam, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis parasitisme.

Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua jenis organisme yang saling menguntungkan. Misalnya interaksi antara kupu-kupu dan bunga yang dihinggapinya.

Kupu-kupu akan memperoleh madu, sedangkan bunga akan mendapatkan bantuan penyerbukan melalui kupu-kupu.

b. Simbiosis komensalisme

Ini adalah hubungan antara dua jenis organisme yang menguntungkan salah satu organisme, tetapi organisme yang lain tidak merasa diuntungkan maupun dirugikan. Misalnya, interaksi antara ikan hiu dan ikan remora.

Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua jenis organisme yang merugikan salah satu pihak, sedangkan pihak lainnya diuntungkan. Contohnya adalah interaksi antara benalu dan pohon mangga.

Kompetisi adalah jenis interaksi antarorganisme yang saling bersaing, karena memiliki kebutuhan yang sama. Hubungan kompetisi terjadi, jika dalam suatu eksosistem terjadi ketidakseimbangan, misalnya kekurangan air, makanan, dan ruang.

Contohnya adalah kompetisi beberapa jenis burung di hutan yang memakan jenis serangga yang sama.

Predasi adalah hubungan antara organisme yang memangsa dan organisme yang dimangsa. Contoh hubungan predasi adalah interaksi yang terjadi antara harimau dan rusa.

Antibiosis adalah interaksi antara makhluk hidup, yang mana salah satu makhluk hidup mengeluarkan zat antibiotik dan dapat membahayakan makhluk hidup lain.

Contoh interaksi antibiosis adalah jamur Penincillium dan mikroorganisme lain. Jamur ini mengeluarkan racun yang dapat menghambat atau mematikan makhluk hidup yang lain.