Jelaskan manfaat Kearifan lokal dalam pemberdayaan komunitas

Jelaskan manfaat Kearifan lokal dalam pemberdayaan komunitas

Pengertian komunitas

Komunitas atau community merupakan sekelompok orang yang hidup bersama pada lokasi yang sama. Sehingga mereka telah berkembang menjadi sebuah “kelompok hidup” (group lives) yang diikat oleh kesamaan kepentingan (common interest). Artinya, adasocial relationship yang kuat di antara mereka, pada satu batasan geografis tertentu. Selain itu komunitas juga merupakan kesatuan sosial yang terorganisasikan dalam kelompok-kelompok dengan kepentingan bersama (communities of common interest), baik yang bersifat fungsional maupun yang mempunyai teriotrial. Istilah community dapat juga diterjemahkan sebagai “masyarakat setempat”.

Pemberdayaan komunitas

Pemberdayaan masyarakat atau komunitas merupakan suatu upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat.

Pemberdayaan komunitas dapat disebut sebagai suatu upaya untuk menciptakan/meningkatkan kapasitas atau kemampuan masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan yang terkait dengan upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian, dan kesejahteraannya.

Pemberdayaan komunitas diarahkan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, misalnya dengan peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, pembukaan lapangan pekerjaan, pengentasan kemiskinan, sehingga kesenjangan sosial dapat diminimalkan. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila warganya ikut berpartisipasi.

Pemberdayaan komunitas sejalan dengan konsep Community Development, yaitu: proses pembangunan jejaring interaksi dalam rangka meningkatkan kapasitas dari semua komunitas, mendukung pembangunan berkelanjutan, dan pengembangan kualitas hidup masyarakat. Sedangkan, proses pemberdayaan mengandung dua kecenderungan:

Pertama, proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuatan, kekuasaan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu lebih berdaya.
Kecenderungan pertama tersebut dapat disebut sebagai kecenderungan primer dari makna pemberdayaan.

Kecenderungan kedua (kecenderungan sekunder) menekankan pada proses menstimulasi, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog.

Dalam melakukan pemberdayaan komunitas, maka perlu memperhatikan kearifan lokal komunitas yang akan diberdayakan. kearifan lokal adalah sumber pengetahuan yang diselenggarakan dinamis, berkembang dan diteruskan oleh populasi tertentu yang terintegrasi dengan pemahaman mereka terhadap alam. Kearifan lokal adalah dasar untuk pengambilan kebijakkan pada level lokal di bidang kesehatan, pertanian, pendidikan, pengelolaan sumber daya alam dan kegiatan masyarakat pedesaanDalam kearifan lokal, terkandung pula kearifan budaya lokal. Kearifan budaya lokal sendiri adalah pengetahuan lokal yang sudah sedemikian menyatu dengan sistem kepercayaan, norma, dan budaya serta diekspresikan dalam tradisi dan mitos yang dianut dalam jangka waktu lama.

Manfaat pemberdayaan komunitas

Manfaat besar dari pemberdayaan komunitas adalah memungkinkan perkembangan dan penggunaan bakat/atau kemampuan terpendam dalam, setiap individu. Melalui pemberdayaan komunitas diharapkan hambatan-hambatan tradisional dalam masyarakat dapat dihilangkan, garis demarkasi disingkirkan, dan deskripsi pekerjaan yang menghalangi dapat dikesampingkan. Pemberdayaan telah memberikan kontribusinya bagi kehidupan masyarakat. Masyarakat diberi pengetahuan manajemen, mutu, teknik, keterampilan, dan metodologi yang baik dapat memperoleh manfaat yang lebih besar dalam pekerjaan dan perbaikan kinerjanya.

Terdapat lima hal yang perlu diperhatikan dalam pemberdayaan suatu masyarakat, yaitu:
1. Menghormati dan menjungjung tinggi Hak Asasi Manusia

  1. Komitmen global terhadap pembangunan sosial masyarakat adat sesuai dengan konvensi yang diselenggarakan oleh ILO
  2. Isu pelestarian lingkungan dan menghindari keterdesakan komunitas asli dari eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan
  3. Meniadakan marginalisasi masyarakat asli dalam pembangunan nasional
  4. Memperkuat nilai-nilai kearifan masyarakat setempat dengan cara mengintegrasikannya dalam desain kebijakan dan program penanggulangan masalah sosial.

Model pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal mengandung arti peletakan nilai-nilai setempat (lokal) sebagai input penanggulangan masalah sosial seperti kemiskinan. Nilai-nilai setempat (lokal) tersebut merupakan nilai-nilai sosial yang menjadi cerminan dari masyarakat yang bersangkutan. Nilai-nilai tersebut meliputi kegotongroyongan, kekerabatan, musyawarah untuk mufakat, dan toleransi (tepa selira).

Pemberdayaan komunitas sebenarnya sangat beguna bagi memberantas ketimpangan sosial yang ada. Berikut beberapa kegunaan pemberdayaan komunitas dalam mengatasi ketimpangan sosial:

  1. Mengatasi ketimpangan sosial berdasarkan kearifan lokal, pada dasarnya pemberdayaan komunitas untuk mengatasi ketimpangan sosial berdasarkan kearifan lokal ini sudah dapat kita temukan di berbagai daerah, contohnya budaya gotong royong dalam mendirikan rumah.
    2. Mengatasi ketimpangan sosial berdasarkan kelestarian lingkungan, kelestarian lingkungan perlu dijaga untuk mencegah terjadinya ketimpangan sosial dalam suatu masyarakat. Kelestarian lingkungan alam yang tidak dijaga akan mengakibatkan semakin berkurangnya sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
  2. Mengatasi ketimpangan sosial berdasarkan pembangunan berkelanjutan, pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusia melalui pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana, eifisen, dan memerhatikan keberlangsungan pemanfaatannya baik untuk generasi masa kini maupun generasi yang akan datang.

Daftar Pustaka

http://sosiologi-sman-1-cibeber-cikotok.blogspot.co.id/2015/10/materi-kelas-xii-bab-iv-pemberdayaan.html (di unduh pada tanggal 16 desember 2015 pukul 08:24)

https://yustinasusi.wordpress.com/2015/10/15/bab-4-pemberdayaan-komunitas-dan-kearifan-lokal/ (di unduh pada tanggal 16 desember 2015 pukul 09:15)

http://agribisnis4laura.blogspot.co.id/2013/06/pemberdayaan-masyarakatdan-kearifan.html (di unduh pada tanggal 16 desember 2015 pukul 10:02)

Mulyadi, Yad dkk. 2014. Sosiologi SMA Kelas XII. Yudhistira. Jakarta

tirto.id - Dalam penerapannya, pemberdayaan bertujuan untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri, sekaligus termotivasi dalam memanfaatkan peluang, dan berani mengambil keputusan dalam situasi tertentu.

Menurut Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (Kemendikbud, 2017: hlm 16-17), tujuan pemberdayaan masyarakat adalah membangun masyarakat yang mengalami kemiskinan dan kesenjangan. Hal tersebut bisa dilihat dari beberapa aspek, salah satunya kebutuhan dasar yang belum tercukupi.

Kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut meliputi sandang, pangan, papan, pendidikan, dan transportasi. Jadi, pemberdayaan adalah proses perbaikan kehidupan masyarakat yang nantinya akan mengubah kondisi masyarakat lebih baik. Ketika berbicara kehidupan masyarakat, banyak perihal yang nantinya berubah yakni meliputi pola pikir, pola tindakan, perekonomian, dan sebagainya.
Namun, tujuan pemberdayaan komunitas adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri, demikian menurut Modul Mata Pelajaran Sosiologi (Lilik Tahmidaten, 2016, hal: 10). Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berpikir, bertindak, dan mengendalikan apa yang mereka akan lakukan, contohnya seperti: 1. Memperbaiki keadaan hidup masyarakat;2. Memperbaiki aksesbilitas informasi atau inovasi;

3. Memperbaiki pendidikan;

4. Memperbaiki tindakan ketika menghadapi situasi secara baik;5. Memperbaiki kelembagaan, seperti pengembangan jaringan;6. Memperbaiki pendapatan;7. Memperbaiki lingkungan, meliputi fisik maupun sosial;8. Memperbaiki masyarakat. Maka, gambaran besar dari pemberdayaan adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka waktu yang panjang dan berkelanjutan, serta meningkatkan kehidupan masyarakat dalam bidang ekonomi sekaligus sosial. Dengan begitu, masyarakat lebih terkontrol dalam bertindak ketika dihadapkan situasi tertentu.

Pada Modul Peningkatan Kapasitas Masyarakat (2017, hal. 13-14) terdapat contoh manfaat program pemberdayaan komunitas, seperti membentuk Kegiatan Pengurangan Risiko Berbasis Komunitas (PRBBK) dengan metode CBDP (Community Based Disaster Preparadness).

Dengan adanya program pemberdayaan komunitas seperti PRBBK, maka diharapkan akan mengurangi kerentanan masyarakat dan lingkungan sekitarnya, serta meningkatkan kemampuan komunitas masyarakat dalam mengatasi dan mengurangi risiko bencana yang terjadi. Sehingga, secara tidak langsung, meminimalisasi kerugian ekonomi dan tidak menghambat proses pembangunan. Kemudian, contoh kecil manfaat program aksi pemberdayaan lainnya adalah menuntut guru untuk membentuk aksi pemberdayaan komunitas yang nantinya akan dilakukan oleh peserta didik. Maka, hal ini merupakan suatu penerapan model pembelajaran yang berbasis proyek. Tujuannya adalah mengaitkan mata pelajaran sosiologi dengan permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat. Maka daripada itu, aksi pemberdayaan komunitas yang dilakukan siswa ini tidak menuntut belajar membuat program pemberdayaan untuk lingkungan sekitarnya saja. Akan tetapi, yang lebih terpenting adalah pemberdayaan untuk peserta didik itu sendiri. Melalui aksi pemberdayaan komunitas, siswa bisa belajar dan berkolaborasi bersama temannya sekaligus elemen masyarakat di tempat mereka mengadakan aksi. Melalui pemberdayaan komunitas ini, diharapkan kendala-kendala dalam masyarakat dapat dimudahkan sehingga masyarakat luas dapat turut andil secara mandiri. Sehingga masyarakat mampu memanfaatkan pemberdayaan komunitas seperti mendapatkan pengetahuan manajemen, pendidikan, ketrampilan, metodologi yang lebih besar dan perbaikan kinerjanya.