Menurutmu alat mana yang lebih cepat untuk mengolah tanah

Teknologi yang semakin berkembang membuat beberapa terobosan sehingga pekerjaan bisa menjadi lebih ringan. Hal ini juga berlaku di bidang pertanian yang banyak menggunakan mesin canggih untuk membantu pekerjaan. Salah satunya alat pengolah tanah pertanian yang bisa membuat waktu pengolahan menjadi lebih efektif.

Proses cocok tanam pun kini bisa lebih cepat salah satunya karena pengolahan tanah yang tepat. Kecanggihan ini merupakan salah satu peluang untuk lebih mengembangkan bisnis pertanian sehingga bisa lebih besar lagi. Tak hanya untuk tanah tapi juga perawatan tumbuhan dan proses panen bisa dibantu dengan alat yang inovatif. Lalu apa saja manfaat dari alat pertanian modern? Berikut ulasannya!

Manfaat Alat Pertanian Modern

1. Dapat Mempersingkat Waktu Kerja

Hadirnya alat pertanian yang lebih canggih dan modern tidak dipungkiri menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan kesuksesan bercocok tanam. Aneka terobosan yang dibuat berbagai perusahaan besar tentunya memberi manfaat dan mempersingkat waktu kerja. Hal ini agar dapat memenuhi kebutuhan petani sehingga lebih mudah dalam mengolah lahan.

2. Dapat Meringankan Beban Pekerjaan

Pertanian merupakan salah satu sektor utama negara Indonesia yang merupakan negara agraris. Dengan adanya pertanian maka negara dapat memenuhi pangan, sandang dan papan. Beban kerja petani kini lebih berkurang sehingga perekonomian bisa meningkatkat.

3. Meningkatkan Perekonomian

Seperti yang diketahui bahwa pertanian menjadi salah satu komponen dalam pembangunan nasional. Jika pengolahannya semakin lancar maka bukan tidak mungkin bisa diekspor dan dapat meningkatkan perekonomian negara.

Alat Pengolah Tanah Pertanian

Menurutmu alat mana yang lebih cepat untuk mengolah tanah
tipsinfoterbaru.com

Selain memikirkan proses penanaman benih yang tak kalah penting adalah bagaimana mengolah tanah tersebut agar siap untuk ditanami. Berikut ini alat berat modern yang digunakan untuk mengolah tanah pertanian:

Traktor

Alat pengolah tanah pertanian ini merupakan salah satu penunjang pertanian. Mesin ini hadir untuk menggarap tanah. Banyak masyarakat yang sudah mengenal mesin ini namun pada kenyataannya kini banyak digunakan mesin jenis ini dengan polesan yang lebih modern.

Alat Pengolah Tanah Pertanian Rotavator

Fungsi dari alat ini adalah menyiapkan agar tanah siap ditanami. Mesin ini hadir dengan bilah pemutar  yang dapat membalikkan tanah.

Garu Piring

Pengolahan tanah kerap dilakukan petani sebelum bibit ditanam. Hal ini dilakukan pula agar benih dapat tumbuh dengan lebih subur. Untuk itu diperlukan alat yang disebut dengan Garu Piring. Alat ini digunakan untuk membersihkan rumput dan menutupi tanah yang baru saja di sebar benih.

Bajak Singkal

Fungsi dari alat ini hampir sama dengan rotavator. Bajak singkal memiliki dua jenis yang berbeda yaitu yang dua arah dan yang memiliki satu arah. Hal ini agar dapat membalikan lapisan tanah sehingga bisa menjadi lebih gembur lagi.

Garu Sisir

Untuk membajak tanah dahulu menggunakan Garu sisir yang digerakkan oleh sapi atau kerbau. Namun kini tersedia alat modern yang bisa diterapkan di sawah berair. Saat tanah dalam kondisi basah setelah diolah mesin bajak maka garu sisir ini digunakan agar tanah lebih gembur.

Bajak Subsoil

Alat pengolah tanah selanjutnya adalah bajak subsoil. Alat ini berguna untuk membentuk parit dan bisa memecahkan tanah hingga kedalaman 50 – 90 cm. Parit yang diciptakan dengan mesin ini biasanya untuk pengairan sawah. Alat ini digerakkan dengan menggunakan mesin traktor.

Itulah ulasan mengenai alat pengolah tanah pertanian yang kerap digunakan di era modern ini. Bertani memang bukan hal yang mudah dan memerlukan keterampilan khusus. Kini bisa lebih mudah dengan memanfaatkan beberapa peralatan modern yang dapat meringankan pekerjaan.

Menurutmu alat mana yang lebih cepat untuk mengolah tanah

Relief Candi Borobudur yang menggambarkan orang tengah membajak menggunakan dua ekor lembu.

Bajak (juga dikenali dengan istilah Luku dan Tenggala) merupakan sebuah alat di bidang pertanian yang digunakan untuk menggemburkan tanah sebelum melakukan penanaman dan penaburan benih, juga merupakan salah satu alat paling sederhana dan berguna dalam sejarah.[butuh rujukan]

Pada awal masa pertanian mulai berkembang, manusia hanya menggunakan sekop. Adalah mudah bagi penduduk yang tinggal di daerah yang sangat subur seperti di tepi sungai Nil, di mana banjir tahunan selalu memperbaharui tanah di daerah tersebut. Tetapi, untuk secara teratur bercocok-tanam di daerah yang kurang subur, tanah harus digemburkan terlebih dahulu agar setelahnya dapat membuat alur untuk menabur benih.

Tujuan utama dari membajak adalah untuk membawa tanah bagian dalam yang subur ke permukaan. Bajak biasanya ditarik oleh seekor sapi. Walau demikian, di beberapa daerah di negara miskin dan berkembang, bajak ditarik oleh kuda. Sedangkan, di negara-negara maju, sudah dipergunakan mesin bajak bertenaga bahan bakar fosil.

Sejarah

Menurutmu alat mana yang lebih cepat untuk mengolah tanah

Bajak ard dari Mesir Kuno sekitar 1200 tahun sebelum masehi

Menurutmu alat mana yang lebih cepat untuk mengolah tanah

Tiga tipe dasar bajak Ard[1]

Menurutmu alat mana yang lebih cepat untuk mengolah tanah

Model hasil rekonstruksi bajak singkal sederhana

Menurutmu alat mana yang lebih cepat untuk mengolah tanah

Traktor John Deere dengan bajak, garu, penanam benih, dan aplikator pupuk

Pembajakan dimulai dari kegiatan mencangkul. Ketika pertanian pertama kali berkembang, cangkul dan alat serupa digunakan di daerah di mana banjir tahunan mengembalikan kesuburan tanah, seperti di pinggir sungai nil. Cangkul digunakan untuk membuat alur tanam (furrow) untuk menanam benih. Cangkul merupakan inovasi yang dikembangkan secara independen antara suku dan budaya. Mencangkul masih menjadi metode pengolahan tanah di negara tropis dan lahan pertanian yang curam.[2] Namun petani modern masih menggunakan cangkul meski jarang, untuk mengolah bagian tanah yang sempit ketika menggunakan traktor tidak efisien.

Bajak Ard ditemukan di Mesir, diperkirakan pada awalnya ditarik oleh manusia, tetapi setelah domestikasi ox sekitar tahun 6000 sebelum masehi yang lalu oleh Peradaban Lembah Sungai Indus, ox digunakan sebagai penarik bajak ard. Bagian yang menyentuh tanah adalah bagian yang runcing yang bergerak dan membuat rekahan alur sepanjang tanah.[3] Ard lebih cocok digunakan pada tanah yang mengandung lempung atau pasir yang secara alami disuburkan dengan banjir tahunan seperti di lembah sungai Nil dan sekitar hilal subur.

Bajak singkal berkembang terutama di daerah yang tidak mendapatkan banjir tahunan dalam mengembalikan kesuburan tanah; biasanya di daerah yang jauh dari sungai. Pada wilayah dengan tipe seperti ini, tanah harus dibalik secara berkala agar kesuburan dari tanah bagian dalam naik ke atas sehingga bisa dimanfaatkan oleh tumbuhan. Desain bajak singkal memungkinkan penetrasi yang lebih dalam sambil mengangkat tanah dari bagian dalam agar menuju ke permukaan dan tanah di bagian permukaan menjadi turun dengan cara membaliknya.

Desain bajak singkal yang terbuat dari kayu cenderung rapuh dan mudah rusak jika bekerja di tanah yang berat. Selain itu, untuk penetrasi yang lebih dalam pada tanah yang berat, bajak singkal dari kayu tidak bisa digunakan. Sebelum Dinasti Han, bajak di China dibuat terutama dari kayu kecuali bagian mata bajaknya yang terbuat dari logam. Inilah era pertama mulai diketahui penggunaan logam (besi) pada bajak untuk menambah berat bajak dan meningkatkan kekuatannya terhadap tanah.[4][5] Peradaban Romawi mulai mengembangkan bajak serupa dengan ditambahkan roda, pada abad ke-3 dan ke-4 masehi.[6]

Desain bajak singkal tidak berubah selama kurang lebih seribu tahun. Perubahan mendasar baru terjadi ketika dimulainya Abad Pencerahan. Joseph Foljambe di Rotherham mendesain Bajak Rotherham.[7] Perkembangan dalam ilmu metalurgi telah membawa perkembangan bajak menjadi lebih terencana dengan logam paduan besi yang lebih tebal namun lebih lunak untuk mata bajak agar tidak mudah patah.[8] Mata bajak yang melengkung lebih mudah diperbaiki dibandingkan mata bajak yang patah. Seringkali mata bajak yang patah harus diganti dengan yang baru.

Perkembangan berikutnya tidak terlepas dari penemuan mesin uap yang serba guna dan dapat digunakan di berbagai tempat. Kendaraan penarik lalu digunakan untuk menarik mesin bajak sehingga penggunaan hewan sebagai tenaga penarik mulai berkurang. Seiring waktu dengan peningkatan kekuatan traksi mesin traksi (traktor), jumlah baris yang mampu ditarik oleh traktor semakin bertambah, desain bajak semakin berat untuk menambah kedalaman pembajakan (subsoiler), dan implemen bajak digabungkan dengan garu, penanam benih, dan pemberi pupuk sehingga pekerjaan di lahan usaha tani menjadi lebih efisien.

Referensi

  1. ^ Haudricourt & J-Brunhes Delamarre, L'homme et la charrue à travers le monde
  2. ^ Ziller, Reinhart (1974). "Der Pflug. Geschichtliche Entwicklung und praktische Anwendung" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2007-09-29. Diakses tanggal 2013-12-03. 
  3. ^ Lynn White, Jr., Medieval Technology and Social Change (Oxford: University Press, 1962), p. 42.
  4. ^ Robert Greenberger, The Technology of Ancient China (New York: Rosen Publishing Group, Inc., 2006), pp. 11–12.
  5. ^ Wang Zhongshu, trans. by K.C. Chang and Collaborators, Han Civilization (New Haven and London: Yale University Press, 1982).
  6. ^ Margaritis, Evi; Jones, Martin K.: "Greek and Roman Agriculture", in: Oleson, John Peter (ed.): The Oxford Handbook of Engineering and Technology in the Classical World, Oxford University Press, 2008, ISBN 978-0-19-518731-1, pp. 158–174 (166, 170)
  7. ^ "A Brief History of The Plough". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-04. Diakses tanggal 2013-12-04. 
  8. ^ John Deere (1804–1886)

Lihat juga

  • Bajak salju

Pranala luar

  • The Rotherham Plough Diarsipkan 2015-09-24 di Wayback Machine. – Bajak besi pertama
  • History of the steel plough Diarsipkan 2007-05-05 di Wayback Machine. – oleh John Deere, AS
  • Breast Ploughs and other antique hand farm tools
  • Various types of plough: photos

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bajak&oldid=19463673"