Dalam penulisan laporan penelitian rumusan masalah merupakan salah satu bagian terpenting karena

Dalam penulisan laporan penelitian rumusan masalah merupakan salah satu bagian terpenting karena

Dalam membuat arti penelitian yang baik setelah topik penelitian telah diidentifikasi, selanjutnya seorang peneliti haruslah menyatakannya sebagai masalah penelitian yang jelas, yaitu rumusan masalah yang diambil hanya dari pernyataan tentang situasi bermasalah yang dapat diteliti.

Meskipun tidak selalu mudah untuk merumuskan masalah penelitian secara sederhana dan jelas. Dalam beberapa bidang penelitian ilmiah, seorang peneliti mungkin menghabiskan waktu bertahun-tahun mengeksplorasi, berpikir, dan meneliti sebelum mereka jelas tentang pertanyaan penelitian apa yang ingin jawab. Disisi lainnya banyak topik mungkin terbukti terlalu luas untuk menyediakan masalah yang bisa diteliti. Namun yang pasti, langkah ini menjadi bagian dari Bab 1 Pendahuluan.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah bisa dikatakan sebagai tulisan singkat berupa pertanyaan yang biasanya terletak di awal laporan penelitian atau proposal penelitian yang terletak setelah latar belakang dan kemudian dijelaskan dalam laporan tersebut.

Rumusan masalah ini sendiri dipergunakan untuk memberikan penjelasan terkait masalah atau isu yang sedang akan dikaji dalam suatu penelitian. Dimana untuk pernyataan masalah penelitian yang memadai adalah salah satu bagian terpenting dari penelitian. Alasannya karena disini peneliti yang berbeda cenderung menghasilkan berbagai masalah yang dapat diteliti dari situasi yang sama karena ada banyak masalah penelitian yang dapat timbul dari situasi masalah umum.

Pengertian Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah jantung dari penelitian yang harus selalu dijadikan pijakan ketika seorang peneliti kehilangan jejak selama penelitian dan proses penulisan selanjutnya, dasar menentukannya pada alasan yang ingin dicapai peneliti melalui pencarian penelitiannya.

Pengertian Rumusan Masalah Menurut Para Ahli

Adapun definisi rumusan masalah menurut para ahli, antara lain;

Perumusan masalah adalah daripada solusiny  yang mungkin hanya masalah keterampilan matematika atau penelitian eksperimental. Untuk mengajukan pertanyaan baru, kemungkinan baru, untuk mempertimbangkan masalah lama dari sudut pandang baru membutuhkan imajinasi kreatif dan menandai kemajuan nyata dalam sains.

Masalah penelitian adalah ungkapan yang berupa pernyataan yang pasti atau jelas tentang bidang yang menjadi perhatian, kondisi yang harus diperbaiki, kesulitan yang perlu dihilangkan, atau pertanyaan yang mengganggu yang ada dalam literatur ilmiah, teori, atau dalam praktik yang ada yang menunjukkan kebutuhan akan pemahaman yang bermakna dan penyelidikan yang disengaja.

Masalah penelitian tidak menyatakan bagaimana melakukan sesuatu, menawarkan proposisi yang kabur atau luas, atau menyajikan pertanyaan nilai.

Rumusan masalah adalah sebuah daftar tabel pertanyaan yang dicari jawabanya dengan mengumpulkan data dalam bentuk berbagai rumusan masalah penelitian dengan dilihat berdasarkan tingkat eksplanasi yang telah diperoleh seorang peneliti.

Ciri Rumusan Masalah

Kararkteristik yang ada dalam rumusan masalah. Antara lain;

  1. Masalahnya mencerminkan kebutuhan yang dirasakan
  2. Masalahnya adalah non hipotetis, yaitu harus didasarkan pada bukti faktual
  3. Ini harus menyarankan hipotesis penelitian yang bermakna dan dapat diuji-untuk menghindari jawaban yang sedikit atau tidak ada gunanya untuk mengurangi masalah
  4. Masalahnya harus relevan dan dapat dikelola

Jenis Rumusan Masalah

Terdapat 3 macam dalam penulisan perumusan masalah dalam penelitian, yaitu;

Rumusan masalah deskriptif adalah rumusan masalah yang berkaitan dengan pernyataan adanya variabel independen, baik itu satu atau lebih variabel penelitian yang lebih. Jadi dalam rumusan masalah peniliti tidak perlu membandingkan variabel pada sampel lain, dan juga mencari hubungan variabel dengan variabel lainnya.

Contoh rumusan masalah deskriptif

Antara lain:

  1. Bagaimana sikap dari masyarakat mengenai perguruan tinggi yang memiliki  bandan hukum?
  2. Seberapa tinggi tingkat kepuasaan dan juga aspirsi masyarakat pada pelayanan  publik di ibu kota?
  3. Seberapa baguskah kebijakan yang diterapakan di pemerintah?

Rumusan masalah komparatif merupakan rumusan masalah dalam penelitian yang bersifat membandingkan antara variabel satu dengan yang lainnya apakah itu sama atau berbeda namun saling keterkaitan dalam tema maupun topiknya.

Contoh rumusan masalah komparatif

Antara lain:

  1. Apakah ada perbedaannya tingkat produktifitas anatara pegawai negeri dengan  pegawai swasta ?
  2. Adakah perbedaan kapabilitas dan kedisiplinan kerja antara pegawai di  perusahaan nasional dan pegawai swasta nasional?
  3. Apa ada bedanya antara ketahanan fisik orang kota dengan orang pedalaman?

Rumusan masalah asosiatif merupakan serangkaian bentuk pertanyaan pada sebuah penelitian yang sifatnya mempunyai hubungan antar dua variabel atau pun lebih. Biasanya dalam pembuatannya terdapat hubungan timbal balik, kausal, atau simetris.

Yaitu hubungan yang mempengaruhi satu sama lain. Dalam hal ini tidak diketahui antara variabel independen dan variabel dependen.

Contoh rumusan masalah hubungan timbal balik

Misalnya saja;

Hubungan antara memilik motivasi tinggi dan prestasi gemilang”. Pada hal ini bisa dinyatakan bahwa motivasi berpengaruh terhadap prestasi dan sebaliknya.

Yaitu rumusan masalah yang memiliki sifat sebab dan akibat. Di dalamnya terdapat variabel bebas (independen) dan variabel dependen. Dalam hal ini variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

Contoh rumusan masalah hubungan kausal

Misalnya:

  1. Apakah ada pengaruhnya antara sistem  penggajian dengan kinerja kerja?
  2. Seberapa besarkah tata ruang kota terhadap kebahagiaan penduduknya?
  3. Adakah pengaruhnya antara pendidikan yang dilakukan oleh orang tua dengan prestasi belajar terhadap anak?

Hubungan simetris dalam rumusan masalah pada dasarnya adalah prosesi dalam hubungan diantara dua variabel atau bisa lebih kebetulan nampak secara bersama.

Contoh rumusan masalah hubungan simetris

Misalnya:

  1. Adakah hubungannya antara banyak semut di pohon dengan kemanisan buah ?
  2. Apakah ada hubungannya antara jumlah  pengangguran dengan tingkat criminal?.

Tujuan Penulisan Rumusan Masalah

Dalam penulisan laporan penelitian rumusan masalah merupakan salah satu bagian terpenting karena
Tujuan Rumusan Masalah

Tujuan yang ada dalam pembuatan rumusan masalah. Yaitu;

Oleh karena itulah dalam pembuatannya setidaknya ada pernyataan masalah adalah perangkat yang sangat penting untuk menjaga peneliti tetap pada jalur penelitiannya. Hal ini dipergunakan guna sebagai salah satu cara di mana penelitian akan dievaluasi-apakah penelitian mengatasi masalah seperti yang dinyatakan.

Merumuskan masalah dalam pembuatannya untuk penelitian memungkinkan peneliti untuk menjelaskan, baik untuk diri sendiri dan pembaca, apa tujuan dari penelitiannya. Disinilah terdapat elaborasi metode selanjutnya harus berorientasi pada penyediaan informasi untuk mengatasi masalah yang ingin dikemukakan.

Fungsi Rumusan Masalah

Rumusan masalah memiliki beberapa kegunaan, antara lain:

Maksudnya yaitu rumusan masalah berfungsi sebagai pedoman dalam sebuah penelitian. Sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu penelitian Perumusan masalah ini tidak berharga mati, tapi bisa berkembang dan berubah ketika peneliti beradan di lapangan.

Maksudnya rumusan masalah dapat berfungsi sebagai  penentu jenis data yang diperlukan dan harus dikumpulkan oleh peneliti, serta jenis data yang tidak diperlukan atau harus disisihkan oleh peneliti.

Keputusan pemilihan data yang perlu dan tidak diperlukan dapat dilakukan peneliti melalui rumusan masalah, karena menjadi tahu mengenai data yang bagaimana yang relevan dan yang tidak relevan bagi kegiatan penelitiannya.

Pada umumnya, rumusan masalah berbentuk sebuah pertanyaan yang mengulas sebuah  permasalahan. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa rumusan masalah merupakan sebuah solusi yang belum terwujud. Untuk mewujudkannya, dilakukan melalui penelitian.

Saat tujuan dan arah dari suatu permasalah sudah jelas, maka kita tinggal berfokus pada solusi yang akan kita capai untuk masalah tersebut.

Rumusan masalah dapat berfungsi sebagai pendorong suatu kegiatan  penelitian menjadi diadakan atau dapat dikatakan bahwa rumusan masalah berfungsi sebagai penyebab kegiatan  penelitian itu menjadi ada dan bisa dilakukan.

Cara Menuliskan Rumusan Masalah

Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menuliskan rumusan masalah penelitian Anda:

Terdapat banyak cara yang berbeda untuk menuliskan rumusan masalah. Beberapa sumber referensi merekomendasikan rekomendasi untuk secara langsung membahas masalah itu sendiri, tapi sumber lainnya merekomendasikan memberikan konteks latar belakang terlebih dahulu agar masalah (dan solusinya) lebih mudah untuk dipahami oleh pembaca.

Anda harus dapat mempertanggungjawabkan pernyataan rumusan masalah yang telah Anda tuliskan. Setelah Anda mulai membuat klaim spesifik tentang seberapa serius masalah Anda, Anda harus mulai mendukung pernyataan Anda dengan bukti.

Saat Anda sudah menjelaskan apa dan mengapa masalah yang Anda tuliskan begitu penting, selanjutnya jelaskan bagaimana Anda mengusulkan untuk mengurusnya. Penjelasan solusi Anda harus ditulis agar sejelas dan seringkas mungkin.

Setelah Anda menunjukkan pada pembaca tentang solusi yang Anda berikan dalam mengatasi masalah penelitian, Anda perlu menjelas kan manfaat daro solusi tersebut atau dengan kata lain  menjelaskan mengapa solusi ini adalah ide yang baik.

Buatlah kesimpulan dengan meringkas argumen utama Anda yang memungkinkan Anda dengan mudah bertransisi pada bagian utama dari proposal Anda.

Anda tidak perlu untuk membuat kesimpulan ini lagi daripada yang seperlunya. Anda perlu untuk mencoba menyatakan, hanya dalam beberapa kalimat, inti dasar dari apa yang telah dijelaskan dalam pernyataan masalah Anda dan pendekatan yang akan Anda pilih.

Rumusan masalah yang Anda tulis harus seinformatif mungkin dengan kata-kata sesedikit mungkin, tapi tidak harus menyelidiki rincian kecil. Jika Anda merasa ragu-ragu tentang apa yang harus Anda tuliskan dalam rumusan masalah Anda, cobalah untuk menjawab lima W (siapa/who, apa/what, di mana/where, kapan/when, dan mengapa/why), serta bagaimana/how.

Langkah ini adalah hal yang harus Anda lakukan semua bentuk tulisan yang serius-tidak ada draft pertama sepanjang sejarah yang tidak dapat memperoleh keuntungan dari mata yang hati-hati dan dari pengkoreksi yang baik.

Setelah rumusan masalah Anda tereselesaikan, bacalah dengan cepat. Apakah “alurnya” sudah benar? Apakah menyajikan ide-idenya dengan koheren? Apakah tampaknya teratur dengan logis?.

Contoh Rumusan Masalah

Sedangkan untuk contoh penulisan rumusan masalah, misalnya saja;

Prihal penelitian yang menjadi keterkaitan daripada rumusan masalah. Ialah keinginan seseorang untuk meneliti tentang ttingkat pengetahuan tentang praktik gizi yang direkomendasikan terkait dengan status gizi ibu hamil yang menghadiri perawatan antenatal di Uganda Utara?”

Maka, berdasarkan contoh topik tersebut memunculkan dua pertanyaan:

  1. Apa masalah yang diatasi: Kesenjangan dalam bukti apakah pengetahuan gizi yang diperoleh selama perawatan antenatal memengaruhi status gizi ibu hamil
  2. Kepada siapa dan/atau di mana masalah tersebut terjadi: Wanita hamil menghadiri perawatan antenatal di Uganda Utara.

Sistematika dalam permbuatan rumusan masalah dalam karya tulis ilmiah biasanya disertai dengan solusi yang ingin dilakukan. Tentusaja untuk jumlah katanya beragam.

Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam karya tulis ilmiah ini adalah;

  1. Apakah air laundry yang ditambah dengan bahan aktif abu gosok dapat menghasilkan energi listrik?
  2. Bagimana pengaruh perlakuan terhadap energi listrik yang dihasilkan?
  3. Bagaimana formulasi air laundry dengan waktu penyimpanan dan perbandingan abu gosok yang tepat agar menghasilkan energi listrik yang optimum?
  4. Bagaimana keberlanjutan ide agar mampu mendukung upaya kebutuhan energi listrik nasional?

Dari penjelasan yang diberikan. Dapatlah dikatakan bahwa menulis rumusan masalah adalah adalah proses yang berulang. Disinilah seorang peneliti mungkin beralih berkali-kali antara memeriksa literatur untuk melihat apakah idenya relevan dan memperbaiki perumusan masalah, kemudian kembali ke pencarian literatur dengan ide-ide baru, dan lain-lain. Sehingga membutuh waktu lama untuk mengembangkan perumusan masalah yang tepat dan spesifik.

Bahkan ketika rumusan masalah telah ditetapkan, maka peneliti siap untuk mengembangkan tujuan penelitian secara keseluruhan dan sejumlah tujuan spesifik yang menyatakan dengan tepat tindakan apa yang akan diambil untuk mengatasi masalah yang dinyatakan.

Oleh karena itulah masalah yang terlalu luas akan membutuhkan waktu dan sumber daya akan membuat hal ini menjadi tidak mungkin dan hasil dari studi kasus semacam itu akibatnya tidak memiliki kedalaman dan fokus.

Nah, itulah tadi artikel yang telah kami selesaikan terkait dengan penjelasan tentang pengertian rumusan masalah menurut para ahli, jenis, fungsi, contoh, dan cara menuliskannya. Semoga melalui materi ini memberikan wawasan serta menambah pengetahuan bagi segenap pembaca sekalian.