Gempa bumi yang terjadi karena runtuhnya daerah pertambangan termasuk gempa ….

Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang tentunya kerap memakan banyak korban. Untuk itu, Quipper Blog merasa perlu untuk memberikan pengetahuan umum soal gempa kepada Quipperian sekalian.

Pada artikel kali ini, Quipper Blog akan membahas mengenai jenis gempa bumi berdasarkan penyebabnya. Dengan mengetahui jenis-jenis gempa berdasarkan penyebabnya, kamu bisa lebih memahami mengapa gempa itu bisa terjadi.

Apa saja jenis gempa bumi berdasarkan penyebabnya? Yuk, simak ulasannya berikut!

Gempa Tektonik

Gempa tektonik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh pergeseran lempengan bumi. Gempa ini bisa memiliki getaran sangat kecil hingga getaran gempa paling besar. Ketika berkembang menjadi gempa berskala besar, maka gempa tektonik dapat menghancurkan dan memporak-porandakan apapun di atas permukaan bumi.

Gempa yang sering terjadi di Indonesia pada dasarnya sebagian besar masuk kategori gempa tektonik. Bila sumber gempa tektonik berada di laut, maka dapat menyebabkan tsunami yang dapat menghantam dataran. Seperti gempa yang terjadi di Lombok beberapa waktu lalu, banyak infrastruktur di Lombok berantakan dan hampir rata dengan tanah.

Getaran gempa tektonik dapat merambah ke seluruh bagian bumi lho, Quipperian. Artinya, bila terjadi gempa di Indonesia, beberapa negara di sekitar Indonesia dapat merasakannya. Bergantung pada titik awal lokasi gempa tersebut. Gempa tektonik ini biasanya melanda daerah-daerah yang menempati siklum pasifik dan siklum mediterani.

Gempa Vulkanik

Definisi dari gempa vulkanik merupakan gempa yang terjadi lantaran adanya pergerakan magma di dalam gunung berapi. Biasanya, gempa jenis ini terjadi saat gunung berapi tengah dalam keadaan aktif dan beberapa saat sebelum meletus.

Gempa vulkanik terjadi dikarenakan adanya tekanan gas yang sangat besar pada bagian sumbatan kawah. Jadi, bila gempa tektonik disebabkan gesekan lempeng bumi maka gempa vulkanik lantaran adanya tekanan gas.

Berbeda dengan gempa tektonik, getaran yang dihasilkan oleh gempa vulkanik hanya dirasakan oleh penduduk di sekitar gunung berapi. Selain itu, bila dibandingkan dengan gempa tektonik, gempa vulkanik tidak terlalu berbahaya. Sebab, hal yang paling berbahaya pada fenomena gempa vulkanik ialah pada fenomena gunung meletusnya. Gempa satu ini juga sering terjadi di Indonesia, khususnya di daerah dengan gunung berapi aktif.

Gempa Bumi Runtuhan

Gempa bumi runtuhan ialah gempa yang terjadi akibat dari terjadinya tanah longsor. Tanah yang longsor tersebut bisa diakibatkan oleh erosi atau gunung kapur yang runtuh. Atau, bisa juga terjadi lantaran adanya tempat penambangan yang runtuh.

Getaran gempa yang terjadi dari gempa runtuhan berasal dari jatuhnya bebatuan akibat tanah longsor ke kulit bumi. Getaran yang dihasilkan gempa ini tidak akan meluas ke daerah lain dan lumrahnya dirasakan oleh penduduk sekitar tempat terjadinya longsor.

Gempa jenis runtuhan ini amat jarang terjadi. Bilapun terjadi, itu menandakan sudah terjadi kerusakan alam di daerah gempa ini terjadi.

Gempa Bumi Tumbukan

Gempa bumi tumbukan merupakan gempa bumi yang dihasilkan oleh jatuhnya benda langit, seperti asteroid dan meteor, ke permukaan bumi. Getaran gempa ini disebabkan oleh dampak dari tabrakan antara benda langit yang jatuh dengan permukaan bumi.

Hasil tabrakan itu, selain menyebabkan getaran di permukaan bumi, juga menyebabkan terciptanya kawah atau lubang di permukaan bumi. Kawah tersebut bisa berukuran kecil dan bisa juga berukuran besar. Bergantung dari ukuran benda langit yang menghantam permukaan bumi.

Gempa bumi tumbukan ini kiranya sangat jarang terjadi di zaman sekarang. Sebab, belum ada suatu peristiwa jatuhnya benda-benda langit dalam beberapa tahun belakangan.

Gempa Bumi Buatan

Gempa bumi buatan merupakan gempa bumi yang disebabkan oleh pemakaian bahan peledak dengan daya ledak sangat besar. Artinya, gempa bumi ini secara tak langsung buatan manusia, bukan alam. Biasanya, bahan peledak berkekuatan besar ini digunakan untuk meruntuhkan gedung-gedung bertingkat untuk digantikan dengan gedung-gedung baru.

Namun, ada pula gempa buatan ini terjadi karena uji coba bahan peledak, seperti uji coba bom nuklir atau bahan peledak lain yang daya ledaknya setara dengan bom nuklir. Getaran yang terjadi pun disebabkan oleh ledakan dan berbagai benda yang menghantam bumi saat diledakkan.

Gempa ini bersifat lokal. Artinya, gempa itu hanya dirasakan di sekitar terjadinya ledakan. Misalnya, di salah satu daerah meledakkan gedung bertingkat maka runtuhnya serpihan gedung itu ke bumi akan menyebabkan getaran gempa. Getaran itu hanya dirasakan oleh penduduk di sekitar gedung itu diruntuhkan.

Itulah beberapa jenis gempa berdasarkan penyebabnya. Kalau kamu ingin terus update dengan berbagai informasi bermanfaat, maka kamu harus terus ikuti berbagai artikel baru di Quipper Blog. Sebab, di Quipper Blog selalu ada artikel baru dengan informasi bermanfaat dan pastinya menambah pengetahuan umummu.

Ada kalanya, Quipper Blog juga membahas mengenai materi mata pelajaran. Jadi, kamu juga bisa mendapat insight materi pelajaran di Quipper Blog. Jadi, gak ada ruginya kamu terus mengikuti artikel-artikel baru di Quipper Blog.

Penulis: Muhammad Khairil

Jakarta -

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang Maluku, tadi pagi. Apa penyebab gempa di Maluku? Apa saja faktor penyebab gempa bumi?Pusat gempa di Maluku terletak di 245 km timur laut Maluku Barat Daya di kedalaman 231 km. Gempa itu bahkan terasa hingga Nabire, Merauke, Denpasar, dan Puncak Jaya.Gempa bumi termasuk salah satu bencana alam yang tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi. Fenomena ini terjadi karena berbagai faktor penyebab. Berikut adalah penyebab gempa bumi seperti dirangkum dari berbagai sumber.

1. Pergeseran Lempeng Bumi

Gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lempeng bumi disebut sebagai gempa tektonik. Ini termasuk salah satu penyebab gempa bumi yang paling sering ditemui.Gempa bumi pada umumnya disebabkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan karena lempengan yang bergerak. Semakin besar tekanan tersebut semakin tidak bisa ditahan lagi oleh pinggiran lempeng, saat itulah gempa bumi terjadi.Gempa bumi yang mengguncang Maluku pagi ini juga disebabkan oleh faktor ini. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi Laut Banda."Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Laut Banda ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan geser (strike-slip fault)," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, dalam keterangannya, Senin (24/6/2019).Gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami. Belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa."Hingga pukul 10.13 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar dia.

2. Letusan Gunung Berapi

Gempa bumi juga biasa terjadi karena adanya aktivitas pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa seperti ini dapat menjadi gejala sebelum terjadinya letusan gunung berapi.

Gempa yang disebabkan oleh letusan gunung berapi ini disebut sebagai gempa vulkanik. Tetapi, intensitas dari gempa yang disebabkan oleh gunung berapi terhitung relatif ringan dengan jangkauan yang terbatas.

3. Kejadian Alam Seperti Tanah Longsor

Fenomena alam seperti tanah longsor, goa yang runtuh, dan sebagainya juga bisa menyebabkan gempa bumi. Gempa yang disebabkan oleh faktor ini biasanya hanya berdampak kecil dan wilayah cakupannya sempit. Gempa ini biasanya disebut gempa runtuhan atau terban.

4. Faktor Non Alam

Campur tangan manusia juga ternyata bisa menyebabkan terjadinya gempa bumi. Gempa yang disebabkan oleh manusia biasanya dinamakan seismisitas terinduksi.Misalnya saja dengan menguji coba peledak berkekuatan tinggi seperti bom atom atau hulu ledak hidrogen juga bisa memicu gempa bumi. Atau misalnya penambangan yang berlebih dan tidak terkontrol juga bisa merusak kontur alami lempeng bumi dan membuatnya rentan terhadap pergeseran.

Beberapa faktor non-alam lainnya yang juga dapat menyebabkan gempa bumi antara lain menurunnya kepadatan tanah dan berkurangnya air tanah secara drastis.

(vmp/nwy)


Page 2

Jakarta -

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang Maluku, tadi pagi. Apa penyebab gempa di Maluku? Apa saja faktor penyebab gempa bumi?Pusat gempa di Maluku terletak di 245 km timur laut Maluku Barat Daya di kedalaman 231 km. Gempa itu bahkan terasa hingga Nabire, Merauke, Denpasar, dan Puncak Jaya.Gempa bumi termasuk salah satu bencana alam yang tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi. Fenomena ini terjadi karena berbagai faktor penyebab. Berikut adalah penyebab gempa bumi seperti dirangkum dari berbagai sumber.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

1. Pergeseran Lempeng Bumi

Gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lempeng bumi disebut sebagai gempa tektonik. Ini termasuk salah satu penyebab gempa bumi yang paling sering ditemui.Gempa bumi pada umumnya disebabkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan karena lempengan yang bergerak. Semakin besar tekanan tersebut semakin tidak bisa ditahan lagi oleh pinggiran lempeng, saat itulah gempa bumi terjadi.Gempa bumi yang mengguncang Maluku pagi ini juga disebabkan oleh faktor ini. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi Laut Banda."Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Laut Banda ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan geser (strike-slip fault)," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, dalam keterangannya, Senin (24/6/2019).Gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami. Belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa."Hingga pukul 10.13 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar dia.

2. Letusan Gunung Berapi

Gempa bumi juga biasa terjadi karena adanya aktivitas pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa seperti ini dapat menjadi gejala sebelum terjadinya letusan gunung berapi.

Gempa yang disebabkan oleh letusan gunung berapi ini disebut sebagai gempa vulkanik. Tetapi, intensitas dari gempa yang disebabkan oleh gunung berapi terhitung relatif ringan dengan jangkauan yang terbatas.

3. Kejadian Alam Seperti Tanah Longsor

Fenomena alam seperti tanah longsor, goa yang runtuh, dan sebagainya juga bisa menyebabkan gempa bumi. Gempa yang disebabkan oleh faktor ini biasanya hanya berdampak kecil dan wilayah cakupannya sempit. Gempa ini biasanya disebut gempa runtuhan atau terban.

4. Faktor Non Alam

Campur tangan manusia juga ternyata bisa menyebabkan terjadinya gempa bumi. Gempa yang disebabkan oleh manusia biasanya dinamakan seismisitas terinduksi.Misalnya saja dengan menguji coba peledak berkekuatan tinggi seperti bom atom atau hulu ledak hidrogen juga bisa memicu gempa bumi. Atau misalnya penambangan yang berlebih dan tidak terkontrol juga bisa merusak kontur alami lempeng bumi dan membuatnya rentan terhadap pergeseran.

Beberapa faktor non-alam lainnya yang juga dapat menyebabkan gempa bumi antara lain menurunnya kepadatan tanah dan berkurangnya air tanah secara drastis.

(vmp/nwy)