Unsur-unsur yang menjadi dasar penelitian ilmiah disebut

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

Show

A short summary of this paper

30 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

UNSUR-UNSUR PENELITIAN

PENGANTAR Penelitian adalah serangkaian tindakan yang terencana yang bertujuan untuk memahami permasalahan. Penelitian ilmiah adalah peneltian yang dapat memberikan pengetahuan yang valid dan realiabel tentang gejala alam dan gejala sosial (Hadi, 2004). Secara umum ada dua pendekatan dalam penelitian: kuantitatif dan kualitatif. Apa perbedaan kuantitatif vs kualitatif? Fokus: penelitian kuantitatif

FORMAT PROPOSAL PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Manfaat Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori C. Hipotesis B. Kerangka Berpikir BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian B Variabel C. Defnisi Operasional D. Populasi E. Metode Pengumpul Data F. Analisis data DAFTAR PUSTAKA

UNSUR-UNSUR PENELITIAN Permasalahan Konsep Proposisi Variabel Hipotesis Teori Metode

MASALAH PENELITIAN Masalah merupakan faktor utama ketika ingin melakukan penelitian. Bagaimana menformulasikan masalah menjadi penelitian? Masalah adalah: Ketidaksesuaian antara realita vs harapan ketidaksesuaian antara teori dan lapangan Sumber Masalah: Pengalaman pribadi lingkungan sosial (teman, keluarga) Hasil penelitian (jurnal/artikel) Buku, TV, koran

MASALAH PENELITIAN Hal yang perlu diperhatikan: Apakah masalah itu baru, belum banyak diteliti? Apakah masalah itu menimbulkan rasa ingin tahu/ manfaat penelitian? Apakah masalah sesuai bidang keilmuan peneliti? Apakah, metode, alat, dan bahan memungkinkan terlaksananya penelitian? Apakah peneliti mampu melaksanakan penelitian?

MASALAH PENELITIAN Masalah penelitian kalimat tanya Ciri masalah yang baik (Kerlinger, 2006; Danim 1997)) Hubungan min 2 variabel. Jelas dan tidak ambigu Dapat diuji secara empiris Tidak diwarnai ambisi pribadi

KONSEP Konsep adalah suatu istilah yang digunakan untuk memahami fenomena yg hendak diteliti. Konsep: kategori-kategori mental untuk mengklasifikasikan suatu objek, kejadian, atau pengalaman (Morris, 1990). Konsep dibagi dua, yaitu: Konkrit : konsep yang bersifat fisik dan jelas (rumah, sepeda, sekolah) Abstrak : konsep yang bersifat abstrak dan subjektif (keadilan, harga diri, kecemasan)

KONSEP Positif Negatif Konsep Abstrak= Konstruk Harga diri kecemasan Agresi Positif Negatif Kebahagian Stress Depresi Percaya diri

PROPOSISI Stress Proposisi : hubungan antar konsep yang diteliti. dalam proposisi minimal terdapat dua konsep Contoh: - Stress Kepercayaan diri

VARIABEL Variabel: konsep mengenai atribut yang memiliki nilai variasi secara kualitatif/kuantitatif (Azwar, 2007). Variabel : nilai yang melekat pada simbol/lambang (Kerlinger, 2004) kecemasan?, matahari?, self-efikasi diri?, panjang khatulistiwa?. Pemilihan Variabel berimplikasi pada metode analisis data

Jenis Variabel Variabel Kategori: menempatkan variabel berdasarkan ciri/kategori tertentu. - dikotomi : pria-wanita, hidup-mati - Politomi: suku, agama Variabel kontinue : memiliki nilai pada jarak tertentu.dan ada urutan. kecemasan, harga diri, konsep diri, dll V. Kontinue ------ kategori kecemasan---------------tinggi, sedang, rendah

Jenis Variabel (2) Variabel aktif : variabel yang dapat dimanipulasi. (harga diri, kecemasan, motivasi) Variabel atribut : variabel yang tidak dapat dimanipulasi (jenis kelamin, status sosial ekonomi, agama).

Jenis Variabel (3) 1. Variabel Bebas/independen (X) : variabel yang mempengaruhi 2. Variabel tergantung/dependen (Y): variabel yang dipengaruhi. Variabel prediktor (X): = Variabel Bebas/independen Variabel Kriteria (Y): = Variabel tergantung/dependen Gaya kepemimpinan Kepuasan kerja X1 Y Budaya Organisasi X2 Variabel tergantung Variabel Bebas

Jenis Variabel (4) 3. Variabel Kendali/kontrol: variabel bebas yang dikendalikan agar tidak mempengaruhi variabel tergantung. Efikasi diri (X) Prestasi siswa (Y) - identifikasi faktor lain yg dapat mempengaruhi var. tergantung, misal, intelegensia. - kendalikan intelegensi subjek. Cara?

Jenis Variabel (5) 4. Variabel Moderator: varabel bebas yang bukan v.utama dalam mempengaruhi hubungan antara IV dan DV.Var moderator selalu variabel kategori 5. Variabel Antara/mediator (Intervening variable) : suatu faktor yang secara teoritis berpengaruh terhadap var. tergantung, namun tidak bisa dilihat, diukur, sehingga efeknya harus disimpulkan dari var bebas dan moderator (Tuckman, 1978)

Jenis Variabel (6) Efikasi diri X1 Prestasi siswa Motivasi Belajar X3 Jenis kelamin X3 Y X2 X1 = efikasi diri (V. bebas) X2 = jenis kelamin (moderator) X3: motivasi Belajar (mediator) Y: perstasi siswa ( v. tergantung)

Operasional Variabel Defnisi operasional : bagamana cara variabel diukur/dilaksanakan. Defnis operasional adalah definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakterisik variabel yang diamati (Azwar, 2007 Sifatnya: jelas dan mudah dipahami. Tujuan: petunjuk bagi peneliti.untuk mengukur variabel.

Defnisi Operasional Caranya? Berdasarkan proses. “lapar” (keadaan dimana subjek tidak makan selama 10 jam). Berdasarkan bagaimana kerja variabel tersebut. “Rajin kuliah (orang tidak pernah bolos/absen kuliah) Berdasarkan kriteria pengukuran.”kecerdasan” (IQ diatas 120)

Definisi Operasional Prestasi akademik diukur berdasarkan Indeks Prestasi (IP) semester ganjil 2006/2007 dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Harga diri: penilaian remaja terhadap dirinya ........diukur menggunakan skala.... Demokrasi: indeks demokrasi politik terdiri dari tiga indikator kebebasan politik..........

Hipotesis Asumsi : hasil abstraksi pemikiran yang dianggap benar dan dijadikan pijakan untuk mengkaji suatu gejala Pernyataan yang dirumuskan dan kebenarannya diterima oleh penyidik (Danim, 1997) Asumsi digunakan untuk mengembangkan hipotesis dan mempertegas variabel, dan untuk menguji hipotesis. Sumber asumsi : dasar teori

Hipotesis Hipotesis :kesimpulan teoritik yang harus dibuktikan kebenarannya melalui analisis terhadap bukti-bukti empirik (Danim, 1997). Fungsi Hipotesis: Panduan dalam penelitian (pengumpulan, analisis data dan kesimpulan) Memperjelas hubungan antar variabel Bukti dalam penguasaan teori/penelitian

HIPOTESIS Kriteria Hipotesis Hipotesis dirumuskan dalam bentuk kalimat berita. - “ada hubungan antara EQ dengan keterampilan berkomunikasi” Memliki daya klarifikasi, tidak berdasarkan sugesti. Harus dapat diuji dan rasional. Menggunakan alur pengetahuan atau teori. misal, menurut teori hubungan X dengan Y positif, hipotesis: hubungan X dan Y: positif

Jenis Hipotesis (1) Hipotesis Nol/Nihil: hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan an/perbedaan/pengaruh antara x dengan Y Hipotesis alternatif/ Kerja: Hipotesis yang menyatakan ada hubungan/perbedaan/pengaruh antara x dengan Y

Jenis Hipotesis (2) Hipotesis Terarah/langsung: Hipotesis yang memiliki nilai atau arah tertentu (positif atau negatif). Hipotesis Tidak terarah: Hipotesis yang tidak menyebutkan nilai atau arah tertentu. Contoh: “ada hubungan kedisiplinan diri dengan prestasi belajar”

Jenis Hipotesis (3) Hipotesis Mayor/umum: “Harga diri dan motivasi belajar bepengaruh terhadap prestasi siswa” Hipotesis Minor/khusus: 1. Harga diri bepengaruh terhadap prestasi siswa. 2. Motivasi belajar bepengaruh terhadap prestasi siswa

Jenis Hipotesis (4) Korelational : “ada hubungan positif antara EQ dengan keterampilan berkomunikasi” Kausalitas: Pelatihan EQ meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa. Perbedaan : - Ada perbedaan harga diri ditinjau dari jenis kelamin.

Hipotesisi (5) Deskriptif :hipotesis yang menggambarkan ciri spesifik suatu sampel berdasarkan nilai tertentu. - Permasalahan : bagaimanakah perilaku prososial mahasiswa universitas X? Hipotesis: perilaku prososial mahasiswa universitas X tinggi. Pembuktian: lakukan penelitian

TEORI Teori : serangkaian pernyataan yang saling berhubungan yang menjelaskan kelompok kejadian (Azwar, 2007) Shaw dan Constanzo (1982) teori adalah:Serangkaian hipotesis yang saling berkaitan atau proposisi-proposisi tentang suatu gejala atau rangkaian gejala. Ket. Teori adalah sekumpulan konstruk yang logis, yang bisa dicek melalui penelitian

TEORI Fungsi Teori: Mengorganisasikan data Mengembangkan prediksi Menjelaskan fenomena Kontrol

METODE Metode penelitian adalah cara untuk melakukan penelitian sehingga tujuan penelitian tercapai Metode memiliki peran penting dalam sebuah penelitian Metode yang digunakan harus tepat dan berdasarkan kaidah ilmu pengetahuan Metode hendaknya harus sesuai dengan karakteristik penelitian

METODE Unsur Desain penelitian Operasional variabel Populasi dan sampel Alat pengumpulan data Analisis data

(1)

UNSUR‐UNSUR PENELITIAN 

ILMIAH 

KONSEP 

PROPOSISI 

TEORI 

HIPOTESIS 

VARIABEL 

(2)

APA KONSEP ITU?  

•  KONSEP  atau  penger<an  dapat  diar<kan  sebagai  ide  atau  gagasan  yang  bersifat  abstrak  untuk menggambarkan fenomena sosial atau fenomena alami.  

•  Konsep  dapat  pula  diar<kan  sebagai  generalisasi  dari  sekelompok  fenomena  tertentu,  sehingga  dapat  dipakai  untuk  menggambarkan  berbagai  fenomena  yang  memiliki  karakteris<k/atribut sama. 

•  Mudahnya, konsep adalah sebuah kata yang melambangkan suatu gagasan tentang adanya  suatu fenomena. 

 Contoh:  

 1.  Konsep dlm Ilmu Poli<k: kekuasaan; demokrasi; good governance;     birokrasi; pemerintah daerah; regulasi; dan lain‐lain. 

 2.  Konsep dalam Sosiologi: keluarga; masyarakat; komunitas; status sosial;     mobilitas sosial; alienasi; konflik sosial; konformitas (penyesuaian diri dlm     masy); dan lain‐lain. 

•  Konseptualisasi: pengubahan fenomena yang terobservasi (fakta empirik) ke dalam gagasan  yang  bersifat  abstrak.  Dengan  kata  lain,  konseptualisasi  adalah  melakukan  abstraksi  terhadap fakta empirik.  

(3)

FUNGSI

 

KONSEP 

1.  Sebagai sarana komunikasi 

 Sebagai abstraksi dari ide/gagasan tentang suatu fenomena yang dapat 

dikomunikasikan. Dalam hal ini konsep adalah lambang/simbol dari fenomena,  jadi bukan fenomena itu sendiri. 

 Oleh karena itu, apabila konsep dipahami secara sama oleh berbagai pihak,  maka memungkinkan terjadinya komunikasi antara berbagai pihak itu. 

2.  Memperkenalkan suatu sudut pandang. 

 Dalam hal ini konsep memberitahukan cara mengama< fenomena empirik,  sehingga dunia persepstual dibuat menjadi teratur dan utuh. 

(4)

3.  Konsep berfungsi sebagai sarana untuk mengorganisasi gagasan, persepsi dan  simbol; yaitu dalam bentuk klasifikasi dan generalisasi.  

 Dengan konsep peneli< melakukan kategorisasi, strukturisasi, penataan dan  generalisasi terhadap fenomena yang dialami atau diama<nya. 

 Contoh: 

 Ada lima orang laki‐laki, ada yang gemuk, kurus, <nggi, keri<ng, hitam dan lain‐lain.  Kelima orang itu masing‐masing telah terikat pernikahan yang sah dengan 

perempuan. Meskipun kelima orang itu memiliki perbedaan tertentu, tetapi  memiliki kesamaan esensial yang mencirikan status kawinnya. Oleh kerana itu,  kelima orang tersebut diklasifikasi dan digeneralisasi sebagai 䇾suami䇿. 

4.  Konsep sebagai bahan dasar pembentuk teori. 

 Konsep merupakan unsur paling pen<ng dalam teori, karena konsep menentukan  bentuk dan isi teori.  

 Perlu diketahui bahwa teori selalu berbentuk pernyataan (proposisi), dan proposisi  itu selalu berupa uraian yang menjelaskan hubungan antar konsep. 

(5)

PROPOSISI 

Proposisi alias pernyataan alias keputusan. 

Proposisi adalah pernyataan tentang sifat suatu 

realita yang dapat dibuk<kan kebenarananya. 

Proposisi yang belum jelas atau diragukan 

kebenarannya disebut proposisi hipote<k. 

Proposisi dibangun berdasarkan pertalian antar 

konsep. Dengan demikian, orang baru dapat 

menyusun proposisi apabila ia telah memiliki 

(6)

FUNGSI PROPOSISI 

• 

Untuk menyatakan tentang keadaan atau 

keberadaan sesuatu hal atau menyatakan hasil 

pemikiran tentang sesuatu. 

• 

Proposisi sebagai bahan dasar (balok) dalam 

menyusun bangunan teori atau hipotesis. 

• 

Proposisi harus dirumuskan dalam bentuk 

kalimat deklara<f. 

(7)

TEORI 

•  Teori adalah pernyataan yang menjelaskan hubungan antar konsep secara logis 

dan sistema<k. 

•  Di dalam teori selalu terdiri generalisasi‐generalisasi, dan se<ap generalisasi 

selalu mengandung konsep‐konsep. 

•  Teori adalah pernyataan yang menjelaskan generalisasi itu.  

•  Generalisasi itu merupakan abstraksi dari fakta empirik yang semula berupa 

kejadian/kasus‐kasus tunggal dan kemudian digeneralisasi. 

•  Prinsip dalam teori: 

 1.  Bersifat parsimoni, yaitu kemampuan menjelaskan sebanyak mungkin   dengan sesedikit mungkin kata. 

 2.  Daya ekplanasi, yaitu kemampuan menjelaskan perilaku dengan  sesedikit  mungkin  anomali (ke<dak jelasan). Teori yang kuat daya   eksplanasinya adalah  teori yang paling sedikit anomalinya dan yang paling banyak memiliki kandungan  empirik yang terbuk<. 

•  Kalau semua prinsip itu dikembangkan dari penelaahan seksama atas kasus‐kasus 

(8)

Fungsi Teori: 

 Teori merupakan bentuk penjelasan paling umum 

yang memberitahu kita mengapa sesuatu itu 

terjadi  (ekplanasi) dan kapan sesuatu dapat 

diduga akan terjadi (prediksi). 

 

Berteori: 

 kegiatan mendeskripsikan apa yg terjadi, 

menjelaskan mengapa itu terjadi, dan 

(9)

HIPOTESIS 

HIPOTESIS adalah pernyataan yang menjelaskan secara logik dan 

sistemaBk tentang hubungan antara dua variabel atau lebih yang 

belum terbukB kebenarannya. 

CARA MENYUSUN HIPOTESIS: 

Hipotesis dirumuskan secara dedukBf berdasarkan Teori dan 

asumsi‐asumsi  

Hipotesis memuat variabel terikat dan variabel bebas (dan variabel 

lainnya) 

Hipotesis disusun dalam bentuk kalimat deklaraBf (pernyataan), 

singkat, jelas. 

Hipotesis dapat disusun dalam bentuk kalimat akBf maupun pasif. 

CONTOH: 

Jika pendidikan terhadap anak dalam keluarga dilakukan secara 

demokraBs, maka  akan menghasilkan kualitas anak yang kreaBf 

dan mandiri.  

(10)

VARIABEL dan INDIKATOR 

• 

Variabel adalah konsep yang di dalamnya terkandung makna 

adanya nilai atau atribut yang bervariasi. 

 Contoh:  

 Is<lah Par<sipasi adalah konsep.  Agar menjadi 

variabel

, maka 

ditambahkan atribut yang dapat menunjukkan adanya variasi 

nilai; misalnya Tingkat Par<sipasi (variasi nilainya: <nggi, sedang, 

rendah).  

 

• 

Ada konsep yang sekali‐gus bermakna sebagai variabel, karena di 

dalam konsep itu sudah terkandung variasi nilai. 

(11)

Indikator adalah label untuk dimensi‐dimensi atau 

atribut‐atribut yang terkandung dalam konsep/ 

variabel yang dapat diobservasi secara inderawi. 

Contoh: 

 Variabel : Tingkat Par<sipasi (abstark)  

 Indikator:  

 ‐ Keterlibatan dlm perencanaan 

  

    ‐ Keterlibatan dlm pelaksanaan 

  

    ‐ Keterlibatan dlm pemanfaatan hasil kegt. 

  

    ‐ Keterlibatan dlm evaluasi 

(12)

JENIS‐JENIS VARIABEL 

• 

Berdasarkan Bentuk:  

 1.  Variabel deskrit: hanya sebagai pembeda, <dak memiliki 

 rangkaian nilai. (contoh: Agama: Islam, Katolik, Protestan, Hindu, 

 Budha) 

 

 2.  Variabel bersambungan: memiliki rangkaian/<ngkatan nilai. 

 (contoh: Tingkat pendidikan: SD, SLTP, SLTA, PT) 

• 

Berdasarkan Tingkat Pengukuran: 

 1.  Nominal = <dak ber<ngkat, hanya berbeda 

 2.  Ordinal  = ber<ngkat secara kualitas, tetapi jarak nilai tak diketahui 

 3.  Interval  = berjarak nilai, tetapi <dak didasarkan nol mutlak 

(13)

• 

Berdasarkan Fungsi Teori<k: 

1. Variabel Terikat (dependent variable) 

2. Variabel Bebas (independent variable) 

3. Variabel Antara (intervening Variable) 

4. Variabel Kendali/kontrol 

(14)

HUBUNGAN ANTAR VARIABEL 

•  Hubungan Simetris, yaitu apabila variabel yang satu <dak dipengaruhi oleh variabel  yang lain, kemungkinan karena:  

1.  Dua atau lebih variabel merupakan indikator untuk konsep yang sama, misalnya:  hubungan antara  “jumlah Calon Kades” dg “jumlah Pemilih”. 

2.  Dua atau lebih variabel merupakan akibat dari faktor yang sama, misalnya:  hubungan antara “pertambahan jumlah kendaraan bermotor” dg 

“pertambahan jumlah rumah sakit” 

3.  Dua atau lebih variabel berkaitan secara fungsional, misalnya: adanya  “kebakaran” dihubungkan dengan “api”.  

•  Hubungan Timbalbalik, yaitu hubungan antara dua atau lebih variabel yang saling 

mempengaruhi. 

Misalnya: Tingkat Pendidikan dan Tingkat Pendapatan Rumahtangga   

•  Hubungan Asimetris, yaitu hubungan dua atau lebih variabel di mana satu variabel 

(15)

MODEL HUBUNGAN VARIABEL ASIMETRIS 

•  HUBUNGAN DUA VARIABEL (BIVARIAT): 

VARIABEL BEBAS   VARIABEL TERIKAT   

•  HUBUNGAN LEBIH DARI DUA VARIABEL (MULTIVARIAT): 

  VARIABEL TERIKAT 

VARIABEL BEBAS   

(16)

     VARIABEL BEBAS  VARIABEL ANTARA  VARIABEL TERIKAT 

    VARIABEL BEBAS    VARIABEL TERIKAT 

  VARIABEL KONTROL

 

 

 

 

 

VARIABEL ANTESEDEN  VARIABEL BEBAS  VARIABEL TERIKAT 

(17)

DEFINISI  OPERASIONAL 

Definisi Operasional: 

Penjabaran prosedur pengujian untuk memberikan kriteria bagi 

penerapan suatu konsep secara empirik. 

 

Dengan kata lain: Definisi operasional merupakan konkri<sasi 

(mengkonkritkan) suatu konsep.  

 kebalikan dari konseptualisasi. 

 

Dengan demikian Definisi Operasional merupakan petunjuk tentang 

bagaimana suatu variabel diukur. 

  

Contoh: 

Konsep/variabel        :

 Tingkat pendidikan  ‐‐‐‐‐‐‐‐    abstrak

 

 

 

 

Definisi operasional  :

 Pemilikan ijazah terakhir ‐‐‐‐   konkrit