Show Limfosit tinggi bisa diketahui dari hasil pemeriksaan darah. Kondisi ini sering kali bersifat sementara dan tidak berbahaya. Namun, pada kondisi tertentu, kadar limfosit yang tinggi juga bisa menjadi tanda gangguan kesehatan serius yang diderita. Kadar limfosit tinggi biasanya menjadi tanda bahwa tubuh sedang terkena infeksi, baik yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Namun, beberapa kondisi lain, seperti peradangan dan konsumsi obat tertentu, juga bisa menyebabkan kadar limfosit meningkat. Jenis dan Fungsi LimfositLimfosit adalah bagian dari sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang. Limfosit beserta sel darah putih lainnya berperan dalam menjaga sistem imunitas tubuh dengan cara melawan bakteri, virus, dan racun yang masuk ke tubuh. Sebagian limfosit beredar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Namun, ada juga yang berdiam di dalam sistem limfatik, seperti kelenjar getah bening, limpa, kelenjar timus, dan amandel. Limfosit terbagi menjadi dua jenis, yaitu limfosit B dan limfosit T. Limfosit B berfungsi untuk memproduksi antibodi guna menyerang bakteri, virus, dan racun. Sedangkan sel T, bekerja dengan menyerang sel tubuh yang sudah terpapar virus atau sel kanker. Setiap limfosit memiliki peran yang berbeda dalam sistem kekebalan tubuh. Ada limfosit yang bersifat sebagai sel efektor dan ada juga yang bersifat sebagai sel memori. Sel efektor akan aktif bila terdapat penyebab infeksi dan melawan infeksi tersebut secara langsung. Sementara itu, sel memori berperan untuk mengingat penyebab infeksi yang pernah ada sebelumnya sehingga bila penyebab infeksi tersebut datang kembali, tubuh bisa memberi respons perlawanan dengan lebih cepat. Penyebab Limfosit Tinggi Beserta GejalanyaPada orang dewasa, kadar limfosit dinyatakan tinggi jika jumlahnya lebih dari 4.000 per mikroliter. Pada anak-anak, kadar normalnya berbeda-beda, tergantung usia. Namun, batas normal limfosit anak biasanya adalah 9.000 per mikroliter dan jika lebih dari jumlah tersebut, kadar limfosit sudah bisa dikatakan tinggi. Ada beberapa kondisi yang dapat memengaruhi kadar limfosit dalam tubuh, yaitu:
Sementara itu, ada pula kondisi yang dapat menyebabkan limfosit tinggi, di antaranya:
Tinggi atau rendahnya kadar limfosit dapat diketahui dengan melakukan tes darah. Bila Anda mengalami kondisi tertentu yang dapat memengaruhi jumlah limfosit seperti sedang hamil atau konsumsi obat tertentu, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter terkait hal tersebut. Limfosit tinggi umumnya tidak menimbulkan gejala khas. Namun, beberapa gejala seperti demam, memar, ruam kulit, dan penurunan berat badan drastis tanpa sebab bisa menjadi tanda limfosit tinggi. Jadi, jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, konsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya. Terakhir diperbarui: 15 Juli 2022
Sel darah putih, atau disebut juga sebagai leukosit, adalah sel darah yang juga termasuk dalam sistem kekebalan tubuh. Maka dari itu, fungsi sel darah putih yang utama yaitu untuk melindungi tubuh dari ancaman infeksi, penyakit menular, dan serangan zat asing yang berbahaya. Kenali jenis-jenis sel darah putih dan fungsinya berikut ini. Sekilas Tentang Sel Darah PutihSel darah putih diproduksi dari sel multipoten yang terdapat di sumsum tulang atau disebut juga sel induk hematopoietik. Leukosit dapat ditemukan di seluruh tubuh, termasuk jaringan ikat, sistem getah bening (limfatik), dan sistem peredaran darah.
Iklan dari HonestDocs
Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️
Semua leukosit memiliki nukleus (inti sel) yang membedakannya dengan sel darah lain. Tidak seperti sel darah merah (eritrosit) dan trombosit yang keduanya tidak memiliki inti sel. Ternyata sel darah putih itu sebutan dari berbagai jenis sel darah yang secara garis besar dikelompokkan menjadi dua, yaitu granulosit dan agranulosit. Pengelompokan ini didasarkan pada ada tidaknya butiran pada sitoplasma di dalam selnya:
Semua jenis sel tersebut saling berkoordinasi satu sama lain untuk melindungi sistem kekebalan tubuh dan melawan berbagai macam gangguan, seperti kanker, kerusakan sel, dan penyakit menular. Jenis dan Fungsi Sel Darah Putih1. NeutrofilNeutrofil adalah jenis sel darah putih yang paling banyak terdapat dalam tubuh. Ada sekitar 2000-7500 sel/ mm3 atau sebanyak 60-70% leukosit yang beredar dalam aliran darah. Neutrofil merupakan jenis sel darah putih berukuran sedang yang memiliki banyak inti sel (polymorphonuclear leukocyte) yang tidak beraturan dan memiliki berbagai fungsi di dalam sel. Apa fungsi neutrofil?Neutrofil menempel pada dinding pembuluh darah yang berfungsi untuk menghalangi infeksi kuman atau bakteri yang mencoba masuk ke dalam darah melalui luka. Sel darah putih inilah yang paling aktif dan banyak terdapat dalam nanah pada luka ketika terjadi infeksi.
Iklan dari HonestDocs
Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️
Fungsi sel darah putih tersebut membunuh kuman dengan proses fagositosis atau "pemakan sel". Selain fagositosis bakteri satu per satu, neutrofil juga berfungsi dalam melepaskan superoksida yang diubah menjadi asam hipoklorit dan berfungsi untuk membunuh banyak bakteri. 2. EosinofilJumlah eosinofil tidak terlalu banyak, hanya sekitar 40-400 sel/mm3 atau sebanyak 1-2% dari leukosit. Jumlah tersebut berfluktuasi setiap harinya dan saat wanita menstruasi. Eosinofil memiliki granula (butiran) yang berukuran besar dan membantu sistem kerja sel. Itulah sebabnya, eosinofil sangat penting dalam meningkatkan respon terhadap alergi infeksi parasit (cacing), penyakit kolagen, dan penyakit pada sistem saraf limpa dan pusat. Apa fungsi sel darah putih eosinofil?Mekanisme kerja eosinofil adalah dengan melepaskan racun yang keluar dari butirannya yang dapat menghancurkan patogen, seperti parasit, cacing kail, dan cacing pita. Jenis sel darah putih ini jarang ditemukan di dalam darah, tapi banyak terdapat di selaput lendir saluran pernafasan, pencernaan, dan saluran kemih bagian bawah. 3. BasofilBasofil adalah jenis sel darah putih yang paling langka karena hanya bejumlah 0-100 sel/mm3 atau kurang dari 0,5% dalam aliran darah. Basofil memiliki butiran besar dan berwarna saat dilihat di bawah mikroskop, membuatnya mudah dikenali. Apa fungsi basofil?Fungsi sel darah putih basofil di antaranya memiliki kemampuan untuk mengeluarkan antikoagulan dan antibodi yang mencegah terjadinya penggumpalan darah dan mendorong pergerakan sel darah putih. Kemampuan tersebutlah yang membuat basofil mampu melawan reaksi hipersensitivitas (alergi) dalam aliran darah.
Iklan dari HonestDocs
Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️
Selain itu, basofil berperan aktif dalam melindungi sistem kekebalan tubuh dengan menangkal serangan zat asing. Jenis sel darah merah ini juga mengandung histamin, yang memperlebar pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah ke jaringan yang terluka. Hal tersebut membuat pembuluh darah lebih permeabel (mudah ditembus) sehingga neutrofil dan protein pembekuan bisa masuk dengan mudah ke jaringan ikat. Basofil juga dapat memberikan sinyal kimia untuk menarik eosinofil dan neutrofil ke daerah infeksi. 4. LimfositLimfosit berukuran kecil dan berbentuk bulat yang memiliki nukleus besar dalam jumlah sitoplasma yang relatif kecil. Limfosit berjumlah sekitar 1300-4000 sel/mm3 dalam darah. Limfosit lebih sering ditemukan di jaringan limfatik dari pada aliran darah. Apa fungsi limfosit?Jenis sel darah putih ini memiliki fungsi penting dalam sistem kekebalan tubuh dan sangat berperan dalam imunitas humoral. Imunitas humoral merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berkaitan dengan produksi antibodi. Limfosit terdiri atas sel B dan sel T yang memiliki fungsi berbeda, adapun fungsi sel-sel tersebut, yaitu:
5. MonositMonosit adalah jenis sel darah putih yang memiliki ukuran paling besar. Monosit berjumlah sekitar 200-800 sel/ per mm3 dalam aliran darah. Jenis sel darah putih ini memiliki sedikit butiran pada sitoplasma. Monosit dapat meninggalkan aliran darah dan masuk ke jaringan lain dalam tubuh dan berubah menjadi makrofag. Setelah menjadi mafrofag jaringan, monosit melakukan fagositosis atau memakan sel mati serta menyerang mikroorganisme. Hal tersebut dikarenakan ukuran monosit yang besar, sehingga mmapu mencerna partikel asing berukuran besar pada luka tidak seperti jenis sel darah putih lainnya. Monosit juga mampu menggantikan kandungan lisosomalnya dan dianggap memiliki umur yang jauh lebih lama dibandingkan neutrofil. Bagaimana jika kadar sel darah putih tidak normal?Ternyata sel darah putih memiliki jenis dan fungsi yang sangat banyak bagi kekebalan tubuh kita. Jadi, sangat penting untuk menjaga kadar sel darah putih tetap normal dalam tubuh. Pada orang dewasa jumlah leukosit normal adalah pada kisaran 4.000 – 10.000 leukosit/ml. Ada dua kondisi medis yang dapat terjadi apabila Anda memiliki jumlah sel darah putih yang tidak seimbang (abnormal), yaitu leukopenia yang berarti jumlah sel darah putih rendah, atau leukositosis atau ketika jumlah sel darah putih terlalu banyak. 1. LeukopeniaLeukopenia adalah istilah untuk kekurangan sel darah putih yang dapat terjadi akibat kerusakan pada sumsum tulang. Hal tersebut bisa saja dikarenakan kekurangan folat atau vitamin B12. Selain itu, pengobatan medis seperti mengonsumsi obat-obatan, radiasi, atau kemoterapi juga dapat menyebabkan menurunnya kadar sel darah putih. Leukopenia juga dapat disebabkan oleh beberpa kondisi medis, diantaranya limfoma dan HIV. Limfoma merupakan kondisi medis di mana sel kanker mengambil alih sumsum tulang dan mencegah pelepasan berbagai jenis sel darah putih. Sedangkan, HIV merupakan kondisi medis lainnya yang dapat merusak produksi sel darah putih yang menyebabkan leukopenia. Baca Juga: Penyebab Kekurangan Sel Darah Putih dan Cara Mengobatinya 2. LeukositosisLeukositosis adalah kelebihan jumlah sel darah putih dalam tubuh yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi. Mulai dari berbagai jenis infeksi, peradangan (inflamasi), kondisi di mana banyaknya jumlah sel mati di dalam tubuh, leukemia, dan hipersensitivitas (alergi). Baca Juga: 7 Penyebab Leukosit Tinggi (Leukositosis) Ada berbagai cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi berbagai gangguan tersebut. Namun, mengetahui penyebab kekurangan atau kelebihan sel darah putih dapat membantu Anda untuk memilih pengobatan yang efektif. Ingat! Lakukan konsultasi dengan dokter sebelum melakukan berbagai pengobatan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.
Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda? Terima kasih atas saran dan masukannya! Kami akan meningkatkan kualitas layanan kami agar lebih bermanfaat. |