Terbesar dan yang paling dekat dengan bumi adalah a bulan b planet c matahari d satelit

Dilihat 17,299 pengunjung

Halo Sobat SMP! Ketika kalian memandang ke arah langit pada malam hari saat cuaca sedang cerah, kalian akan melihat berbagai objek benda langit. Ada yang bersinar terang, ada juga yang berkelap-kelip seakan-akan lokasinya sangat jauh. Benda langit yang berkelap-kelip itu dinamakan dengan bintang.

Bintang adalah benda langit yang dapat memancarkan cahayanya sendiri. Berbeda dengan bintang, cahaya yang terlihat dari planet dan satelit merupakan pantulan cahaya dari bintang-bintang, contohnya seperti bulan yang memantulkan cahaya dari matahari.

Loh, jadi apakah matahari termasuk bintang? Jawabannya adalah iya. Matahari merupakan sebuah bintang yang berupa bola gas panas dan bercahaya yang menjadi pusat sistem Tata Surya. Tanpa energi intens dan panas matahari, tidak akan ada kehidupan di Bumi.

Apa itu Tata Surya?

Sebelumnya, apakah Sobat SMP tahu apa itu Tata Surya? Tata Surya adalah sistem interaksi benda-benda langit yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya dan juga benda-benda langit yang mengelilinginya seperti planet-planet.

Selain planet, benda-benda langit seperti bulan dan satelit lainnya, komet, meteoroid, asteroid, planet kerdil dan benda langit lainnya yang mengelilingi matahari dan membentuk suatu keteraturan di dalamnya.

Di manakah letak kita?

Rumah kita adalah Bumi yang berada di urutan ketiga dalam sistem Tata Surya setelah Merkurius dan Venus. Bumi termasuk ke dalam planet dalam karena letaknya di dalam sabuk asteroid yang membatasi antara Mars dengan Jupiter.

Tata Surya sendiri terletak di dalam Galaksi Bima Sakti bersamaan dengan kumpulan bintang, debu, gas, dan sistem tata surya lainnya. Spesifiknya, Tata Surya kita berada di lengan Orion atau jalur Orion yang berada di tepi Galaksi Bima Sakti.

Selain Galaksi Bima Sakti, terdapat pula galaksi-galaksi lainnya seperti galaksi tetangga yaitu Andromeda, Galaksi Sombrero, Galaksi Ursa Mayor, dan masih banyak lagi. Sekumpulan galaksi akan membentuk gugus, contohnya adalah Galaksi Bima Sakti dan kumpulan galaksi lain yang membentuk grup lokal yang terletak di gugus Galaksi Virgo.

Kumpulan gugus-gugus galaksi lainnya yang biasa disebut supergugus (supercluster), yaitu pada supergugus Laniakea. Supergugus terdekat yaitu supergugus Perseus-Pisces. Terdapat banyak supergugus lainnya.

Jadi, seberapa besarkah kita di alam semesta ini?

Baca Juga  Mengenal Candi, Menapak Tilas Sejarah Hindu-Budha

Bila kalian menganggap bumi cukup besar, sebenarnya Bumi hanyalah ibarat setitik debu yang berada di padang gurun pasir. Masih banyak misteri-misteri alam semesta lainnya yang belum terungkap hingga saat ini saking begitu luasnya.

Nah, untuk mempelajari mengenai astronomi, planet, dan alam semesta, Sobat SMP dapat membaca Modul IPA SMP Terbuka terbitan Direktorat SMP. Di sana terdapat penjelasan-penjelasan menarik mengenai keajaiban-keajaiban sains lainnya. sobat SMP bisa mengunduhnya secara gratis di situs Direktorat SMP, ya!

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi: Modul IPA SMP Terbuka kelas VII terbitan Direktorat SMP tahun 2020

TATA surya kita merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.

Apa saja sistem tata surya

Sebelum terbentuk objek lain, sistem tata surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar ialah sabuk Kuiper dan piringan tersebar.

Jumlah planet di tata surya

1. Merkurius

Sesuai dengan urutannya, Merkurius ialah planet pertama sekaligus paling dekat dengan Matahari. Karena jaraknya yang dekat itulah, suhu di permukaan planet ini mencapai 430 derajat celsius saat siang hari. Tidak seperti Bumi yang memiliki satelit berupa Bulan, planet Merkurius tidak memiliki satelit.

2. Venus

Planet yang kedua ialah Venus. Ini merupakan nama dari Dewi Cinta pada bangsa Roma. Karena planet ini letaknya juga tidak jauh dengan Matahari, suhu di saat siang hari bisa mencapai 471 derajat celsius. Sedangkan untuk ukurannya lebih kecil daripada ukuran bumi.

3. Bumi

Lalu planet yang ketiga ialah planet tempat kita semua tinggal dan menjalankan berbagai aktivitas. Planet tersebut ialah planet Bumi. Di dalam planet ini kondisinya lebih seimbang yang membuat makhluk hidup bisa bertahan dan menjalani kehidupan. Bumi memiliki satelit alami yang bernama Bulan.

4. Mars

Planet Mars kerap kali dijuluki sebagai Planet Merah karena memang warnanya yang kelihatan kemerahan. Hal ini tentu dengan alasan bahwa ada banyak kandungan debu pasir pada Mars yang membuatnya tampak merah. Planet keempat ini memiliki suhu yang rata-rata sebesar 60 derajat celsius. Bahkan di Mars juga ada gunung yang sangat besar bernama Gunung Olympus Mons.

5. Jupiter

Jika Anda yang bertanya planet yang paling besar dalam sistem tata surya, jawabannya ialah Jupiter. Adanya Jupiter karena terbentuk dari gumpalan gas berupa helium dan hidrogen. Bahkan planet ini pun memiliki banyak satelit yang mengelilinginya.

6. Saturnus

Planet terbesar kedua setelah Jupiter ialah Saturnus. Kita tidak akan kesulitan untuk mengenali planet ini karena Saturnus memiliki cincin di sekelilingnya. Adanya Saturnus karena terbentuk dari gas helium serta hidrogen. Sedangkan untuk cincinnya berasal dari bebatuan dan partikel es.

7. Uranus

Planet lain dalam sistem tata surya yaitu Uranus. Ia menjadi planet yang pertama kali ditemukan dengan menggunakan teleskop. Planet ini berwarna biru kehijauan. Hal tersebut karena kandungan berupa gas metana.

8. Neptunus

Planet yang terakhir ialah Neptunus. Ini diambil dari nama Dewa Laut Romawi. Sedangkan keberadaan planet Neptunus yaitu 80% terbentuk dari air, amonia, dan metana. Zat-zat tersebut mengelilingi inti bebatuan yang kecil.

Itulah delapan planet yang ada dalam sistem tata surya kita. Sebelumnya Pluto masuk dalam tata surya ini. Namun diketahui bahwa Pluto tidak memenuhi salah satu syarat sebagai planet. Jadi sampai sekarang hanya diketahui delapan planet. (OL-14)

Di sistem tata surya yang kita tempati ada banyak planet dengan karakteristik yang berbeda. Nama-nama planet tersebut yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Sementara itu definisi dari planet adalah benda langit yang bergerak teratur mengelilingi Bumi sebagai pusat tata surya. Planet-planet dalam tata surya mengitari Matahari sesuai dengan lintasannya, sehingga tidak saling bertabrakan.

Di awal sudah disinggung bahwa ada delapan planet yang mengitari Matahari setiap harinya. Delapan planet tersebut memiliki ciri khasnya masing-masing. Mengutip dari buku “Gerak Planet pada Sistem Tata Surya”, berikut penjelasan lengkapnya.

1. Merkurius

Nama planet yang pertama yaitu Merkurius. Planet ini merupakan yang terdekat dengan Matahari. Jaraknya dengan Matahari sekitar 57,9 juta km.

Diameter Merkurius sekitar 4.870 km atau hanya sekitar 1/3 dari diameter Bumi. Revolusi atau waktu yang dibutuhkan planet ini untuk mengelilingi Matahari yaitu sekitar 88 hari. Sementara itu, rotasi atau perputaran planet pada lingkarannya yaitu selama 59 hari.

Karena dekat dengan Matahari, suhu planet ini sangat panas yakni mencapai 439oC. Suhu yang panas dan gravitasi yang lemah membuat udara di permukaan menguap dan berakibat pada menipisnya lapisan atmosfer planet ini.

Advertising

Advertising

Maka dari itu, planet Merkurius ini memiliki lubang di permukaannya akibat rumbukan batu-batu angkasa atau meteor yang jatuh.

Baca Juga

Venus menjadi urutan nama planet selanjutnya setelah Merkurius. Jarak Venus dengan Matahari tidak sedekat Merkurius. Jarak planet ini sekitar 108,9 juta km dengan waktu revolusi 225 hari dan rotasi 243 hari.

Ukuran Venus sekitar 12.104 km. Planet ini disebut-sebut memiliki ukuran, kepadatan udara, dan lapisan atmosfer yang mirip dengan Bumi. Permukaan planet ini terdiri atas awan gas yang panas. Suhunya bahwa mencapai 462oC. Sehingga menyebabkan Venus memiliki julukan planet terpanas di tata surya.

Keunikan lain dari planet ini yaitu pada gerak rotasinya. Venus memiliki gerak rotasi yang berlawanan arah dengan gerak edar planet saat mengelilingi Bumi.

3. Bumi

Nama-nama planet selanjutnya yaitu Bumi. Planet yang kita tempati ini berada di posisi ketiga dalam sistem tata surya. Komposisi udara dalam lapisan atmosfer paling sesuai dengan kebutuhan makhluk hidup. Sehingga seluruh makhluk hidup bisa tinggal di planet ini.

Jarak Bumi ke Matahari sekitar 149,7 juta km dengan diameter 12.756 km.  Waktu revolusi Bumi selama 365¼ hari dengan periode rotasi selama 24 jam.

4. Mars

Planet Mars atau yang dikenal juga dengan sebutan planet merah ini berada di posisi keempat dalam tata surya. Penyebutan planet merah sebab permukaan Mars berwarna merah.

Mars memiliki jarak rata-rata 228 juta km dengan diameter 6.794 km. Waktu revolusinya sekitar 1,9 tahun dengan periode rotasi 24,6 jam.

Baca Juga

Nama nama planet selanjunya yaitu Jupiter. Planet ini memiliki ukuran paling besar dibandingkan planet lain. Diameternya sekitar 142.860 km atau 10 kali diameter Bumi. Jarak ke Matahari sekitar 778,2 juta km dengan waktu revolusi selama 12 tahun dan periode rotasi 9,8 jam.

Selain berukuran besar, planet ini ternyata memiliki cincin di sekitar garis ekuator. Meskipun demikian, untuk bisa melihat cincin tersebut harus dilakukan pengamatan dengan teliti.

6. Saturnus

Nama planet keenam yang ada di sistem tata surya yaitu Saturnus. Planet ini cukup mudah dikenali, sebab Saturnus memiliki cincin yang bisa dilihat jelas meski dari kejauhan.

Jarak rata-rata Saturnus ke Matahari sekitar 1.430 juta km dengan masa revolusi sekitar 29,5 tahun dan rotasi selama 10,7 jam. diameter planet ini cukup besar yakni sekitar 120.000 km.

7. Uranus

Uranus merupakan planet ketujuh di sistem tata surya. Planet ini memiliki jarak dengan Matahari sekitar 2.875 jam dengan waktu revolusi 84 tahun.

Diameter planet ini sekitar 51.180 km dan bisa berotasi selama 17,3 jam. Sama halnya dengan Venus, planet ini juga memiliki rotasi yang berlawanan dengan arah edar planet saat mengelilingi Matahari.

Uranus memiliki sebutan planet paling dingin dalam sistem tata surya. Sebab suhu permukaannya mencapai -224oC. Pada permukaan planet bahwa banyak dijumpai es, maka tak heran jika ada juga menyebut Uranus sebagai “raksasa es”.

Baca Juga

Planet terakhir yang ada di sistem tata surya yaitu Neptunus. Planet ini memiliki ukuran yang hampir sama dengan Uranus yakni sekitar 50.135 km. Hanya saja jaraknya dengan Matahari lebih jauh.

Jarak rata-rata ke Matahari kurang lebih 4.497 juta km dengan masa revolusi 165 tahun. Sedangkan untuk masa rotasinya selama 16 jam.

Ulasan Tentang Matahari

Berbicara tentang nama-nama planet, maka kita bisa lepas dari pembahasan tentang Matahari sebagai pusat tata surya. Mengutip dari sumber.belajar.kemdikbud.go.id, Matahari diartikan sebagai benda panas yang tersusun dari gas bertekanan tinggi.

Ukuran Matahari sangat besar. Diameternya sekitar 109 kali diameter Bumi atau sekitar 1,4 juta km. Meskipun berwujud gas, namun Matahari ternyata lebih berat dibandingkan Bumi. Berat Matahari diketahui 300.000 kali dari berat Bumi.

Suhu dipermukaannya sangat panas yakni sekitar 6000oC sedangkan suhu di bagian intinya mencapai 15 – 20 juta derajat Celcius. Tak hanya mengeluarkan panas, Matahari juga menghasilkan energi dalam bentuk gelombang elektomagnetik.

Pusat tata surya ini terbentuk ada empat lapisan. Berikut penjelasannya.

1. Inti Matahari

Bagian ini merupakan tempat terjadinya reaksi fusi yang menjadi sumber energi Matahari. Energi yang dihasilkan akan dirambatkan sampai ke lapisan paling luar.

Baca Juga

Lapisan kedua dari Matahari yaitu fotosfer atau permukaan. Fotosfer merupakan bagian yang mengeluarkan cahaya. Ketebalan fotosfer kurang lebih 500 km.

3. Kromosfer

Kromosfer merupakan lapisan di atas fotosfer yang berguna sebagai atmosfer Matahari. Ketebalan kromosfer sekitar 16.00 km dengan suhu 9.800oC. komosfer terlihat seperti gelang merah yang mengelilingi bulan saat gerhana matahari total.

4. Korona

Lapisan ini merupakan bagian terluar atmosfer Matahari. Suhunya kurang lebih 1.000.000oC. Warnanya abu-abu sebagai hasil dari ionisasi atom karena suhunya yang tinggi.

Korona bisa dilihat saat gerhana matahari total, karena saat itu seluruh cahaya Matahari tertutup Bulan. Bentuk korona mirip mahkota dengan warna keabuan.