Rantai makanan dan jaring-jaring makanan dalam ekosistem sawah merupakan ilustrasi yang paling banyak kita gunakan untuk memahami proses makan memakan antar makhluk hidup. Pasalnya gambaran ilustrasi ini dinilai jauh lebih mudah untuk dipahami dibandingkan jenis rantai makanan lain. Secara umum jenis rantai makanan dalam ekositem sendiri terbagi menjadi 2 jenis, yakni rantai makanan rerumputan yang diawali oleh produsen dan rantai makanan detritus yang diawali oleh zat sisa makhluk hidup (rumput kering/bangkai/kotoran). Ilustrasi Rantai Makanan dan Jaring-jaring Makanan di SawahDalam satu rantai makanan rerumputan, kita hanya akan memiliki satu produsen yang berasal dari tumbuhan, satu konsumen primer tingkat satu, satu konsumen sekunder tingkat dua dan konsumen tingkat kesekian hingga diurai oleh dekomposer jika organisme tersebut mati. Ilustrasi rantai makanan di ekosistem sawah. Sumber: KumparanAdapun contoh dari rantai makanan di lingkungan sawah ialah terdiri dari padi => belalang => katak => ular sawah => burung elang. Ketika elang mati, tubuhnya akan diurai oleh dekomposer seperti bakteri ataupun jamur dan berubah menjadi pupuk untuk menyuburkan tanah bagi padi. Contoh rantai makanan dalam lingkungan sawah yang lain bisa diawali oleh padi => tikus => ular sawah => burung elang. Dalam jaring-jaring makanan sendiri kita dapat menemui banyak jenis organisme produsen ataupun konsumen dan tidak hanya satu. Sebab jaring-jaring makanan merupakan kombinasi dari berbagai jenis rantai makanan yang ada dalam lingkungan hidup. Jadi jika kita ilustrasikan jaring-jaring makanan di sawah ialah sebagai berikut: Gambaran jaring-jaring makanan di ekosistem sawah. Sumber: KumparanRerumputan atau padi (produsen) bisa dimakan oleh konsumen primer tingkat satu seperti ulat, belalang dan tikus. Kemudian pada konsumen sekunder tingkat dua kita bisa menemukan beragam makhluk hidup seperti katak, ayam ataupun ular. Semoga penjelasan singkat serta ilustrasi tentang rantai makanan dan jaring-jaring makanan di sawah tadi bisa kamu pahami dengan mudah ya! (HAI) Rantai Makanan. ©2020 Merdeka.com
JATIM | 25 Agustus 2020 10:30 Reporter : Rakha Fahreza Widyananda Merdeka.com - Rantai makanan di sawah merupakan salah satu contoh dari rantai makanan yang ada di lingkungan sekitar Anda. Di sekolah dasar, biasanya pengetahuan mengenai rantai makanan sudah pasti diajarkan. Dengan mempelajari siklus rantai makanan, manusia jadi tak sembarangan untuk berperilaku pada alam, yang seringkali bisa memengaruhi adanya rantai makanan. Kehadiran rantai makanan ini merupakan wujud keseimbangan dari alam semesta. Rusaknya rantai makanan akan menyebabkan kerusakan ekosistem yang ada. Contohnya, jika dalam sebuah rantai makanan di sawah terdapat ular di dalamnya dan ular tersebut dibasmi, maka tikus akan merajalela karena tak ada yang memangsa. Rantai makanan memiliki peran penting dalam berjalannya sebuah ekosistem. Rantai makanan juga bukanlah sekadar pelajaran anak SD, rantai makanan juga wajib dipahami oleh siapapun terlepas status pendidikannya. Agar Anda memahami bagaimana sebuah rantai makanan berjalan dan ekosistem di dalamnya berlangsung dengan baik, berikut merdeka.com telah merangkum rantai makanan di sawah beserta contohnya, yang dilansir dari Liputan6.com 2 dari 4 halaman
Dikutip dari buku Environmental Correlates of Food Chain Length yang ditulis oleh F Briand dan JE Cohen, rantai makanan adalah perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan ke deretan seri organisme melalui jenjang makan. Rantai makanan ini merupakan bagian dari jaring-jaring makanan, di mana rantai makanan bergerak secara linear dari produsen ke konsumen teratas. Agar mudah dipahami, rantai makanan dapat diartikan sebagai interaksi makan dan dimakan dengan urutan dan tingkatan tertentu, dan dalam proses tersebut ada perpindahan energi antar jenjang organisme. Tiap tingkatan dari rantai makanan dalam ekosistem disebut sebagai tingkat trofik. Urutan tingkat trofik dalam rantai makanan bisa dijabarkan sebagai berikut:
3 dari 4 halaman ©2018 Merdeka.com Agar kita lebih memahami tentang rantai makanan di sawah, kita tentunya perlu mempelajari terlebih dahulu tentang ekosistem alamnya. Sawah merupakan salah satu ekosistem manusia untuk melakukan kegiatan bercocok tanam. Tanaman yang ditanam di sawah kebanyakan berupa padi yang merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. Rantai makanan juga terjadi di sawah. Rantai makanan di sawah secara langsung memengaruhi ekosistem yang ada di sawah. Jika rantai makanan di sawah terganggu, maka produksi padi juga akan terganggu seperti munculnya hama atau gagal panen. Ekosistem sawah memiliki beberapa ciri tertentu. Ciri tersebut merupakan penanda bahwa ekosistem di sawah cukup luas dan memiliki banyak contoh rantai makanan. Ciri dari ekosistem sawah meliputi:
Alur pada rantai makanan di sawah umumnya memiliki alur sebagai berikut: produsen → konsumen I → konsumen II → konsumen III → pengurai atau dekomposer. Produsen diduduki oleh badi yang mendominasi sawah. konsumen I biasanya didominasi oleh pemakan padi. Konsumen II merupakan pemakan konsumen I, biasanya konsumen ini merupakan binatang karnivora. Konsumen III sampai IV merupakan pemakan konsumen sebelumnya. Sedangkan pengurai merupakan konsumen akhir yang menguraikan senyawa organisme yang telah mati. Pada ekosistem sawah yang merupakan tipe pengurai yaitu bakteri, jamur, dan berbagai jenis cacing. 4 dari 4 halaman
Pada ekosistem sawah terdapat banyak sekali rantai makanan di sawah. Padi adalah produsen terbesar yang ada di ekosistem ini. Berikut beberapa contoh dari rantai makanan di sawah: Energi matahari – Padi – Burung pemakan biji – Ular sawah – Elang – PenguraiEnergi matahari – Rumput – Serangga – Tikus – Ular sawah – PenguraiEnergi matahari – Padi – Tikus – Elang – Pengurai Energi matahari – Padi – Serangga – Katak – Ular sawah – Elang – Pengurai (mdk/raf) |