Contoh penerapan sila kemanusiaan yang adil dan beradab adalah

Contoh penerapan sila kemanusiaan yang adil dan beradab adalah

Diposting pada 10 Juni 2022, oleh BAKESBANGPOL

Direktur Pusat Pengkajian Pancasila dan Konstitusi Fakultas Hukum Universitas Jember menyampaikan bahwa Pancasila sebagai dasar negara meliputi asas kerohanian yang memiliki suasana batin dan cita-cita hukum sehingga dijadikan sumber nilai dan norma, moral, kaidah, atau hukum negara baik yang tertulis yaitu yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar tahun 1945 maupun secara tidak tertulis. Hal ini disampaikan ketika menjadi narasumber pada acara Sarasehan Pancasila yang diselenggarakan oleh Bakesbang dan Politik Kabupaten Jember di Aula SMA Negeri 1 Jember.

Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara diupayakan agar tidak mengakibatkan perpecahan yang merugikan setiap orang bahkan dapat merugikan Negara Indonesia.  Pancasila sebagai ideologi bangsa terdapat nilai-nilai yang bisa diaktualisasikan dalam kehidupan sekitar. Tanpa nilai-nilai Pancasila tersebut, masyarakat Indonesia tidak akan memiliki pandangan atau pedoman untuk menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara di dalam negara yang memiliki budaya beragam.

Sila Pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) mengandung nilai yang luhur dalam kaitannya dengan ketuhanan, keagamaan, keadilan dan kenegaraan. Penerapan dalam sila pertama Pancasila dapat dilakukan dengan menghormati setiap perbedaan, yaitu: perbedaan keyakinan yang beragam antar masyarakat, membina kerukunan hidup antar masyarakat yang memiliki perbedaan agama dan keyakinan, tidak memaksakan suatu keyakinan atau agama kepada orang lain, dan menumbuhkan sikap saling toleransi antar umat beragama.

Sila Kedua  (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab) mengandung makna mengenai penghormatan terhadap orang lain walaupun setiap masyarakat memiliki perbedaanyang beragam. Pengimplementasian dari sila kedua ini adalah dengan cara: menanamkan dan menerapkan rasa toleransi kepada orang lain,  menghargai dan menghormati antar masyarakat, selalu bersikap adil terhadap setiap orang tanpa membeda-bedakannya, menghormati perbedaan antar masyarakat, menghormati harkat dan derajat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, yang sama derajatnya, yang sama hak dan kewajiban-kewajiban asasinya, menanamkan rasa nasionalisme dan komitmen pada eksistensi bangsa, dan yang terakhir adalah terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sila Ketiga  (Persatuan Indonesia). Masyarakat Indonesia diharapkan dapat menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas golongan atau pribadi. Menempatkan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi berarti rela dan sanggup berkorban demi bangsa dan negara yang dilandasi oleh rasa cinta tanah air dan semangat membangun rasa nasionalisme. Selalu menempatkan kepentingan bangsa dan negara lebih dari apapun. Untuk bisa menumbuhkan perilaku tersebut maka kembangkanlah rasa kebanggaan untuk bertanah air Indonesia dalam rangka memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Sila ketiga ini dapat di implementasikan dengan cara menghidupkan segala perbedaan yang ada sehingga perbedaan tersebut dapat mengarah kepada kesatuan sebagaimana semboyan negara Indonesia, yaitu Bhineka Tunggal Ika yang berarti walaupun berbeda-beda tapi tetap satu tujuan. Ciptakan suasana saling tolong menolong dibalik segala perbedaan yang beragam sehingga akan terciptanya kehidupan yang rukun antar masyarakat Indonesia. Sila ketiga Pancasila memberikan kesempatan secara leluasa dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Sila Keempat (Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan). Kerakyatan Indonesia adalah demokrasi yang di pimpin oleh hikmah kebijaksanaan dan mufakat. Kerakyatan timbul karena adanya kesadaran bahwa manusia memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam sila keempat Pancasila ini masyarakat Indonesia dapat mengimplementasikannya dengan cara: memuliakan, menghargai dan menghormati orang lain tanpa membedakannya sedikitpun, selalu bersikap jujur saat adanya pemilu, dan tidak saling menghina antar warga negara.

Sila Kelima  (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia). Masyarakat Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa manusia memiliki hak dan kewajiban yang sama di mata hukum. Untuk menciptakan keadilan sosial untuk seluruh rakyat Indonesia maka dalam hal ini perlu adanya kesadaran dan perkembangan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong untuk segenap masyarakat Indonesia. Untuk itu, perlu adanya kesadaran sikap yang adil antar sesama dan menjaga antara hak dan kewajiban serta menghormati harkat dan martabat orang lain. Implementasi Sila Kelima Pancasila : menanamkan sikap tolong menolong sehingga dapat terwujud kehidupan yang rukun dan damai. kerja keras juga diperlukan dalam implementasi sila kelima ini untuk mencapai kesejahteraan bersama.

Dilihat sebanyak : 49939 kaliBagikan ke Whatsapp

Sila kedua pancasila. Sumber: freepik.com

Pancasila adalah dasar negara dan ideologi bangsa yang dicetuskan oleh para tokoh pejuang kemerdekaan pada tahun 1945. Dalam pancasila terdapat lima sila yang memiliki makna berbeda-beda. Salah satu yang menarik untuk dibahas adalah sila kedua pancasila yang berbunyi Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Sila kedua ini membuktikan bahwa negara Indonesia sangat menghargai manusia dan memperlakukan manusia secara adil dan juga beradab.

Penerapan sila kedua pancasila dalam kehidupan sehari-hari sudah dirumuskan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Sila ini berlaku untuk diri sendiri, sesama manusia, dan lingkungan. Kita sebagai warga negara yang baik tentu harus bersikap seperti nilai-nilai yang terkandung dalam sila tersebut. Dengan begitu, maka kita akan hidup rukun bersama dengan masyarakat lainnya.

Sila kedua pancasila. Sumber: freepik.com

Berikut adalah 20 contoh penerapan sila kedua Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yang dikutip dari buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi karya Al Khanif (2017).

  1. Melaksanakan kewajiban sebagai anggota keluarga.

  2. Menerima hak sebagai anggota keluarga.

  3. Menolong anggota keluarga yang mengalami kesusahan atau kesulitan.

  4. Gemar melakukan kegiatan untuk kepentingan bersama.

  5. Melakukan kewajiban sebagai seorang pelajar.

  6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

  7. Menerima hak dan kewajiban sebagai seorang pelajar.

  8. Menolong teman yang sedang mengalami kesulitan.

  9. Menjaga kerukunan dengan sesama tema dan warga sekolah.

  10. Menghormati bapak ibu guru yang mengajar di sekolah.

  11. Menghormati karyawan dan semua warga sekolah.

  12. Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia.

  13. Mengembangkan sikap peduli dan tolong menolong terhadap sesama.

  14. Tidak membeda-bedakan suku, ras, bangsa, dan agama.

  15. Menghormati hak-hak dan kewajiban yang dimiliki masing-masing orang sehingga tidak terjadi pelanggaran HAM.

  16. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

  17. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

  18. Menunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

  19. Berani membela kebenaran dan keadilan.

  20. Mengembangkan sikap saling hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

Itulah 20 contoh penerapan sila kedua Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yang bisa diterapkan oleh masyarakat Indonesia agar tercipta hidup yang tenteram, damai, dan selalu rukun. (Anne)


Page 2