Cara isolasi mandiri di rumah agar cepat sembuh

Show

Kasus COVID-19 naik terus belakangan ini. Rumah sakit darurat sudah nyaris penuh dan banyak rumah sakit rujukan sudah kewalahan bahkan kehabisan tempat tidur dan ruang isolasi, sementara pasien terus berdatangan. Dalam webinar Isoman vs COVID-19 yang diadakan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, 25 Juni 2021 lalu, dr. Adityo Susilo, SpPD-KPTI,  Spesialis Ilmu Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi, menyebutkan bahwa peningkatan kasus saat ini memang sudah melebihi gelombang sebelumnya. “Fasilitas kesehatan menjadi berkurang dan terjadi kepanikan masyarakat. Kalau tidak disadari segera, akan berdampak buruk,” kata dr. Adit.

 

Kepanikan masyarakat memang makin terasa. Padahal, kepanikan bisa membuat kita tidak bisa berpikir jernih. Begitu hasil swab positif, banyak orang ingin segera ke rumah sakit dan dirawat. Sementara, gejala COVID-19 pada tiap orang berbeda-beda, begitu pula riwayat kesehatannya, sehingga membutuhkan penanganan berbeda, dan tidak semua perlu dirawat di rumah sakit. Ada orang-orang yang bisa menjalani pemulihan melalui isolasi mandiri di rumah, dengan pemantauan dokter atau puskesmas setempat dan dukungan lingkungan sekitarnya.    

  Nah, pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang tidak bergejala atau bergejala ringan, sebenarnya bisa melakukan isolasi mandiri (isoman) atau karantina di rumah. Bagaimana aturan isoman agar pasien tetap aman, terpantau, dan tidak menularkan virusnya kepada anggota keluarga lainnya?  

Isolasi Mandiri


1. Ruang/kamar terpisah untuk pasien. Pastikan ruangan memiliki ventilasi baik dan buka jendela secara berkala, dan anggota keluarga lainnya selalu menjaga jarak dari pasien. Jika memungkinkan, pasien menggunakan kamar mandi terpisah. Jika tidak, lakukan disinfeksi berkala dan tiap kali pasien sudah selesai dari kamar mandi. Tutup pintu kamar mandi usai disinfeksi, tunggu 15-30 menit untuk digunakan lagi. Sebaiknya pasien tidak meninggalkan alat mandinya d kamar mandi, bawa kembali ke kamar.  

2. Hindari kontak langsung dengan pasien. Tentukan 1 orang anggota keluarga yang akan menjadi contact person dengan pasien. Sebaiknya dia tidak berisiko tinggi dan memiliki kontak paling sedikit dengan orang-orang di luar rumah. Contact person membantu membawakan makanan, obat, dan berbagai keperluan pasien. Pastikan tetap jaga jarak. Letakkan keperluan pasien di depan pintu kamarnya saja.

 

3. Kenakan masker dengan benar. Untuk perlindungan yang lebih baik, pilih masker medis.

 

4. Pisahkan alat makan/minum dan alat mandi.

 

5. Disinfeksi. Bersihkan secara berkala permukaan atau benda-benda yang sering disentuh menggunakan disinfektan.

 

Pemantauan Mandiri


Selama isoman, perlu dilakukan pemantauan mandiri secara berkala. Apa saja yang perlu dilakukan?

  • Waspada komorbid atau penyakit penyerta. 
  • Pantau gejala-gejala yang muncul. “Waspada jika ada keluhan-keluhan penting seperti demam terus menerus, batuk makin sering dan berat, napas pendek seperti tersengal-sengat dan tercekat, nyeri dada, badan lemas sekali sampai tidak sanggup bergerak, saturasi oksigen kurang dari 95 persen,” kata dr. Adit. Karena mengecek saturasi oksigen itu penting, maka oximeter harus jadi kelengkapan. “Jangan sampai terjadi happy hypoxia, pasien merasa tidak apa-apa, tapi saturasi oksigennya menurun,” lanjut dr. Adit.
  • Kontrol berkala. Lakukan pelaporan dan koordinasi dengan dokter atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas. Saat isoman, Anda akan mendapatkan arahan medis dan obat-obatan.
 
Terapkan Pola Hidup Sehat
Selama menjalani isoman, penting untuk menerapkan pola hidup sehat agar daya tahan tubuh meningkat. “Virus akan kalah oleh daya tahan tubuh kita,” kata dr. Adit. Untuk meningkat daya tahan tubuh penderita, beberapa hal berikut perlu dilakukan:
  • Jaga asupan. Konsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang. Hindari makanan-makanan yang memicu batuk, seperti makanan pedas atau berminyak.
  • Pastikan kecukupan cairan. Minum air hangat, agar tidak memicu batuk.
  • Istirahat harus cukup, karena isirahat adalah kunci penting imunitas.
  • Harus olahraga? Yang ringan-ringan saja, seperti stretching. “Kalau Anda memaksa berolahraga berat, ini akan meningkatkan beban yang tinggi pada paru-paru,” kata dr. Adit. 
  • Hindari stres, tetap berpikir positif. “Pikiran negatif menurunkan daya tahan tubuh. Jangan dengarkan informasi yang belum jelas kebenarannya,” kata dr. Adit.
  • Berjemur di pagi hari. Namun, ini tetap harus memerhatikan risiko penularan. Wajib kenakan masker saat berjemur dan jaga jarak dengan anggota keluarga lain.

Disiplin Tentu akan terasa membosankan berhari-hari terkurung di dalam kamar seorang diri. Tapi, ingat, walaupun tanpa gejala, virus di tubuh penderita sangat berbahaya bagi sekitar. Karenanya, kedisiplinan dan kesabaran adalah salah satu kunci keberhasilan isoman. “Mohon tidak keluar rumah, karena membahayakan kelompok-kelompok lain,” pesan dr. Adit.  

Dukungan Keluarga dan Lingkungan

Untuk bisa menjalani isoman dengan tenang dan aman, perlu kesadaran pasien dan keluarga. Dukungan keluarga sangat penting, semua perlu disiplin mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Keluarga juga perlu menjaga kondisi psikologis penderita, karena tidak jarang penderita dan keluarganya mendapat stigma dan diskrimasi dari warga. Alangkah baiknya jika bisa mendapat dukungan dari lingkungan juga. “Gotong-royong, tetangga yang sehat bisa antarkan makanan dengan digantung di pagar untuk suplai gizi, agar warga yang sakit segera sembuh,” saran dr. Adit.  

Baca juga: 


Panduan Jika Anak-Anak Harus Isolasi Mandiri (Isoman)
Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Selama Isolasi Mandiri (Isoman)



 

#corona #coronavirus #viruscorona #covid19 #dirumahsaja #dirumahaja #belajardirumah #workfromhome

Cara isolasi mandiri di rumah agar cepat sembuh

Perbesar

Ilustrasi isolasi mandiri, isoman, COVID-19. (Photo by Erik Mclean on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi Anda yang saat ini terkonfirmasi COVID-19 dan menjalani isolasi mandiri (isoman) tentu berharap lekas sembuh.

Ada beragam cara yang bisa dilakukan untuk mempercepat kesembuhan mulai dari beristirahat, mengonsumsi vitamin dan bila perlu obat, tidur cukup hingga tidak stres seperti disampaikan dokter spesialis paru konsultan Erlina Burhan.

Berikut tujuh tips Erlina bagi Anda yang sedang jalani isolasi mandiri (isoman) maupun isolasi terpusat agar cepat sembuh dari infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19:

1. Istirahat dan tidur minimal 6 jam

Selama menjalani isolasi mandiri usahakan untuk banyak beristirahat. Erlina menyarankan tidur antara 6 hingga delapan jam.

"Kan sedang terinfeksi virus, jadi perlu beristirahat untuk mengembalikan stamina," kata Erlina dalam dialog bersama Radio Kesehatan pada Selasa (22/2/2022).

2. Konsumsi vitamin dan obat

Vitamin C dan D direkomendasikan untuk dikonsumsi pasien COVID-19. Lalu, jika memiliki gejala seperti demam bisa mengonsumsi obat seperti parasetamol.

"Kalau ada gejala lain, gejalanya banyak, berarti pasien COVID-19 ringan yang perlu obat antivirus. Tujuan obat antivirus ini adalah untuk sesegera mungkin mencegah virus yang masuk ke dalam tubuh bereplikasi banyak. Sehingga bisa mencegah perburukan gejala," kata Erlina.

Vitamin dan obat antivirus gratis dikirim pemerintah setelah melakukan telemedisin. 

Cara isolasi mandiri di rumah agar cepat sembuh

Perbesar

Ilustrasi matahari, berjemur sinar matahari. (Photo by Jude Beck on Unsplash)

"Pastikan berjemur sekitar 10-15 menit sehari. Bisa dilakukan di jam antara 9 hingga 1 siang," kata Erlina.

4. Makan Teratur

Saat sedang sakit, asupan gizi merupakan elemen penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Pastikan makan secara teratur dengan gizi seimbang.

"Makan yang teratur ya supaya stamina kembali baik," pesan Erlina.

5. Hindari Stres

Saat jalani isoman mungkin ada banyak pikiran berkecamuk. Mulai dari kenapa bisa kena hingga berapa lama gejala hilang. Namun, usahakan untuk tetap berpikir positif saat menjalani isoman serta hindari stres.

"Stres itu bisa menurunkan imunitas tubuh lho. Jadi lebih baik berpikir positif. Misalnya dengan mengatakan pada diri sendiri, 'Alhamdulillah, walau sakit tapi bisa isoman gejalanya hanya ringan'," tutur dokter yang pratik di RSUP Persahabatan Jakarta ini.

Meski jalani isoman membuat Anda terpisah dari keluarga dan teman pastikan tetap kirim pesan dan teks kepada orang-orang yang menyayangi Anda.

"Tetap dijaga tali silahturahmi dengan saudara, kerabat, keluarga dan teman-teman yang mencintai Anda. Sehingga bisa dapat dukungan dari banyak pihak," saran Erlina.

7. Berdoa

Berdoa merupakan salah satu upaya supaya Tuhan membantu melewati masa ini dengan baik.

Cara isolasi mandiri di rumah agar cepat sembuh

Perbesar

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan panduan khusus untuk anak yang terpapar virus Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri di rumah. (FOTO: Unsplash.com/Nino maghradze).

Jika Anda pada hari ketiga atau keempat masa isolasi sudah merasa sehat kembali, bukan berarti bisa berkumpul dengan keluarga. Lanjutkan masa isolasi Anda sesuai aturan agar tidak menularkan ke orang lain.

Masa isolasi selesai 10 hari sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi. Namun bagi yang masih bergejala ditambah tiga hari lagi.

Hal di atas tertuang Dalam Surat Surat Edaran Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.01/MENKES/18/2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus COVID-19 Varian Omicron (B.1.1.529) yang diterbitkan pada Kamis, 17 Februari 2022.

Apabila hendak melakukan percepatan masa isolasi, Anda bisa melakukan pemeriksaan PCR sebanyak dua kali yakni pada hari kelima dan keenam dengan waktu selang waktu pemeriksaan 24 jam.

"Jika hasil negatif atau CT>35 dua kali berturut-turut, maka dapat dinyatakan selesai isolasi atau sembuh. Pembiayaan untuk pemeriksaan ini dilakukan secara mandiri," tulis poin ketiga dalam syarat isolasi selesai atau sembuh dalam SE tersebut.

Cara isolasi mandiri di rumah agar cepat sembuh

Perbesar

Infografis Perluasan Telemedicine Gratis Pasien Isoman Covid-19 di Jawa-Bali. (Liputan6.com/Niman)

Lanjutkan Membaca ↓

Cara isolasi mandiri di rumah agar cepat sembuh

TOPIK POPULER

POPULER

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
  • 10

Berita Terbaru

Berita Terkini Selengkapnya