Bank Danamon bergerak di bidang apa?

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (sebelumnya bernama Bank Kopra Indonesia) atau lebih dikenal dengan nama Bank Danamon atau Danamon saja, adalah sebuah bank di Indonesia.[1]

Sejarah

Bank Danamon bergerak di bidang apa?

Logo pertama Bank Danamon, digunakan dari tahun 1976 sampai bulan Agustus 2002

Logo kedua Bank Danamon, digunakan dari bulan Agustus 2002 sampai pertengahan tahun 2007

Bank Danamon bergerak di bidang apa?

Logo ketiga Bank Danamon, digunakan dari tahun 2007 sampai sekarang

Bank Danamon bergerak di bidang apa?

Logo Bank Danamon sebagai anggota MUFG, digunakan dari pertengahan tahun 2021 sampai sekarang

Bank Danamon didirikan pada tanggal 16 Juli 1956 dengan nama PT Bank Kopra Indonesia.[2] Pada tahun 1976, nama bank ini berubah menjadi PT Bank Danamon Indonesia.[2] Bank ini menjadi bank pertama yang memelopori pertukaran mata uang asing dengan menjadi bank devisa pertama di Indonesia[3] pada tahun 1976[2] dan tercatat sahamnya di bursa sejak tahun 1989.[2]

Pada tahun 1997, sebagai akibat dari krisis finansial di Asia, Bank Danamon mengalami kesulitan likuiditas dan akhirnya oleh Pemerintah ditempatkan di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebagai bank yang diambil alih Pemerintah (Bank Take Over atau BTO).[2] Pada tahun 1999, Pemerintah melalui BPPN melakukan rekapitalisasi Bank Danamon sebesar Rp 32 miliar dalam bentuk Surat Hutang Pemerintah (Government Bonds). Pada tahun yang sama, beberapa bank BTO akhirnya digabung menjadi satu dengan Bank Danamon sebagai salah satu bagian dari rencana restrukturisasi BPPN.[2]

Pada tahun 2000, Bank Danamon kembali melebarkan sayapnya dengan menjadi bank utama dalam penggabungan 8 bank BTO lainnya. Pada saat inilah Bank Danamon mulai muncul sebagai salah satu pilar ekonomi di Indonesia.

Pada 3 tahun berikutnya, Bank Danamon mengalami restrukturisasi besar-besaran mulai dari bidang manajemen, sumber daya manusia, organisasi, sistem informasi, anggaran dasar dan logo perusahaan. Usaha keras yang dilakukan ini akhirnya berbuah hasil dalam membentuk fondasi dan infrastruktur bagi Bank Danamon dalam tujuannya untuk meraih pertumbuhan yang maksimal berdasarkan transparansi kerja, tanggung jawab kepada masyarakat, integritas sebagai salah satu pilar ekonomi di Indonesia dan sikap profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia (atau lebih dikenal dengan istilah TRIP).

Temasek Holdings

Pada tahun 2003, Bank Danamon diambil alih mayoritas kepemilikan sahamnya oleh konsorsium Asia Financial (Indonesia)[2] di bawah kendali Temasek Holdings. Dengan hadirnya manajemen baru, maka dicanangkanlah penata ulangan model bisnis dan strategi usaha Bank Danamon dalam usahanya untuk terus melakukan perubahan total dalam desain yang sudah dirancang untuk menjadikan Bank Danamon sebagai salah satu bank nasional terkemuka di Indonesia dan bank pemain utama di kawasan Asia.

Pada tahun 2004, Bank Danamon meluncurkan Danamon Simpan Pinjam[3] untuk menggapai pangsa pasar mikro. Pada tahun yang sama, Bank Danamon mengakuisisi 75% Adira Finance,[3][4] sebuah perusahaan pembiayaan, yang kemudian ditingkatkan hingga setinggi-tingginya mencapai 95% pada tahun 2009.[3]

Rencana akuisisi DBS

Pada tanggal 2 April 2012, bank asal Singapura DBS mengumumkan rencananya mengakuisisi 100% saham Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd. yang pada saat itu memiliki 67,37% saham pada Bank Danamon, dengan target untuk menjadikan Bank Danamon sebagai bank terbesar kelima di Indonesia.[5] Transaksi tersebut kemudian batal diselesaikan,[6] dengan alasan di antaranya permintaan regulator Indonesia kepada otoritas Singapura untuk mengizinkan bank asal Indonesia melakukan ekspansi bisnis di Singapura.[7][8] DBS memutuskan untuk mengakhiri perjanjian jual-beli bersyarat yang telah ditandatanganinya pada 1 Agustus 2013, yang merupakan tenggat waktu berakhirnya (lapse) perjanjian tersebut.[9]

Investasi strategis MUFG

Pada 26 Desember 2017, grup keuangan terbesar asal Jepang, Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), melalui entitas perbankannya, MUFG Bank, mengumumkan rencananya[10] untuk mengakusisi kepemilikan mayoritas Bank Danamon melalui perjanjian jual-beli bersyarat dengan Asia Financial (Indonesia) dan entitas terafiliasi lainnya.[11][12] Akuisisi tersebut telah diselesaikan hingga mencapai 19,9% pada tanggal 29 Desember 2017,[13] dan hingga 40,0% pada 3 Agustus 2018.[14][15]

Pada tanggal 25 April 2019, Bank Danamon mengumumkan bahwa Otoritas Jasa Keuangan telah memberi persetujuan dilakukannya merger antara Bank Danamon dengan Bank Nusantara Parahyangan.[16] Pada tanggal 29 April 2019, MUFG Bank mengumumkan telah meningkatkan kepemilikan sahamnya pada Bank Danamon dari 40,0% menjadi 94,0%.[17][18] Merger antara Bank Danamon dan Bank Nusantara Parahyangan kemudian efektif pada tanggal 1 Mei 2019.[19][20]

Jaringan usaha

Hingga akhir tahun 2017, Bank Danamon memiliki lebih dari 1.600 cabang, meliputi kantor cabang konvensional, unit Danamon Simpan Pinjam, unit usaha syariah, dan kantor-kantor cabang anak perusahaan.[21] Selain itu, jaringan Bank Danamon juga meliputi lebih dari 1.300 anjungan tunai mandiri (ATM) dan 70 mesin setoran tunai di seluruh Indonesia.[22]

Seluruh jaringan Bank Danamon di Indonesia beroperasi di bawah sembilan kantor wilayah:[23]

  • Kantor Wilayah Jakarta: Meliputi Lampung, Tangerang, Bogor, Serang, Cilegon, Bekasi, dan Karawang;
  • Kantor Wilayah Bandung: Meliputi Sukabumi, Tasikmalaya, Purwakarta, dan Cirebon;
  • Kantor Wilayah Surabaya: Meliputi Kediri, Malang, dan Jember;
  • Kantor Wilayah Makassar: Meliputi Jayapura, Ambon, Palu, Pare Pare, Kendari, Ternate, Manado, dan Gorontalo;
  • Kantor Wilayah Medan: Meliputi Banda Aceh, Lhokseumawe, Siantar, Sibolga, dan Batam;
  • Kantor Wilayah Semarang: Meliputi Solo, Purwokerto, Yogyakarta, Kudus, dan Tegal;
  • Kantor Wilayah Denpasar: Meliputi Mataram dan Kupang; dan
  • Kantor Wilayah Palembang: Meliputi Palembang, Padang, Bengkulu, Jambi, dan Pekanbaru.

Lini Usaha

Bank Danamon bergerak dalam berbagai lini bisnis perbankan.

Enterprise Banking and Financial Institution

Lini bisnis ini melayani nasabah dari segmen korporasi, komersial, dan lembaga keuangan, melalui layanan-layanan seperti kredit, manajemen kas, pembiayaan perdagangan, dan tresuri.[24]

Transaction Banking

Lini bisnis ini melayani segmen perusahaan dan bisnis (termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah) melalui layanan manajemen kas, pembiayaan perdagangan, dan pembiayaan rantai pemasok (supply chain).[25]

Perbankan Konsumer

Lini bisnis ini menyediakan layanan bagi nasabah perorangan (individu).[26]

Duta besar

Daniel Mananta

Slogan dan Motto

  • 1988-1997: Mitra Usaha Terpercaya
  • 1997-1998: Untuk Anda
  • 1999-2002: Tumbuh Bersama Kepercayaan Anda
  • 2002-2008: Percaya Pada Keyakinan Anda
  • 2008-2016: Untuk Anda Bisa
  • 2016-sekarang: Saatnya Pegang Kendali

Sejak tahun 2012, Bank Danamon adalah mitra perbankan resmi klub sepakbola asal Inggris Manchester United di Indonesia.[3]

Bank Danamon merupakan bank apa?

Berdiri pada tahun 1956, Danamon adalah bank umum berbadan hukum Indonesia, dengan kepemilikan saham terbesar dimiliki oleh PT Asia Financial yang berpusat di Singapura.

PT Bank Danamon bergerak di bidang apa?

PT. Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) bergerak dalam bidang jasa perbankan umum sesuai peraturan perundang - undangan yang berlaku, dan melakukan kegiatan perbankan lainnya berdasarkan prinsip syariah.

Produk Bank Danamon apa saja?

Giro BISA. Giro Mitra Pasti. Prima Giro..
Safe Deposit Box..
Danamon LEBIH..
Danamon LEBIH Junior..
Danamon LEBIH PRO..
Danamon LEBIH Youth..
Danamon Save Adira..
FlexiMAX..

Apakah Bank Danamon termasuk bank milik pemerintah?

Bank Swasta Campuran Lembaga keuangan atau bank swasta nasional adalah bank dengan sebagian besar atau keseluruhan sahamnya dimiliki oleh swasta nasional. Beberapa contoh bank swasta nasional adalah BCA, Bank Muamalat, dan Bank Danamon.