Gerak jatuh bebas atau GJB adalah salah satu bentuk gerak lurus dalam satu dimensi yang hanya dipengaruhi oleh adanya gaya gravitasi. Variasi dari gerak ini adalah gerak jatuh dipercepat dan gerak peluru.
Secara umum gerak yang hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi memiliki bentuk:
Karena Gerak Jatuh Bebas
di mana arti-arti lambang dan satuannya dalam SI adalah
Akan tetapi khusus untuk GJB diperlukan syarat tambahan yaitu:
sehingga rumusan di atas menjadi
Apabila gerak jatuh bebas adalah gerak yang hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi, dapat dikemukakan gerak jatuh yang mirip akan tetapi tidak hanya oleh gaya gravitasi, misalnya gerak oleh gaya listrik.
Dengan memanfaatkan kedua gaya yang mirip ini percobaan Millikan dilakukan untuk mengukur muatan elektron dengan menggunakan setetes minyak.
HOME FISIKA SMA KINEMATIKA GERAK LURUS
Edutafsi.com - Gerak Jatuh Bebas (GJB). Pada artikel sebelumnya kita telah membahas tentang pengertian, ciri-ciri, dan rumus umum gerak lurus berubah beraturan. Kali ini kita akan membahas tentang gerak jatuh bebas yang merupakan salah satu contoh gerak lurus berubah beraturan dalam arah vertikal. Secara umum, gerak lurus berubah beraturan dalam arah vertikal terdiri dari tiga jenis yaitu gerak jatuh bebas, gerak vertikal ke bawah, dan gerak vertikal ke atas. Pada prinsipnya, gerak jatuh bebas sama saja dengan gerak vertikal ke bawah namun ada sedikit perbedaan yang membuat gerak jatuh bebas jadi lebih mudah dianalisis. Konsep dasar yang harus kita ingat pada gerak jatuh bebas adalah benda yang bergerak jatuh bebas akan mengalami percepatan sehingga kecepatannya bertambah. Pertambahan kecepatan tersebut terjadi karena gerak benda searah dengan gaya gravitasi bumi. Jadi, percepatan pada gerak jatuh bebas selalu bernilai positif yaitu sebesar percepatan gravitasi (a = g = 9,8 m/s2). Sebenarnya ketika benda bergerak jatuh bebas, ada gaya gesekan antara benda dengan udara dan gaya tersebut seharusnya menghambat pergerakan benda. Sehingga gaya gesekan tersebut berlawanan arah dengan gaya gravitasi yang dialami benda. Akan tetapi, dalam kinematika gerak lurus, biasanya gaya gesekan tersebut diabaikan, sehingga gerak benda hanya dipengaruhi oleh percepatan gravitasi. Selain percepatan, kita juga harus memperhatikan lintasan benda. Karena gerak jatuh bebas merupakan gerak dalam arah vertikal, maka perpindahan benda juga terjadi dalam arah vertikal sehingga perpindahan benda lebih sering disimbolkan dengan h atau ketinggian. Akan tetapi perlu diingat bahwa gerak jatuh bebas dimulai dari ketinggian tertentu ke permukaan yang lebih rendah atau permukaan tanah. Jadi, ketinggian (h) yang digunakan untuk menyatakan perpindahan benda dihitung dari atas atau dari ketinggian awal ketika benda jatuh bukan dari bawah seperti menghitung ketinggian pada umumnya. Suatu benda akan dikatakn bergerak jatuh bebas jika menunjukkan ciri-ciri berikut ini :
Rumus Utama GLBB
vt = kecepatan setelah t detik (m/s) vo = kecepatan awal (m/s) s = perpindahan (m) a = percepatan (m/s2) t = waktu tempuh (s).
Rumus Utama GJB
vt = kecepatan setelah t detik (m/s) vo = kecepatan awal (m/s) h = perpindahan (m) g = percepatan gravitasi (m/s2) t = waktu tempuh (s)
Dari rumus vt2 = 2.g.h, maka diperoleh rumus menghitung kecepatan setelah t detik yang sering digunakan dalam menyelesaikan soal gerak jatuh bebas yaitu : Rumus gerak jatu bebas yang ketiga (h = ½.g.t2), biasanya digunakan untuk menghitung ketinggian atau kedalaman jurang. Biasanya untuk menghitung kedalaman jurang, kita bisa menjatuhkan suatu benda kemudian mencatat waktu yang dibutuhkan oleh benda untuk sampai ke dasar jurang. Tentu saja kita harus menggunakan benda tertentu yang bisa memberi tanda bahwa benda tersebut telah menyentuh tanah misalnya adanya bunyi dan sebagainya. Edutafsi.com adalah blog tentang bahan belajar. Gunakan menu atau penelusuran untuk menemukan bahan belajar yang ingin dipelajari. |