Peran Indonesia dalam upaya menciptakan perdamaian dunia tentu tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Indonesia sebagai bangsa yang merdeka memiliki cita-cita besar dalam upaya penegakan perdamaian di atas seluruh dunia. Salah satu cita-cita bangsa Indonesia sangat jelas tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada alinea ke 4 adalah bahwa Indonesia akan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Oleh karena cita-citanya yang begitu besar itu, maka bangsa Indonesia senantiasa menjalin hubungan internasional dengan seluruh bangsa di seluruh penjuru dunia untuk berperan aktif dalam mewujudkan cita-cita tersebut. Peran Indonesia dalam upaya menciptakan perdamaian dunia dapat kita lihat dari hubungan internasional yang dijalin oleh Indonesia. Berikut ini adalah beberapa peran Indonesia dalam upaya menciptakan perdamaian dunia:
Nah pada kesempata kali ini, kami akan sedikit membahas mengenai peran Indonesia dalam upaya menciptakan perdamaian dunia berdasarkan pada poin-poin di atas. Namun, sebelum memulai pembahasan terkait peran Indonesia dalam upaya menciptakan perdamaian dunia, tentu akan lebih baik apabila kita mulai dengan sedikit mengulas bagaimana pentingnya hubungan Internasional bagi sebuah bangsa dan negara. Hubungan internasional ini tentu sangat mempengaruhi peran Indonesia dalam upaya menciptakan perdamaian dunia. Pentingnya Hubungan Internasional Dalam Menciptakan Perdamaian DuniaHubungan internasional mempunyai peran penting bagi Indonesia dalam upaya menciptakan perdamaian dunia. Hubungan internasional merupakan hubungan yang dilakukan antar bangsa-bangsa di dunia dengan melampaui batas-batas negara. Ada beberapa pendapat mengenai hubungan internasional. Menurut beberapa ahli, hubungan internasional sering disamakan dengan konsepsi politik luar negeri, hubungan luar negeri, dan politik internasional. Adapun makna dari konsep-konsep tersebut adalah:
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa, ketiga konsep tersebut sebenarnya memiliki makna yang berbeda satu dengan yang lainnya. Akan tetapi, ketiga konsep ini memiliki satu persamaan yang mendasar dalam hal ruang lingkupnya yang melampaui batas-batas negara. Komponen-komponen yang harus ada dalam hubungan internasional antara lain adalah:
Indonesia sebagai sebuah bangsa yang merdeka, tentunya tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari negara lain. Setiap negara membutuhkan dukungan dari negara yang lain untuk menjaga kelangsungan hidup bangsanya dan mempertahankan kemerdekaannya. Sebagaimana yang dilakukan oleh bangsa Indonesia di awal kemerdekaannya, para pendiri negara menjalin hubungan dengan berbagai bangsa di seluruh penjuru dunia sebagai upaya untuk mendapatkan dukungan kemerdekaan negara Indonesia. Oleh karena itu, untuk dapat menciptakan perdamaian dunia maka Indonesia harus melaksanakan praktik hubungan internasional, dan meningkatkan kualitas kerjasama internasional yang sudah dibangun. Beberapa Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian DuniaMembahas peranan Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia tentunya sangatlah luas. Oleh sebab itu, maka pada kesempatan kali ini kami hanya akan memberikan sedikit ulasan terkait peran Indonesia dalam upaya menciptakan perdamaian dunia. Berikut ini adalah beberapa peran Indonesia upaya dalam menciptakan perdamaian dunia. 1. Peran Indonesia dalam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)Salah satu peran Indonesia dalam upaya menciptakan perdamaian dunia adalah berperan aktif dalam Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB. Indonesia secara resmi menjadi anggota PBB ke enam puluh setelah mendapat suara bulat dari para negara anggota pada tanggal 28 September 1950. Sebagai negara anggota PBB, Indonesia terdaftar dalam beberapa lembaga di bawah naungan PBB seperti:
Adapun Peran Indonesia dalam upaya menciptakan perdamaian dunia melalui PBB adalah sebagai berikut: 1. Bergabung Sebagai Anggota Keenam PuluhNegara Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang keenam puluh pada tanggal 28 September 1950. Meskipun pernah keluar dari keanggotaan PBB pada tanggal 7 Januari 1965 sebagai bentuk protes atas diterimanya Malaysia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, akan tetapi pada tanggal 28 September 1966 Indonesia masuk kembali menjadi anggota PBB dan tetap sebagai anggota yang keenam puluh. 2. Ketua Sidang Majelis Umum PBB Tahun 1974Peran Indonesia dalam upaya menciptakan perdamaian dunia melalui PBB dan merupakan salah satu prestasi yang dicapai Indonesia di PBB adalah saat Menteri Luar Negeri Indonesia, yaitu Adam Malik menjabat sebagai ketua sidang Majelis Umum PBB pada masa sidang tahun 1974. 3. Terlibat Langsung Dalam Dewam Keamanan PBBSelain itu beberapa peran di atas, Indonesia juga terlibat langsung dalam pasukan perdamaian PBB. Dalam perannya ini, Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda untuk mengemban misi perdamaian PBB di berbagai negara yang mengalami konflik seperti Kongo, Vietnam, Kamboja, Bosnia, dan Sebagainya. Bahkan pada tahun 2007, Indonesia pernah ditetaokan menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. 4. Sebagai Anggota International Law Commission (ILC)Sedangkan peran Indonesia dalam upaya menciptakan perdamaian dunia melalui PBB pada Komisi Hukum Internasional adalah saat terpilihnya mantan Menlu Mochtar Kusumaatmadja sebagai anggota ILC pada tahun 1992-2001. Kemudian, Duta Besar Indonesia yaitu Nugroho Wisnumurti juga terpililih sebagai anggota ILC pada periode tahun 2007-2011 dan terpilih kembali pada periode tugas 2012-2016. 5. Anggota Pertama Dewan HAMIndonesia merupakan salah satu anggota pertama Dewan HAM dari 47 negara anggota PBB yang lainnya yang dipilih pada tahun 2006. Pada periode tahun 2007-2010, Indonesia kemudian terpilih kembali menjadi anggota Dewan HAM melalui 165 dukungan suara negara anggota PBB. Demikianlah beberapa peran Indonesia dalam upaya menciptakan perdamaian dunia melalui PBB. 2. Peran Indonesia dalam ASEANPeran Indonesia dalam upaya menciptakan perdamaian dunia yang lainnya adalah berperan aktif dan menjadi pelopor ASEAN atau Association of South East Asian Nation. Sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat, Indonesia menyadari betul akan pentingnya hubungan kerja sama dengan negara-negara lain di berbagai belahan bumi. Sebagaimana yang tercantum pada Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Indonesia banyak berperan aktif dalam berbagai organisasi internasional, terutama di kawasan Asia Tenggara. Indonesia merupakan negara terbesar di Asia Tenggara dan memegang peranan penting dalam hal keamanan dan stabilitas di Asia Tenggara. Indonesia juga mempunyai peranan yang besar dalam membentuk kesepakatan untuk menciptakan stabilitas regional dan perdamaian. Peran Indonesia dalam ASEAN terhitung cukup banyak, salah satu peran Indonesia dalam ASEAN adalah sebagai pemrakarsa berdirinya ASEAN. Sebagai negara yang berasal dari satu kawasan, satu ras, dan satu rumpun, hubungan negara-negara di Asi Tenggara sudah seperti kakak beradik. Peran Indonesia dalam ASEAN tidak pernah surut hingga saat ini, bahkan ASEAN menjadi prioritas utama dalam hubungan politik luar negeri Indonesia. Beberapa peran Indonesia dalam ASEAN adalah sebagai berikut:
Demikianlah beberapa peran Indonesia dalam ASEAN yang perlu kita ketahui bersama. Selain itu ASEAN memiliki prinsip-prinsip utama sebagai berikut:
Kerja sama efektif antara anggota. 3. Peran Indonesia dalam KAA (Konferensi Asia Afrika)Peran Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika merupakan salah satu bentuk peran Indonesia dalam upaya menciptakan perdamaian dunia. Selain sebagai anggota Konferensi Asia Afrika, Indonesia juga berperan sebagai pelopor terbentuknya Konferensi Asia Afrika ini. Peran Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika merupakan sebuah bentuk penerapan politik Indonesia yang bebas aktif. Salah satu upaya Indonesia untuk mewujudkan perdamaian dunia dapat kita lihat dari peran Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika. Beberapa peran Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika adalah sebagai berikut: 1. Indonesia Merupakan Salah Satu Pemrakarsa Terselenggaranya KAASalah satu peran Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika adalah bahwa Indonesia merupakan pelopor atau pemrakarsa terselenggaranya Konferensi Asia Afrika bersama Panca Negara yaitu Indonesia, India, Pakistan, Myanmar, dan Sri Lanka. Sebelum diadakannya Konferensi Asia Afrika, Indonesia bersama Panca Negara telah melakukan pertemuan yang di dalamnya membahas mengenai pematangan Konferensi Asia Afrika. Pertemuan pertama diadakan di Colombo atau disebut dengan Konferensi Colombo yang diadakan pada tanggal 28 April 1954 hingga 2 Mei 1954. Konferensi ini juga sering disebut sebagai Konferensi Panca Negara I. Kemudian pertemuan kedua di adakan di Bogor dan sering disebut sebagai Konferensi Bogor atau Konferensi Panca Negara III. Konferensi ini dilaksanakan pada tanggal 28 sampai 31 Desember 1954. Dalam konferensi ini dibahas mengenai pematangan rencana diadakannya KAA di Indonesia. 2. Tuan Rumah Konferensi Asia AfrikaPeran Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika yang kedua adalah sebagai tuan rumah pada pelaksanaan KAA pertama yang diadakan di Bandung. Selain sebagai tuan rumah pada KAA pertama, Indonesia juga sudah beberapa kali menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika. Berikut ini beberapa KAA yang pernah dilaksanakan di Indonesia.
3. Panitia Konferensi Asia AfrikaPeran Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika yang selanjutnya adalah sebagai penyelenggara sekaligus panitia penyelenggara pada KAA pertama di Indonesia. Tokoh Indonesia yang menjadi panitia pada KAA pertama adalah:
4. Pendirian Museum Asia Afrika di BandungSelanjutnya yang merupakan peran Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika adalah sebagai pendiri Museum Konferensi Asia Afrika di Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia. Pendirian Museum KAA ini digagas di dalam forum saat Rapat Panitia Peringatan 25 Tahun KAA pada tahun 1980. Akhirnya gagasan tersebut disambut baik oleh Presiden Soeharto dan dirancang serta dilaksanakan oleh PT. Decenta Bandung. Museum KAA ini kemudian diresmikan pada tanggal 24 April 1980 oleh Presiden RI Soeharto sebagai puncak peringatan 25 tahun Konferensi Asia Afrika. Inilah beberapa peran Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika. 4. Peran Indonesia dalam Gerakan Non-BlokBagi Indonesia, Gerakan Non-Blok merupakan sebuah wadah untuk mewujudkan peran Indonesia dalam upaya menciptakan perdamaian dunia. Gerakan Non-Blok mempunyai arti khusus bagi bangsa Indonesia, dimana dengan berperan aktif dalam gerakan ini maka dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang berdiri netral dan tidak memihak kepada blok manapun. GNB merupakan gerakan yang sangat sesuai dengan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif. Indonesia memilih untuk menentukan jalannya sendiri dalam upaya membantu tercapainya perdamaian dunia dengan mengadakan persahabatan dengan berbagai bangsa. Berikut ini adalah beberapa peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok: 1. Pendiri Gerakan Non-BlokIndonesia merupakan salah satu pendiri Gerakan Non-Blok melalui keaktifanya pada tahun 1961. 2. Tuan Rumah Konferensi Negara-Negara Non-BlokPada tahun 1992, Indonesia dipilih menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan Konferensi Negara-Negara Non-Blok. Konferensi ini dilaksanakan di Kota Jakarta. 3. Ketua Gerakan Non-BlokPada Konferensi Negara-Negara Non-Blok di Jakarta pada tahun 1992, Indonesia terpilih dan ditunjuk sebagai ketua dalam Gerakan Non-Blok ini. 4. Meredakan Perang DinginSebagai ketua dari Gerakan Non-Blok, Indonesia secara langsung terlibat dalam meredakan ketegangan perang dingin yang terjadi antara Blok Barat dan Blok Timur. Demikianlah beberapa peran Indonesia dalam upaya menciptakan perdamaian dunia dengan melakukan berbagai jenis hubungan internasional dengan berbagai negara di dunia. Semoga bermanfaat. Thumbnail Source: Photo From Rizky Rahmat Hidayat Unsplash Artikel Terkait: |