Show
Diperbarui tanggal 23/03/2022 kategori Bahasa dan Sastra Indonesia / tanggal diterbitkan 23 Maret 2022 / dikunjungi: 245 kali
Pengertian iklan banyak dikemukakan oleh para pakar. Sigit (dalam Wibowo, 1996:16) mengemukakan iklan adalah cara penyajian dengan cetakan, tulisan, kata-kata, gambar-gambar, atau menggunakan orang, produk atau jasa yang dilakukan oleh suatu Lembaga (perusahaan) dengan maksud untuk mempengaruhi atau meningkatkan penjualan, meningkatkan pemakaian, atau untuk memperoleh suara, dukungan, atau pendapat. Sejalan itu, Kosasih (2017b:29) menyatakan bahwa iklan dapat diartikan sebagai teks yang mendorong, membujuk khalayak agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Iklan juga dapat diartikan sebagai pemberitahuan kepada khalayak mengenai suatu barang dan jasa. Setyawati (2018: 531) menyatakan bahwa iklan merupakan suatu media komunikasi yang sangat efektif untuk menyampaikan informasi kepada target khalayak dengan tujuan untuk mepengaruhhi, mempromosikan, mengingatkan, menginformasikan, melarang, membujuk, dan merayu target khalayak. Sebuah iklan diciptakan untuk mempengaruhi pola piker dan perilaku masyarakat dalam menanggapi iklan yang disampaikan. Dalam bahasa inggris, iklan disebut advertisement atau disingkat ad (jamak ads). Ada pula istilah lain yang digunakan, yaitu reklame. Namun, iklan mengandung pengertian lebih luas dibandingkan reklame. Reklame menonjolkan unsur dan kepentingan ekonomis, agar orang membeli suatu produk atau jasa, serta unsur psikologis agar orang melakukan suatu tindakan. Iklan di samping menonjolkan kedua unsur tersebut bisa juga hanya memuat informasi sekedar untuk diketahui oleh khalayak, misalnya pemberitahuan tentang kelahiran, perkawinan, dan kematian. Dari segi media, iklan memakai media cetak, televisi, radio, sedangkan reklame menggunakan media luar ruang seperti di pinggir jalan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk, jasa, gagasan atau ide yang disampaikan lewat media, oleh perorangan atau perusahaan dengan maksud untuk memberitahukan dan mempengaruhi masyarakat yang menjadi sasarannya. Tujuan IklanPembuatan iklan dimaksudkan untuk dua tujuan, yaitu tujuan langsung dan tujuan tak langsung (Bovee dan Arens dalam Wibowo, 1996:24). Tujuan langsung sebuah iklan adalah mengubah perilaku calon konsumen dengan segera. Tujuan ini dapat dilihat keberhasilannya dari segi hasil penjualan yang diiklankan. Semakin banyak barang yang terjual berarti semakin berhasil pembuatan iklan tersebut. Di dalam dunia periklanan, wacana iklan seperti ini banyak dijumpai. Begitu pula iklan-iklan yang termuat dalam surat kabar. Umumnya iklan-iklan tersebut memberikan janji berupa hadiah atau potongan harga. Iklan yang meggunakan janji hadiah atau potongan biaya ini akan membuat konsumen membeli barang atau produk yang diiklankan. Tujuan tak langsung sebuah iklan yaitu mengubah perasaan, sikap, dan citra pikiran calon konsumen dalam jangka waktu yang Panjang terhadap barang atau jasa yang diiklankan. Tujuan iklan ini membutuhkan waktu yang lama atau tidak dapat segera diketahui. Para pengiklan dapat merasakan keberhasilan tujuan tak langsung ini dalam waktu yang relative lebih lama daripada tujuan langsung. Tujuan utama wacana iklan ialah mempersuasi konsumen agar membeli atau menggunakan sesuatu yang diiklankan (Holtz dalam Wibowo, 1996:25). Hal serupa juga dikemukakan oleh Bovee dan Arens (dalam Wibowo, 1996:25) yang menyatakan bahwa tujuan wacana iklan adalah mempengaruhi pembaca (calon konsumen) agar membeli suatu barang jika suatu saat mereka pergi ke pusat perbelanjaan. Dari beberapa uraian mengenai tujuan iklan tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan pembuatan iklan adalah untuk mempengaruhi khalayak sasaran atau calon konsumen agar membeli, menggunakan atau berbuat seperti apa yang diiklankan. Fungsi IklanFungsi iklan bermacam-macam tergantung pada sudut pandang yang digunakan dalam memandangnya. Hal ini seperti dikemukakan oleh Boove dan Arens (dalam Wibowo, 1996:26) yang menyatakan bahwa fungsi iklan dapat dilihat dari berbagai segi, diantaranya yaitu:
Dari segi pemasaran, iklan berfungsi memperluas dan mengembangkan tempat penjualan barang, jasa, atau ide. Sebagai alat pemasaran, iklan berfungsi:
Fungsi iklan dilihat dari segi komunikasi, yaitu menginformasikan atau mengkomunikasikan pesan kepada sekelompok orang. Fungsi ini dapat dilihat dari segi komunikator (pengiklan) dan dari segi komunikan (pembaca/pendengar) (Susanto dalam Wibowo, 1996:26). Dari segi pendidikan, iklan mempunyai fungsi yang memungkinkan masyarakat belajar tentang suatu produk yang ditemui dan belajar bagaimana dapat hidup lebih baik. Jika dilihat dari segi ekonomi, iklan berfungsi dapat membuat masyarakat menyadari hadirnya suatu produk atau jasa untuk kemudian diharapkan mereka akan membeli sesuatu yang diiklankan tersebut. Dari segi sosial, iklan berfungsi dalam terbentuknya hubungan antara satu pihak dengan pihak lain. Menurut Kosasih (2017b:29), iklan tidak hanya merupakan bagian dari industri berskala besar. Dewasa ini, iklan merupakan sarana yang banyak digunakan untuk kepentingan-kepentingan di bawah ini.
Lee dan Johnson (dalam Apriana, 2009:40) mengemukakan bahwa fungsi iklan antara lain:
Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan, iklan mempunyai empat fungsi, yaitu:
Unsur-Unsur Pembentuk IklanBerikut ini termasuk unsur-unsur pembentuk iklan.
Struktur Teks IklanAdapun struktur teks iklan terdiri atas (Kosasih, 2017:46-47).
Selain itu, dalam iklan sering disajikan pula slogan, gambar-gambar produk, serta nama dan logo perusahaan.
Menurut Nurviati (2008:103-105), teks iklan terdiri atas 3 bagian berikut:
Kaidah Kebahasaan Teks IklanKalimat dalam iklan harus padu. Kalimat yang padu akan menumbuhkan kesan positif pada konsumen. Kalimat iklan juga tidak boleh mengabaikan keindahan bahasa. Selain menggunakan bahasa yang singkat, padat, dan menarik, iklan juga dapat disajikan dalam bentuk puisi yang mengandung rima dan lagu (Nurviati, 2008:105). Kosasih (2017:47-48) menyatakan kaidah teks iklan, yaitu:
Bentuk-Bentuk IklanBentuk-bentuk iklan memiliki karakteristik masing-masing dalam pola penyajiannya (Kosasih, 2017:42-43), di antaranya.
Keberagaman iklan juga dapat dilihat berdasarkan isinya. Menurut isinya, iklan diklasifikasikan dalam tiga jenis, yakni (Kosasih, 2017:43-44).
|