Bagaimana analisis dalam mengembangkan produk dari segi keahlian

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 9 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 13 to 21 are not shown in this preview.

Metode pengembangan produk baru dalam sebuah perusahaan membutuhkan keahlian khusus didalamnya. Hal ini dikaitkan dengan pengembangan produk baru yang membutuhkan ide kreatif oleh kalangan pembuatnya atau produksinya. Semua aktivitas yang akan dilakukan untuk pengembangan produksi ini memerlukan sistem manajamen produksi barang yang lebih terbuka terhadap pembaharuan.

Sistem manajemen produksi diartikan sebagai tata laksana produksi yang didalamnya terdiri atas pengaturan dan pengelolaan sumber daya produksi untuk didapatkan hasil produksi yang memuaskan bagi perusahaan maupun konsumen produknya.

Pelaksanaan sistem manajemen produksi tidak hanya menjadi tanggung jawab oleh beberapa orang yang ada dalam proses produksi melainkan semua orang dalam perusahaan berperan dalam pelaksanaan sistem manajemen produksi. Inilah fungsi loyalitas bagi pekerja yaitu untuk meningkatkan nilai produksi perusahaan secara bersamaan. Produk yang ada dalam perusaahan dimaksimalkan baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.

Metode pengembangan produk baru sebenarnya tidak jauh berbeda dengan metode pembuatan sebuah produk yang biasa dilakukan oleh perusahaan. Hanya saja pembedanya terletak pada cara pengolahan maupun cara desain produk akhirnya.

Seperti contohnya ketika anda melakukan pengembangan produk baru berupa kue. Untuk kue kering, notabene resep bahan yang dibutuhkan sebenarnya hampir sama namun kemungkinan cara pengolahannya yang beda bisa dalam bentuk desain produk akhirnya yang dibuat berbeda ataupun cara pengolahannya yang dibuat dengan suhu oven yang lebih tinggi.

Nah, kajian mengenai metode pengembangan produk baru ini jika dikaitkan dengan analisis situasi dan pemasarannya mungkin sekilas akan terlihat berbeda dengan metode yang sudah dilalukan oleh beberapa perusahaan ternama.

Berikut ini adalah metode pengembangan produk baru yang selayaknya dilakukan oleh beberapa perusahaan antara lain yaitu :

Metode Pengembangan Produk Baru
Banyak orang yang mengatakan bahwa produk baru sebuah perusahaan membutuhkan beberapa tahap pengenalan pada konsumen untuk bisa diminati oleh kebanyakan konsumen di pasaran. Artinya dalam hal ini perusahaan membutuhkan analisis situasi untuk merumuskan pemasaran produk baru tersebut secara optimal. Penilaian terhadap kompetitor barang sebaiknya juga dipertimbangkan oleh perusahaan agar produk yang dihasilkannya sesuai dengan harapan bersama.

Prinsip jalannya analisis sistuasi oleh peruhaan ini didasarkan atas analisis SWOT.

Apa itu analisisi SWOT dan bagaimana cara desain pemasaran denga menggunalan analisis SWOT tersebut.

Semua ulasan diatas dapat anda temukan dalam bahasan sebagai berikut :

Kerangka Analisis SWOT
Analisis SWOT dipercaya oleh perusahaan besar untuk menilai seberapa besar perusahaan yang baru mengembangkan produknya bisa mendapatkan simpati besar dari konsumen. Analisis ini terbagi atas beberapa unsur berikut ini :

– Huruf S diartikan sebagai Strength yang biasa dipakai oleh perusahaan untuk menilai kekuatan perusahaan dari segi internal perusahaan sendiri semisal dapat dicontohkan pada jumlah karyawan yang memadai dengan konpetensi karyawan yang terampil. – Huruf W diartikan sebagai Weakness yang bisa dipakai oleh perusahaan untuk menilai kelemahan perusahaan dari segi internalnya. Unsur ini dapat dicontohkan dalam kurangnya perangkat mesin yang ada dalam perusahaan sehingga mengendalikan produksi yang ada. – Huruf O diartikan sebagai Oppurtunity yang biasa dipahami dengan peluang usaha produk baru tersebut dari segi eksternal perusahaan. Unsur ini dapat dikaji semisal dalam contoh belum adanya perusahaan lain yang mengolah produk baru serupa dengan perusahaan anda.

– Huruf T diartikan sebagai Treath atau hambatan dalam pemasaran produk baru tersebut dari segi eksternalnya.

KOMPAS.com – Setiap produk yang dikeluarkan oleh perusahaan pasti memiliki siklus hidup. Siklus hidup dimulai dari produk tersebut diluncurkan hingga pada akhirnya mengalami fase penurunan.

Ketika berada pada fase penurunan itulah, perusahaan harus mampu melakukan pengembangan produk. Bentuk pengembangan produk bermacam-macam, bisa dengan mengembangkan produk baru untuk menggantikan produk yang lama atau menyempurnakan produk yang lama.

Dilansir dari buku Manajemen Pemasaran (2020) karya Marisi Butarbutar dan kawan-kawan, pengembangan produk adalah strategi dan proses yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengembangkan produk, memperbaiki produk lama, atau memperbanyak kegunaan produk ke segmen pasar yang ada dengan asumsi bahwa konsumen menginginkan unsur-unsur baru mengenai produk.

Sementara itu, Fandy Tjiptono dalam bukunya Strategi Pemasaran (2008), mendefinisikan pengembangan produk sebagai strategi untuk produk baru yang meliputi produk orisinal, produk yang disempurnakan, produk yang dimodifikasi, dan merek baru yang dikembangankan melalui usaha riset dan pengembangan.

Baca juga: Targeting: Definisi dan Kriteria Pemilihan Target Pasar

Tujuan utama melakukan pengembangan produk adalah agar tetap bisa memberikan nilai dan manfaat yang maksimal kepada konsumen serta untuk menambah omzet penjualan.

Selain itu, pengembangan produk juga bertujuan untuk mempertahankan daya saing terhadap produk yang sudah ada, memenangkan persaingan, serta untuk memberikan jenis kepuasan yang baru kepada konsumen.

Dalam proses pengembangan produk, perusahaan biasanya cenderung memilih mengembangkan produk baru untuk menggantikan produk yang lama. Meskipun begitu, pengembangan produk baru bukanlah perkara yang mudah.

Sebab, perusahaan harus menentukan produk apa yang disukai oleh konsumen, melakukan analisis pasar yang mendalam, serta menguji apakah produk yang akan dibuat dapat diterima oleh konsumen atau tidak.

Kegiatan tersebut tentu membutuhkan sumber daya dan keuangan yang besar, serta memiliki risiko yang besar pula. Agar pengembangan produk bisa berjalan lancar dan risiko bisa dikurangi, maka setiap perusahaan harus memiliki strategi dalam melakukan pengembangan produk.

Baca juga: Segmentasi Pasar: Definisi dan Jenisnya

Strategi tersebut tidak hanya diperuntukan bagi metode pengembangan produk baru, tetapi juga untuk metode pengembangan produk yang lain. Strategi ini dibutuhkan agar produk yang akan dikembangkan tetap bisa menarik perhatian konsumen serta bisa menarik konsumen baru.

Dalam buku Marketing Management (2016) karya Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, menjelaskan bahwa ada lima jenis strategi dalam pengembangan produk, yaitu memperbaiki produk yang sudah ada, memperluas lini produk, menambah produk yang ada, meniru strategi pesaing, serta menambah lini produk.

Sementara itu, menurut Fandy Tjiptono, ada tiga strategi dalam pengembangan produk, yaitu:

  1. Strategi peningkatan kualitas. Strategi ini merujuk pada peningkatan kecepatan dan ketepatan pelayanan terhadap konsumen.
  2. Strategi peningkatan keistimewaan produk. Keistimewaan produk terdiri atas empat unsur, yaitu kualitas bahan baku yang dipakai, keanekaragaman, kenyamanan pemakaian bagi penggunanya, serta adanya aksesori tambahan.
  3. Strategi peningkatan gaya produk. Strategi ini merujuk pada peningkatan nilai tampilan dari suatu produk, seperti pemilihan warna yang tepat, rancangan desain yang bagus, serta bentuk kemasan yang menarik.

Baca juga: Instrumen Pasar Uang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Memahami Strategi Pengembangan Produk Dan Tahapannya – Hampir semua bisnis, baik itu kecil maupun besar, selalu berhubungan dengan produksi, pengembangan, manufaktur, dan juga penjualan produk. Ketika sudah menghasilkan produk, bagian manajemen akan mengerjakan strategi tentang bagaimana cara melakukan pengembangan produk.

Pada artikel kali ini, penulis akan membahas mengenai apa itu pengembangan produk dan bagaimana cara merancang strategi dan juga tahapannya. Simak artikel ini sampai tuntas ya.

Pengertian Pengembangan Produk

Pengembangan produk merupakan sebuah proses dan strategi yang perlu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam mengembangkan suatu produk. Hal yang perlu dilakukan dalam mengembangkan suatu produk yaitu memperbaiki produk yang lama atau menambahkan kegunaan produk tersebut kepada target pasar. Ini artinya, kamu perlu menyajikan unsur-unsur baru yang dapat memikat hati pelanggan.

Selain itu, pengembangan produk termasuk dalam proses perubahan yang dilakukan pada produk yang sudah ada sebelumnya. Sekaligus sebagai proses mencari inovasi guna menambah nilai terhadap produk lama dan mengkonversikannya ke dalam bentuk produk tersebut. Dengan dilakukannya pengembangan produk, itu artinya perusahaan sudah paham dan mengetahui terkait kebutuhan dan juga keinginan pasar.

Berikut ini adalah pengertian pengembangan produk menurut beberapa sumber buku:

1. Menurut Tjiptono (2008), Ia mengungkapkan bahwa pengembangan produk merupakan sebuah strategi untuk produk baru, seperti produk yang disempurnakan, produk orisinil, produk modifikasi, dan juga brand baru yang dikembangkan dengan cara riset dan juga pengembangan.

2. Menurut Amstrong dan Kotler (2008), pengembangan produk adalah strategi untuk menumbuhkan perusahaan dengan cara menawarkan modifikasi produk atau produk baru ke target pasar yang sudah ditentukan. Pengembangan produk tersebut dilakukan terhadap produk fisik dan memastikan bahwa ide produk yang sudah ada dapat diubah menjadi sebuah produk baru yang lebih efektif.

3. Menurut Simamora (2000), menyatakan bahwa pengembangan produk merupakan sebuah proses pencarian ide atau gagasan untuk produk baru dan mengkonversikannya ke dalam lini produk yang telah berhasil di pasaran. Pencarian produk baru ini didasarkan pada anggapan bahwa target pasar menginginkan unsur yang baru. Oleh karena itu, pengenalan produk baru dapat membantu dalam mencapai tujuan perusahaan.

4. Menurut Alma (2002), pengembangan produk merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh produsen dalam mengembangkan produk mereka, memperbaiki produk yang lama, menambahkan kegunaan produk lama, dan mengurangi biaya produksi serta biaya kemasan.

Tujuan Pengembangan Produk

Tujuan dari adanya pengembangan produk yaitu untuk memberikan nilai yang maksimal bagi para konsumen. Tak hanya itu, hal tersebut juga bertujuan untuk memenangkan persaingan perusahaan dengan cara memilih produk yang inovatif. Kemudian juga produk yang telah dimodifikasi dan memiliki nilai tinggi, baik itu dalam hal desain, kemasan, ukuran, dan lainnya.

Sementara itu, menurut Keller dan Kotler (2008), menyatakan bahwa tujuan umum dari pengembangan produk ada dua, yaitu:

1. Untuk memenuhi kebutuhan yang baru dan memperkuat citra perusahaan sebagai investor. Tujuan tersebut dicapai dengan cara menawarkan produk yang baru dibandingkan dengan produk sebelumnya.

2. Tujuan kedua yaitu untuk mempertahankan daya saing dengan produk yang sudah ada. Hal ini dilakukan dengan cara menawarkan produk yang bisa memberikan berbagai jenis kepuasan atau kegunaan baru.

Menurut Alma (2002), ada beberapa alasan yang mendasari suatu perusahaan dalam melakukan pengembangan produk, antara lain:

1. Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen 2. Menambah omset atau meningkatkan penjualan 3. Untuk mendayagunakan sumber produksi 4. Memenangkan persaingan dengan produk yang sudah ada 5. Meningkatkan profit dengan cara menggunakan bahan yang sama 6. Mendayagunakan bahan-bahan yang masih tersisa 7. Mencegah konsumen merasa bosan

8. Untuk menyederhanakan kemasan produk

Strategi Pengembangan Produk

Setiap perusahaan yang bergerak di bidang yang berbeda akan mengikuti strategi pengembangan produk masing-masing. Beberapa anggota akan melakukan inovasi, sedangkan yang lain akan fokus pada adaptasi dalam pengembangan produk saat ini.

Apapun strategi yang digunakan, harus dilakukan secara jelas. Ketika merilis produk baru di pasaran, ada beberapa strategi pengembangan produk yang harus kamu lakukan, diantaranya:

1. Meningkatkan Produk yang Sudah Ada

Strategi ini dilakukan dengan cara membuat produk baru dari produk lama yang sudah ada sebelumnya. Kemudian dimodifikasi dan disesuaikan dengan keinginan pasar. Selain itu, kamu juga perlu memotivasi target pasar untuk membeli produk yang sudah Anda tingkatkan.

Hal tersebut berfokus pada penambahan fitur dan pembaruan yang nantinya akan berpengaruh pada minat konsumen. Namun ada hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu kamu harus terus mencari fitur yang dibutuhkan oleh konsumen dari produk yang diperbarui.

Berlangganan Gramedia Digital

Baca SEMUA koleksi buku, novel terbaru, majalah dan koran yang ada di Gramedia Digital SEPUASNYA. Konten dapat diakses melalui 2 perangkat yang berbeda.

Rp. 89.000 / Bulan

2. Meningkatkan Nilai Produk

Biasanya, alasan pelanggan dalam membeli sebuah produk adalah karena nilai yang akan mereka terima dari produk tersebut. Dengan begitu, perusahaan perlu memperkuat lagi nilai produk dengan cara menawarkan fitur premium, meningkatkan kualitas produk, dan juga dukungan pelanggan. Nilai tambahan yang disajikan akan menarik konsumen baru. Kemudian pelanggan yang sudah ada akan memperoleh sesuatu yang baru dari produk tersebut.

Menawarkan contoh atau sampel produk secara gratis akan membuat para pelanggan ingin membeli produk kamu. Disini, para pelanggan tentu akan memeriksa kualitas produk dan dengan adanya sampel gratis akan membuat mereka semakin yakin untuk membeli produk versi premium. Penawaran gratis ini menunjukkan kepada para pelanggan bahwa apa yang akan mereka dapatkan jika membeli produk tersebut.

4. Spesialisasi dan Sesuaikan

Kamu bisa menyesuaikan beberapa produk dan menjadikan produk tersebut lebih spesial untuk menargetkan golongan pelanggan tertentu. Bahkan, kamu juga bisa menawarkan produk yang dipersonalisasi secara relevan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Hal tersebut akan membuat mereka berminat membeli produk yang kamu tawarkan dibandingkan dengan kompetitor.

5. Penawaran Paket

Menawarkan sebuah paket baru tentu akan menarik perhatian para pelanggan. Kamu bisa menawarkan produk dengan berbagai paket. Seperti paket bundel, diskon, atau sampel gratis untuk memilih produk yang kamu tawarkan. Paket disini adalah sebuah penawaran yang tidak akan didapatkan oleh pelanggan lain. Terlebih jika kamu menawarkan penawaran dalam waktu terbatas, itu adalah termasuk ke dalam strategi pemasaran yang baik.

6. Lini Produk Baru

Lini produk baru adalah pengembangan produk baru di dalam lini produk yang masih relevan dengan lini produk yang sudah ada. Ketika kamu ingin membuat produk baru, maka kamu harus berhati-hati dengan pengembangan tersebut. Jangan sampai, kamu hanya fokus pada penawaran produk yang dibutuhkan oleh pelanggan. Produk baru harus dilengkapi oleh fitur yang baru. Sehingga hal tersebut akan meningkatkan penjualan produk tersebut.

7. Mengubah Gagasan atau Ide

Strategi ini dilakukan dengan cara mengubah definisi dan ide produk. Contohnya, ketika kamu membuat produk baru namun target pasar tidak menanggapi tawaran tersebut. Maka kamu perlu melakukan riset pasar dan mencari tahu keinginan serta kebutuhan pelanggan yang sesuai. Perusahaan juga perlu memberikan ide baru untuk produk yang akan dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

8. Target Pasar Baru

Menjual beberapa jenis produk di pasar yang berbeda merupakan salah satu strategi dalam pengembangan produk. Dimana kamu bisa menjual produk di pasar yang berbeda. Bahkan, kamu juga dapat mengubah target pasar dan demografi serta mengalihkan fokus kamu dari para pelanggan ke bisnis.

Jenis-jenis Pengembangan Produk

Setiap perusahaan harus memiliki strategi dalam melakukan pengembangan produk. Hal tersebut bertujuan supaya produk yang sedang dikembangkan bisa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen serta perusahaan itu sendiri. Namun tetap dalam penawaran yang menarik, agar para konsumen yang sudah ada masih ingin memiliki produk tersebut.

Menurut Keller dan Kotler (2008), ada beberapa jenis strategi pengembangan produk, diantaranya:

1. Memperbaiki produk yang sudah ada sebelumnya. Hal ini berarti perusahaan harus menggunakan fasilitas serta teknologi yang sudah ada untuk menciptakan inovasi baru dan memperbaiki produk lama. Dengan menggunakan cara ini, perusahaan tidak akan mendapatkan risiko yang besar. Sebab, mereka hanya perlu melakukan perubahan secara menyeluruh.

2. Memperluas lini produk dengan cara menambah item pada lini produk yang sudah ada. Kamu juga bisa menambah di produk yang baru.

3. Menambah produk yang sudah ada. Dalam hal ini perusahaan perlu menambah serta memberikan variasi pada produk yang sudah ada sebelumnya. Kemudian memperluas segmen pasar dengan cara melayani berbagai jenis konsumen yang mempunyai selera yang berbeda.

4. Meniru atau memodifikasi strategi kompetitor. Cara ini bisa dilakukan dengan meniru strategi dari kompetitor yang dianggap akan menguntungkan. Misalnya tentang penetapan harga.

5. Menambah lini produk. Biasanya, perusahaan akan membutuhkan dana yang cukup besar dalam proses pembuatan produk baru yang tidak berkaitan dengan produk yang sudah ada. Sebab, produk yang belum pernah dibuat dan fasilitas yang dibutuhkan dalam pembuatannya memerlukan dana yang cukup besar.

Menciptakan sebuah ide dari produk baru merupakan tahap pertama yang perlu dilakukan dalam proses pengembangan produk. Dalam prosesnya, pihak perusahaan perlu mengikuti beberapa upaya sistematis dalam menciptakan produk terbaru.
Biasanya, ada banyak ide atau gagasan terkait produk baru dalam proses penciptaan ide tersebut. Namun, semua ide itu harus bisa dilanjutkan ke tahapan selanjutnya. Sehingga pada proses ini, akan ada banyak ide yang terbuang setelah melewati berbagai macam syarat kelayakan suatu produk.

2. Penyaringan Ide atau Gagasan

Tahap selanjutnya yaitu penyaringan ide. Setelah melakukan tahap penciptaan, perusahaan perlu melakukan penyaringan terkait ide produk yang sudah diciptakan. Penyaringan tersebut dilakukan dengan tujuan supaya perusahaan bisa memperoleh ide yang berkualitas. Agar nantinya bisa diproses ke tahap selanjutnya. Hal ini juga berguna untuk mengurangi biaya produksi, meminimalkan risiko gagal, dan juga untuk memilih ide produk yang dianggap layak dan dapat diproduksi oleh perusahaan.

3. Pengembangan serta Pengujian Konsep

Setelah mendapatkan ide produk dari penyaringan di atas, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengembangkan ide tersebut serta menguji konsep produk yang baru. Konsep disini merupakan sebuah hasil dari usaha pengembangan atas beberapa ide yang sudah dipilih. Dimana konsep produk tersebut harus bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Sehingga dapat lebih dipahami oleh target pasar yang ada di dalam segmen tertentu.

a. Pengembangan Konsep

Dalam melakukan pengembangan konsep, perusahaan harus mengembangkan ide yang telah diseleksi sebelumnya. Kemudian menjadikannya suatu konsep produk supaya bisa diproses lebih lanjut. Oleh karena itu, dalam pengembangan produk perlu dibuat beberapa alternatif lain yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan juga dianggap menarik.

b. Pengujian Konsep

Konsep baru yang telah dikembangkan harus diuji terlebih dulu dengan target pasar yang dituju. Baik itu dalam skala kecil maupun besar. Konsep tersebut dapat disajikan dalam berbagai bentuk. Untuk jenis produk tertentu dapat disajikan dengan menggunakan gambar maupun deskripsi kata. Intinya, pesan yang ingin disampaikan kepada para konsumen harus bisa diterima dengan mudah oleh target pasar.

Kemudian setelah konsep tersebut dapat dijelaskan secara rinci kepada para konsumen. Maka beri mereka sebuah pertanyaan yang berkaitan dengan ketertarikan dan nilai yang terkandung pada masing-masing konsep produk.

4. Pengembangan Strategi Pemasaran

Ketika sudah menentukan untuk memilih produk baru, maka langkah selanjutnya yaitu menyusun dan mengembangkan strategi pemasaran. Strategi tersebut harus dikembangkan dan dimulai dari awal. Mulai dari perilisan produk ke pasar sampai produk tersebut dapat diterima oleh konsumen.

5. Analisis Bisnis

Tahapan pengembangan produk yang harus Anda lakukan jika sudah memutuskan suatu konsep produk dan strategi pemasaran adalah dengan melakukan evaluasi daya tarik bisnis pada produk baru yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pada tahapan ini, hanya diperlukan pemeriksaan ulang terkait proyeksi penjualan, biaya dan keuntungan yang diperoleh dari penjualan produk baru tersebut, tujuannya yaitu agar dapat mengetahui seluruh faktor bisnis tersebut mampu memenuhi tujuan utama perusahaan atau tidak.

Apabila pada hasil akhir suatu analisa bisnis menunjukan nilai yang positif dan sudah sesuai dengan tujuan utama perusahaan, maka produk dapat dipindahkan pada tahapan selanjutnya, yaitu tahap pengembangan produk. Penjualan tersebut dapat diperoleh dengan meninjau suatu riwayat produk lain dari perusahaan, akan lebih baik lagi jika produk tersebut masih dalam satu kategori dengan produk tersebut.

Selain itu dapat juga dengan memantau produk yang senada atau mirip di pasaran, dengan memantau perkembangan tersebut, serta hal apa saja yang seharusnya dilakukan dan juga dihindari agar dapat mencapai hal tadi.

Kemudian, hubungkanlah dengan berbagai macam strategi pemasaran yang benar dan sesuai, distribusi penjualan yang bersifat baik, serta juga promosi dan komunikasi apa yang akan disampaikan.

Di dalam sebuah proyeksi penjualan, kepada pihak perusahaan harus membuat angka penjualan maksimal serta minimal untuk dapat mengetahui semua risiko yang nantinya akan terjadi dan dilalui. Selain itu semua, hal tersebut juga dapat berguna agar bisa mengetahui berapa perkiraan biaya serta berapa tingkat keuntungan yang akan diraih dari penjualan produk itu.

Dari semua hasil dari analisis tersebut, nantinya perusahaan dapat mengetahui dari sisi finansialnya serta juga dapat menilai seberapa menarik bisnis dalam produk tersebut.

6. Pengembangan Produk

Dalam tahap ini, produk yang dikembangkan bukan produk yang nyata atau sebenarnya, tetapi masih dalam konsep rangkain beberapa kata, video, gambar, animasi, atau prototype sebuah produk.

Jika sudah melewati analisa bisnis, maka akan dilanjutkan dengan mengembangkan kedalam produk yang sebenarnya atau nyata. Jadi, nanti konsumen akan melakukan evaluasi kepada produk dengan sendirinya. Karena masukan dan pengalaman konsemen sangat bermanfaat untuk proses pengebangan produk itu sendiri.

7. Uji Pemasaran

Sebelum produk dipasarkan sesuai dengan strategi pemasarannya, maka produk harus melewati uji pemasaran pada sebuah pasar yang sesungguhnya dengan skala yang kecil.
Dengan strategi itu, perusahaan pemroduksi akan mendapatkan gambaran dan pengalaman yang berhubungan dengan produk yang akan diluncurkan tersebut, sebelum produk dijual sesungguhnya dalam skala yang luas dimana hal tersebut membutuhkan biaya pemasaran yang banyak.

8. Komersialisasi

Hasil dari uji marketing harusnya sudah mampu memberi paparan yang berkaitan dengan prospek terhadap produk tersebut.

Dari hasil tes pemasarannya,, maka selanjutnya dari pihak perusahaan dapat memberikan keputusan bahwa apakah produk baru itu dapat dilaunching, ditunda, dsb. Jika pihak perusahaan telah yakin akan meluncurkan produk tersebut, maka pihak perusahaan berkewajiban mempersiapkan beberapa kegiatan, yakni komersialisasi, yang bermulai dari persiapan produksi, persiapan kegiatan launching produk baru seperti promosi, iklan, distribusi, serta berbagai kegiatan pemasaran lain.

Tak sedikit produk yang gagal memasuki pasar yang sukses dan luas, maka dari itu, untuk mengatasi kasus tersebut, pastikan semua tahapan di atas sudah terlaksanakan.

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien