Apa yang terjadi jika manusia memakan serat

Apakah kamu suka dan rutin mengonsumsi makanan berserat seperti sayur, buah, dan kacang-kacangan? Jika ya, bagus! Pasti kamu memiliki tubuh yang sehat dan pencernaan yang baik. Tapi kalau belum, mungkin artikel ini bisa membantumu menyadari kenapa kamu harus mulai mengonsumsi lebih banyak serat.

Kamu pasti sering mendengar bahwa makanan berserat bermanfaat untuk membuat pencernaan kita lancar dan terhindar dari konstipasi atau sembelit. Tapi apakah hanya itu? Apa lagi manfaat lain dari serat? Ini dia 5 penjelasan ilmiahnya yang akan membuat kamu sadar betapa pentingnya serat bagi tubuh kita.

Apa yang terjadi jika manusia memakan serat
covenantsp.com

Pertama, mari jawab dulu pertanyaan ini: Serat itu sebenarnya apa sih? Ada banyak macam serat, tapi yang akan kita bahas adalah serat pangan atau serat diet, yaitu serat yang bisa dimakan. Sederhananya, serat pangan adalah bagian tumbuhan yang terdapat dalam makanan namun tidak bisa dicerna manusia.

Ya, manusia bisa mencerna protein, karbohidrat, dan lemak dari makanan, tapi manusia gak bisa mencerna serat. Artinya ketika dimakan, serat akan lewat begitu saja dari lambung dan usus halus kita tanpa efek apa-apa bagi tubuh. Loh, kalau gak ada efeknya terus buat apa kita makan?

Jawabannya adalah karena serat itu memang bukan makanan kita, tapi makanan bakteri baik yang hidup di usus besar kita. Sama seperti makhluk hidup lain, bakteri juga butuh makan dong. Nah, serat itulah yang menjadi makanan mereka. Kita memang gak bisa mencerna serat, tapi bakteri-bakteri tersebut bisa.

Kenapa mereka harus diberi makan? Karena bakteri-bakteri tersebut bermanfaat bagi kita. Mereka memproduksi beberapa jenis asam lemak yang berguna bagi kesehatan usus besar. Usus besar kita pun jadi sehat dan bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Jadi, jangan lupa kasih makan bakteri yang hidup di usus besarmu ya.

Apa yang terjadi jika manusia memakan serat
pexels/rawpixel

Kamu yang mengalami kelebihan berat badan pasti pernah mendapat saran untuk lebih banyak makan buah dan sayur supaya bisa menurunkan berat badan. Itu bukan nasihat kosong lho, karena secara ilmiah memang makanan berserat bisa membantu kamu diet. Kenapa?

Pertama adalah karena makanan berserat biasanya mengandung sedikit kalori. Artinya, makan buah dan sayur dalam jumlah banyak sekalipun gak masalah, karena gak akan membuat berat badanmu bertambah. Tapi tentu gak sembarangan buah ya. Durian misalnya, meskipun buah tapi kalorinya cukup banyak lho.

Kedua, beberapa jenis serat bisa menyerap air. Akibatnya adalah ketika masuk ke dalam perutmu, serat ini akan menyerap air dan mengembang, membuat perutmu terasa penuh. Kamu pun jadi merasa lebih cepat kenyang, sehingga gak makan berlebihan deh.

Baca Juga: 6 Makanan Sehat yang Sebaiknya Dikonsumsi Penderita Maag Saat Berbuka

Apa yang terjadi jika manusia memakan serat
aspiretrainingteam.co.uk

Kamu mungkin tahu bahwa dalam darah kita terdapat kandungan gula yang disebut gula darah. Gula dalam darah ini digunakan langsung oleh otot sebagai sumber energi untuk beraktivitas. Tapi gula darah tidak boleh mendadak mengalami kenaikan terlalu tinggi karena bisa mengacaukan kerja hormon insulin, dan akhirnya menyebabkan diabetes.

Makan makanan yang mengandung gula atau karbohidrat sederhana seperti misalnya nasi putih atau makanan dari tepung bisa membuat kadar gula darah kita melonjak terlalu tinggi secara tiba-tiba hingga membahayakan. Celakanya, nasi putih dan olahan dari tepung adalah makanan sehari-hari kita bukan?

Nah, serat bisa membantu mengurangi risiko itu. Serat membuat penyerapan karbohidrat di usus halus menjadi lebih lambat. Sehingga, kadar gula darah kita gak akan langsung melonjak tinggi, tapi perlahan-lahan. Jadi kalau mau terhindar dari diabetes, banyak makan makanan berserat ya.

Apa yang terjadi jika manusia memakan serat
heart.org

Manfaat lain dari serat adalah mengurangi kadar kolesterol. Kamu tentu tahu bahwa kadar kolesterol yang terlalu tinggi bisa menyebabkan aliran darah tersumbat, yang bisa berujung pada sakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.

Serat bisa membantu mengurangi kadar kolesterol. Hal itu diketahui dari hasil sejumlah studi dimana mengonsumsi 2-10 gram serat setiap hari terbukti mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Senada dengan itu, sebuah studi juga mengungkap bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak serat punya resiko lebih kecil terkena serangan jantung.

Apa yang terjadi jika manusia memakan serat
organicfacts.net

Untuk yang satu ini kemungkinan besar kamu sudah tahu. Makanan berserat bisa membuat proses buang air besar jadi lebih lancar, sehingga kita terhindar dari konstipasi atau sembelit. Tapi rupanya ada pengecualian lho.

Ada banyak jenis serat pangan, dan beberapa di antaranya justru malah bisa meningkatkan risiko sembelit. Contohnya adalah serat yang terdapat dalam buah salak. Makan terlalu banyak salak malah bisa menyebabkan sembelit karena jenis seratnya tidak menyerap air. Akibatnya feses pun menjadi kering dan susah dikeluarkan.

Sebaliknya, serat yang terdapat dalam buah seperti pepaya adalah jenis serat yang menyerap air, sehingga feses akan menjadi lebih mudah dikeluarkan. Jadi pilih-pilih jenis serat juga perlu. Jangan terlalu banyak mengonsumsi serat yang justru bisa merugikan tubuh.

Nah, itulah 5 alasan ilmiah kenapa tubuh kita butuh makanan berserat. Jadi gimana, masih malas makan sayur dan buah?

Baca Juga: Sayur Hijau? 7 Manfaat Kesehatan yang Ada dalam Daun Seledri

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Liputan6.com, Jakarta Serat makanan, meskipun sebagian besar tidak dapat dicerna di dalam tubuh, memainkan peran penting dalam menjaga berbagai aspek kesehatan secara keseluruhan. Serat merupakan karbohidrat yang ditemukan dalam makanan nabati yang membantu menjaga pencernaan, kadar kolesterol, dan berat badan.

Secara umum, makan terlalu banyak serat adalah masalah yang kurang umum daripada masalah kekurangan serat. Asupan serat harian yang direkomendasikan adalah 25 gram per hari untuk wanita dan 38 gram per hari untuk pria. Efek samping yang tidak nyaman dari serat yang berlebihan ini dapat terjadi ketika seseorang makan lebih dari 70 gram serat sehari.

Kondisi terlalu banyak serat mungkin tidak biasa dan lebih mungkin terjadi pada seseorang yang mengikuti pola makan vegan atau diet mentah. Walaupun terlalu banyak serat dapat memiliki efek negatif, jumlah serat yang tepat penting untuk kesehatan.

Maka dari itu penting untuk mengonsumsi serat dalam jumlah yang wajar. Berikut dampak negatif terlalu banyak serat dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (17/9/2019).

Apa yang terjadi jika manusia memakan serat

Perbesar

Ilustraasi foto Liputan 6

Sembelit kerap dikaitkan dengan kondisi kurang serat. Namun, ini juga bisa terhadi akibat asupan yang berlebih. Bahkan sembelit bisa lebih buruk dari pada pola makan rendah serat. Bukti menunjukkan bahwa terlalu banyak serat dapat menyebabkan sembelit. Studi juga menunjukkan bahwa mengurangi asupan serat bisa menjadi obat yang efektif untuk meredakan sembelit.

Serat membuat gerakan usus lebih besar. Ini juga membantu fermentasi dan pembentukan gas di perut. Inilah sebabnya mengapa asupan serat yang berlebihan sering memengaruhi sistem pencernaan.

Risikonya lebih tinggi ketika pertama kali meningkatkan serat dalam pola makan. Jadi penting untuk meningkatkan serat secara perlahan jika berencana melakukan perubahan pola makan yang signifikan.

Apa yang terjadi jika manusia memakan serat

Perbesar

Photo by Fikri Rasyid on Unsplash

Mengonsumsi serat terlalu banyak dapat menyebabkan kekurangan nutrisi. Menurut ulasan 2018 yang ditampilkan dalam jurnal Fibers, nutrisi ini dapat memengaruhi penyerapan zat besi, kalsium, tembaga, magnesium, dan vitamin yang larut dalam lemak. Selai itu, serat larut dapat mengurangi pencernaan protein di usus kecil.

Sumber yang sama menunjukkan bahwa serat mempengaruhi metabolisme lipid, yang tidak selalu merupakan hal yang buruk. Nutrisi ini berikatan dengan kolesterol, trigliserida dan asam empedu, sehingga memudahkan tubuh untuk mengeluarkannya.

Agar tetap aman, konsumsi serat dalam jumlah sedang. Usahakan untuk tidak melebihi 70 gram per hari.

Apa yang terjadi jika manusia memakan serat

Perbesar

Ilustraasi foto Liputan 6

Gas dan perasaan kembung adalah dua keluhan paling umum saat tubuh memiliki terlalu banyak serat. Banyak orang yang berlebihan dan memasukkan terlalu banyak makanan kaya serat dalam setiap hidangan. Proses mikrobiota dalam serat pencernaan usus menghasilkan berbagai gas. Gas ini dapat menyebabkan bersendawa, perut kembung, dan ketidaknyamanan.

Gangguan pencernaan ini sering terjadi ketika asupan serat meningkat secara tiba-tiba. Makanan seperti kacang-kacangan dan sayuran silangan seperti kubis, kangkung, dan kecambah adalah penyebab umum produksi gas dalam tubuh. Konsumsi sayuran ini dalam jumlah yang wajar.

Apa yang terjadi jika manusia memakan serat

Perbesar

Kram perut (Foto: iStockphoto)

Kram perut bisa terasa menyakitkan dan membuat frustrasi, inikadang-kadang bisa menjadi tanda asupan serat yang berlebihan. Gas-gas yang dilepaskan oleh pemecahan serat dalam jumlah besar adalah penyebabnya, dan penelitian menunjukkan bahwa mengurangi asupan serat dapat meringankan sakit perut.

Ini terjadi karena penumpukan gas dalam usus besar yang memberikan tekanan pada dinding usus besar. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak serat dapat menyebabkan kram perut.

Apa yang terjadi jika manusia memakan serat

Perbesar

Dehidrasi / Sumber: iStockphoto

Dehidrasi sebagai akibat dari serat yang berlebihan tergantung pada seberapa banyak cairan yang dikonsumsi individu pada awalnya. Untuk jumlah serat makanan yang lebih besar, penting untuk memastikan asupan air yang cukup. Alasannya adalah karena serat larut menyerap air dalam saluran pencernaan, yang meningkatkan kebutuhan hidrasi tubuh.

Sangat sulit untuk memastikan berapa banyak air yang dibutuhkan masing-masing individu, karena ini tergantung pada banyak hal yang berbeda. Sebagai contoh; iklim, aktivitas fisik, makanan, dan kondisi tubuh. Cara paling mudah mengatahui tubuh sedang dihidrasi adalah merasakan rasa haus dan warna urin yang pucat (kekuningan).

Apa yang terjadi jika manusia memakan serat

Perbesar

ilustrasi asam lambung (Sumber: istockphoto)

Bukti menunjukkan bahwa pertumbuhan berlebih bakteri usus kecil dapat menyebabkan beberapa kasus refluks asam. Asam surutnya juga dikenal sebagai penyakit refluks gastroesofageal (GERD). Ini ditandai dengan kondisi heartbrun.

Heartburn adalah gangguan pencernaan di mana asam lambung bocor ke kerongkongan, dan bisa menyebabkan apa pun, mulai dari ketidaknyamanan ringan hingga rasa sakit yang tajam dan membakar. Dalam kasus heartbrun, gas dari bakteri fermentasi karbohidrat dapat naik ke atas. Akibatnya, gas-gas ini memberi tekanan pada katup esofagus bagian bawah yang menjaga asam dalam lambung dan keluar dari kerongkongan.

Apa yang terjadi jika manusia memakan serat

Perbesar

Ilustrasi usus (sumber: iStockphoto)

Untungnya, kondisi ini sangat jarang dan tidak mungkin. Namun, ada beberapa kasus penyumbatan saluran pencernaan, yang merupakan keadaan darurat medis yang serius. Khususnya, terlalu banyak serat dapat meningkatkan risiko pengembangan phytobezoar. Kondisi ini terjadi ketika massa yang besar dan terperangkap dalam sistem pencernaan yang terdiri dari serat buah dan sayuran.

Cara menguyah yang tidak sempurna dan asupan besar makanan berserat tinggi adalah salah satu faktor risiko terbesar untuk phytobezoar. Diet rendah serat biasanya merupakan rekomendasi standar bagi mereka yang berisiko mengalami penyumbatan usus.

Lanjutkan Membaca ↓

Apa yang terjadi jika manusia memakan serat