Apa yang terjadi jika organ peredaran darah terganggu

Penyakit pada Sistem Peredaran Darah yang Ditandai dengan Tingginya Tekanan Darah, Disebut? – Sistem peredaran darah atau yang biasa disebut dengan sistem kardiovaskuler merupakan sistem organ yang berfungsi untuk mendistribusikan oksigen serta zat dan nutrisi penting ke dalam sel, begitu juga sebaliknya. Sistem ini juga membantu menstabilisasi suhu dan pH tubuh.

Terganggunya sistem peredaran darah seseorang tentu bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Meskipun gejala, penyebab, dan gangguan yang diakibatkannya berbeda-beda, namun penyakit yang berkaitan dengan sistem kardiovaskuler kebanyakan termasuk penyakit serius dan berbahaya.

Salah satu penyakit pada sistem peredaran darah, di antaranya ada yang ditandai dengan tingginya tekanan darah orang tersebut. Nah, penyakit dengan gejala tersebut disebut dengan tekanan darah tinggi.

Jadi, penyakit pada sistem peredaran darah yang ditandai dengan tingginya tekanan darah disebut tekanan darah tinggi.

Apa Itu Tekanan Darah Tinggi?

Tekanan darah tinggi atau yang dikenal dengan nama hipertensi merupakan salah satu penyakit yang terjadi pada sistem pembuluh darah karena tekanan darah yang mengalir melalui pembuluh darah mengalami kenaikan di atas kondisi normal. Jika dibiarkan, gangguan ini bisa menyebabkan penyakit stroke, gangguan penglihatan, gagal jantung, serangan jantung, gangguan ginjal, bahkan penurunan fungsi seksual.

Jenis-jenis Penyakit pada Sistem Peredaran Darah Lainnya

1. Aterosklerosis

Aterosklerosis merupakan salah satu penyakit sistem peredaran darah dimana terjadinya perasan pada sistem pembuluh darah seseorang. Penyakit ini bisa disebabkan karena munculnya timbunan lemak dalam lapisan pembuluh darah.

Tumpukan yang menumpuk, bisa membuat arteri mengalami pengerasan dan membuatnya fungsi arteri kurang fleksibel. Efeknya, gangguan ini bisa mengakibatkan gangguan tekanan darah tinggi dan berlanjut pada kerusakan organ dalam seperti jantung dan ginjal.

Baca Juga  5 Cara Mengembalikan Indra Penciuman, Ampuh Atasi Gejala Covid-19

2. Serangan jantung

Serangan jantung tentu menjadi momok yang cukup menakutkan. Pasalnya, penyakit ini bisa mengakibatkan kematian secara mendadak. Serangan jantung bisa terjadi karena sistem peredaran darah yang berperan sebagai suplai darah terputus dari jantung. Kondisi ini terjadi karena ada gumpalan darah di area tersebut.

Gejala umum yang sering terjadi pada penderita penyakit ini antara lain rasa nyeri di dada, sesak nafas, dan tubuh terasa lemas. Salah satu penyebab serangan jantung umumnya adalah penyakit jantung koroner.

3. Kolesterol tinggi

Tak hanya tekanan darah tinggi, tingginya kolesterol dalam darah juga bisa menyebabkan penyakit tertentu. Kolesterol bisa diakibatkan karena berbagai hal, mulai dari gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat. Beberapa kasus yang muncul juga bisa diakibatkan karena faktor genetik atau keturunan.

Kondisi ini bisa berbahaya karena menumpuknya lapisan kolesterol yang tebal dalam pembuluh darah bisa menghalangi kelancaran aliran darah seseorang.

4. Gagal jantung

Gagal jantung bisa terjadi karena jantung ini tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik. Hal ini tentu bisa membuat penderitanya gangguan ini mengalami kelelahan, sesak napas, dan batuk. Bahkan, banyak penderita yang tak bisa beraktivitas secara maksimal. Aktivitas yang terbilang umum, seperti berjalan, naik tangga, atau membawa barang-barang pun terasa sulit dilakukan.

5. Stroke

Stroke terjadi karena adanya penyumbatan aliran darah yang mengarah ke otak. Sumbatan tersebut bisa terjadi karena adanya gumpalan darah atau pembuluh darah yang pecah. Tak hanya aliran darah, oksigen yang masuk ke otak juga terganggu. Stroke bisa menyebabkan gangguan yang cukup fatal, mulai dari kerusakan otak, kelumpuhan, hingga kematian.

Nah, itulah penjelasan mengenai penyakit pada sistem peredaran darah yang ditandai dengan tingginya tekanan darah, atau yang disebut dengan hipertensi.

Oleh karena itu, penting bagi penderita diabetes untuk mengelola kadar glukosa darah, tekanan darah, dan kadar kolesterol mereka dengan benar untuk menjaga aliran darah yang sehat.

Aterosklerosis

Aterosklerosis adalah salah satu penyebab paling umum dari peredaran darah yang tidak lancar. Dilansir dari Mayo Clinic, penyakit ini terjadi ketika plak menumpuk di pembuluh darah, terutama di arteri. Penumpukan ini akhirnya mempersempit dan mengeras arteri, akhirnya membatasi aliran darah.

Aterosklerosis biasanya menyerang arteri otak, jantung, kaki, dan lengan. Ketika aterosklerosis berkembang di tungkai atas dan bawah, ini disebut penyakit arteri perifer (PAD).

Penggumpalan darah

Penggumpalan darah di pembuluh darah dapat membatasi aliran darah ke atau dari organ atau jaringan. Dalam beberapa kasus, gumpalan sepenuhnya menghalangi aliran darah. Jika gumpalan bergerak, bisa menimbulkan komplikasi yang parah, seperti:

Penyakit Raynaud

Orang yang mengalami tangan dan kaki dingin kronis mungkin memiliki kondisi yang disebut penyakit Raynaud. Penyakit ini menyebabkan arteri kecil di tangan dan kaki Anda menyempit.

Arteri yang menyempit kurang mampu mengalirkan darah ke seluruh tubuh Anda, sehingga Anda mungkin mulai mengalami gejala peredaran darah yang tidak lancar.

Merokok dan obesitas

Kebiasaan merokok dan memiliki berat badan yang berlebihan juga bisa menjadi penyebab aliran darah yang tidak lancar dalam tubuh. Ini karena rokok dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah sehingga darah sulit mengalir dengan lancar. Begitu juga dengan obesitas, penumpukan lemak di pembuuh darah dapat mempersempit jalur aliran darah.

Ikawati Sukarna Kamis, 14 Oktober 2021 | 11:15 WIB

Apa yang terjadi jika organ peredaran darah terganggu

Contoh gangguan yang menyerang sistem peredaran darah manusia. (Pixabay)

Bobo.id - Sistem peredaran darah manusia itu terdiri dari organ-organ peredaran darah yang saling berkaitan.

Organ peredaran darah tersebut antara lain, jantung, paru-paru, darah, dan pembuluh darah. Keempatnya memiliki peran masing-masing. 

Jika salah satu organ tidak berjalan dengan normal, maka akan memengaruhi sistem peredaran darah seseorang. 

Dalam buku materi kelas 5 SD tema 4, juga ada pembahasan sistem peredaran darah pada manusia. 

Agar teman-teman menjadi lebih paham, ini kunci jawabannya.

Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 5 SD Tema 4, Apa Saja Organ Tubuh dalam Peredaran Darah Manusia?

Contoh Gangguan yang Menyerang Sistem Peredaran Darah 

1. Tekanan Darah Tinggi 

Penyakit ini juga dikenal dengan sebutan hipertensi. Sebelum kita lanjut ke pembahasan berikutnya, apakah teman-teman tahu arti tekanan darah? 

Dalam KBBI, tekanan darah dimaknai sebagai tekanan terhadap dinding dalam pembuluh darah sebagai akibat denyut jantung. 

Saat seseorang memiliki tekanan darah yang tinggi, akan mengakibatkan beragam masalah kesehatan seperti stroke, penyakit ginjal, dan penyakit jantung. 


Page 2


Page 3

Apa yang terjadi jika organ peredaran darah terganggu

Pixabay

Contoh gangguan yang menyerang sistem peredaran darah manusia.

Bobo.id - Sistem peredaran darah manusia itu terdiri dari organ-organ peredaran darah yang saling berkaitan.

Organ peredaran darah tersebut antara lain, jantung, paru-paru, darah, dan pembuluh darah. Keempatnya memiliki peran masing-masing. 

Jika salah satu organ tidak berjalan dengan normal, maka akan memengaruhi sistem peredaran darah seseorang. 

Dalam buku materi kelas 5 SD tema 4, juga ada pembahasan sistem peredaran darah pada manusia. 

Agar teman-teman menjadi lebih paham, ini kunci jawabannya.

Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 5 SD Tema 4, Apa Saja Organ Tubuh dalam Peredaran Darah Manusia?

Contoh Gangguan yang Menyerang Sistem Peredaran Darah 

1. Tekanan Darah Tinggi 

Penyakit ini juga dikenal dengan sebutan hipertensi. Sebelum kita lanjut ke pembahasan berikutnya, apakah teman-teman tahu arti tekanan darah? 

Dalam KBBI, tekanan darah dimaknai sebagai tekanan terhadap dinding dalam pembuluh darah sebagai akibat denyut jantung. 

Saat seseorang memiliki tekanan darah yang tinggi, akan mengakibatkan beragam masalah kesehatan seperti stroke, penyakit ginjal, dan penyakit jantung.