Apa sajakah tari yang menggunakan desain kejar mengejar

Seni tari merupakan ungkapan perasaan jiwa seseorang yang disajikan dengan bentuk dan gerak tubuh. Unsur utama tari adalah gerak, dimana peragaan tari akan menjadi menarik apabila level gerak, posisi kaki serta tubuh, dan ayunan tangan menjalin kombinasi yang padu dan serasi. Oleh karena itu dalam suatu tarian diperlukan adanya desain gerak tari.

Gerak tari sendiri diperagakan berdasarkan ruang, waktu, dan tenaga. Dimana ini selalu melibatkan unsur anggota tubuh manusia. Unsur-unsur anggota tubuh tersebut di dalam membentuk gerak tari dapat berdiri sendiri ataupun bersambung. Setidaknya, ada 10 macam desain gerak tari, antara lain:

Desain Datar

  • Badan penari tegak rileks dengan kepala sedikit menoleh dan agak menunduk.
  • Postur badan tampak mengarah ke samping dari sudut pandang penonton.
  • Desain gerak ini digunakan saat memeragakan gerak sedih, sekaligus memunculkan kesan tenang, jujur, dan sederhana.

Desain Dalam

  • Badan, tangan, dan kaki bisa diarahkan secara bervariasi ke belakang, samping, serong, agar keseluruhan postur dapat tampak kepada penonton.
  • Desain gerak ini digunakan untuk mengungkapkan perasaan mendalam (impresif).

Baca: Macam Pola Lantai Pada Gerak Tari

Desain Vertikal

  • Badan, tangan, dan kaki seolah membentuk garis lurus dari bawah ke atas. Gerakan ini bisa diperkuat dengan kaki berjingkat (jinjit).
  • Desain gerak ini digunakan untuk mengungkapkan kesan pasrah dan menyatu dengan sang khalik.

Desain Horizontal

  • Badan, tangan, dan kaki seolah membentuk garis menyamping. Gerakan ini bisa diperkuat dengan mencondongkan badan ke salah satu sisi, merentangkan kedua tangan, dan meluruskan salah satu kaki.
  • Desain gerak ini digunakan untuk mengungkapkan kesan mencurahkan perasaan (ekspresif).

Desain Kontras

  • Postur badan seolah menyilang (diagonal) yang dikuatkan oleh rentangan kedua tangan dan kecondongan badan.
  • Desain gerak ini di gunakan untuk mengungkapkan kesan enerjik, kuat, namun juga kebingungan (ketidakpastian).

Desain Murni

  • Postur badan seolah menyilang (diagonal) yang dikuatkan oleh rentangan kedua tangan dan kecondongan badan.
  • Desain gerak ini digunakan untuk mengungkapkan kesan enerjik, kuat, namun juga kebingungan (ketidakpastian).

Desain Statis

  • Badan, tangan, dan kaki tidak bergerak sama sekali. Agar tidak terkesan monoton, gerakan dapat divariasikan menoleh ke kiri dan ke kanan.
  • Desain gerak ini digunakan untuk mengungkapkan kesan keteguhan.

Desain Lurus

  • Badan, tangan, dan kaki membentuk garis lurus. Tangan dengan rentangan, kaki dengan terjangan. Gerakan dapat dengan siku atau lutut menekuk tapi harus terkesan kuat dan kaku.
  • Desain gerak ini digunakan untuk mengungkapkan kesan sederhana, kokoh, dan kuat.

Desain Lengkung

  • Badan, tangan, dan kaki membentuk garis-garis lengkung. Postur terkesan luwes dan elastis.
  • Desain gerak ini digunakan untuk mengungkapkan kesan lemah lembut.

Desain Bersudut

  • Badan, tangan, dan kaki membentuk lekukan tajam. Gerakan terutama dengan menonjolkan siku, lutut, dan sendi pergelangan tangan.

Desain gerak ini digunakan untuk mengungkapkan kesan ketegasan dan kekuatan.