Apa bedanya parfum edt dan edp

Ketika membeli produk wewangian tertentu, pernahkah Moms melihat tulisan eau de parfume di kemasannya?

Ternyata, wewangian juga punya jenis-jenisnya, yang dibedakan dari kandungan bahan di dalamnya dan ketahanan lama aromanya.

Sebut saja ada parfum, eau de parfume, eau de toilette, dan eau de cologne. Lantas, apa saja perbedaan di antara jenis-jenis wewangian tersebut?

Nah, pada bahasan kali ini, akan dijelaskan tentang eau de parfume, keunggulan serta kelemahannya.

Moms juga bisa mengintip trik memakai eau de parfume agar lebih tahan lama aromanya. Yuk, simak ulasannya berikut ini!

Baca Juga: 6 Artis yang Punya Merek Parfum Sendiri

Tingkatan Wangi Parfum Berdasarkan Ketahanan Aromanya

Apa bedanya parfum edt dan edp

Foto: Tingkatan Wangi Parfum

Foto: pixabay.com

Ciri khas dari eau de parfume (EDP) yaitu konsentrasi minyaknya antara 15 - 20%. Untuk itu, aromanya juga bisa tahan selama 4 - 5 jam.

Eau de parfume akan lebih wangi dibandingkan eau de toilette atau eau de cologne. Selain itu, produknya juga relatif lebih terjangkau dibandingkan perfume (parfum murni).

“Eau de parfume memiliki konsentrasi minyak wangi yang lebih tinggi daripada eau de toilette.

Urutan konsentrasi tertinggi hingga terendah, yaitu parfum murni, dan yang cenderung padat: eau de parfum, eau de toilette, dan eau de cologne,” jelas Laura Slatkin, pendiri dari NEST di New York.

Tahan lama atau tidaknya suatu parfum ditentukan dari seberapa tinggi konsentrasi minyaknya.

Jadi, bisa dikatakan, kalau eau de parfum wanginya lebih awet dibanding eau de toilette, dan eau de cologne.

Baca Juga: 5 Aroma Parfum Wanita Favorit Pria

Perbedaan Eau de Parfume dan Eau de Toilette

Perbedaan eau de parfume dengan eau de toilette dilihat dari konsentrasi wewangian di dalamnya.

Eau de toilette (EDT) memiliki konsentrasi wewangian antara 5 - 15% dan relatif lebih murah dibandingkan eau de parfume.

Selain itu, EDT juga menjadi salah satu jenis wewangian paling populer. Aroma EDT biasanya hanya bertahan 2 - 3 jam.

Istilah eau de toilette berasal dari istilah Perancis “faire sa toilette” yang artinya bersiap-siap. Untuk itu, biasanya EDT lebih sering disimpan ke dalam tas dan di bawa bepergian.

Itulah perbedaan eau de parfume dan eau de toilette. Dibandingkan dengan eau de toilette yang dianggap lebih segar dan ringan, parfum cenderung "lebih padat dan lebih kaya" karena konsentrasinya yang lebih tinggi.

Jika kedua jenis wewangian ini dibuat dengan aroma yang sama, maka baunya memang mirip, tapi tidak persis sama.

Seiring dengan meningkatnya kadar minyak wangi, aroma tertentu dapat berkembang pada kulit menjadi lebih tajam atau lebih manis.

Nah, apakah Moms bingung lebih membutuhkan yang mana? Pada intinya, semua tergantung pada kebutuhan masing-masing. Moms juga bisa menyesuaikannya dengan situasi tertentu.

Jika Moms menginginkan aroma yang lebih tajam dan tahan lama, maka pilihan yang tepat adalah parfum murni atau eau de parfume.

Namun, apabila Moms ingin aroma yang lebih ringan dan segar, maka pilihannya bisa jatuh pada eau de toilette atau eau de cologne.

Baca Juga: Jangan Diabaikan, Inilah Tanda Tubuh Alergi Parfum

Berapa Lama Eau de Parfume Kedaluwarsa?

Apa bedanya parfum edt dan edp

Foto: Berapa Lama Eau de Parfume Kedaluwarsa?

Foto: pixabay.com

Salah satu pertanyaan yang mungkin terlintas dalam pikiran Moms, berapa lama waktu kedaluwarsa sebuah produk eau de parfume?

Ternyata, semua bergantung pada kualitas kandungan di dalamnya dan tempat penyimpanannya.

Secara umum, sebagian besar parfum memiliki masa simpan setidaknya 3 - 5 tahun.

Eau de toilette memiliki masa kedaluwarsa yang lebih lama, karena kadar konsentrasi alkoholnya yang lebih tinggi, sehingga berfungsi juga sebagai pengawet.

Sedangkan, wewangian yang mengandung lebih sedikit alkohol akan lebih cepat kedaluwarsanya.

Tips Menyimpan Eau de Parfume agar Kualitas Aromanya Terjaga

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan kualitas produk parfum atau eau de parfume agar tetap awet, di antaranya:

1. Hal terpenting adalah memperhatikan tempat penyimpanannya. Simpan eau de parfume di tempat yang sejuk, kering, dan gelap.

2. Hindari menyimpan eau de parfume di tempat yang lembap karena akan memengaruhi aromanya.

3. Waspada terhadap cahaya yang berlebihan, suhu yang terlalu panas, dan paparan oksigen. Sebab, faktor-faktor tersebut dapat menurunkan kualitasnya.

4. Hindari meletakkan eau de perfume langsung di bawah sinar matahari, karena justru akan semakin mempercepat kedaluwarsanya.

5. Jangan mengocok eau de parfume dan membiarkan tutupnya terbuka. Moms cukup menyemprotkan di area tubuh yang diinginkan dan langsung tutup kembali.

Produk wewangian apa pun yang dibiarkan terbuka terlalu lama dapat memengaruhi kualitasnya.

6. Simpan eau de parfume dalam kotak atau wadah tertutup lainnya dengan tujuan menjaga kualitasnya.

Jika perlu, Moms bisa meletakkan koleksi parfum ke dalam lemari kecil agar tetap kering dan sejuk.

Moms dapat mengetahui kalau eau de parfume sudah kedaluwarsa seketika aromanya menjadi asam atau memudar, serta warna parfumnya lebih menggelap.

Ternyata, aroma parfum juga berpengaruh pada ketahanannya. Eau de parfume yang memiliki aroma oriental cenderung lebih awet.

Namun, warnanya akan mudah berubah karena aroma manis yang terkandung di dalamnya.

Selain itu, eau de parfume dengan aroma citrus biasanya lebih cepat kedaluwarsa karena konsentrasi minyaknya lebih tinggi.

Sedangkan, yang memiliki aroma floral dan woody termasuk lebih awet dan tahan lama dibandingkan yang lainnya.

Baca Juga: Wangi Parfum Bisa Sebabkan Migrain, Benarkah?

Cara Memakai Eau de Parfume Agar Lebih Tahan Lama

Aroma eau de parfume biasanya akan bertahan paling lama 5 jam. Namun, hal ini juga bergantung pada trik memakai parfum yang harus Moms pahami.

Nah, coba beberapa cara memakai eau de parfume ini agar lebih tahan lama:

1. Waktu Terbaik Memakai Parfum

Apa bedanya parfum edt dan edp

Foto: Waktu Terbaik Memakai Parfum.jpg

Foto: freepik.com

Kapan waktu terbaik memakai eau de parfume? Waktu terbaik adalah sehabis mandi, karena kulit masih terasa lembap.

Memakainya usai mandi dapat membuat aroma menyerap lebih cepat dan bertahan lebih lama.

Tips lainnya yang bisa dicoba, yaitu memakai pelembap seperti body lotion atau petroleum jelly terlebih dulu sebelum memakai eau de parfume. Tujuannya untuk menjaga aroma parfum lebih tahan lama.

2. Semprotkan ke Titik-titik Nadi

Apa bedanya parfum edt dan edp

Foto: Berapa Lama Eau de Parfume Kedaluwarsa?.jpg

Foto: freepik.com

Cara terbaik untuk menjaga aroma parfum tahan lama, yaitu menyemprotkan ke area tempat titik nadi berada, seperti bagian dalam siku, tengkuk, pergelangan tangan, dan punggung lutut.

Moms juga dapat menyemprotkan ke bagian atas telinga. Semakin berminyak dan lembap kulit, maka semakin baik aroma menyerap ke dalam kulit.

Alasannya, bagian tersebut bereaksi dengan fluktuasi alami dalam suhu tubuh dan membuat aroma bertahan lebih lama.

Namun, hindari menggosok kulit usai menyemprotkan eau de parfume karena justru bisa membuat aromanya cepat menghilang. Sebaiknya, biarkan saja sampai menyerap dengan baik.

Baca Juga: Iritasi Kulit karena Parfum, Apa Sebabnya?

3. Hindari Menyemprotkan Parfum ke Udara

Apa bedanya parfum edt dan edp

Foto: aroma eau de parfume

Foto: pixabay.com

Moms, jangan berpikir bahwa menyemprotkan parfum ke udara dapat membuatnya bertahan lama, ya.

Cara terbaik untuk menjaga aroma eau de parfume adalah menyemprotkan ke kulit.

Menyemprotkan wewangian apa pun ke udara hanya akan membuang-buang produknya dan aroma hanya menguap setelah beberapa saat.

Segera semprotkan produk langsung ke kulit agar aromanya bertahan lama.

Untuk itu, perhatikan kandungan dari produk yang Moms pakai. Sebab, apabila salah-salah pemakaian, bisa menimbulkan reaksi alergi atau iritasi, lho!

Parfum bersentuhan dan mengendap di kulit dalam waktu yang lama, jadi jangan sembarangan saat memilihnya.

Pastikan Moms membeli produk parfum dan wewangian lainnya dengan kualitas yang baik untuk menghindari terjadinya alergi kulit.

Itulah beberapa informasi penting yang bisa dipahami tentang eau de parfume.

Moms bisa memilih produk eau de parfume untuk aroma yang tahan lama dan harga yang tentunya lebih terjangkau dibandingkan parfum murni.

Berapa Lama parfum EDT bertahan?

Meski begitu, EDT bisa jadi pilihan bagi kamu yang tidak memiliki banyak aktivitas, atau lebih sering menghabiskan waktu di dalam ruangan. Wangi EDT biasanya bertahan hingga 6 jam di kulit dan sekitar 10 jam pada pakaian.

Apakah EDP tahan lama?

Eau de Parfum (EDP) Wanginya lebih tahan lama, sekitar 6 jam. Harganya cenderung lebih mahal dibanding jenis lain. Cocok untuk beraktivitas seharian penuh.

Apa bedanya EDP EDT EDC?

Pada dasarnya, eau de parfum adalah jenis wewangian yang lebih kuat daripada eau de toilette karena konsentrasi minyaknya lebih tinggi, yaitu sekitar 15-20%. Konsentrasi essential oil yang lebih tinggi membuat EDP memiliki aroma yang lebih menyengat dan lebih tahan lama daripada EDT.

Parfum EDP itu apa?

Ciri khas dari eau de parfume (EDP) yaitu konsentrasi minyaknya antara 15 - 20%. Untuk itu, aromanya juga bisa tahan selama 4 - 5 jam. Eau de parfume akan lebih wangi dibandingkan eau de toilette atau eau de cologne. Selain itu, produknya juga relatif lebih terjangkau dibandingkan perfume (parfum murni).