1 sumber sejarah berupa benda tentang masuknya ajaran Islam di Indonesia adalah

Jakarta -

Bukti sejarah Islam masuk ke Indonesia di sekitar abad ke-13 salah satunya adalah ditemukannya beberapa karya sufi abad tersebut. Selanjutnya dalam buku Intisari SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) oleh Siti Wahidoh disebutkan, sebagian besar Orientalis atau peneliti Barat tentang Islam berasumsi bahwa agama Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-7 dan ke-13 M.

Meski begitu, ada juga yang berpendapat peristiwa ini terjadi pertama kali pada abad pertama Hijriyah. Artinya, itu sewaktu pedagang sufi Muslim Arab masuk China melalui jalur laut bagian barat. Hal ini disimpulkan dari manuskrip China era Dinasti Tang.

Bukti Masuknya Islam ke Indonesia Abad 13 M

Pendapat yang menyatakan bahwa Islam masuk ke Nusantara abad 13 mengaitkannya dengan keruntuhan Dinasti Abbasiyah di Baghdad tahun 1258, berita dari Marcopolo tahun 1292, dan berita dari Ibnu Battuta tahun 1354.

Kemudian, bukti fisik mengenai hal ini adalah batu nisan Sultan Malik as Saleh di Samudra Pasai tahun 1297. Dengan kata lain, masuknya Islam ke Indonesia pada abad 13 ditunjukkan dengan adanya Kerajaan Samudra Pasai yang berlokasi di Sumatra.


Pendapat-pendapat ini lalu dipertegas dengan periode penyebaran tasawuf di Indonesia.

Teori Masuknya Islam ke Indonesia


Di samping itu, terdapat tiga teori masuknya agama Islam ke Indonesia. Disebutkan dalam buku Sejarah Indonesia Masuknya Islam hingga Kolonialisme tulisan Akhmad Fakhri Hutauruk, berikut ini pemaparannya:

1. Teori Gujarat

Teori Gujarat menerangkan agama Islam masuk ke Indonesia atau Nusantara pada abad ke-13 melalui pedagang muslim India. Teori ini berdasarkan Pijnappel asal Universitas Leiden. Dia mengatakan asal muasal Islam adalah Gujarat dan Malabar.

Pendapat itu pun ditegaskan Snouck Hurgronje dalam L'arabie et Les Indes Neelandaises atau Reveu de I'Historie des Religious . Di dalamnya diterangkan, hubungan dagang antara Nusantara dan India telah lama berlangsung. Inskripsi tertua tentang Islam yang terdapat di Sumatra juga menggambarkan hubungan antara Sumatra dan Gujarat.

Moquette turut berpendapat tentang teori Gujarat, di mana menurutnya agama Islam di Indonesia berasal dari Gujarat. Hal yang mendasarinya adalah batu nisan di Pasai, utara Sumatra pada 1428 M.

Batu nisan itu punya kemiripan dengan nisan Maulana Malik Ibrahim di Jawa Timur. Kemiripannya adalah bentuknya seperti batu nisan di Cambay, Gujarat, India.

2. Teori Mekah

Teori Mekah pertama kali diutarakan Hamka dalam perhelatan Dies Natalis PTAIN ke-8 di Yogyakarta. Dia mengungkapkan hal ini sebagai koreksi teori Gujarat.

Teori Hamka menjelaskan Arab Saudi punya peran besar atas masuknya Islam ke Indonesia. Sebab, menurutnya bangsa Arab adalah yang pertama kali membawa Islam ke Nusantara, lalu diikuti Persia dan Gujarat. Namun, ia menerangkan bahwa masuknya Islam adalah sebelum abad ke-13 M, yaitu 7 M atau abad pertama Hijriyah.

Alasan yang mendasari penjelasan tersebut adalah pasca wafatnya Muhammad SAW tahun 632 M, kepemimpinan Islam ada di tangan khalifah. Dengan kepemimpinan ini, Islam disebarkan sampai ke seluruh Timur Tengah, Afrika Utara, juga Spanyol.

Semasa Dinasti Umayyah, perluasan berlanjut sampai Nusantara. Pendapat sejarawan Thomas W. Arnold (dalam Morrison 1951) mengatakan, teori pedagang Arab menyebarkan Islam saat berdagang selaras dengan fakta bahwa pedagang Arab memimpin pemukiman di pesisir pantai utara Sumatra. Para pedagang itu kemudian menikah dengan penduduk lokal.

3. Teori Persia

Teori Persia dikemukakan oleh Hoesein Djajadiningrat. Dikatakan bahwa agama Islam masuk ke Nusantara dari Persia dan singgah di Gujarat pada abad 13. Hal ini dapat diperlihatkan dari kebudayaan Indonesia yang punya persamaan dengan Persia.

Dosen dan peneliti Kenneth W. Morgan (1963: 139-140) mempertegas teori bahwa masyarakat Islam di Indonesia, sama dengan Persia. Buktinya adalah peringatan 10 Muharram atau Asyura sebagai peringatan Syi'ah atau syahidnya Husein yang terwujud dengan tradisi memasak bubur Syura.

Di samping itu, pada bulan Muharram di Minangkabau juga dikenal sebagai bulan Husein. Sementara di Sumatra bagian tengah terdapat tradisi mengarak keranda Husein untuk dilemparkan ke sungai.

Teori Persia juga didukung melalui kesamaan ajaran Syaikh Siti Jenar dengan ajaran sufi Iran al-Hallaj. Ada pula penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem ejaan huruf Arab untuk tanda bunyi harakat dalam pengajian Al-Quran tingkat awal.

Kemiripan terakhir adalah nisan pada kubur Malik Saleh dan Malik Ibrahim yang dipesan dari gujarat serta terdapat pengakuan masyarakat Islam atas mazhab Syafi'i di daerah Malabar.

Itulah bukti sejarah masuknya agama Islam ke Indonesia pada abad ke-13 M.

Simak Video "Serba-serbi Sejarah Hari Valentine 14 Februari"



(nah/twu)

Sumber Sejarah berupa benda tentang masuknya ajaran Islam di Indonesia adalah?

  1. prasasti
  2. candi
  3. berhala
  4. yupa
  5. nisan

Jawaban: E. nisan

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, sumber sejarah berupa benda tentang masuknya ajaran islam di indonesia adalah nisan.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Penyebaran Islam di tanah Jawa dilakukan oleh? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.


Sumber-Sumber sejarah tentang proses masuknya agama islam ke Indonesia sehingga kita lebih yakin bahwa islam masuk atau datang di indonesia memang benar adanya, Islam dibawa oleh pedagang dan lainnya yang berdasarkan tentang teori penyebaran islam di nusantara dan pendapat para ahli yang memperkuat masuknya islam di indonesia, sangat jelas bahwa islam masuk di indonesia ini dan jika ingin bukti terkait sumber sejarah masuknya islam di indonesia dapat juga dilihat atau diketahui dari pesan-pesan yang tertulis di batu nisan dan catatan sejarah dari para penyair, yang dapat dilihat dibawah ini..

a. Batu Nisan dan Makam

Sumber-sumber sejarah berupa batu nisan dan makam yang menunjukkan proses masuknya agama Islam ke Indonesia adalah sebagai berikut. 


  1. Batu nisan makam Fatimah binti Maimun di Leran, Gresik, Jawa Timur yang berangka tahun 1082 M atau 475 H. 
  2. Batu nisan makam Sultan Malik Al Shaleh dari Samudra Pasai yang berangka tahun 1297 M atau 696 H. 
  3. Batu nisan makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik, Jawa Timur yang berangka tahun 1419 M atau 822 H.
  4. Dua batu nisam makam berangka tahun 1380 M (781 H) dan 1389 M (789 H) di Munje Tujoh, Aceh Utara. 

b. Catatan Sejarah

Sumber-sumber sejarah berupa catatan sejarah dari para musafir yang menunjukkan proses masuknya agama Islam ke Indonesia adalah sebagai berikut. 


  1. Catatan dari Dinasti Tang (Cina) yang memberitakan bahwa pada abad ke-7 telah ada permukiman pedagang Arab di Baros, pantai barat Sumatra 
  2. Catatan Marco Polo yang memberitakan adanya masyrakat muslim di Perlak pada akhir abad ke-13. Marco Polo menceritakan bahwa pada abad ke-11,  Islam telah berkembang di Sumatra bagian Utara. Ia juga menceritakan bahwa Islam telah berkembang sangat pesat di Jawa. 
  3. Catatan Ma Huan (musafir Cina) yang memberitakan bahwa pada awal abad ke-15 sebagian masyarakat pesisir pantai utara jawa telah memeluk Islam. Ma Huan adalah seorang penulis yang hidup pada masa pemerintahan Laksamana Cheng Ho. 
  4. Catatan Tome Pires (musafir Portugis) berjudul Suma Oriental yang memberitakan tentang penyebaran agama islam di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Kepulauan Maluku sekiatar abad ke-16. 
  5. Cerita Ibnu Battuatah yang menceritakan bahwa Sultan Samudra Pasai sangat baik terhadap ulama dan rakyatnya. Di samping itu, Ibnu Battutah menceritakan bahwa Samudra Pasai merupakan kesultanan dagang yang sangat maju. Di sana, Ibnu Battutah bertemu dengan para pedagang dari India, Cina, dan Jawa. 

Sekian artikel tentang Sumber Sejarah Masuknya Islam di Indonesia semoga bermanfat 

Assalamu'alaikum, teman-teman. Alhamdulillah masih diberikan kesempatan untuk menulis lagi di blog saya ini. Langsung saja, kali ini saya akan membagikan pembahasan dari latihan soal kelas 10 SMA/ MA Bab 4 mengenai Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara, yang sudah saya bagikan kemarin. Untuk menjawab soal-soal latihan kemarin, dalam postingan saya kali ini saya bagikan kunci jawaban dan pembahasan untuk menunjang kalian bisa belajar mandiri dan memahami maksud dari soal-soal yang sudah saya bagikan. Semoga bermanfaat. Langsung saja, monggo dipelajari.

1 sumber sejarah berupa benda tentang masuknya ajaran Islam di Indonesia adalah


Soal : Kelas 10 Mapel Sejarah Indonesia Bab 4


Sumber sejarah berupa benda tentang masuknya ajaran Islam di Indonesia adalah nisan.

Penyebaran Islam di tanah Jawa dilakukann oleh Wali Sanga.

Keterangan Marco Polo tahun 1292 menceritakan bahwa di Perlak sudah banyak penduduk yang memeluk Islam dan banyak pedagang Islam dari India. Keterangan Marco Polo ini merupakan salah satu dasar dari teori Gujarat.

Islam masuk ke Indonesia antar abad ke-7 sampai abad ke-13 karena disebarkan oleh orang Arab, Persia, dan Gujarat (India).

Peranan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia pada abad ke-16 sampai ke-17 adalah mengembangkan kebudayaan Islam.

Penduduk di daerah pesisir Nusantara lebih dahulu memeluk agama Islam daripada daerah pedalaman karena agama Islam disebarkan lewat kegiatan perdagangan.



Batu Nisan Fatimah binti Maimun (1028) yang bertuliskan Arab di Leran (Gresik). Penemuan batu nisan tersebut menjadi bukti penyebaran Islam ke Indonesia pada abad ke-11.

Masjid Kudus adalah salah satu hasil asimiliasi antara budaya Islam dan Hindu. Hal ini ditunjukkan oleh menaranya yang menyerupai candi.

Agama Islam dikenal oleh penduduk Indonesia melalui kegiatan perdagangan yang dilakukan oleh penduduk setempat dengan para pedagang muslim di Mekah, Gujarat (India), dan Persia.

Penyebaran Islam di Indonesia melalui bidang kebudayaan dilakukan oleh Sunan Kalijaga, yaitu melalui pewayangan.

Salah satu peranan kerajaan Islam dalam proses integrasi bangsa yaitu menyatukan rakyat berjuang melawan penjajah.

Puncak kejayaan Kerajaan Makassar terjadi pada masa kekuasaan Raja Sultan Hasanuddin.

Para pedagang Islam pertama kali datang di Indonesia pada zaman Kerajaan Samudra Pasai. Kerajaan Samudra Pasai adalah kerajaan pertama di Indonesia yang menganut Islam. Letak Samudra Pasai di pantai timur Pulau Sumatra bagian utara berdekatan dengan jalur pelayaran perdagangan Internasional waktu itu, yaitu Selat Malaka.

Di bawah pemerintahan Sultan Iskandar Muda, Kerajaan Aceh mengalami kejayaan. Kerajaan Aceh tumbuh menjadi kerajaan besar dan berkuasa atas perdagangan Islam, bahkan menjadi bandar transit yang dapat menghubungkan dengan pedagang di Dunia Barat.

Pengaruh Islam dalam bidang kesenian adalah perkembangan pertunjukan wayang dan tradisi Sekaten yang sampai saat ini masih lestari.

Menurut Ibnu Batutah, pada abad ke-14 M ada kerajaan Islam di Indonesia yang menjadi pusat studi agama Islam dan tempat berkumpul para ulama dari berbagai negara. Kerajaan yang dimaksud adalah Samudra Pasai. Kerajaan Samudra Pasai merupakan pusat studi Islam. Ibnu Batutah berkunjung ke kerajaan ini pada tahun 1345-1346. Ibnu Batutah menyebutnya sebagai "Sumutrah" ejaannya untuk nama Samudra, yang kemudian menjadi Sumatra.

Beberapa alasan Sultan Hadiwijaya memindahkan pusat kerajaan dari Demak ke Pajang sebagai berikut :

  • Kerajaan Demak tidak mempunyai nilai magis akibat perang saudara yang berkepanjangan.
  • Wilayah Pajang mendekati daerah pertanian yang subur, yaitu Surakarta dan Klaten.
  • Pajang dapat menjauhkan musuh-musuh politik lama Demak.
  • Pajang mendekatkan diri ke daerah yang mendukungnya, yaitu Tingkir.

Pada masa kerajaan Ternate dan Tidore terdapat persekutuan antara Uli Lima dan Uli Siwa.

Faktor intern yang menyebabkan jatuhnya Kerajaan Makassar pada tahun 1667 adalah adanya bantuan terhadap VOC oleh pasukan dari Bone, Soppeng, Wajo.

Raja tidak hanya berkuasa di bidang politik, tetapu juga di bidang agama sehingga muncul gelar Sayidin Panatagama.

Pernyataan yang tepat tentang akulturasi budaya Islam dan budaya Indonesia adalah kebudayaan Hindu-Buddha digabungkan dengan kebudayaan Islam, sehingga mencerminkan kebudayaan bangsa Indonesia.

Ajaran Islam mudah dimengerti oleh penduduk Jawa yang waktu itu telah memiliki kebudayaan Hindu-Buddha. Hal ini terjadi karena penyebaran Islam dilakukan dengan pendekatan kebudayaan.

Wilayah Indonesia yang paling awal memeluk agama Islam adalah pesisir barat Pulau Sumatra.

Kedatangan Islam di Indonesia sangat didukung oleh situasi politik pada waktu itu sebab kerajaan bercorak Hindu-Buddha banyak yang goyah kekuasaannya.

Pengaruh Islam dalam bidang kesenian yang mempercepat proses islamisasi adalah perkembangan pertunjukan wayang dan tradisi Sekaten.