Al Qur'an, Sumber: Pixabay Menjalankan sholat sejatinya bukanlah sesuatu yang sulit dan tidak memakan banyak waktu. Tapi seringkali seorang Muslim mengabaikannya demi menjalankan hal-hal duniawi yang dianggap lebih penting. Surat Al Jumuah Ayat 10 mengingatkan kita betapa pentingnya sholat dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih ada banyak pahala yang bisa didapatkan jika melakukannya dengan ikhlas. Penting bagi setiap Muslim untuk menyeimbangkan urusan dunia dan akhirat. Mengutip buku Pena Dakwah Pelajar oleh PC IPM Biringkanaya, urusan dunia dan akhirat sifatnya saling menopang satu sama lain. Seperti tercantum dalam surat Al Jumuah ayat 10, Allah berfirman: فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ Artinya: "Apabila sholat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung." Kandungan Al Jumuah Ayat 10Mengutip tafsir Kementerian Agama, dalam ayat Al Jumuah ayat 10 Allah tidak menyepelekan aktivitas duniawi yang kita jalani. Seperti dikatakann-Nya “Apabila-shalat telah dilaksanakan, maka -bertebaranlah kamu di bumi." Artinya, setelah shalat dilaksanakan, kita bisa kembali bekerja untuk mencari rezeki. Tetapi ketika waktunya shalat tiba, hentikan aktivitas duniawi dan berikan atensi penuh untuk menunaikan ibadah. Anak Kecil Sholat, Sumber: PixabayAyat ini juga mengingatkan umat manusia untuk menghindari kecurangan, penyelewengan, dan kelakuan tidak bermoral lainnya dalam mencari rezeki. Sebab Allah mengetahui semua tindak tanduk umatnya bahkan yang tersembunyi sekalipun. Mengutip buku Agar Hidup Selalu Berkah oleh Habib Syarief Muhammad Alaydrus, di dunia ini ada banyak pekerjaan yang halal. Mulai dari berdagang, bercocok tanam, beternak, mengajar dan masih banyak lainnya. Pasalnya, memiliki pekerjaan halal akan membuat hidup kita lebih tenteram dan damai. Untuk itu, diwajibkan bagi setiap Muslim menyertakan Allah dalam mencari rezeki.
> Untuk membaca Surah al-Jumu‘ah [62] ayat 9–10 Anda dapat langsung mempraktikkan. Misalnya dengan cara saling menyimak dengan teman sebangku Anda. Dapat pula dengan cara membaca ayat-ayatnya secara bersama-sama di kelas. Pada saat membaca perhatikan penerapan ilmu tajwidnya. Jika bacaannya masih keliru, ulangilah beberapa kali sehingga benar.
Untuk lebih memahami Surah al-Jumu‘ah [62] ayat 9–10, sobat dapat membacanya beberapa kali, agar mudah mengingatnya juga, dapat pula dengan cara membaca ayat-ayatnya secara bersama-sama teman, di dalam membaca yang perlu diperhatikan adalah penerapan ilmu tajwidnya. Jika bacaannya masih keliru, ulangilah beberapa kali sehingga benar.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ a. Perlunya Keseimbangan antara Urusan Dunia dan Akhirat Pada saat kita menyelesaikan pekerjaan jenis apa pun yang menyangkut urusan duniawi, tetap diharuskan meninggalkannya jika mendengar panggilan azan. Perintah ini menunjukkan pentingnya menyeimbangkan urusan duniawi dan ukhrawi. Kita dibolehkan mengejar kehidupan duniawi, tetapi tidak boleh terlena sehingga lupa pada kehidupan akhirat. Hal ini karena kerja kita telah diniatkan untuk mencari rida Allah sehingga jika ada panggilan untuk ibadah kepada-Nya, tidak boleh enggan mengerjakan. Jika salat telah dikerjakan, kita pun diperbolehkan untuk kembali melanjutkan aktivitas. Ada juga pesan yang sangat populer dari Abdullah bin Umar r.a. berbunyi:
Artinya: Bekerja dengan sungguh-sungguh dan profesional dalam ajaran Islam sangat diutamakan. Demikian juga khusyuk dalam ibadah sangat penting agar dapat membekas pada amaliah sehari-hari, termasuk dalam bekerja. b. Bekerja Harus Selalu Ingat Allah Dalam bekerja kita, harus mengingat Allah sehingga tidak akan terperosok untuk melakukan perbuatan yang tidak diridai oleh-Nya. Kita dibolehkan mencari karunia Allah sebanyak mungkin, asal dilakukan dengan cara yang benar. Dengan demikian, Allah pun akan meluaskan rezeki kepada kita dan memberikan keberuntungan yang berlipat ganda.c. Meningkatkan Produktivitas Kerja Setelah mengerjakan salat Jumat, kita diperbolehkan untuk melanjutkan aktivitas kerja lainnya. Melakukan ibadah tidak berarti menghambat produktivitas kerja. Guna mendukung produktivitas kerja, ada hal-hal tertentu yang penting untuk diperhatikan.
d. Tidak Boleh Menyerah dalam Bekerja, Pantang Menyerah Dalam kondisi bagaimana pun kita tidak boleh menyerah dan berputus asa. Jika kita berusaha, Allah pasti akan mencukupkan kebutuhan hidup kita. Rasulullah saw. lebih bangga kepada umatnya yang bekerja keras daripada yang bermalas-malasan. Orang yang bekerja keras juga menunjukkan sikap syukur terhadap nikmat Allah Swt. Dari Zubair bin ‘Awwam r.a., Rasulullah saw. bersabda
Artinya: Hendaklah salah seorang di antara kamu mengambil talinya kemudian ia membawa seikat kayu bakar di punggungnya dan menjualnya, maka Allah dengan hasil itu mencukupkan kebutuhan hidupnya, itu lebih baik baginya daripada ia memintaminta kepada orang, baik mereka memberi atau tidak memberinya. (H.R. Bukhari) Kita harus meyakini bahwa Allah pasti akan selalu meluaskan rezeki kepada kita. Dengan demikian, kita tidak boleh bersikap pesimis dalam menjalani hidup. Perhatikan ayat yang berbunyi: وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ Wa huwal-lazi sakhkharal-bahra lita’kulμ minhu lahman tariyyaw wa tastakhrijμ minhu hilyatan talbasunaha, wa taral-fulka mawakhira fihi wa litabtagu min fadlihi wa la‘allakum tasykurun(a).Artinya: Dan Dialah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. Agar Anda dapat menerapkan cara bekerja yang dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Qur’an, perlu memperhatikan hal-hal berikut.
Para fukaha (ahli fikih) menjadikan ayat dalam Surah al-Jumu‘ah [62] ini sebagai dalil tentang hukum melaksanakan salat Jumat.
|