Yang dilakukan Nabi Sulaiman dan bala tentaranya ketika melewati sekumpulan semut adalah

Lantaran berbicara dengan binatang menjadi salah satu mukjizat dari Nabi Sulaiman, teranglah ia dapat mendengar percakapan semut dan bisa berkomunikasi dengan mereka. Misalnya dalam kisah di mana Nabi Sulaiman dan rombongannya hendak melintas di tempat yang jadi habitat hidup kaum semut.

Dikisahkan bahwa suatu hari Nabi Sulaiman melakukan perjalanan bersama bala tentara yang sangat banyak, yang terdiri dari manusia, bangsa jin, dan burung-burung. Jin dan manusia berbaris secara teratur di rombongan depan dan belakang Sang Nabi.

Rombongan di depan bertugas menjaga agar tidak ada yang melewati batas, sedangkan yang di belakang mengantisipasi agar tidak ada anggota pasukan yang tertinggal. Sementara itu, burung-burung terbang memayungi rombongan, sehingga tidak terpapar terik matahari.

Di tengah perjalanan, rombongan melewati lembah yang rupanya dihuni oleh banyak sekali semut. Pemimpin semut, Jirsan yang berasal dari Bani Syishibban kemudian berkata pada semut-semut yang lain supaya berlindung di sarang masing-masing.

Berkatalah semut tersebut seperti yang tertera dalam Surah An Naml ayat 18, berbunyi, “Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.”

Tak disangka, perkataan pimpinan semut itu didengar oleh Nabi Sulaiman. Ia sempat tertawa, tetapi kemudian mengucap syukur kepada Allah yang memberinya kemampuan istimewa dapat mengerti bahasa binatang dan mendengarnya walau dari jarak yang jauh.

Seketika itu, ia pun berdoa, “Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai, dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh” (An Naml: 19).

Mendengar semut-semut panik dan ketakutan akan kehadirannya bersama para pasukan, ia batal melintasi lembah. Nabi Sulaiman meminta para pasukannya untuk mencari jalan lain, sehingga para semut tetap aman di dalam sarang.

kegunaan media audio visual pliss jawab agak panjang yaa​

teka teki biskuit berdarah ​

basa ngokone meluap? ​

Bagaimana pengembangan dari penemuan Galileo tersebut Sejak pertama kali diciptakan Sampai dengan saat ini yang membuat penemuan Galileo bisa berupa b … arang atau produk atau teori tersebut lebih baik dan dapat digunakan dengan luas?​

bagaimana cara menghilangkan tinta pena yang terkena celana warna kuning dengan cepat dan mudah yang benar ya ​

apa hasil bumi pada masa Arab jahiliyah​

tolong jawabin paling lambat jam 6 plss tolong ya​

PEL.8YESAYA , NABI KEHADIRAN ALLAH 1. apakah yang terjadi dengan kerajaan Israel sesudah raja raja besar?2. Apakah tugas para nabi?3. Sebutlah nam … a beberapa nabi yang anda ketahui ?#AGAMAKATOLIKYANG JAWAB DENGAN BENAR SEMOGA MASUK SURGA. AMIN​

mikrofon berfungsi untuk...suara yang akan disimpan dalam memori komputer​

Kak tolongin aku gak bisa bahasa Jawa ​

apa judul lagu dari Na granitse tuchi khodyat khmuro dan dari mana asalnya dana kapan diciptakaannya........kalok ketemu tolong kamu pahami​

carilah minimal 4 perkampungan Melayu yang berada di Riau ( daratan dan pesisir)disertai dengan format yang singkat seperti di bawah ini• Lokasi:• Pem … impin:• Semenjak• Keterangan tambahan:​

11. Salah sahiji conto acara anu maké peran panumbu catur... diskusi a. penyambutan b. pelantikan C. d. pentas seni​

Carilah 2 Ilmuwan dan penemuanya dengan penjelasan!

deskripsikan gambar diatas berdasarkan konsep dan keberlanjutan dalam sejarah​

dampak negatif dari penemuan Nelson tansu ​

Siapakah menurutmu negara dari blok sekutu yang sangat berpengaruh dalam memenangkan perang dunia 2? Apakah amerika? britania raya? uni soviet?

Q. apa yang dimaksud dengan Mad 'Iwad?—————————————nt: sepi ;-;​

Apakah kurikulum merdeka selamanya ?​

1. Mengapa teori islamisasi di nusantara berbeda beda? 2. Bagaiamana metode islamisasi di nusantara? Berikan contoh kongkritnya 3. Mengapa agama Islam … mudah diterima oleh masyarakat Nusantara?

Yang dilakukan Nabi Sulaiman dan bala tentaranya ketika melewati sekumpulan semut adalah
Sulaiman adalah nabi dan rasul utusan Allah. Di antara dua puluh lima nabi dan rasul utusan Allah, salah satu di antaranya adalah Nabi Sulaiman AS. Nabi Sulaiman ditakdirkan oleh Allah dengan banyak kelebihan. Tidak banyak orang yang diberi kelebihan oleh Allah seperti Nabi Sulaiman. Dia diberi kelebihan oleh Allah dengan berbagai kenikmatan, sehingga dalam tulisan ini, sengaja diangkat kembali sekelumit kisah kehidupan Nabi Sulaiman. Banyak hal yang menarik untuk disimak, yang dapat direnungkan dan diperhatikan, salah satu di antaranya adalah kisah antara Nabi Sulaiman AS dan seekor semut.

Di antara kenikmatan yang diberikan Allah kepada Nabi Sulaiman ialah dia dipilih oleh Allah sebagai nabi dan rasul utusan Allah dengan tugas utama untuk menyampaikan syariat Allah. Sulaiman juga dinobatkan sebagai seorang raja dari sebuah kerajaan besar di masanya, diperkuat dengan bala tentara yang tangguh dan harta benda yang melimpah. Kenikmatan ini disempurnakan dengan ilmu yang tinggi, sampai-sampai digambarkan, Nabi Sulaiman dapat memahami dan berkomunikasi dengan bahasa binatang dan hewan. Di samping itu, dia juga didampingi oleh seorang permaisuri yang sholehah, cantik dan rupawan. Pendek kata, semua kenikmatan dunia dinikmati oleh Nabi Sulaiman, yaitu harta, tahta dan wanita. Bahkan kenikmatan akheratpun insya Allah dinikmati oleh Nabi Sulaiman.

Sekalipun demikian, Nabi Sulaiman tetap sadar bahwa semua kenikmatan ini adalah karunia Allah. Kapanpun kenikmatan-kenikmatan ini dapat dicabut kalau Allah menghendakinya. Oleh karena itu Nabi Sulaiman tetap bersahaja dalam kehidupannya, bahkan tawadhu’ dalam menyikapi usul, masukan, kekuatiran dari manapun asalnya.

Di antara sikap tawadhu’ Nabi Sulaiman tersebut dilukiskan di dalam al-Quran surat an-Naml ayat 18. Yaitu bahwa ketika Nabi Sulaiman dan bala tentaranya dalam sebuah perjalanan sampai pada sebuah lembah semut. Saat itu, berkatalah seekor semut (ratunya semut) dengan penuh kekuatiran: “Hai semut-semut, masuklah kamu sekalilan ke dalam lubang-lubang persembunyian kamu, agar kamu semua tidak diinjak oleh Nabi Sulaiman dan bala tentaranya.” Sementara itu, Nabi Sulaiman dan bala tentaranya tidak merasa bahwa mereka telah menginjak para semut.

Mendengar kekuatiran semut tersebut, Nabi Sulaiman tidak marah, bahkan tersenyum dan tertawa seraya berdoa kepada Allah, yang kemudian doa Sulaiman tersebut diabadikan oleh Allah di dalam al-Quran sebagai doa syukur: “Ya Allah, berikanlah kepadaku ilham (kearifan) agar kami dapat bersyukur atas nikmat yang telah engkau berikan kepadaku dan kepada orang tuaku…”

Kalimat doa tersebut kalau dibahasakan dengan kalimat bebas seakan Nabi Sulaiman menjawab kekuatiran semut tersebut dengan kalimat: “Wahai semut-semut, jangan kuatir, karena sesungguhnya Sulaiman dan bala tentaranya bukan tipe orang seperti itu, yang suka menginjak pihak-pihak yang tidak berdaya.”

Cerita Nabi Sulaiman dan seekor semut di dalam ayat ini mengandung filosofi yang sangat dalam. Semut dalam ayat ini adalah representasi masyarakat akar rumput, rakyat biasa, para staf, karyawan, dan sebagainya. Di sisi lain, Sulaiman adalah representasi orang-orang yang berkuasa dengan berbagai kelebihan dan kewenangan dalam semua tingkatan.

Sesungguhnya para karyawan, staf dan pegawai pada umumnya mengharapkan kearifan dan kecerdasan setiap pemimpin. Akan tetapi sebaliknya para staf dan karyawanpun jangan mempunyai kekuatiran yang berlebihan seperti apa yang dilakukan oleh semut tersebut. Sebab, kekuatiran yang berlebihan justru akan menimbulkan kontra produktif, yang justru merugikan institusi.

Dalam sebuah manajemen, baik staf maupun pimpinan, semua penting dalam tugas dan wewenang masing-masing. Tidak ada orang atau bagian yang paling penting dan tidak ada pula bagian yang tidak terlalu penting. Ibarat sebuah mobil, betapapun pentingnya mesin mobil, akan tetapi bukan berarti pentil yang kecil itu tidak penting. Sebab tanpa pentil, mobil sebagus apapun tidak bisa berjalan dengan sempurna.

Oleh karena itu, sebaiknya semua suara kita padukan sehingga menjadi simfoni yang menghidupkan kalbu. Semua kekuatan kita satukan sehingga ibarat air bah yang tidak terbendung untuk kemajuan organisasi.

Sekalipun cerita tentang Nabi Sulaiman dan semut di atas tidak secara langsung berkaitan dengan manajemen, tetapi filosofi cerita tersebut banyak mengandung prinsip-prinsip manajemen sehingga filosofi tersebut perlu kita renungkan bersama, demi kemajuan peradilan agama.