Volume yang diperlukan untuk membuat larutan h2 so4 0 0,2 M sebanyak 0 1 mol adalah

T10/07/2016

Sebanyak 10 gram NaOH dilarutkan dalam 2 liter air. Jika Mr NaOH = 40, molaritas larutan NaOH tersebut adalah sebesar . . . . .M



Ada dua cara yang bisa digunakan untuk mencari molaritas, nanti slahkan pilih cara yang paling mudah menurut kalian.

Mol = gr / Mr = 10 / 40 = 0,25 mol

M = n / V(L) = 0,25 mol / 2 L = 0,125 mol/L = 0,125 M

M = gr / Mr  x 1000/V(mL) = 10 / 40 x 1000/2000 = 0,25 x ½ = 0,125 M

Hasilnya sama yaitu 0,125 M. Rumus kedua merupakan penggabungan dari rumus pertama.

Seorang siswa akan membuat larutan H2SO4 dengan onsentrasi 0,1 M dalam aquades sebanyak 500 mL. jika diketahui Ar H = 1, S = 32, O = 16 dan massa jenis H2SO4 dianggap 1 g/mL, banyakny H2SO4 yang harus dilarutkan adalah . . . . mL

Akan dibuat larutan H2SO4 0,1 M sebanyak 500 mL

Pertama cari dulu jumlah mol dalam 500 mL H2SO4 0,1 M :

M = n / V → n = M x V = 0,1 mol/L x 0,5 L = 0,05 mol

Setelah itu baru kita cari massa H2SO4 menggunaan rumus :

n = gr / Mr → gr = n x Mr = 0,05 x 98 = 4,9 gram

karena massa jenis H2SO4 = 1 gr/ mL, maka 4,9 gram H2SO4 setara dengan :

V = 4,9 mL ( menggunakan hubungan massa jenis = gr / V → V = gr / massa jenis)

Massa jenis madu yang mengandung glukosa (Mr = 180) sebanyak 35 % b/b adalah 1,4 gram/cm3. Molaritas glukosa dalam madu tersebut adalah . . . .M

Massa jenis madu = 1,4 gram/ cm3

% berat glukosa = 35 % b/b

Kita misalkan saja madunya ada 1000 mL, maka massa madu tersebu adalah :

Massa madu = V x Massa jenis = 1000 mL x 1,4 gram/ ml = 1400 gram

Dalam 1400 gram madu akan mengandung glukosa sebanyak :

Volume yang diperlukan untuk membuat larutan h2 so4 0 0,2 M sebanyak 0 1 mol adalah

Mol glukosa = gr / Mr = 490 / 180 = 2,7 mol

Maka molaritas glukosa dalam madu  adalah = n/V = 2,7 mol / 1 L = 2,7 mol/L = 2,7 M

Sebanyak 100 mL larutan KOH 0,1 M diencerkan sehngga konsentrasinya menjadi 0,01 M. pada proses pengenceran ini, volume pelarut yang ditambahkan sebanyak . . . .mL

100 mL KOH 0,1 M akan diencerkan menjadi KOH 0,01 M

Volume pelarut yang ditambahkan = . . . ?

100 mL x 0,01 M = V2 x 0,01 M

                       V2 = 10 / 0,01 mL = 1000 mL

Volume pelarut yang ditambahkan = V2 – V1 = 1000 mL – 100 mL = 900 mL

Sebanyak 100 mL NaOH 0,5 M dicampurkan dengan 00 mL NaOH 0,1 M. molarits campuran yang terjadi adalah . . . .

100 mL NaOH 0,5 M + 400 mL NaOH 0,1 M

Langkah pertama adalah mencari mol masing masing larutan sebelum dicampurkan.

Mol = M x V = 0,5 x 0,1 = 0,05 mol

Mol = M x V = 0,1 x 0,4 = 0,04 mol

Mol total NaOH setelah terjadi pencampuran = 0,05 + 0,04 = 0,09 mol

Volume total = V1 + V2 = 100 Ml + 400 mL = 500 mL = 0,5 L

Maka Molaritas campuran adalah :

M campuran = mol campuran / volume campuran = 0,09 mol / 0,5 L = 0,18 M

Atau kalian bisa menggunakan rumus langsung yaitu :

Volume yang diperlukan untuk membuat larutan h2 so4 0 0,2 M sebanyak 0 1 mol adalah

Hasilnya sama, jadi silahkan pilih yang paling mudah menurut kalian.

Untuk membut 500 mL larutan KOH 0,2 M diperlukan kristal KOH murni sebanyak . . . .(Mr KOH = 56)

500 mL KOH 0,2 M (Mr KOH = 56)

Jumlah mol = M x V = 0,2 x 0,2 = 0,1 mol

Massa KOH dalam 0,1 mol KOH = massa KOH padat murni yang dibutuhkan untuk membuat 500 mL KOH 0,2 M, yaitu :

Massa KOH (gr KOH) =n x Mr = 0,1 x 56 = 5,6 gram

Kemolaran asam nitrat pekat 63 % dengan massa jenis 1,3 kg/L adalah . . . .(Mr HNO3 = 63)

Untuk mencari molaritas suau larutan pekat dapat digunakan rumus :

Volume yang diperlukan untuk membuat larutan h2 so4 0 0,2 M sebanyak 0 1 mol adalah

Volume asam sulfat 98 % massa jenis 1,8 kg/L yang diperlukan untuk mebuat larua H2SO4 0,5 M adalah . . . .(Mr H2SO4 = 98)

Massa jenis H2SO4 = 1,8 kg/L

Akan dibuat 90 mL H2SO4 0,5 M (Mr H2SO4 = 98)

Langkah pertama adalah kita cari dulu berapa molaritas dari H2SO4 pekat ini dengan menggunakan rumus :

Volume yang diperlukan untuk membuat larutan h2 so4 0 0,2 M sebanyak 0 1 mol adalah

Dari data diatas didapat :

M1 = 18 M, V2 = 90 mL dan M2 = 0,5 M

Maka jumlah H2SO4 pekat yang dibtuhkan adalah :

V1 . 18 M = 90 mL . 0,5 M

nah mudah kan, kalau kalian mau belajar kalian pasti bisa. Oke… sekian dulu postingan kali ini semoga bermanfaat…jangan lupa lihat juga tutorial tutorial lainnya yang pasti bikin kalian tambah menykai kimia…jika punya pertanyaan…silahkan tulis dikolom komentar…terimakasih…jangan lupa dishare ya. . . .

Bantu Orang Untuk Temukan Artikel Ini Lewat Tombol Share Di Bawah Ini

Volume larutan HCl 2 M yang diperlukan untuk membuat 100 mL larutan HCl 0,5 M adalah sebanyak 25 mL.

Larutan h2 so4 0 1 M sebanyak 10 mL dapat dinetralkan oleh 50 mL larutan NaOH Berapakah konsentrasi NaOH tersebut?

Jawaban terverifikasi ahli Larutan H₂SO₄ 0,1 M sebanyak 10 mL dapat dinetralkan oleh 50 mL larutan NaOH. Maka konsentrasi NaOH tersebut adalah 0,04 M.

Berapakah volume larutan HCL 0 2 m yang dibuat dari 5?

Jawabannya 499,8 mL.

Berapakah volume larutan HCL 0 2 m yang dibuat dari?

adalah 499,8 mL.

Berapa volume larutan NaOH 0 1 M yang diperlukan untuk menetralkan 25 mL larutan h2s o4 0 3 m?

Jawab : Volume larutan NaOH 0,1 M yang diperlukan untuk menetralkan 25 cm³ larutan H₂SO₄ 0,3 N adalah 75 mL.

Berapakah volume H2SO4 1m?

Jadi, volume larutan H2SO4 0,1 M adalah 15 mL.

Berapa volume larutan NaOH 0 1 M?

Jadi volume NaOH adalah 47,62 mL.

Berapa volume H2SO4 yang diperlukan?

Maka Volume H2SO4 yang diperlukan adalah 62,5 ml.

Berapa mL larutan yang diperlukan untuk membuat 1000 mL larutan h2 so4 1 M?

Cara membuat Larutan H2SO4 1 M dalam 1000 ml Jadi asam sulfat pekat yang dibutuhkan sebanyak 55,5 ml.

Berapa volume larutan NaOH?

Volume larutan NaOH adalah 47,62 mL.

Berapa volume NaOH 0 1 m dan ch3cooh?

Volume NaOH 0,1 M dan CH₃COOH 0,05 M berturut-turut adalah 47,62 mL dan 52,38 mL.

Berapakah volume air yang harus ditambahkan untuk mengubah 100 mL H2SO4 0 5 m menjadi H2SO4 0 2 m?

maka untuk mengubah 100mL larutan H2SO4 0,5M menjadi 0,2 M diperlukan air sebanyak 150 mL.

Bagaimana untuk mencari molaritas larutan?

Molaritas dilambangkan dengan notasi M dan satuannya adalah mol/liter (James E. Brady, 2000). Rumus yang digunakan untuk mencari molaritas larutan adalah : Jika zat yang akan dicari molaritasnya ada dalam satuan gram dan volumenya dalam mililiter, maka molaritasnya dapat dihitung dengan rumus: Tentukan molaritas 0,2 mol HCl dalam 1 liter larutan!

Apakah larutan yang tersedia mempunyai molaritas?

Seringkali di laboratorium, larutan yang tersedia mempunyai molaritas tidak sesuai dengan yang kita kehendaki. Jika larutan yang tersedia mempunyai molaritas yang lebih besar dari yang kita butuhkan, maka kita harus melakukan pengenceran. Pengenceran menyebabkan volume dan molaritas larutan berubah, tetapi jumlah mol zat terlarut tidak berubah.

Apakah larutan memiliki massa molaritas?

Untuk itu harus ditentukan terlebih dahulu molaritasnya dengan mengubah satuan kadar kepekatan (%) dengan molaritas. Untuk dapat mengubah kadar kepekatan menjadi molaritas, perhatikan contoh berikut. Larutan memiliki massa jenis 1,8 kg/liter, artinya dalam setiap 1 liter larutan, massanya adalah 1,8 kg atau 1.800 gram.

Ketika mempelajari kimia dikenal adanya larutan. Larutan pada dasarnya adalah fase yang homogen yang mengandung lebih dari satu komponen. Komponen yang terdapat dalam jumlah besar disebut pelarut atau solvent. Sedangkan komponen dalam jumlah sedikit disebut zat terlarut atau solute. Konsentrasi dalam suatu larutan didefinisikan sebagai jumlah solute yang ada dalam sejumlah larutan atau pelarut. Konsentrasi dapat dinyatakan dalam beberapa cara. Antara lain molaritas, molalitas, normalitas dan sebagainya.

Dalam ilmu kimia, pengertian larutan ini sangat penting. Karena hampir semua reaksi kimia terjadi dalam bentuk larutan. Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi dengan baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat berpariasi. Contohnya dalam pembuatan larutan H2SO4 dengan

konsentrasi yang lebih rendah. Maka larutan H2SO4 pekat dilarutkan dengan H2O sehingga larutan H2SO4 menjadi lebih encer.

Dalam praktikum ini diharapkan kita dapat mengetahui bagaimana kita membuat larutan dengan konsentrasi sesuai yang diperluakan.

Mengetahui cara pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu;  Mengetahui cara pembuatan larutan dari zat cair;  Mengetahui cara pembuatan larutan dari zat padat.

Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat berpariasi.

Larutan dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sebagian kecil solute, relative terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut. Sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam mana solute terlarut .

Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air (H2O), selain air yang berfungsi sebagai pelarut adalah alcohol, amoniak, kloroform, benzena, minyak, asam asetat, akan tetapi kalau menggunakan air biasanya tidak disebutkan .

Larutan gas dibuat dengan mencampurkan suatu gas dengan gas lainnya. Karena semua gas bercampur dalam semua perbandingan, maka setiap campuran gas adalah homogen ia merupakan larutan.

Larutan cairan dibuat dengan melarutkan gas, cairan atau padatan dalam suatu cairan.

Jika sebagian cairan adlah air, maka larutan disebut larutan berair.

Larutan padatan adalah padatan-padatan dalam mana satu komponen terdistribusi tak beraturan pada atom atau molekul dari komponen lainnya

Untuk menyatakan komposisi larutan secara kuantitatif digunakan konsentrasi. larutan yang mengandung 0,25 gram ekuifalen dari kalium permanganat per liter larutan. 5. Persen dari solute dapat dinyatakan sebagai persen berat atau persen volume. Sebagai contoh, 3% berat H2O2 adalah 3 gram H2O2 tiap 100 gram larutan. Sedangkan 12% volulme adlah suatu larutan yang dibuat dari 12 ml alkohol dan solvent ditambahkan hingga volume menjadi 100 ml (syukri, 1999).

Suspensi adalah campuran heterogen yang terdiri dari partikel-partikel kecil padat atau cair yang terdispersi dalam zat cair atau gas.

Koloid adalah campuran heterogen antara dua dua zat atau lebih dimana partikel-partikel zat berukuran koloid (1-100 nm) tersebar merata dalam zat lain.

Ketika mengukur volume larutan, pada saat cairan hampir mendekati titik batas ukur, sebaiknya kita menambahkan larutan yang kita buat menggunakan pipet tetes sehingga didapat larutan yang memiliki volume yang lebih akurat.

Sifat larutan yaitu penurunan teknan uap (▲P), kenaikan titik didih (▲Pb), penurunan titik beku (▲Tf), dan tekanan osmotik (π) yaang hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlrutnya dikelompokan bersama dan disebut sebagai fifat koligatif larutan. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan bukan pada jenis zat terlarutnya.

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang bergantung pada jjumlah partikel zat terlarut dan bukan pada jenis zat terlarutnya. Sifat koligatif larutan dibedakan untuk larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Hal ini dikarenakan kemampuan elektrolit untuk terionisasi/terdisosiasi membentuk ion-ion di dalam larutan, menyebabkan jumlah partikel zat terlarutnya menjadi lebih besar.

Massa ketiga kristal tersebut dihitung terlebih dahulu melalui data yang ada Massa kristal ditimbang dengan neraca analitik sercara tepat.

Masa kristal hasil penimbangan dimasukan ke dalam gelas kimia 100ml dan ditambah dengan 50ml kemudian diaduk dengan pengaduk hingga larut.

Larutan tersebut dimasukan ke dalam volumetric 100ml dan ditambah dengan air hingga batas akhir 100ml.

Semua langkah tersebut dillakukan pada 3 bahan diatas.

Larutan dari percobaan 1 diambil 10ml menggunakan popet volume 10ml dan dimasukan ke dalam labu volumetric 100ml

Ditambah air sampai tepat garis batas 100ml

Dihitung konsentrasi setelah pengenceran Semua langkah tersebut dilakukan pada 3 bahan di atas Perlakuan selanjutnya adalah mengencerkan larutan yang telah dibuat tadi. Proses pengencerannya hanya mengambil sampel dari 100 ml larutan dari masing-masing bahan tersebut 10 ml kemudian ditambahkan 90 ml air untuk mengencerkannya. Sehingga terjadi perubahan volume dan perubahan konsentrasi.

Dari semua hasil perhitungan ternyata konsentrasi dari ketiga larutan tersebut ketika diencerkan konsentrasinya menjadi lebih rendah atau kecil dari konsentrasi mula-mula atau mengalami penurunan konsentrasi sehingga larutannya lebih encer dari semula. Bisa dilihat larutan garam dapur mulanya berkonsentrasi 0,1 M kemudian setelah pengenceran konsentrasinya menjadi 0,01 M, begitu pula larutan glukosa mulanya konsentrasi sebesar 0,2 M setelah ditambahkan 90 ml air konsentrasinya turun menjadi 0,02 M dan pada larutan sukrosa atau gula pasir juga demikian awalnya berkonsentrasi 0,02 M setelah diencerkan konsentrasinya berubah menjadi 0,002 M. dan untuk volumenya, mulanya volume ketiga larutan yang diambil untuk proses pengenceran hanya sebesar 10 ml/larutan dan setelah penambahan 90 ml air volumenya menjadi 100 ml. sedangkan untuk jumlah zatnya (mol) tetap. Hal itu bias dilihat saja dari rumus pengenceran, adalah M1.V1 = M2. V2. Dimana M.V adalah rumus banyaknya jumlah zat (mol), sehingga mol awal = mol akhir. Oleh karena itu, percobaan pembuatan larutan dengan pengenceran hasil yang didapat adalah sesuai dengan teori yang mendasari,yakni bahwa mengencerkan larutan yaitu memperkecil konsentrasi larutan dengan jalan menambahkan sejumlah tertentu pelarut. Pengenceran menyebabkan volume dan kemolaran larutan berubah, tetapi jumlah zat terlarut tidak berubah. 2. Setelah membuat larutan kemudiaan larutan tersebut diencerkan.

konsentrasi dari ketiga larutan tersebut (garam, glukosadan sukrosa) ketika diencerkan konsentrasinya menjadi lebih rendah atau kecil dari konsentrasi mula-mula atau mengalami penurunan konsentrasi