Show Metode ilmiah adalah serangkaian pengamatan yang dilakukan secara berurutan dan saling menyambung. Jadi, saat data terkumpul, nantinya akan melahirkan berbagai teori yang bisa menjelaskan sekaligus meramalkan fenomena sosial yang ada. Adapun urutan langkah metode ilmiah yang benar adalah dengan mengawalinya dari rumusan masalah. Bagi Anda yang ingin tahu lebih banyak tentang urutan langkah dalam metode ilmiah, simak artikel ini, ya. Urutan langkah Metode Ilmiah yang Benar Sesuai FormatnyaUrutan langkah metode ilmiah yang benar. Sumber: unsplash.comMengutip dari buku IPA untuk SMK/MAK Kelas X karya Dewi Septiana Budiyati dan Puji Widayati (2020:112), penjelasan tentang urutan langkah metode ilmiah yang benar adalah sebagai berikut. Hal yang pertama dalam proses penyusunan metode ilmiah adalah dengan merumuskan masalah. Masalah merupakan sesuatu yang perlu diteliti oleh seorang peneliti agar nantinya bisa mendapatkan jawaban dari sebuah pertanyaan. Nah, rumusan masalah ini harus Anda cari jawabannya dengan cara melakukan eksperimen. Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah yang dijawab secara logis dan berdasarkan fakta yang ada. 3. Menetapkan Variabel PenelitianSetidaknya ada tiga jenis variabel yang wajib Anda tahu, yakni variabel bebas, variabel terikat atau tergantung, dan variabel tetap. 4. Menetapkan Prosedur KerjaProsedur kerja bertujuan untuk menggambarkan langkah-langkah penelitian apa saja yang mesti dilakukan. Agar lebih mudah, Anda bisa membuat prosedur kerja ini dalam bentuk diagram alir. Setiap fenomena yang Anda teliti wajib dicatat pada saat itu juga sehingga nantinya bisa mendapatkan data yang akurat. 6. Mengolah dan Menganalisis DataGrafik dan tabel menjadi alat yang kerap digunakan oleh para peneliti untuk menyusun dan menganalisis data. Keduanya dapat menampilkan variabel terikat yang dapat berubah menjadi respon terhadap variabel bebas. Kesimpulan adalah tahapan terakhir dalam metode ilmiah dimana Anda harus memutuskan data yang telah terkumpul apakah mendukung hipotesis atau sebaliknya. Itu dia penjelasan tentang urutan langkah metode ilmiah yang benar dan wajib diketahui para peneliti. (Anne)
A. Latar Belakang Dalam membuat karya ilmiah kita perlu memperhatikan dan mampu untuk memahami tata cara merencanakan karya tulis. Dalam menyusun karya tulis perlu diperhatikan cara memilih judul, beberapa hal tentang tinjauan pustaka dan rancangan karya tulis. Di sini akan dijelaskan tentang itu semua.
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara memilih judul dalam penulisan karya tulis? 2. Apa yang di maksud dengan tinjauan pustaka? 3. Bagaimana cara membuat rancangan karya tulis?
C. Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui cara memilih judul yang baik dan benar. 2. Untuk mengetahui pengertian dari tinjauan pustaka. 3. Untuk mengetahui cara membyuat rancangan karya tulis.
A. Cara Memilih Judul Karya Tulis Ilmiah Untuk merumuskan judul, maka penulis harus memahami hakikat masalah. Masalah dan judul saling berkaitan satu sama lain. Masalah harus dapat memberikan kesan terhadap judul. Demikian pula sebaliknya judul harus mencerminkan masalah, artinya dalam judul harus tersirat masalah. Judul bisa diibaratkan sebuah “ikan” yang mengundang orang untuk membacanya dan kalau mungkin ingin mencobanya. Judul yang baik mengundang orang tertarik untuk mempelajari isinya. Judul dapat ditetapkan setelah masalah penelitian yang dirumuskan. Judul harus mengacu kepada masalah pokok penelitian. Ada beberapa metode bijak untuk menentukan judul skripsi, tesis, disertasi, tugas akhir, tugas khusus dan penulisan karya ilmiah lainnya. Langkah - langkah tersebut adalah :
1. Sesuaikan judul dengan basic
interest/kesukaan 2. Sesuaikan dengan kemampuan
3. Simulasikan hasil judul sementara
dengan kebutuhan masyarakat
4. Cari referensi yang mendukung
5. Sharing dengan dosen,teman,
keluarga, dll.
6. Do it
B. Tinjauan Pustaka
Kegunaan Tinjauan Pustaka Penulisan tinjauan pustaka dalam penelitian (karya ilmiah) berguna untuk : • Mendalami landasan teori, ide-ide dan pendekatan-pendekatan yang berkaitan dengan permasdalahan yang diajukan. • Mengkaji keunggulan dan kelemahan hasil penelitian terdahulu. • Menghindari pengulangan dan membuktikan keaslian penelitian yang kita lakukan • Mempermudah dalam pembuatan rumusan masalah penelitian. • Memberi informasi tentang pustaka yang berkaitan dengan tema penelitian.
Kesalahan Umum dalam Menulis Tinjauan Pustaka • Menguraikan definisi-definisi dari konsep yang tangah dibahas tanpa menghubungkan (menganalisis hubungan) antara konsep yang satu dengan lainnya,sehingga tinjauan pustaka terkesan bagaikan tempelan dari serangakaian definisi. • Menulis tinjauan pustaka mirip dengan menulis resensi buku, yakni dibahas artikel tanpa kaitan sistematis. • Menulis tinjauan pustaka seperti menulis daftar pustaka yakni menyebutkan nama penulis dan judul bukunya tanpa membahas apa isi buku yang dikutip. Dalam menulis tinjauan pustaka ada beberapa hal yang perlu dihindari, antara lain : 1. Membuat kalimat terlalu panjang. 2. Menggunakan istilah yang berkonotasi ganda sehingga tidak jelas maksudnya. 3. Menggunakan bahasa yang tidak efektif dan miskin kosa kata sehingga membosankan. 4. yang kurang tepat sehingga salah maknanya. 5. Salah dalam mengadopsi istilah asing serta mencampur-adukkan istilah asing dengan bahasa Indonesia sehingga membingungkan. 6. Membuat terjemahan yang kurang sempurna sehingga tidak jelas artinya.
C. Membuat Rancangan Karya Tulis Sebelum mulai menulis, sadari betul bahwa tujuan penulisan adalah memberi ilmu atau minimal informasi yang diharapkan berguna bagi pembaca. Karena itu, renungkan betul manfaat bagi pembaca kalimat demi kalimat yang kita tuliskan. Sebelum menyusun karya tulis terlebih dulu kita bisa menentukan atau memilih ide, namun tidak semua ide dapat kita tulis. Banyak alasan untuk itu. Mungkin ide itu kurang hangat atau kurang menarik. Mungkin juga hangat dan menarik tetapi kita tidak mampu menulisnya. Kemudian ubah ide menjadi topik tulisan, buatlah topik secara garis besar sebagai pedoman untuk membuat kerangka tulisan. Topik juga dapat langsung menjadi judul, atau dapat pula dari topik kita turunkan sebuah judul sementara, karena bisa jadi judul akan berubah setelah anda selesai menulis. Selanjutnya setelah kita menentukan topik tulisan, sebaiknya kita membuat kerangka tulisan. Kerangka ini berguna sebagai pedoman agar kita tidak menulis sesuatu yang diluar topic tulisan, sesuaikan dengan judul atau topic yang kita pilih, di bagian ini kita dapat merancang bagaimana sumber-sumber bacaan nantinya dikumpulkan dan disusun. Apakah kita akan menyajikannya dalam bentuk table, gambar,ilustrasi atau kombinasinya. Hal ini perlu kita perhatikan agar kita mempunyai pedoman ketika kita menyusun tulisan ilmiah. Dengan cara ini kita akan menulis sebuah karya secara efisien dan efektif. Secara umum karya tulis ilmiah terbagi dalam 4 bagian : pendahuluan, pokok, hasil, dan penutup. Pendahuluan memuat hal-hal yang menjadi alasan dilakukannya kegiatan ilmiah yang dilaporkan dalam tulisan tersebut. Pendahuluan memuat studi pustaka yang mengungkap laporan-laporan kegiatan ilmiah terdahulu yang berkaitan dengan topik serupa. Dari uraian studi pustaka diharapkan dapat disusun suat ungkapan tentang hal menarik yang bakal terungkap apabila dilakukan penelitian lebih lanjut. Ungkapan semacam ini resminya disebut hipotesa. Bagian pokok karya tulis memuat rencana kerja kegiatan penelitian untuk mengungkap kebenaran hipotesa. Untuk mempertanggungjawabkan kegiatan, perlu dituliskan landasan teori yang menghubungkan pernyataan-pernyataan pendukung kebenaran hipotesa dengan hasil-hasil kegiatan penelitian. Pelaksanaan kegiatan ilmiah dilaporkan dibagian hasil dari karya tulis. Sedangkan penutup sering diisi dengan kesimpulan dan saran.
A. Kesimpulan Disemua uraian penutup yang dimuat dalam makalah ini, terdapat beberapa hal yang yang seksama dan pemikiran yang matang dan runtut perlu diperhatikan. Kedua, dalam menyampaikan pemikirannya, penulis tidak mungkin mengabaikan perkembangan yang terjadi di sekitarnya, khususnya yang terjadi dalam bidang keilmuannya sendiri. Ketiga, sarana utama dalam menyusun dan menyampaikan pemikiran adalah bahasa. Bahasa sebuah sistem komunikasi memiliki aturan-aturan sendiri sekalipun sistem itu terus berkembang. Terakhir adalah masalah tanggung jawab, sekalipun kata ini tidak banyak muncul dalam buku ini, tulisan-tulisan yang ada mengajak pembaca untuk menyadari bahwa seorang penulis mempunyai berbagai tanggung jawab. Dalam menulis kerangka tulisan ilmiah yang perlu diperhatikan adalah bagian-bagian dalam tulisan ilmiah, terutama dalam jurnal ilmiah antara lain, judul tulisan, nama dan alamat penulis, abstrak, pengantar, permasalahan penelitian, bahan dan cara penelitian, hasil, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Ciputat: Gaung Persada (GP) Press. Wahidmurni. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Agama dan Umum Dari Teori Menuju Praktik Disertai Contoh Hasil Penelitian. Malang: Universitas Negeri Malang (UM) Press. |