You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview This Paper A short summary of this paper 34 Full PDFs related to this paper Double Reduction Suatu mekanisme hubungan gear (planetary gear system atau spur gear atau gabungan keduanya) yang bertujuan untuk mengurangi jumlah putaran pada shaft outputnya dengan dua tingkat perbandingan. Planetary Reduction Suatu mekanisme yang terpasang pada final drive dan terdiri dari sun gear, ring gear dan planetary pinion yang duduk pada planetary carrier. Sun gear dihubungkan dengan axle shaft sebagai input putaran, sedangkan sebagai output putaran adalah planetary carrier yang dihubungkan dengan wheel hub, sehingga mekanisme ini akan untuk mereduksi putaran. Splashing System (Splash type lubrication) Pelumasan gear dan bearing dengan memanfaatkan putaran gear atau outer race bearing, sehingga bagian teeth gear atau bearing yang terendam oli akan membawa dan memercikkan oli ke komponen dibagian atas yang memerlukan pelumasan. Long Life Lubricated System pelumasan yang biasanya digunakan pada bearing, dimana tidak dilakukan penggantian atau penambahan grease secara periodic, sehingga grease yang digunakan harus mempunyai kwalitas yang baik dan untuk mencegah terjadinya kebocoran grease, pada kedua sisi bearing dipasang seal. Tread (of unit) Jarak antara garis tengah roda kanan dengan roda kiri, saat dilihat dari depan atau belakang. Ground Clearance Jarak antara bagian terendah chasis unit (pada dump truck, bagian terendah adalah ujung dump body saat posisi kick out (full dumping)) dengan permukaan tanah, sebagai indikasi batas ketidakrataan permukaan jalan yang dilalui. Rotating torque Metode yang dilakukan untuk mendapatkan clearance cone bearing yang terpasang pada final drive yang ukurannya besar atau pada bevel gear diffrential sedangkan bevel pinion sudah terpasang. Toe In & Toe Out Perbedaan jarak antara garis tengah roda kanan dengan roda kiri, diukur pada bagian depan dan bagian belakang, saat dilihat dari atas Tooth Contact Bidang singgung antara dua buah teeth gear yang saling berhubungan. Backlash Celah atau kerengangan antara dua buah teeth gear yang saling berhubungan. Preload Beban awal yang sengaja diberikan pada komponen yang menggunakan sepasang tapper (cone) bearing untuk menentukan clearance antara inner dan outer race bearingnya. Toe contact Jika bevel pinion terlalu jauh dari bevel gear, maka contact yang terjadi hanya pada sebagian permukaan bevel gear yaitu cenderung terkena di bagian sisi luar permukaan bevel gear. Heel contact Terjadi apabila pinion terlalu masuk, maka contact yang terjadi hanya pada sebagian permukaan bevel gear, yaitu cenderung terkena pada sisi bagian dalam bevel gear. Spiral bevel gear Type bevel gear ini dipakai untuk jenis putaran tinggi dan beban besa, sehingga gigi-giginya dibuat miring yang memungkinkan terjadinya perpindahan torque yang besar. Hypoid bevel gear Untuk type ini, konstruksinya hampir sama dengan type spiral hanya saja pinionnya dibuat lebih besar. Sehingga memungkinkan terjadinya putaran yang lebih tinggi, karena posisi pinion lebih rendah dari garis tengah bevel gear. Differential lock (interwheel) Suatu mekanisme (shift fork) yang dipasang pada differential untuk menghubungkan salah satu shaft axle dengan differential case, sehingga kontak gear set differential tidak dapat berubah, akibatnya kedua shaft axle akan berputar searah dengan torque yang sama besar, dan tidak terpengaruhi oleh perbedaan beban pada kedua sisi roda. Straight / Plain bevel gear Type bevel gear ini giginya dibuat lurus dan dipakai hanya untuk mesin-mesin industri. Non spin diffrential Suatu tipe differential yang akan berfungsi sebagai differential apabila perbedaan beban pada kedua sisi roda sudah cukup besar, untuk menyesuaikan putaran roda dengan beban pada masing-masing sisi. Bending Kebengkokan suatu shaft terhadap garis tengahnya, yang disebabkan tidak meratanya beban terhadap tumpuan shaft, atau adanya beban abnormal yang berlebihan. Thickness Ketebalan suatu komponen yang mempunyai kontak bidang datar sehingga mengalami keausan karena gesekan, misal disc-plate, spacer. Dish of plate Jenis kerusakan pada plate yang berupa perubahan bentuk permukaan plate, dimana sisi diameter dalam tidak merata dengan sisi diameter luarnya, sehingga terbentuk cekungan (cembungan) pada bagian diameter dalamnya. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan straight edge yang diletakkan melintang diatas plate, sehingga akan diketahui perbedaan celah antara bagian diameter dalam dengan diameter luarnya. Warp of Disc Jenis kerusakan pada disc yang berupa melengkungnya permukaan disc secara keseluruhan, sehingga permukaannya tampak bergelombang. Pengukuran dilakukan dengan meletakkan disc pada surface block (meja perata) dan disisipkan filler gauge diantara disc dengan surface blok pada bagian diameter luar dan dalamnya, sambil memutar disc perlahan, Jika disc melengkung maka celahnya tidak merata. Press fit Suaian sesak pada saat pemasangan satu part kedalam part lainnnya. Shrinking Fit Metode pemasangan Press fit, dengan cara menyusutkan atau memuaikan part. Sliding Fit Suaian yang digunakan untuk pemasangan komponen agar bisa bergerak (berputar atau bergeser) didalam komponen lainnya.(misal pin dengan bushing [berputar], spool control valve dengan housingnya [bergeser]. Interference Jarak masuknya shaft ke dalam hole (lubang) pada suaian sesak. contoh antara Cylinder Liner dengan Cylinder Block. Gear ratio Hasil dari pembagian (perbandingan) jumlah teeth gear driven dengan jumlah teeth gear drive. Coating material Bahan (liquid) yang dioleskan pada permukaan komponen sebagai pelapis untuk mencegah kebocoran, perekat, anti karat, dsb, (Adhessive, gasket sealant, lubricant, grease) contoh : Loctite, dsb. Chipping Kerusakan yang terjadi pada permukaan komponen yang disebabkan benturan sehingga rompal. Scratch Kerusakan pada permukaan komponen berupa baret atau goresan yang biasanya memanjang yang disebabkan gesekan yang berlebihan atau ada material asing yang terjepit diantara dua komponen yang bergerak. Discoloration Perubahan warna yang terjadi pada komponen yang disebabkan overheat dan overload. Torque squence Urutan pengencangan bolt atau nut dengan cara saling menyilang agar mendapatkan kerapatan yang merata. Three/four hollows of carrier final drive Jumlah planetary pinion atau shaftnya pada planetary carrier. Standard size Ukuran akhir dari suatu komponen yang masih baru atau yang sudah direpair Repair limit Batas ukuran dari suatu komponen yang mengalami perubahan ukuran karena keausan, jika telah mencapai repair limit, maka komponen harus diganti agar komponen masih dapat direpair. Tolerance Batas penyimpangan atau perbedaan ukuran yang diijinkan dari ukuran yang direncanakan, dan tolerance dituliskan berupa angka kecil dibelakang angka Nominal Standard clearance Celah bebas atau kerenggangan antara dua komponen, sesuai dengan besar tolerancenya, sehinga nilai standard clearance bervariasi dalam range minimal dan maksimal. Multiple disc brake Suatu komponen yang dipasang pada housing final drive yang berupa susunan beberapa disc-plate. Disc yang mempunyai inner spline dihubungkan dengan inner hub yang ikut berputar bersama wheel hub, sedangkan plate yang mempunyai outer spline dihubungkan dengan outer hub yang dipasang fix terhadap axle housing, Sehingga saat pressure oli bekerja menekan piston brake akan mengengagedkan disc dan plate, akibatnya timbul gaya gesek (friction force) pada keduanya yang digunakan untuk mengurangi atau menghentikan putaran wheel hub. Shim Shim dengan ketebalan yang berbeda beda yang dipasang antara spacer dengan ujung axle housing, dan digunakan untuk mengadjust clearance tapper bearing wheel hub. Untuk menentukan ketebalan shim dilakukan dengan rotating torque. Bearing Suatu part yang terdiri dari inner dan outer race, dan diantara keduanya terdapat sejumlah roller. Didalam final drive, inner bearing dipasang pada shaft, sedangkan outer bearing dipasang pada wheel hub atau planetary gear, pada penggunaanya dipasang secara berpasangan dan bertolak belakang, sehingga bearing berfungsi sebagai tumpuan gerak putar komponen. Floating Seal Seal yang mempunyai konstruksi terdiri dari dua buah o-ring dan dua buah ring baja yang saling bergesekan pada bidang kontak ring yang rata, sehingga mempunyai daya sekat yang kuat dan mampu mencegah kotoran tanah masuk kedalam brake clutch case dan tentu saja juga mencegah kebocoran oli brake coling (large floating seal). Sedangkan small floating seal berfungsi untuk membatasi final drive case dengan brake clutch case, sehingga oli final drive tidak bercampur dengan oli brake cooling. Dust Seal Seal yang dipasang pada retainer housing brake clutch yang berfungsi untuk mencegah kotoran atau tanah dapat masuk dan merusak large floating seal. Nut & Bolt Suatu part yang mempunyai ulir dan berfungsi untuk mengikat dan menyatukan dua komponen menjadi satu kesatuan. Planetary Carrier Bagian dari system planetary gear, sebagai dudukan planetary pinion dan diikat dengan bolt terhadap wheel hub final drive, sehingga berfungsi meneruskan putaran ke roda. Sun Gear Bagian dari system planetary gear, yang terletak dibagian tengah gear set dan berfungsi sebagai input putaran yang menerima putaran dari axle shaft. Sun gear berhubungan planetary pinion. Ring Gear Bagian dari system planetary gear, yang terletak pada bagian paling luar gear set, yang mempunyai kontak gear dengan planetary pinion , dan dihubungkan dengan spline terhadap axle housing, sehingga ring gear selalu diam, tidak bias berputar. Planetary pinion Bagian dari system planetary gear, yang duduk pada planetary carrier, sisi dalam planetary pinion mempunyai kontak gear dengan sun gear, dan sisi luarnya mempunyai kontak gear dengan ring gear. Piston Suatu part yang dipasang dalam brake clutch housing, saat pressure oli dialirkan dan menekannya, maka piston akan mengengagedkan brake clutch (disc-plate), sehingga timbul friction force untuk mengurangi atau menghentikan putaran wheel hub. Untuk mencegah kebocoran pressure oli, maka pada piston dipasang seal. Disc Suatu part berupa plat dan berbentuk lingkaran yang mempunyai sisi diameter luar dan dalam, pada sisi diameter dalamnya mempunyai spline, sebagai bidang pemasangan atau penghubung dengan inner hub (wheel hub), sehingga saat unit travel, disc akan selalu ikut berputar.Pada permukaan bidang kontaknya dilapisi dengan friction material, sehingga mampu menimbulkan friction force. Plate Suatu part berupa plat dan berbentuk lingkaran yang mempunyai sisi diameter luar dan dalam, pada sisi diameter luarnya mempunyai spline, sebagai bidang pemasangan atau penghubung dengan outer hub (axle housing), sehingga plate tidak bisa berputar, meskipun saat unit travel. Axle Shaft Shaft panjang yang dipasang dalam axle housing, yang berfungsi meneruskan putaran dari side gear differential menuju final drive, sebagai sun gear (input putaran planetary gear system pada final drive) Slack Adjuster Suatu komponen yang biasanya terletak diatas differential (axle) housing dan didalam system brake dipasang antara brake chamber dengan brake piston. Slack adjuster berfungsi untuk mengatur agar keterlambatan waktu (time lag) selalu konstan saat brake bekerja, dengan cara mempertahankan clearance brake clutch agar selalu sesuai dengan standart pada saat terjadi keausan pada disc plate (automatic adjuster). Brake Chamber Chamber brake terpasang diantara relay valve dan slack adjuster. Terdapat Air chamber dengan luas area penerimaan pressure yang besar dan Oil chamber dengan luas area penerimaan pressure yang relatif lebih kecil. Sehingga saat pressure angin menekan piston air chamber, gaya tekan (Force) yang timbul menjadi besar, yang kemudian digunakan untuk menghasilkan pressure oli yang relatif jauh lebih besar. Dengan demikian, pressure angin yang kecil dapat menghasilkan pressure oli yang besar. Fair = Foil ------> Pangin x A angin = Poil x Aoil -----> Aangin > Aoil, sehingga Poil > Pangin Brake Relay Valve Relay dipasang berdekatan dengan Air tank, sehingga selalu tersedia standby pressure. Saat brake atau retarder valve dioperasikan, pilot pressurenya hanya digunakan untuk menggerakkan piston relay valve dan membuka inlet valve, selanjutnya pressure air tank dialirkan ke masing-masing chamber brake, dengan demikian respon efek brake tidak mengalami keterlambatan. Brake Valve (Treadle Valve) Brake valve biasanya juga disebut foot brake valve karena dioperasikan dengan menginjak pedalnya. Pada dasarnya valve ini bertipe proportional valve, sehingga pressure angin outputnya dapat sesuai dengan sudut injakan pedal, dengan demikian efek brake sesuai yang diinginkan operator. Terdapat dua port inlet (tank) dan dua port outlet (relay valve), tetapi karena secara konstruksi dibagi menjadi dua bagian, yaitu Upper valve (portion) dan Lower valve (portion), maka untuk setiap bagian hanya terdapat satu port inlet dan satu port outlet. Karena kedua sirkuit saling terpisah, sehingga tidak saling mempengaruhi, saat terjadi kerusakan pada salah satu sirkuit, dengan demikian sirkuit yang tidak mengalami kerusakan masih dapat berfungsi normal. Adjusting nut differential Berbentuk ring yang mempunyai ulir luar dan dipasang dalam carrier differential dan bearing cap. Dikendorkan atau dikencangkan dengan menggunakan special key, untuk menekan cone bearing saat mengadjust preload, backlash dan tooth contact bevel pinion dan bevel gear. Pinion Gear Terdiri dari 4 buah gear yang duduk pada spider shaft didalam differential case, kedua sisi pinion gear kontak dengan teeth side gear, sehingga saat spider berputar pinion gear akan meneruskan putaran ke shaft axel melalui side gear. Bearing cap Bearing cap dipasang dan diikat dengan bolt pada carrier diffrential, sebagai tempat kedudukan cone bearing dan adjusting nut. Side gear Dua buah side gear dipasang dalam differential case dan kontak dengan pinion gear, sehingga side gear berfungsi untuk meneruskan ouput putaran differential ke dua sisi roda melalui axle shaft. Bevel pinion Bevel pinon mempunyai teeth spiral dan berfungsi sebagai input shaft differential gear set dan kontak dengan bevel gear. Bevel gear Bevel gear diikat dengan bolt pada differential case, sehingga akan mereduksi dan merubah arah putaran dari bevel pinion (dari vertikal menjadi horizontal). Differential carrier Sebgai kedudukan differential gear set Adjusting washer Washer dengan ketebalan berbeda-beda yang dipasang pada bevel pinion untuk mengadjust preload. Shim Shim dengan ketebalan yang berbeda beda yang dipasang antara bearing cage (sleeve) bevel pinion dengan differential carrier untuk mengadjust tooth contact dan backlash. Side bearing Dua buah cone (tapper) bearing yang dipasang pada differential carrier sebagai tumpuan putaran differential gear set. Pinion Shaft (spider) Shaft yang dipasang dalam differential case sebagai dudukan empat buah pinion gear. Thrust Washer Washer yang dipasang antara side gear dan pinion gear dengan differential case, material washer terbuat dari bahan yang lebih lunak, sehingga mencegah terjadinya keausan pada side gear, pinion gear dan differential case. TOOL Push-pull scale Alat untuk mengukur pre-load, operating force dan dapat digunakan untuk adjustment belt tension. Satuan : kg Magnetic base Alat sebagai tempat kedudukan pemasangan dial gauge, agar tidak mudah bergeser atau bergerak, karena terdapat magnet dibagian bawahnya. Push tool Alat yang digunakan untuk memasang atau melepas komponen (misal : bearing, pin , dsb) dengan cara menekan komponen tsb. Puller Alat yang digunakan untuk memasang atau melepas komponen (misal : bearing, pin , dsb) dengan cara menarik komponen tsb. Convex scale Alat yang digunakan untuk mengukur panjang dan jarak. Satuan : cm, m Torque wrench Alat yang digunakan untuk mengencangkan bolt atau nut sesuai dengan standart torquenya. Satuan : kgm, Nm, lbfeet Vernier caliper Alat yang digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, panjang, ketebalan, kedalaman lubang pada suatu komponen. Satuan : mm (0.05), inchi (1/128) Dial gauge Alat yang digunakan untuk mengukur endplay, runout, faceout, backlash, protusion, diameter dalam (bore gauge). Satuan : 0.01 mm (untuk 0,001 pendekatan) Colour checker Cairan (liquid) yang disemprotkan pada permukaan komponen untuk mengetahui keretakan yang terjadi. Biasanya satu set terdiri dari 3 warna : transparan (cleaner), putih (penetran), merah. Lifting belt Sabuk yang digunakan untuk mengikat dan mengangkat komponen yang permukaannya halus, sehingga saat diangkat tidak merusak, menggores komponen. Satuan : kg, ton Lifting chain Rantai yang digunakan untuk mengangkat komponen pada penggunaanya ujung rantai dipasang hock. Satuan : kg, ton Power wrench Alat untuk mengencangkan atau mengendorkan bolt atau nut yang memiliki torque besar, alat ini menggunakan prinsip reduksi putaran beberapa tingkat. Satuan : kgm Outside micrometer Alat yang digunakan untuk mengukur diameter luar suatu komponen, dengan tingkat ketelitian 0,01 mm (untuk 0,001 pendekatan) Inside micrometer Alat yang digunakan untuk mengukur diameter dalam komponen, dengan tingkat ketelitian 0,01 mm (untuk 0,001 pendekatan) Oil leakage tester Alat yang digunakan untuk mengukur kebocoran oli dalam case final drive melalui floating seal. Filler gauge Alat yang digunakan untuk mengukur celah atau kerenggangan kontak dua komponen yang berhubungan, misal valve clearance, wrap of disc, dsb Thread gauge Alat yang digunakan untuk mengukur jenis ulir (withworth atau metric) yang meliputi, pitch. Final Drive Visual check:Oil leakage Manual check:Oil level, bolt tightening, unusual noise, excessive gram particle Axle Shaft Visual check:Chipping, crack, discolour Manual check:Spline condition Measuring:Backlash spline, bending Planetary Pinion Visual check:Chipping, crack, discolour Measuring:backlash (kondisi gear set terpasang), Inside diameter bearing seat Ring Gear Visual check:Chipping, crack Measuring:backlash (kondisi gear set terpasang) Wheel Hub Visual check:Crack Manual check:thread condition, O-ring groove Measuring:Inside diameter bearing seat Brake Clutch Assembly Manual check:Unusual noise when brake operated Measuring:Total wear brake clutch (use wear gauge) Disc / Plate Visual check:Chipping, crack, discolour Measuring:Thickness, wrap & dish, Backlash (Spline condition) Piston Visual check:Chipping, crack, discolour, scratch Manual check:Seal groove Adjusting Nut Visual check:Chipping, crack, scratch, discolour Manual check:Thread condition Measuring:Thickness of nut & pitch of thread (jika termasuk item measurement dalam maintenance standart dan Quality Assurance) Pinion Gear Visual check:Chipping, crack, scratch, discolour Measuring:Inner diameter & backlash saat gear set kondisi terpasang . Bearing cap Visual check:Chipping, crack, scratch, discolour Manual check:Thread condition Measuring:Inner diameter saat terpasang & pitch of thread Side Gear Visual check:Chipping, crack, scratch, discolour Measuring:Inner diameter & backlash saat gear set kondisi terpasang Bevel Pinion Visual check:Chipping, crack, scratch, discolour Manual check:Thread condition Measuring:Outer diameter of bearing seat & backlash, tooth contact saat gear set kondisi terpasang & preload. Bevel Gear Visual check:Chipping, crack, scratch, discolour Manual check:Thread condition Measuring:Outer diameter of bearing seat & backlash, tooth contact saat gear set kondisi terpasang & preload. Diffrential Carier Visual check:Chipping, crack, scratch, discolour Manual check:Thread condition Measuring:Inner diameter of bearing seat saat terpasang & pitch of thread Adjusting Washer Visual check:Scratch Measuring:Thickness of washer Shim Measuring:Thickness of shim Through Shaft Visual check:Chipping, crack, scratch, discolour Manual check:Spline condition Measuring:Backlash spline, bending Side bearing Visual check:Chipping, crack, scratch, discolour Measuring:Inside & outside diameter Pinion Shaft Visual check:Chipping, crack, scratch, discolour Measuring:Inside diameter Thrust Washer Visual check:Scratch, discolour Measuring:thickness PNPB (Publication Number of Part Book) Suatu angka yang tertera pada cover part book yang menunjukkan aplikasi part book tersebut sesuai dengan Serial Number dan Tipe Unit. SPO (Standard Part Overhaul) Daftar part yang dibutuhkan untuk overhaul normal sesuai umur yang direkomendasikan factory, dengan kondisi tidak terjadi kerusakan abnormal pada komponen. APL (Application Part List) (Remove & Install) Daftar part yang dibutuhkan untuk Remove dan Install komponen sesuai umur yang direkomendasikan factory, dengan kondisi tidak terjadi kerusakan abnormal. PSN (Part & Service News) Informasi dari factory berupa brosur atau leaflet yang berisikan modifikasi atau improvement pada komponen, system atau technical instruction (Prosedur Repair, Testing Adjusting) dengan tujuan untuk meningkatkan performance atau memperbaiki kelemahan dan kekurangan. Setiap PSN hanya berlaku untuk Serial Number tertentu yang sesuai. Kode kode pada part book (symbol) Kode dari factory berupa angka dan huruf, sedangkan symbol berupa gambar yang ditunjukkan pada part book, dengan tujuan untuk mempermudah proses pemilihan part yang akan diorder, sehingga dapat mencegah kesalahan order atau double order (karena komponen ass"y dan separated diorder secara bersamaan). Dan juga mempermudah pencarian komponen yang berkaitan atau saling berhubungan. Reusable part Part yang masih dapat digunakan lagi setelah dilakukan visual check dengan membandingkan dengan reusable book, dan hasil pengukuran masih dalam range yang diijinkan sesuai maintenance standart atau Quality Assurance. Quality Assurance Prosedur dan urutan langkah kerja yang harus dilakukan saat melakukan suatu pekerjaan Overhaul atau Remove Install, dimana didalamnya terdapat Critical Point dan Item Measurement yang harus diperhatikan dan dilakukan, sehingga dapat mencegah Redo ataupun premature damage Job Schedule Sheet Suatu rencana urutan pekerjaan yang harus dilakukan berdasarkan estimasi waktu pengerjaan, sehingga progress atau tingkat penyelesaian satu tahap pekerjaan dapat diketahui, dengan demikian kendala selama tahap pengerjaan dapat diminimalkan. Panduan Kwalitas Kerja Suatu buku panduan kerja yang disusun berdasarkan pengalaman yang pernah dilakukan, sehingga didapatkan cara penanganan suatu pekerjaan dengan lebih efektif dan efesien. Page 2 |