Bagaimana cara pencatatan akun nominal bersaldo debit dalam jurnal penutup?

Jurnal penutup dapat didefinisikan sebagai entri jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk mentransfer saldo berbagai akun sementara  atau akun nominal ke akun permanen dalam buku besar.

Berbeda dengan jurnal khusus, jurnal penutup dicatat setelah laporan keuangan tahunan disusun. Alasan dibuat jurnal penutup adalah untuk memastikan bahwa setiap akun pendapatan dan pengeluaran akan memulai siklus akuntansi berikutnya dengan saldo nol. Jurnal penutupan mengharuskan suatu debet dimasukkan ke masing-masing akun sementara yang memiliki saldo kredit. Debit yang dimasukkan harus sama persis dengan jumlah saldo kredit sebelum dilakukan jurnal penutup. Tujuannya adalah untuk mendapatkan saldo akun menjadi nol. Jurnal penutup juga mengharuskan kredit dimasukkan ke masing-masing akun sementara yang memiliki saldo debit. Jumlah kredit yang dimasukkan harus sama persis dengan jumlah saldo debet sebelum jurnal penutup.

  • Akun sementara (juga dikenal sebagai akun nominal) adalah akun dalam buku besar yang digunakan untuk mencatat transaksi hanya untuk periode akuntansi tunggal dan ditutup pada akhir periode dengan membuat jurnal penutup yang sesuai. Pada periode akuntansi berikutnya, akun-akun ini biasanya dimulai dengan saldo nol. Akun sementara atau nominal termasuk pendapatan, pengeluaran, dividen atau prive, dan akun laporan laba rugi.
  • Akun permanen (juga dikenal sebagai akun riil) adalah rekening buku besar yang terus ada di luar periode akuntansi saat ini (yaitu, akun-akun ini tidak ditutup pada akhir periode). Pada periode akuntansi berikutnya, akun-akun ini biasanya (tetapi tidak selalu) dimulai dengan saldo bukan nol. Semua akun neraca seperti adalah harta, utang, dan modal  adalah contoh akun permanen atau riil.

Akun sementara dapat ditutup langsung ke akun laba ditahan atau ke akun perantara yang disebut rekening ikhtisar laba rugi. Ikhtisar laba rugi kemudian ditutup ke akun laba ditahan. Menutup semua akun sementara ke ikhtisar laba rugi meninggalkan jejak audit untuk akuntan. Total ikhtisar laba rugi setelah semua akun sementara telah ditutup harus sama dengan laba bersih untuk periode tersebut.

Pembuatan jurnal penutup adalah proses empat langkah sederhana yang dijelaskan secara singkat di bawah ini:

Transfer saldo semua akun pendapatan ke rekening ikhtisar laba rugi. Hal ini dilakukan dengan mendebit berbagai akun pendapatan dan mengkredit akun rekening ikhtisar laba rugi. Langkah ini menutup semua akun pendapatan.

Akun Debit Kredit
Pendapatan Rp150.000.000
Ikhtisar Laba/Rugi Rp150.000.000

Transfer saldo berbagai rekening pengeluaran ke akun rekening ikhtisar laba rugi. Ini dilakukan dengan mendebit rekening ikhtisar laba rugi dan mengkredit berbagai rekening biaya. Langkah ini untuk menutup semua akun biaya.

Setelah membuat entri penutup pada langkah 1 dan langkah 2, akun rekening ikhtisar laba rugi menunjukkan saldo kredit atau debit yang ditransfer ke akun laba ditahan untuk menutup akun ringkasan pendapatan.

Akun rekening ikhtisar laba rugi akan memiliki saldo kredit, jika total saldo semua akun pendapatan lebih besar dari total saldo semua akun biaya.

Di sisi lain, jika total saldo semua akun pendapatan kurang dari total saldo semua akun biaya, rekening ikhtisar laba rugi menunjukkan saldo debit.

Entri jurnal untuk menutup akun ringkasan pendapatan dibuat sebagai berikut:

Jika rekening ikhtisar laba rugi memiliki saldo kredit, itu berarti bisnis telah memperoleh laba selama periode akuntansi yang menyebabkan peningkatan modal. Oleh karena itu, akun ringkasan pendapatan ditutup dengan mendebet rekening ikhtisar laba rugi dan mengkredit akun modal.

Rekening Debit Kredit
Ikhtisar Laba/Rugi Rp5.000.000
Modal Rp5.000.000

Jika rekening ikhtisar laba rugi memiliki saldo debit, itu berarti bisnis telah mengalami kerugian selama periode akuntansi yang menyebabkan penurunan laba ditahan. Dalam situasi seperti itu, rekening ikhtisar laba rugi ditutup dengan mendebet rekening modal dan mengkredit rekening ikhtisar laba rugi

Rekening Debit Kredit
Modal Rp5.000.000
Ikhtisar Laba/Rugi Rp5.000.000

Langkah 4 – Menutup Akun Prive:

Transfer saldo akun prive  atau modal milik owner langsung ke akun modal. Akun prive yang dibayarkan kepada owner bukan merupakan pengeluaran bisnis dan karena itu tidak digunakan saat menentukan laba bersih atau rugi bersih. Saldo tidak ditransfer ke rekening ikhtisar laba rugi tetapi langsung ditransfer ke akun modal.

Rekening Debit Kredit
Modal Rp100.000.000
Prive Rp100.000.000

Menutup semua akun sementara ke akun laba ditahan lebih cepat daripada menggunakan metode akun ikhtiar laba rugi karena menghemat satu langkah. Tidak perlu menutup akun sementara ke akun  rekening ikhtisar laba rugi untuk kemudian menutupnya lagi.

Kedua cara jurnal penutup dapat diterima dan keduanya menghasilkan hasil yang sama, tergantung dari bentuk perusahaan, baik itu berupa PT, CV, firma, ataupun perusahaan perseorangan, karena struktur modal dari jenis perusahaan kadang berbeda. Semua akun sementara akhirnya ditutup untuk saldo laba rugi dan disajikan di neraca.

Membuat jurnal dalam praktik bisnis bukanlah hal mudah, Anda bisa menggunakan aplikasi akuntansi untuk membantu menyelasaikan semua itu. Dengan aplikasi akuntansi yang tepat dan mudah digunakan tentunya bisa menghemat waktu dan membuar bisnis Anda lebih cepat berkembang. Accurate Online adalah aplikasi akuntansi yang menjawab kebutuhan bisnis Anda. Tungu apa lagi? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis melalui tautan ini.

Quipperian, apa kabar? Siapa di antara kamu yang berminat melanjutkan kuliah ke jurusan Akuntansi? Atau mungkin sekadar hobi banget dengan pelajaran yang satu ini? Kalau ditekuni, pelajaran Akuntansi ini akan sangat berguna apabila suatu hari kamu punya bisnis sendiri, lho. 

Nah, kali ini Quipper Blog mau membahas materi Ekonomi kelas 12, nih, khususnya materi jurnal penutup dan jurnal pembalik perusahaan dagang. Seperti apa sih konsep jurnal penutup dan jurnal pembalik? Susah tidak, ya? Daripada galau memikirkan jawabannya, langsung saja simak pembahasannya!

Pengertian Jurnal Penutup

Jurnal penutup (closing entries) adalah jurnal yang digunakan untuk menutup akun pada buku besar. Akun-akun ini adalah akun nominal, akun perantara (ikhtisar laba rugi, harga pokok penjualan), dan akun pembantu modal (prive). Pada akhir periode akuntansi, buku besar perusahaan terdiri dari akun riil dan akun nominal.

Saldo akun nominal yang terdapat pada lajur laba/rugi di kertas kerja merupakan saldo sementara. Dengan kata lain, saldo tersebut tidak dibawa atau dipindahkan ke periode akuntansi berikutnya. Karena sifatnya yang sementara, saldo akun pada lajur laba/rugi dan penarikan oleh pemilik (prive) harus ditutup atau dibuat menjadi nol. Hal tersebut dilakukan dengan maksud untuk menutup akun yang sifatnya sementara sehingga siap digunakan kembali untuk periode yang baru. 

Jadi, jurnal penutup (closing entries) pada hakekatnya adalah jurnal yang dirancang untuk menutup/menolkan saldo atau akun perkiraan sementara apabila akan dimulai dicatat kembali pada periode akuntansi berikutnya. 

Tahapan Penyusunan Jurnal Penutup

Berikut ini tahapan dalam penyusunan jurnal penutup.

  1. Memindahkan akun pendapatan ke akun Ikhtisar R/L

Penjualan (D)

Retur pembelian (D) 

Potongan pembelian (D) 

Ikhtisar R/L (K)

  1. Memindahkan akun beban ke akun Ikhtisar R/L 

Ikhtisar R/L (D) 

Pembelian (K) 

Beban angkut pembelian (K) 

Retur penjualan (K) 

Potongan penjualan (K)

  1. Memindahkan sisa akun prive ke akun modal 

Modal (D) 

Prive (K)

  1. Memindahkan sisa akun ikhtisar R/L ke akun modal 

Ihktisar R/L (D) 

Modal (K) 

(jika Laba) 

Modal (D) 

Ikhtisar R/L (K) 

(jika Rugi)

Setelah jurnal penutup dicatat, posisi keenam jenis perkiraan dalam neraca akan berubah menjadi: 

  1. Perkiraan harta bersaldo debit. 
  2. Perkiraan hutang bersaldo kredit. 
  3. Perkiraan modal bersaldo kredit. 
  4. Perkiraan prive bersaldo nol. 
  5. Perkiraan pendapatan bersaldo nol. 
  6. Perkiraan beban bersaldo nol.

Neraca Saldo Setelah Penutupan

Neraca saldo setelah penutupan ialah salah satu daftar yang berisi saldo-saldo akun buku besar pasca perusahaan melakukan penutupan buku. Tujuan pembuatan neraca ini adalah untuk mengetahui apakah saldo-saldo akun neraca berada dalam kondisi seimbang atau tidak, sehingga bisa dijadikan dasar untuk membuka buku besar baru di periode berikut. Tak hanya itu, neraca ini pun berfungsi untuk memastikan apakah saldo akun laba/rugi sudah bersaldo nol. 

Berikut prosedur untuk membuat neraca saldo setelah penutupan:

  1. Menjadikan semua akun nominal (pendapatan dan beban) jadi nol.
  2. Menunjukkan semua saldo-saldo akun riil dan ekuitas yang masih ada.

Jurnal Pembalik

Jurnal pembalik adalah jurnal yang dibuat untuk melakukan penyesuaian kembali atas beberapa jurnal penyesuaian yang sudah dibuat pada akhir tahun atau periode akuntansi sebelumnya. 

Pembalik artinya membalikkan sisi debit dan kredit dari jurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya yang berisi nama akun dan jumlah nominal (rupiah) yang sama dengan jurnal penyesuaian yang bersangkutan, namun dengan posisi yang terbalik. 

Tujuan jurnal pembalik ialah untuk memudahkan pencatatan transaksi pada awal periode berikutnya. Pembuatan jurnal pembalik tidak mengubah jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan. 

Oleh karena itu, jurnal pembalik bukanlah suatu keharusan dalam sistem akuntansi. Mengingat sumber penyusunan jurnal pembalik adalah ayat jurnal penyesuaian (AJP), maka selanjutnya Quipper Blog akan menjelaskan teknis penyusunan AJP.

Akun-akun dalam Jurnal Penyesuaian yang Butuh Jurnal Pembalik

Akun-akun di ayat jurnal penyesuaian yang membutuhkan jurnal pembalik adalah:

  1. Beban dibayar di muka yang dicatat sebagai beban 

Jurnal: 

Beban sewa (D) 

Kas (K) 

AJP: 

Sewa dibayar di muka (D) 

Beban sewa (K) 

Pembalik: 

Beban sewa (D) 

Sewa dibayar di muka (K)

  1. Beban yang masih harus dibayar 

AJP: 

Beban gaji (D) 

Utang gaji (K) 

Pembalik: 

Utang gaji (D) 

Beban gaji (K)

  1. Pendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai pendapatan 

Jurnal: 

Kas (D) 

Pendapatan sewa (K) 

AJP: 

Pendapatan sewa (D) 

Sewa diterima di muka (K) 

Pembalik: 

Sewa diterima di muka (D) 

Pendapatan sewa (K)

  1. Pendapatan yang masih harus diterima 

AJP: 

Piutang sewa (D) 

Pendapatan sewa (K) 

Pembalik: 

Pendapatan sewa (D) 

Piutang sewa (K)

Quipperian, itulah pembahasan mengenai jurnal penutup dan jurnal pembalik perusahaan dagang. Gimana, sudah cukup dimengerti? Kalau kamu mau latihan soal dan nonton video dari tutor yang jago, langsung saja subscribe Quipper Video, ya! Sampai jumpa di artikel lainnya.

Sumber:

Learn.quipper.com

Penulis: Serenata