TRIBUNTRAVEL.COM - Berapa banyak dari kita yang selalu menyimpan makanan sisa di kulkas untuk dikonsumsi di kemudian hari? Lalu pertanyaan selanjutnya berapa lamakah kata ”kemudian hari” itu? 2 hari, 4 hari, 1 minggu atau bahkan sebulan lebih? Perlu diketahui, setiap bahan makanan punya expired date-nya masing-masing, begitu juga dengan makanan yang kita masak sendiri di rumah. Makanan rumahan justru punya masa simpan yang lebih sedikit ketimbang makanan buatan pabrik. Itu karena makanan yang kita buat biasanya telah dibiarkan di meja makan seharian dan diaduk berulang kali saat akan dikonsumsi. Walau masih tercium sedap, makanan sisa di kulkas kita mungkin sebenarnya sudah tidak layak dikonsumsi. Karena itu, kita terkadang perlu merelakan diri untuk membuang makanan sisa di kulkas yang sebenarnya sudah tidak layak dimakan. Berapa Lama Makanan Sisa Aman di Kulkas? Makanan sisa yang kita simpan di kulkas harus sudah dihabiskan dalam jangka waktu 3-5 hari. Jangka waktu ini berlaku untuk segala jenis makanan mulai dari sup, pizza, semur, tumisan, gorengan, ayam bakar, dan lainnya. Namun, beberapa makanan yang menggunakan santan misalnya, hanya bisa bertahan paling lama 3 hari dalam kulkas. Setelah waktu itu, kemungkinan tubuh keracunan makanan akan semakin meningkat. Jangka waktu tersebut berlaku untuk makanan yang disimpan di kulkas suhu 1 - 4 derajat Celcius dalam kotak makan kedap udara. Halaman selanjutnya arrow_forward
1. Kangkung, Antara Bergizi dan Beracun. Tumis kangkung, salah satu jenis masakan Jawa yang banyak disukai masyarakat. Selain lezat, menu bebas lemak yang berupa tumisan sayuran segar ini sangat bagus untuk tubuh., karena di dalamnya mengandung beberapa unsur pembangun. Kangkung mempunyai kemampuan untuk menetralkan racun dalam tubuh. Kangkung yang dimasak tumis, ca, atau lalap mempunyai beberapa khasiat sebagai :
Selain dari khasiat kangkung tersebut, ternyata kangkung juga dapat bersifat racun jika salah memanfaatkannya, yaitu :
2. Adakah Gizi dalam Kerupuk. Kerupuk, siapa yang tidak kenal ? Hampir semua orang pasti mengenalnya. Bahkan sebagian orang diantaranya merasa kurang lengkap kalau makan tanpa kerupuk. Kerupuk merupakan salah satu makanan hasil olahan pangan produk makanan kering, yang biasanya diolah dengan nahan baku ikan dicampur dengan tepung tapioka. Makan ini sering digunakan sebagai pelengkap ketika bersantap ataupun sebagai makanan ringan. Bahkan untuk jenis makanan khas tertentu selalu dilengkapi dengan kerupuk. Kerupuk menjadi salah satu makanan kegemaran masyarakat dikarenakan rasanya yang enak, gurih dan ringan sehingga seringkali digunakan sebagai makanan pelengkap makan sebagai penambah selera. Sebagian besar kerupuk menggiurkan karena rasanya yang gurih. Hal ini karena adanya penambahan garam dan bumbu penyedap rasa yang biasanya tidak sedikit jumlahnya.Baca juga : Kesehatan Rakyat Tanggung Jawab Pemerintah Apabila anda penggemar kerupuk, dan suka membuat sendiri kerupuk dengan ditambahkan berbagai sayuran sebagai bahan dasarnya, sebetulnya sangatlah bagus, karena kita bisa mengontrol penggunaan bahan baku dan pemilihan bahan makanan yang lebih aman. Kita semua tahu, sayuran adalah adalah sumber dasar vitamin, terutama vitamin C dan sumber serat. Akan tetapi pemilihan bahan baku kerupuk dengan penambahan bahan dasar dari sayuran sebenarnya tidak memberikan sumbangan yang berarti terhadap kandungan vitamin, karena kandungan gizi terutama vitamin C dalam sayur akan rusak dengan proses pemanasan dalam proses pemasakan dan penggorengan. Kandungan gizi yang ada pada kerupuk adalah energi yang berasal dari bahan tepung dan lemak dari minyak. Oleh karenanya tidak disarkan mengkonsumsi kerupuk dengan jumlah yang berlebih, terutama bila anda mempunyai berat badan di atas berat badan ideal. Demikian penjelasan berkaitan dengan makanan yang sangat populer di masyarakat, yaitu kangkung dan krupuk. Semoga bermanfaat. Menyisakan makanan dan langsung menyimpannya dalam kulkas memang sudah jadi kebiasaan. Tapi ternyata, beberapa jenis makanan sisa memiliki jangka waktu penyimpanan maksimal sebelum makanan tersebut menjadi kurang baik dicerna tubuh lho. Terkadang, saat merasa terlalu kenyang atau tak sempat menghabiskan makanan, kulkas-lah yang menjadi harapan untuk menjaga sisa makanan agar tetap segar dan lezat saat ingin dikonsumsi kembali. Nyatanya, beberapa bahan makanan berikut memiliki jangka waktu penyimpanan maksimal saat disimpan di dalam kulkas lho. Lalu, dengan acara apa untuk tetap menjaga nutrisinya agar baik diserap tubuh? Scroll down! 1. Olahan Sayuran dan Buah Foto: https://41.media.tumblr.com/ Jenis makanan olahan sayur dan buah seperti misalnya salad sayur, tumis kangkung, cah sayuran, atau salad buah seharusnya dihabiskan pada saat masakan tersedia. Sebab, membiarkan olahan sayur dan buah selama berjam-jam pada suhu ruangan justru akan melipat gandakan jumlah bakteri. Bila disimpan keesokan harinya, selain kandungan nutrisi saja yang menghilang dari sayur dan buah, makanan yang sudah tercemar bakteri tersebut berpotensi menimbulkan penyakit seperti mual, diare, bahkan keracunan makanan.
Foto: https://pleasantkitchen.com/ Jangka waktu terbaik menyimpan olahan makanan seperti daging dan ikan adalah maksimal 2 hari di dalam kulkas. Meski berkat bantuan kulkas, olahan bahan makanan tersebut bisa awet lebih lama dan pertumbuhan bakteri menjadi lamban, nyatanya kesegaran makanan tersebut akan berangsur-angsur berkurang. Ditambah lagi, cita rasanya asli dari olahan makanan tersebut akan berkurang. Terutama daging, karena akan jadi semakin alot.
Foto: https://atebyatescrapbooking.files.wordpress.com Begitu juga dengan telur, jarak waktu yang paling lama untuk menyimpan makanan olahan telur adalah 3 hari di dalam kulkas. Menyimpannya terlalu lama akan membuat tekstur dan rasa telur menjadi tidak baik. Perlu kamu tahu, telur merupakan bahan makanan yang cepat membusuk setelah dibuka dari cangkangnya, jadi segera habiskan sebelum tenggat waktunya ya!
Foto: https://mustseeplaces.eu/
Foto: https://sundaypasta.com/ Lain halnya dengan olahan makanan berbahan dasar keju keras. Masa penyimpanan terbaiknya adala 3-4 minggu. Keju merupakan bahan makanan hasil fermentasi yang artinya memiliki daya tahan lebih lama dengan jenis bahan makanan lain. Namun perlu diingat, membiarkan keju terlalu lama dalam kulkas akan membuat rasanya menjadi hambar dan teksturnya semakin mengeras. Oleh karena itu , sebaiknya simpan keju tak melebih dari sebulan setelah kemasannya dibuka. Menurut pakar diet terdaftar asal New Jersey, Jacqueline Gomes, sebagaimnna dilansir dari Fox News, bakteri penyebab penyakit dapat tumbuh dalam makanan dalam waktu dua jam di dalam suhu ruangan. Maka dari itu, pastikan bakteri dan kuman tak mencemari makanan dengan cara memanaskan makanan tersebut hingga 75 derajat celsius sebelum dimasukkan ke dalam kulkas. Hal yang sama juga berlaku jika sisa makanan tersebut akan dikonsumsi kembali menurut rekomendasi Departemen Pertanian US (USDA). (ebn/ebn) |