Tujuan bahan pengawet pada sejumlah makanan adalah

Bahan pengawet makanan buatan ini berfungsi untuk mencegah pertumbuhan jamur pada produk, seperti keju, minuman berbasis susu, mayonnaise, dan salad dressing.

Asam propionat memiliki nama lain, seperti natrium propionat, kalsium propionat, kalsium propionat.

Penggunaan asam propionat secara berlebihan bisa memicu efek samping ringan, seperti sakit kepala, mual, muntah, dan diare.

4. Sulfit

Sulfit atau sulfur dioksida digunakan pada produk, seperti buah kering, selai, cuka, saus, dan makanan ringan.

Pada label kemasan makanan, bahan pengawet ini juga dikenal sebagai natrium sulfit, natrium bisulfit, natrium metabisulfit, kalium sulfit, kalium bisulfit, dan kalium metabisulfit.

Konsumsi sulfit bisa memicu reaksi alergi untuk beberapa orang.

5. Nitrit dan nitrat

Kedua bahan pengawet buatan ini terdapat pada keju dan produk olahan daging.

Nitrit dan nitrat membantu mencegah pertumbuhan bakteri dan menambah rasa asin makanan.

Penelitian menunjukkan bahan pengawet dari produk olahan daging ini bisa meningkatkan risiko kanker.

Namun, dibutuhkan studi lebih lanjut untuk membuktikan efek tersebut.

6. Nisin

Pengawet makanan buatan ini secara alami berasal dari Lactococcus lactis, sejenis bakteri asam laktat yang terdapat dalam susu dan keju.

Nisin secara umum aman dikonsumsi, tetapi kurang efektif untuk mencegah mikroorganisme tertentu yang bisa menyebabkan pembusukan makanan.

Efek samping mungkin yang ditimbulkan dari konsumsi nisin secara berlebihan adalah gatal, ruam kulit, mual, dan muntah.

Selain itu, ada pula sejumlah bahan pengawet buatan yang tergolong aman lainnya, yakni etil parahidroksibenzoat, metil parahidroksibenzoat, dan lisozim hidroklorida.

Sejumlah zat antioksidan juga dapat digunakan untuk membantu proses pengawetan dan memperlambat terjadinya oksidasi makanan, seperti:

  • vitamin C (asam askorbat),
  • vitamin E (tokoferol),
  • BHA (butylated hydroxyanisole), dan
  • BHT (butylated hydroxytoluene).

Apakah pengawet makanan aman dikonsumsi?

Pengawet buatan atau sintetis yang terdaftar BPOM tergolong aman dan tidak membahayakan kesehatan tubuh, asalkan dikonsumsi dalam jumlah terbatas.

Peraturan Kepala BPOM No. 36 Tahun 2013 juga mengatur jumlah asupan harian untuk bahan pengawet atau acceptable daily intake (ADI).

Hal ini mengatur jumlah maksimum bahan pengawet sesuai yang dapat dikonsumsi sehingga tidak menimbulkan efek buruk terhadap kesehatan.

Sayangnya, terkadang ada beberapa oknum yang melakukan penyalahgunaan bahan kimia berbahaya untuk pengawet makanan.

Bahan pengawet berbahaya seperti boraks (asam borat) dan formalin sering digunakan pada bakso, mi, dan tahu.

Selain mengawetkan makanan, boraks dan formalin bisa mengenyalkan tekstur makanan.

Sejumlah efek berbahaya boraks dan formalin menyebabkan kerusakan usus, hati, ginjal, dan otak.

Adakah efek samping bahan pengawet?

4 dari 5 halaman

Tujuan bahan pengawet pada sejumlah makanan adalah
Pengawetan Makanan © 2021 iStock.com

Pengawetan makanan dengan bahan kimia sudah umum banget dijumpai di produk makanan. Bahan yang digunakan telah terbukti aman dan diperbolehkan, hanya aja penggunaanya harus dalam jumlah yang sesuai dengan aturan.

Garam

Pengawetan makanan dengan garam ini masuk dalam pengawetan bahan kimia karena menggunakan garam yang walaupun merupakan bahan alami namun tetap masuk dalam kelompok bahan kimia lho. Sesuai definisinya, bahan kimia adalah suatu bentuk materi yang memiliki komposisi kimia dan sifat karakteristik konstan.

Pengawetan makanan bisa dilakukan dnegan garam karena mengurangi aktivitas air pada makanan. Apa itu? Yakni jumlah air bebas tak terikat dalam bahan pangan yang biasanya digunakan bakteri sebagai media tumbuh. Kemampuan ini hadir karena asosiasi ion natrium dan klorida dengan molekul air.

Gula

Gula bertindak sebagai pengawet makanan dengan tindakan yang sama sebagaimana garam, yakni menghancurkan keseimbangan osmosis sel. Salah satu jenis makanan yang paling terkenal dengan penagwetan gula adalan selai, manisan, dan masih banyak lagi.

Pengasapan

Ini adalah metode pengawetan makanan tertua yang digunakan untuk meningkatkan kualitas makanan dan biasanya digunakan untuk mengawetkan daging dan ikan. Pada proses ini, asap dipaparkan pada bahan makanan untuk menghilangkan kelembapan dari permukaan makanan. Tapi metode ini nggak bsia diandalkan sepenuhnya karena kudu dikombinasikan dengan beberapa metode lain seperti penggaraman atau pengeringan.

Selain beberapa teknik pengawetan makanan di atas, ada juga pengawetan lain yang menggunakan metode khusus misalnya penyinaran dan pengemasan vakum, iradiasi untuk menghancurkan organisme dan pengepakan vakum untuk mengeluarkan oksigen dari kemasan makanan untuk mencegah pertumbuhan bakteri aerob yang akan membusuk makanan.

Natrium Benzoat

Sodium benzoate menghambat pertumbuhan bakteri, jamur, dan mikroba lain yang berpotensi berbahaya dalam makanan, sehingga mencegah pembusukan. Ini sangat efektif dalam pengawetan makanan asam karena bekerja di pH 2.5 - 4.

Makanya sering ditambahkan untuk produk-produk seperti soda, jus lemon botolan, acar, jeli, saus salad, kecap, dan bumbu lainnya. Pengawet makanan ini masuk dalam kategori zat yang Umumnya Diakui Aman atau atau Generally Recognized As Safe (GRAS).

Natrium Nitrit

Secara alami, senyawa ini ditemukan di sayuran hijau seperti sayuran hijau berdaun. Namun bisa didapatkan dengan mereaksikan asam nitrat dengan natrium karbonat atau natrium bikarbonat. Sebagai pengawet makanan, natrium nitrit menciptakan rasa yang berbeda, mengontrol oksidasi lipid, dan bertindak sebagai antimikroba. Sayangnya pengawet makanan ini disebut nggak aman.

Contoh bahan pangan yang menggunakan natriut nitrit sebagai pengawet makanan adalah daging olahan, seperti sosis, dendeng, ikan atau daging asap, dan daging ham.

Sulfur Dioksida

Cara kerja pengawetan makanan ini adalah dengan memblokir pertumbuhan mikroba dengan mengganggu fungsi normal sel mereka. Sulfur dioksida biasanya terdapat pada buah dan sayuran kering serta minuman ringan yang beralkohol.

Natrium Sorbat dan Kalium Sorbat

Sebagai bahan pengawet makanan, natrium sorbat banyak digunakan pada keju, daging, saos dan juga mayoses. Ini karena natrium sorbat dapat memperpanjang umur simpan produk dengan menghentikan pertumbuhan jamur, mikroorganisme perusak dalam daftar makanan tersebut.

Keseluruhan bahan pengawet makanan tersebut memang boleh ditambahkan pada makanan namun harus dalam batas tertentu. Sayangnya kan karena jumlahnya nggak ada dalam kemasanan makanan kita nggak tahu berapa jumlah yang udah kita konsumsi setiap hari.

A.melindungi dan mengawetkan produkB.sebagai identitas produkC.meningkatkan efisiensiD.meningkatkan laba perusahaanE.mencegah pertukaran oleh produk pesaing14.Bentuk kerajinan yang dibuat dengan tujuan untuk dipajang atau digunakan sebagai hiasan atau elemen estetis merupakan karya kerajinansebagai ...A.benda pakaiB.benda hiasC.benda ergonomicD.benda realisE.motif geometris15.Berikut ini merupakan unsur yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akanberhubungan dengan berapa yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan yang harus dibeli. Unsurtersebut adalah ...A.machine B.materialC.moneyD.man E.methode16.Bahan yang digunakan untuk pengemasan beras adalah ...A.daun jatiB.karungC.kotak kayuD.kalengE.gentong17.Pengertian bahan pangan hewani ...A.proses produksi bahan makanan yang berasal dari hewanB.merupakan proses pengawetan bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhanC.hasil dari produksi bahan makanan yang berasal dari tumbuhanD.sumber bahan makanan yang berasal dari hewanE.merupakan proses pengawetan bahan makanan yang berasal dari hewan18.Pengawetan dengan penguapan air panas dalam bahan pangan dengan energi panas dinamakan ...A.pelayuanB.pengeringanC.pengasapanD.pengasinanE.pemanasan19.Salah satu ciri kerajinan yang terbuat dari bahan lunak adalah ...20.Makanan yang banyak menggunakan sayur-sayur mentah seperti karedok atau sekedar lalap mentah yang disantap bersama sambal ,temasukmasakan dari daerah …21.Karya kerajinan tekstil khas Indonesia yang telah menjadi warisan budaya bangsa adalah ...22.Seorang wirausahawan harus memiliki ciri – ciri , kecuali ...Kunci Jawaban yang dicetak tebal (bold)dening ANONIM