Tari topeng tari yapong dan tari ondel-ondel merupakan tarian tradisional dari provinsi

Tari topeng tari yapong dan tari ondel-ondel merupakan tarian tradisional dari provinsi

Tari Betawi merupakan tarian yang berasal dari provinsi DKI Jakarta. Dimana dalam tarian ini sendiri tentu saja memiliki makna dan juga arti pada tarian ini sendiri, sehingga pada dasarnya kita dapat mengerti mengapa nama dari tarian tersebut bisa begitu. Tarian ini pun biasanya merupakan warisan budaya dari nenek moyang kita pada zaman yang dahulu, dikarenakan pada zaman dahulu tidak ada iringan music yang seperti sekarang membuat tarian pada zaman dahulu tidak terlihat menarik dan terkesan kuno. Gerakan-gerakan dari tarian yang ada sekarang pun tidak lebih pastilah mengikuti perkembangan zaman yang dahulu, dimana seperti yang kita tahu gerakan-gerakan yang ada sekarang adalah merupakan pembaharuan dari gerakan-gerakan yang sudah ada terlebih dahulu pada masa nenek moyang kita.

Tarian yang ada di provinsi DKI Jakarta ini sendiri tentu saja memiliki keanekaragaman gerakan yang berbeda dan juga nama yang berbeda pastinya. Di daerah ini sendiri tarian yang biasa dikenal oleh kalangan masyarakat dan sering dilakukan ada event-event tertentu seperti penyambutan tamu agung, upacara perkawinan, upacara keagamaan ataupun yang lainnya. Tarian tersebut antara lain adalah Tari Topeng, Tari Yapong, Tari Betawi, Tari Ondel-ondel Betawi, Tari Cokek, dll. Dari beberapa tarian yang telah disebutkan tersebut tentu saja banyak sekali hal yang berbeda pada tarian tersebut, dari gerakannya sendiri maupun dari makna yang ada pada tarian itu sendiri.

Tarian-tarian yang seperti di atas sendiri sampai sekarang masih sangat eksis di dunianya sendiri, dan tidak jarang banyak sekali penari yang telah menguasai tarian tersebut mengajarkannya pada anak-anak didik mereka yang biasa mereka buka pada sebuah sanggar tari yang ada. Hal ini sendiri merupakan suatu ide yang sangat bagus, dikarenakan selain dapat menyebarkan hal yang positif kepada generasi yang muda selain daripada itu juga dapat terus menjaga dan melestarikan warisan budaya dari daerah kita masing-masing, karena seperti yang kita tahu banyak sekali Negara yang ingin mencuri warisan dan menklaimnya sebagai pemilik dari warisan budaya tersebut.

Tarian Betawi ini merupakan salah satu tarian yang berasal dari Bengkulu sendiri, Dimana seperti yang kita tahu dalam halnya tarian pastilah memiliki beberapa makna yang tidak jauh berbeda dari provinsinya masing-masing, begitu juga dengan halnya tarian yang berasal dari provinsi ini sendiri, pasti tidak ada perbedaan menjauh dari beberapa falsafat yang ada pada provinsi ini sendiri sehingga kita tahu sendiri terciptalah sebuah tarian yang ada pada zaman sekarang ini dan sangat erat hubungannya dengan masa pada zaman yang dahulu kala mengenai tarian-tarian ini sendiri dengan asal dari daerahnya.

Tarian Betawi merupakan tarian yang sudah cukup lama dikenal oleh masyrakat, dimana tari betawi ini pada dasarnya adalah merupakan tari topeng betawi. Dalam tarian ini sendiri kita dapat melihat beberapa unsure yang ada pada tarian ini sendiri yaitu unsure tari, teater dan juga music. Music penggiring dari tarian topeng betawi ini pun banyak sekali. Tarian ini sendiri pun tumbuh dan berkembang di pinggir-pinggir Jakarta. Tarian ini sendiri pun biasanya digelar pada saat acara pernikahan, acara sunatan dan juga pada saat acara membayar nazar. Dalam tarain ini sendiri para penari yang memakai topeng bercerita lewat seni gerak mereka sendiri. untuk sekarang sendiri tarian topeng betawi ini sudah banyak dikreasikan.

Tarian tradisional ini juga merupakan tari tradisional yang harus kita lestarikan, dimana seperti yang kita tahu bahwa tarian-tarian yang ada pada Negara Indonesia pada zaman sekarang pun sudah mulai memudar dan kurang adanya penampilan dari beberapa daerah tersebut karena banyaknya pemuda-pemudi yang sudah tidak bisa lagi melakukan budaya atau tarian dari daerah mereka masing-masing sendiri, bukankah hal tersebut sendiri merupakan hal yang memalukan khususnya bagi Negara kita sendiri yang merupakan Negara yang mempunyai banyak sekali budaya yang ada dan juga warisan yang tidak ada habis-habisnya. Jadi sebagai generasi muda kita harus senantiasa menjaga semua tari yang ada pada daerah mereka masing-masing.

Lihat Video Dibawah Ini Siapa Tahu Bermanfaat Untuk Kamu

Tari Yapong merupakan suatu bentuk tarian dari Jakarta yang diciptakan untuk sebuah pertunjukan.[1] Tarian ini bukan jenis tarian pergaulan seperti tari daerah kebanyakan, misalnya tari Jaipong dari Jawa Barat. Namun dalam perkembangannya, tarian ini sering dijadikan sebagai tari pergaulan untuk mengisi sebuah acara sesuai dengan permintaan karena tarian ini penuh dengan variasi di dalamnya.

Pada awalnya, tari Yapong dipertunjukkan dalam rangka mempersiapkan acara ulang tahun kota Jakarta ke-450 pada tahun 1977. Pada saat itu, Dinas Kebudayaan DKI mempersiapkan sebuah acara pagelaran tari massal dengan mengangkat cerita perjuangan Pangeran Jayakarta. Pagelaran berbentuk sendratari ini dipercayakan kepada Bagong Kussudiarjo untuk menyelenggarakan acara tersebut. Untuk mempersiapkan pagelaran itu, Bagong mengadakan penelitian selama beberapa bulan mengenai kehidupan masyarakat Betawi. Bagong melakukan penelitian tersebut melalui perpustakaan, film, slide maupun observasi langsung kepada masyarakat Betawi. Akhirnya, pagelaran ini berhasil dipentaskan pada tanggal 20 dan 21 Juni 1977 bertempat di Balai Sidang Senayan, Jakarta. Pementasan tersebut didukung oleh 300 orang artis dan musikus yang ikut andil di dalamnya.

Tari ini merupakan tari yang gembira dengan gerakan yang dinamis dan eksotis. Dalam gerakan tarian Yapong diperlihatkan suasana yang gembira karena menyambut kedatangan Pangeran Jayakarta. Adegan tersebut dinamai Yapong dan tidak mengandung arti apapun. Istilah tersebut muncul dari lagunya yang berbunyi ya, ya, ya, ya yang dinyanyikan oleh penyanyi pengiringnya serta suara musik yang terdengar pong, pong, pong, sehingga lahirlah “ya-pong” yang semakin lama berkembang menjadi Yapong.

Seusai pementasan sendratari tersebut, Pusat Latihan Tari (PLT) Bagong Kussudiarjo beserta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta mengubah tari Yapong dari bentuk sendratari dan mengembangkannnya menjadi tarian lepas.

Adapun corak dalam busana yang dikenakan para penarinya merupakan pengembangan dari pakaian tari Kembang Topeng Betawi. Hal tersebut tampak jelas dari bentuk serta ragam hias tutup kepala serta selempang yang dikenakan di dada, yang disebut dengan toka-toka. Tari Yapong diwarnai oleh tari rakyat Betawi, kemudian diolah dengan dimasukkannya unsur-unsur tari pop, di antaranya terdapat unsur tari daerah Sumatra. Karena budaya Betawi banyak dipengaruhi unsur-unsur budaya Tionghoa, maka dalam tarian Yapong juga terdapat unsur kesenian Tionghoa, misalnya pada kain yang dikenakan oleh para penari terdapat motif naga dengan warna merah menyala yang identik dengan budaya Tionghoa.[2]

Dan juga alat musik yang digunakan saat tarian ini ditarikan merupakan campuran antara Betawi, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Setelah tarian ini menjadi tarian lepas, maka DKI Jakarta memanfaatkan beberapa alat musik tradisionalnya, seperti Rebana Biang, Rebana Hadroh, dan Rebana Ketimpring. Dengan demikian, tari Yapong merupakan kreasi baru yang bertolak dari unsur-unsur gerak tradisional Betawi.

  1. ^ Yapong Diarsipkan 2013-10-20 di Wayback Machine., Diakses tanggal 7 November 2013.
  2. ^ "Yapong, Seni Tari". encyclopedia.jakarta-tourism.go.id. Diakses tanggal 2020-02-12. 

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tari_Yapong&oldid=18931189"

Setiap suku di Indonesia memiliki ciri serta keunikannya tersendiri. Tak terkecuali Suku Betawi. Meski saat ini budaya luar sudah masuk dan berkembang di Jakarta, namun baik kesenian maupun tradisi orang Betawi masih terpelihara hingga sekarang. Salah satu contohnya adalah tari yapong. Sebuah bentuk pertunjukan tari massal yang diciptakan oleh seniman hebat bernama Bagong Kussudiardja.

Tari yapong berasal dari DKI Jakarta. Tarian ini dibuat Bagong Kussudiardja untuk ditampilkan di acara peringatan hari ulang tahun Jakarta ke-450 pada tahun 1977. Secara garis besar, pertunjukan tari yapong terinspirasi dari kisah heroik Pangeran Jayakarta dalam merebut kota pelabuhan saat itu bernama Sunda Kelapa, dari tangan Portugis.

Tari yapong termasuk salah satu karya yang dihasilkan dari seniman Betawi. Tarian ini kemudian berkembang dan menjadi salah satu ikon budaya DKI Jakarta. Fungsi tari yapong adalah sebagai tari pergaulan. Para penari yang terdiri 5-10 penari wanita, akan mementaskan gerakan yang luwes. Namun, dengan irama dinamis.

Nama tari yapong sekilas terdengar mirip dengan tari jaipong. Akan tetapi, sebenarnya kedua tarian ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Singkatnya, keunikan tari yapong tidak kalah bagus ketimbang tari jaipong.

Saat ini tari yapong sering dipentaskan dalam beberapa acara tertentu. Misalnya kegiatan budaya orang Betawi, pesta rakyat, dan event besar lainnya.

Dengan mengangkat tema tentang perjuangan Pangeran Jayakarta, sudah sewajarnya tarian ini dilestarikan dan dipelajari oleh generasi muda. Selain sebagai identitas  kesenian suku Betawi, tarian yapong pun bisa merefleksikan sebuah pentas seni yang menghibur, punya nilai estetika, dan mengandung nilai edukatif bagi masyarakat.

Advertising

Advertising

Sejarah tari yapong tidak bisa dilepaskan dari sosok penciptanya yakni Bagong Kussudiardja. Dia bahkan dijuluki sebagai satu dari tiga pelopor tarian modern Indonesia menurut kritikus tari Sal Murgiyanto. Bagong berguru kepada Martha Graham, dan mempelajari teknik tari modern yang kemudian dia bawa sekaligus memperkenalkannya di Indonesia.

Tari yapong adalah sebuah pertunjukan seni drama tari yang dipentaskan pada acara peringatan hari ulang tahun Jakarta ke-450 di tahun 1977. Menurut Ensiklopedia Jakarta, saat itu Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta meminta kesediaan Bagong untuk membuat sebuah pagelaran tari yang mengangkat tema perjuangan Pangeran Jayakarta.

Sebelum membuat tarian tersebut, Bagong sempat melakukan observasi. Selama beberapa bulan, Bagong meneliti dan mempelajari studi kepustakaan tentang masyarakat Betawi dan sendratari. Sampai akhirnya, pada tanggal 20-21 Juni 1997 tari yapong dipentaskan untuk pertama kalinya di di Balai Sidang Senayan, Jakarta.

Pada pementasan itu sekitar 300 orang artis, penari dan musikus, ikut serta dalam mendukung pagelaran tari yapong. Perhelatan itu dapat dikatakan cukup sukses, karena pertunjukan tari yapong mendapat respons positif dari masyarakat.

Ketika pertama kali dipentaskan, di dalam tari yapong terdapat sebuah adegan yang memperlihatkan kedatangan Pangeran Jayakarta. Sejumlah penari akan menyambutnya dengan wajah riang gembira. Para penari tersebut memerankan atau mewakili rakyat kecil. Secara kompak, para penari itu akan berteriak “ya, ya, ya, ya” sembari diiringi suara musik terdengar berbunyi seperti “pong, pong, pong, pong”.

Beberapa waktu kemudian, Bagong bersama Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta melakukan perubahan dalam sejumlah adegan di tari tersebut menjadi tarian lepas. Kemudian tarian tersebut dikenal luas dengan nama tari yapong, yang menampilkan kegembiraan serta hangatnya suasana pergaulan.

Dalam Modul Pembelajaran Jarak Jauh pada Masa Pandemi Covid-19 untuk Jenjang SMP, yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dijelaskan bahwa istilah Yapong  berasal dari dari syair lagu yang berbunyi “ya, ya, ya, ya” dan dari suara musik yang terdengar “pong, pong, pong”.

Meski sifatnya kontemporer, saat ini tari yapong  sudah menjelma menjadi ikon kesenian Betawi dan kerap dipentaskan dalam hajatan rakyat untuk menyambut tujuh belasan, acara-acara kebudayaan di Jakarta, serata kegiatan dalam perayaan ulang tahun Kota Jakarta.

Keunikan Tari Yapong

Keunikan tari yapong terletak pada gerakan sederhana namun dinamis yang melibatkan kaki, tangan, dan pinggul penarinya. Selain itu, secara keseluruhan kostum serta properti tari yapong  terinspirasi dari unsur-unsur pada budaya suku Betawi.

Pada umumnya, kostum yang dikenakan penari tari yapong hampir mirip dengan busana pada tari topeng Betawi. Mereka akan mengenakan pakaian berwarna terang dan ditambahkan kain khas Betawi.

Selain itu, sebuah mahkota bunga dan selempang akan dikenakan para penari sebagai hiasan pelengkap. Selempang ini disebut toka-toka. Diletakan di bagian dada, yang kemudian diikat dengan perhiasan di bagian perut.

Sementara untuk musik pengiringnya, akan diiringi alat musik khas Betawi contohnya seperti rebana hadroh, rebana biang, dan rebana ketimpring.  Bahkan, dalam perkembangannya alat musik gamelan ikut disertakan agar irama yang diciptakan lebih bersemangat. Sedangkan, para penarinya bakal bergerak sesuai gerakan tari yang dinamis.

Gerakan Tari Yapong

Tari yapong yang termasuk jenis tari kontemporer juga memasukan beberapa gerakan tari khas Sumatera.  Sementara, untuk pola lantai tari yapong memakai gari lurus dan melengkung. Setiap penari akan menari secara berkelompok dengan jumlah sekitar 5-10 penari.

Adapun gerakan tari yapong secara lengkapnya bisa dijelaskan sebagai berikut:

  1. Gerak Megol Lembehan: untuk penari laki-laki, mereka akan meletakan ibu jari di bagian pinggul. Sedangkan bagi penari perempuan ditempelkan di dada. Dalam gerakan ini, posisi kaki penari akan berjalan di tempat dengan tangan kiri diletakkan di dada.
  2. Enejer Loncat Ketika: gerakan ini mengharuskan penari membengkokan salah satu tangan, dan tangan lainnya dibiarkan lurus. Kemudian dia akan melompat ke arah tangan yang dibengkokkan.
  3. Singgetan Ngigel Gerakan: saat posisi tangan berada di depan mata, penari akan melakukan gerakan putaran (ngigel) .
  4. Gerak Yapong: adalah gerakan terakhir. Penari akan meletakan tangan di atas kepala, dan membuka telapak tangan. Gerakannya seperti menyapu angin dari kiri ke kanan.

Demikian ulasan tentang tari yapong. Sebagai warisan budaya Betawi, tari kontemporer ini harus dilestarikan dan tetap dijaga.