Tahapan-tahapan lari jarak menengah meliputi apa saja, sebutkan.

Jaga posisi bahu turun serta rileks. Kepala sejajar garis lurus dengan anggota tubuh di bawahnya. Jaga bahu tetap lurus dan hindari rotasi atau putaran berlebih.

Lengan

Posisikan lengan dengan longgar dan siku membentuk sudut 90 derajat. Gerakkan siku lurus ke belakang untuk menciptakan momentum. Saat mengayun kembali ke depan, pompa tangan setinggi bahu.

Pinggang

Coba bayangkan bahwa badan Anda tertarik ke atas dengan seutas tali pada kepala Anda. Ini untuk membuat berat pada pinggang terasa pas. Kencangkan otot perut untuk bisa mendapatkan postur yang pas.

Lutut

Dorong lutut Anda ke depan dan angkat dengan tinggi. Ini akan menghasilkan kekuatan lebih dan mendorong jangkauan langkah lebih jauh.

Kaki

Sesaat bagian telapak kaki akan menyentuh lintasan, angkat jari kaki Anda ke arah tulang kering, hingga telapak kaki Anda ada pada posisi horizontal.

Pastikan Anda mendaratkan telapak kaki Anda dengan bagian tengah dan posisinya berada di bawah tubuh, bukan berada di depan tubuh Anda.

Tumit

Setelah menyentuh lantai, pastikan tumit Anda membentuk gerakan melingkar penuh hingga belakang ke arah bokong, namun tidak sampai menyentuh. Jangan langsung gerakkan tumit ke depan sebelum hampir menyentuh bokong. Ini akan membuat tolakan semakin kuat.

3. Teknik finis

Tahapan-tahapan lari jarak menengah meliputi apa saja, sebutkan.

Fase finis adalah tahapan lari cepat yang paling menentukan. Pasalnya dalam beberapa pertandingan, pelari akan saling berdekatan satu sama lain saat memasuki garis finis.

Dalam kompetisi internasional, pencatatan dan pelaporan waktu finis harus dilakukan hingga satuan 0.01 detik. Sehingga memerlukan peralatan dan teknologi khusus untuk menilainya.

Peraturan International Association of Athletics Federations (IAAF) menyatakan bahwa waktu seorang pelari dicatat ketika batang tubuh melewati garis finis. Untuk itu, ada tiga teknik finis yang bisa pelari lakukan, yakni:

  • mencondongkan dan menjatuhkan dada ke depan,
  • menjatuhkan salah satu bahu ke depan, dan
  • berlari lebih cepat.

Bentuk latihan untuk meningkatkan teknik lari sprint

Pemanasan bisa jadi salah satu bentuk latihan yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan performa lari jarak pendek. Hal ini perlu dilakukan karena semakin keras Anda memaksa tubuh untuk berlari cepat, semakin besar pula risiko cedera pada otot Anda.

Beberapa latihan pemanasan yang bisa Anda lakukan sebelumnya antara lain sebagai berikut.

  • Jalan dan berlari kecil selama 5 hingga 10 menit sebelum melakukan lari jarak pendek.
  • High knees atau gerakan mengangkat lutut setinggi-tingginya secara bergantian. Jenis latihan ini juga biasa disebut sebagai jalan di tempat.
  • Butt kickers yang gerakannya mirip dengan jalan di tempat, namun hanya bagian lutut ke bawah yang bergerak ke belakang hingga bagian tumit menyentuh bokong.
  • Skipping atau lompat tali bisa dilakukan untuk meregangkan otot kaki.

Selain beberapa teknik pemanasan tersebut, Anda juga bisa melakukan latihan gabungan antara berjalan, jogging, berlari, hingga lari cepat. Mulailah berjalan dan tambah kecepatan Anda setiap 10 detik hingga Anda meraih kecepatan sprint penuh.

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 12 are not shown in this preview.

Lari jarak menengah merupakan salah satu cabang dalam atletik di nomor lari. Berbeda dengan lari jarak pendek yang hanya mengedepankan kecepatan, lari jarak menengah perlu strategi yang matang untuk bisa finis terdepan. Pasalnya, para atlet harus menempuh jarak yang sedikit jauh mulai dari start sampai garis finis. Lari jarak menengah dilakukan pada jarak 800-3000 meter. 

Setiap atlet bisa menggunakan strategi dengan mengatur kecepatan saat berlari di awal, tengah, dan akhir pertandingan. Stamina yang baik ditambah strategi yang tepat bisa buat kamu sampai finis lebih dulu.

Sejarah Lari Jarak Menengah

Tahapan-tahapan lari jarak menengah meliputi apa saja, sebutkan.

Adu kecepatan sudah dilakukan sejak masa Yunani Kuno pada 776 SM. Perlombaan ini sejak dulu digabung dengan nomor atletik lainnya untuk menentukan siapa yang terbaik.

Lari jarak pendek pun sudah diperlombakan di Olimpiade pertama pada 1896 bersama dengan nomor lainnya. Cabang atletik pun baru memiliki badan internasional pada 1912 dan mengatur segala tentang peraturan dan perlombaan resmi.

Cabang olahraga ini masuk ke Indonesia pada 1930 dibawa oleh pemerintahan Belanda. Namun, sempat tenggelam pada pemerintahan Jepang. Baru pada 1946 cabang atletik lari jarak menengah kembali dihidupkan dengan pembentukan badan milik pemerintah.

Lari jarak menengah pun selalu jadi langganan di pagelaran Pekan Olahraga Nasional (PON), SEA Games, dan Asian Games. Indonesia juga cukup disegani dalam cabang olahraga ini di kawasan Asia Tenggara.

Nomor Lari Jarak Menengah

Tahapan-tahapan lari jarak menengah meliputi apa saja, sebutkan.

Lari jarak menengah memiliki tiga nomor lari berdasarkan jaraknya, mulai dari 800 m, 1.500 m, dan 3.000. Dengan jarak yang terbilang cukup panjang, setiap atlet perlu mengatur napas, energi, dan kecepatanya.

Pada nomor 800 meter, pelari bisa menjaga kecepatannya di 2/3 pertandingan. Lalu, mulai melakukan sprint pada 100 mete sebelum finis. Namun, strategi tersebut tidak bisa digunakan pada nomor yang lebih panjang.

Rata-rata atlet lari jarak menengah menjaga napasnya di awal lomba dan tidak mengeluarkan kecepatan tinggi. Kecepatan akan dinaikkan di tengah lomba sedikit demi sedikit. Lalu, kecepatan tertinggi akan dikeluarkan menjelang finis.

Start Lari Jarak Menengah

Tahapan-tahapan lari jarak menengah meliputi apa saja, sebutkan.

Start yang digunakan dalam lari jarak menengah adalah start berdiri. Beriku posisi tubuh saat start:

1. Berdiri dengan kaki dibuka selebar bahu.

2. Posisikan satu kaki di depan dan kaki lainnya di belakang, tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh.

3. Kaki belakang jinjit untuk siap melakukan langkah pertama.

4. Membuat posisi tubuh lebih rendah dengan menekuk kaki sedikit.

5. Condongkan badan ke depan dengan menyesuaikan posisi lutut yang ditekuk.

6. Tangan berada di samping dengan posisi mengepal.

7. Pandangan mata menghadap ke depan.

8. Bagian dada terbuka lebar untuk membuat pernapasan lebih lancar.

9. Menunggu aba-aba dan siap untuk berlari.

Teknik Lari Jarak Menengah

Tahapan-tahapan lari jarak menengah meliputi apa saja, sebutkan.

Ada tiga teknik dasar yang perlu kamu kuasai saat mengikuti perlombaan lari jarak menengah. Perlombaan lari nomor ini biasanya dilakukan di lintasan lari yang mengelilingi stadion olahraga. Trek lari yang digunakan akan berbentuk elips. Berikut teknik dasar yang perlu diperhatikan:

1. Awalan

- Semua anggota tubuh harus dalam keadaan rileks kala berlari. Posisi tubuh pun harus tegak untuk membuat pernapasan lebih lancar. Lari jarak menengah dilakukan dengan start berdiri. 

- Usahakan kepala dan pandangan selalu menghadap ke depan untuk memberi sugesti saat berlari, khususnya saat kamu sudah kelelahan.

- Ayunkan lengan untuk membantu gerakan maju dan menambah kecepatan. Ayunan lengan pun dilakukan secukupnya dan tidak melebihi bahu.

- Angkat lutut lebih tinggi dari pinggul untuk membuat kecepatan lari lebih tinggi.

- Atur pernapasan dengan kecepatan. Saat pernapasan kamu sudah tidak teratur, sesuaikan kecepatan sampil mengatur napas kembali.

2. Lari di Tikungan

- Pilih posisi lintasan lari di sebelah kiri karena itu akan mempersempit jarak lari.

- Miringkan badan ke kiri sedikit untuk menjaga keseimbangan saat berlari.

- Begitu juga kepala perlu dimiringkan.

- Seimbangkan tubuh dengan membuka sudut lengan kanan lebih lebar.

3. Memasuki Garis Finis

- Condongkan tubuh ke depan dengan kepala sedikit menunduk.

- Tambah kecepatan dengan mengayunkan lengan lebih tinggi

- Fokus ke garis finis sambil menambah kecepatan.

- Majukan sedikit bahu supaya lebih dulu menyentuh pita garis finis.

Nah, itulah beberapa hal tentang lari jarak menengah. Karena olahraga terbilang cukup mudah, siapa pun bisa mencobanya. Namun, kamu butuh latihan yang giat karena lari jarak menengah butuh stamina yang baik. Semoga informasi ini bisa berguna untuk kamu, ya!

(Ade Kurnia Irawan)