Sebutkan umbi umbian yang dapat digunakan untuk menggambar cap


Cetak Penampang, Daun-daunan, dan Umbi-umbian


Sebutkan umbi umbian yang dapat digunakan untuk menggambar cap

Bahan dan alat yang diperlukan: kertas, pewarna, pelepah daun, buah, daun-daunan, umbi-umbian, pisau, cutter, silet, alas pewarna, spon/busa, kapas, koran bekas.

Proses pembuatannya:

(a)    Pilihlah penampang apa yang akan dijadikan acuan cetaknya pelepah daun atau buah-buahan. Pelepah daun yang sering dijadikan acuan cetak adalah: pelepah daun pisang, pelepah daun talas, pelepah daun pepaya. Buah belimbing dapat pula dijadikan sebagai acuan cetak.

(b)    Potonglah penampang bahan acuan cetak itu dengan pisau, cutter atau silet. Arah potongan bebas. Usahakan agar permukaan potongan rata. Kerataan permukaan potongan sangat menentukan hasil cetakannya.

(c)    Siapkan pewarna. Pewarna yang disiapkan bergantung dari keadaan bahan acuan cetaknya. Bila acuan cetaknya masih mengeluarkan getah/cairan, cukup disediakan serbuk pewarna saja. Pewarna akan menjadi cair setelah bersatu dengan cairan acuan cetak. Akan tetapi bila acuan cetaknya tidak mengeluarkan cairan, kita perlu menyediakan pewarna yang sudah dicampur dengan air.Pewarna serbuk, cukup disebarkan pada alas warna yang bentuknya datar dan rata misalnya: kaca, formica, lembaran plastik, piring. Penampang acuan cetak yang mengandung cairan digosok-gosokan pada serbuk warna yang ditaburkan di alas hingga rata, maka terjadilah warna yang siap pakai. Pewarna cair dapat dipulaskan pada busa/spon, atau pada kapas.

(d)    Mencetakkan acuan cetak. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan ikutilah petunjuk ini.

1)       Penampang acuan cetak yang masih basah tekankan

pada pewarna yang ada pada alas warna tadi.

2)      Selanjutnya tempelkan (sambil ditekan) acuan cetak tersebut pada kertas yang sudah diletakkan di atas koran.

3)      Kemudian angkat acuan cetaknya. Gambar acuan cetak akan tertera pada kertas. Untuk membuat bentuk/gambar yang sama, lakukan kegiatan seperti yang dilakukan sebelumnya beberapa kali bergantung kebutuhan pada kertas yang sama atau yang lain.

4)      Acuan cetak yang sudah kering (tidak mengeluarkan cairan), pengisian warnanya harus dengan cara menempelkan acuan cetak tersebut pada spon/busa, atau kapas yang sudah diisi pewarna. Pencetakannya sama seperti pada pencetakkan acauan cetak sebelumnya. Demikian pula pengulangan pencetakkannya.

5)      Perlu diperhatikan agar pewarna yang menempel pada acuan cetak tidak berlebihan, tidak pula kekurangan. Bila hal ini terjadi, hasil cetakannya tidak akan memuaskan.

Proses pencetakkan daun-daunan dilakukan sebagai berikut:

(a) Pilihlah bentuk daun yang menarik serta ukurannya tidak terlalu lebar. 

(b)    Siapkan pewarna pada alas warna seperti pada cetak penampang. Usahakan agar keadaan pewarna pada alas merata keadaannya, serta tidak terlalu encer.

(c)    Tempelkan permukaan daun tadi serata mungkin pada alas pewarna.

(d)    Selanjutnya permukaan daun yang sudah berwarna tadi tempelkan pada kertas yang sudah disiapkan terlebih dahulu. Gosoklah permukaan daun itu dengan hati-hati. Agar aman dan leluasa menggosok, simpanlah kertas di atas permukaan daun tersebut.

Bila mencetakkannya sempurna, bentuk daun serta warna yang dipilih akan tergambarkan pada kertas.

Pada cetak umbi-umbian, kita harus membuat acuan cetak terlebih dahulu. Umbi-umbian yang biasa digunakan untuk acuan cetak diantaranya adalah: ubi jalar, kentang, talas, wortel, ketela pohon.

Proses kerjanya sebagai berikut:

(a)    Potonglah umbi yang sudah dipilih untuk acuan cetak serata mungkin.

(b)    Buatlah gambar/bentuk pada permukaan potongan yang rata tadi.

(c)    Selanjutnya hilangkan atau rendahkan bagian permukaan yang nantinya tidak akan memindahkan gambar/bentuk dengan jalan mengerat atau menorehnya.

(d)    Siapkan pewarna sebelum melakukan pencetakkan. Namun sebaiknya lihat kembali proses pencetakan penampang yang basah dan yang kering. Pada cetak umbi-umbian-pun berlaku hal seperti itu, karena ternyata ada umbi- umbian yang masih mengandung cairan dan sebaliknya. Oleh sebab itu untuk acuan cetak dari umbi-umbian yang masih basah, gunakan serbuk warna. Sedangkan untuk acuan cetak dari umbi-umbian yang sudah kering, pewarna harus dicampur dahulu dengan air. Sekali lagi tata cara pencetakkannya lihat proses cetak penampang.

Perlu diperhatikan agar pada proses cetak ini (penampang, daun-daunan, dan umbi-umbian), digunakan alas yang agak empuk. Alas yang keras kurang baik hasilnya

Jika ingin mendesain kartu buatan sendiri atau menghias dinding yang sudah usang, Anda bisa menggunakan cap atau stempel untuk membuat desain yang indah, tanpa memerlukan banyak bakat seni. Alih-alih membeli cap yang sudah jadi dan mahal, Anda dapat membuatnya sendiri, lho. Cobalah menggunakan karet penghapus untuk membuat cap karet biasa, buatlah cap dari kentang yang bisa dikerjakan bersama anak-anak, atau buatlah cap spons jika Anda sekadar ingin mengecat beberapa bentuk dasar dengan cepat.

  1. 1

    Rancang desain cap sesuai keahlian. Jika Anda masih pemula, buatlah desain dan bentuk yang sederhana tanpa menggunakan irisan kecil dan mendetail. Ketika kemahiran bertambah, Anda bisa menggunakan desain yang lebih rumit.

    • Sebagai contoh, Anda bisa membuat pola segitiga, bintang, atau huruf balok jika masih pemula.
    • Desain atau bentuk melengkung lebih sulit diiris daripada garis yang lurus.
    • Anda dapat berlatih membuat desain pada kertas buram terlebih dahulu. Ingat, apabila Anda kesulitan untuk menggambar suatu desain, berarti gambar tersebut akan lebih sulit diiris di cetakannya.

  2. 2

    Buatlah desain pada karet penghapus dalam pola cermin. Berhubung Anda harus membalik gambarnya saat menempelkan cat, hasil akhir cap harus berbentuk cermin. Anda bisa menggunakan pulpen, pensil, atau spidol untuk menggambar desainnya secara terbalik di karet penghapus.

    • Apabila Anda merasa kesulitan untuk menggambar secara terbalik, cobalah membuat desainnya secara normal di kertas kalkir (kertas transparan). Setelah itu, balikkan kertas dan jiplak gambarnya (yang sudah dalam pola cermin) ke karet penghapus.
    • Ukuran dan warna karet penghapus terserah Anda. Penghapus yang tebal lebih mudah dibentuk karena memiliki bahan yang lebih banyak, dan lebih awet digunakan.
    • Jika Anda ingin membuat cap yang berisi huruf atau angka, pola cermin ini sangat penting.

    Cara Memindahkan Desain ke Karet Penghapus

    1. Cetak atau jiplak desainnya di kertas kalkir. Jika ingin menggambar sendiri dengan tangan, alat terbaik untuk membuatnya adalah spidol permanen.

    2. Balik kertasnya sehingga Anda akan memperoleh gambar dalam pola cermin.

    3. Tempelkan kertas kalkir berisi desain cap pada karet penghapus, atau lekatkan dengan selotip.

    4. Iris garis-garis desain yang ada di kertas sehingga capnya akan terbentuk di karet penghapus.

  3. 3

    Iris garis desain di karet penghapus hingga capnya terbentuk. Gunakan pisau iris X-Acto atau V-tool secara hati-hati untuk menghilangkan bagian karet penghapus yang tidak termasuk dalam desain. Area karet penghapus yang menonjol akan menjadi bagian dari cap. Hilangkan bagian lain yang tidak digunakan.

    • Buatlah irisan sedekat mungkin dengan garis desain agar Anda bisa memperoleh cap yang lebih akurat.
    • Agar lebih mudah digunakan, rekatkan karet penghapus pada potongan kayu.

  4. 4

    Oleskan cat atau tinta pada cap, kemudian tempelkan dengan kuat ke permukaan yang rata. Cobalah cap buatan Anda untuk memastikan desainnya sudah benar. Tempelkan cap ke bantalan tinta atau oleskan selapis tipis cat di atas cap. Balikkan dan tempelkan cap dengan kuat pada kertas atau benda kerajinan.[1] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Anda bisa menggunakan cat atau tinta dengan warna apa saja.
    • Carilah tempat yang warnanya tidak bagus atau muncul di titik yang tidak diinginkan.
    • Jika gambar yang ada di cap tidak sesuai dengan keinginan, bersihkan cap, lakukan pengirisan ulang, dan cobalah kembali.

  5. 5

    Bersihkan cap menggunakan tisu basah setiap selesai digunakan. Dengan demikian, warna yang lama tidak akan mengganggu proyek berikutnya. Tisu basah juga mengandung lanolin, yang akan melembapkan karet pada cap dan membuatnya lebih awet. Seka cap di bagian yang terlapisi warna.[2] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Anda juga dapat menggunakan pembersih cap atau sabun dan air. Jika cat atau tintanya mengering, gosok cap menggunakan sikat gigi bekas dan pembersih untuk menghilangkannya.
    • Jangan menggunakan produk yang mengandung alkohol karena bisa mengeringkan cap.

  1. 1

    Gunakan gunting untuk memotong spons dalam bentuk yang diinginkan. Spons tidak cocok untuk desain cap yang rumit. Anda harus menggunakannya dalam bentuk yang sederhana, misalnya hati, lingkaran, atau bintang yang hanya memerlukan sedikit pemotongan dan tidak terlalu rumit.[3] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Jika tidak ingin langsung membentuknya dengan gunting, gunakan spidol permanen untuk menggambar desain yang diinginkan sebelum Anda memotong spons.
    • Spons dapur bisa dibeli dengan harga yang murah di toko kelontong, pasar, atau toko daring.

  2. 2

    Tempelkan handel dari karton bekas gulungan tisu toilet agar cap spons lebih mudah dipegang. Potong bekas gulungan tisu toilet dalam ukuran yang cukup besar dan nyaman untuk dipegang. Tempelkan potongan gulungan tisu pada bagian belakang cap menggunakan lem tembak sehingga jari tangan tidak terkena cat saat Anda menempelkan cap tersebut.

    • Jika Anda melibatkan anak-anak untuk aktivitas ini, mintalah mereka menghiasi handel spons dengan cat, gliter, atau payet.
    • Gunakan lem tembak secara hati-hati. Jika Anda terkena lem yang panas, segera bilas menggunakan air dingin. Pergilah ke dokter atau rumah sakit jika bagian yang melepuh berukuran lebih dari 8 cm atau terdapat warna putih, cokelat, atau hitam di area yang terkena.

  3. 3

    Olesi spons dengan cat sehingga bagian depan cap basah. Catnya tidak perlu meresap ke seluruh bagian spons. Celupkan bagian depan cap ke dalam cat, kemudian tempelkan tipis-tipis pada kertas bekas untuk menghilangkan kelebihan cat.

    • Jika cap tidak ditempelkan terlebih dahulu pada kertas bekas beberapa kali sebelum Anda menggunakannya di permukaan yang diinginkan, cat akan meluber dan melebur menjadi satu.
    • Gunakan jenis cat yang sesuai dengan permukaan benda. Sebagai contoh, gunakan cat kain apabila Anda ingin menempelkannya pada kaus. Jika ingin menghias dinding, gunakan cat tembok.
    • Untuk memudahkan Anda melapisi cap, tuang catnya ke dalam baki atau piring yang dangkal.

  4. 4

    Tekan cap pada permukaan yang diinginkan, dengan memberi tekanan yang merata di seluruh spons. Jika tekanan hanya diberikan di bagian tengah, catnya akan menggenang di sana dan membuat desainnya rusak. Tekan setiap tepi dan bagian cap dengan kuat pada permukaan agar desain pada cap bisa berpindah dengan baik.

    • Jangan menahan cap pada permukaan lebih dari 3-5 detik. Jika ditahan terlalu lama, catnya akan melebur dan kabur.
    • Jika ingin melepas cap dari permukaan, angkat capnya secara lurus ke atas. Jangan menyeret atau mengarahkan cap ke samping.

    Contoh Penggunaan Cap

    Buatlah bungkus kado sendiri dengan menampilkan pola yang cantik pada kertas kerajinan polos.

    Cap serbet dapur agar aksesori dapur menjadi lebih pribadi.

    Warnai batas dinding di sekitar tepian ruangan.

    Buatlah kartu sendiri yang bisa digunakan di berbagai kesempatan.

    Hadiahkan cap kepada seseorang yang suka membuat kerajinan.

  5. 5

    Cucilah cap dengan air sebelum catnya mengering. Setiap selesai menggunakan cap, segera cuci capnya dengan air mengalir untuk membersihkan cat. Cucilah cap sampai airnya jernih dan tidak ada cat yang menempel pada spons.

    • Apabila cat pada spons telah mengering dan mengeras, cap akan rusak sehingga Anda harus membuat yang baru.
    • Anda dapat menggunakan air dingin atau hangat.

  1. 1

    Belah kentang secara horizontal menjadi dua. Potong kentang secara melebar menggunakan pisau yang tajam, dan pastikan irisannya halus dan rata. Jika tidak, capnya tidak bisa ditekan dengan merata.[4] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Carilah kentang dengan ukuran yang sesuai dengan pemotong kukis yang akan digunakan, di bagian yang paling lebar.
    • Anda juga bisa membuat cap dengan ubi jalar untuk menggantikan kentang.
    • Pisau bergerigi sangat cocok untuk memotong kentang karena hasilnya rapi dan halus.
    • Agar cap dari kentang lebih mudah dipegang, Anda bisa membuat handel kecil di bagian atasnya dengan mengiris kentang di kedua sisinya. Ini akan menghasilkan tongkat di bagian tengah kentang untuk dijadikan handel.

  2. 2

    Tekan pemotong kukis ke irisan kentang. Tempatkan pemotong kukis pada permukaan yang rata, kemudian tekan kentang di atasnya dengan kuat. Anda tidak perlu menekannya terlalu dalam. Tekan kentang pada pemotong kukis secukupnya hingga membentuk cap yang diinginkan.[5] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Gunakan pemotong kukis dari logam karena lebih kuat dan lebih mudah menembus kentang.
    • Bagian yang harus masuk ke dalam kentang adalah sisi pemotong kukis yang tajam.
    • Jika desain cap berbentuk asimetris (seperti kata), jangan lupa membalik pemotong kukis agar Anda bisa membuat gambar dengan pola cermin ke dalam kentang. Dengan demikian, ketika cap ditempelkan, gambar yang dihasilkan akan sesuai dengan keinginan (tidak terbalik).

  3. 3

    Potong bagian di sekitar pemotong kukis dengan pisau. Ini akan membentuk cap. Biarkan pemotong kukis tetap menempel dan gerakkan pisau untuk mengiris kentang. Buang bagian kentang dalam ukuran yang cukup besar agar desain cap muncul.[6] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Iriskan pisau di sekitar pemotong kukis agar bagian kentang yang tidak diinginkan mudah dilepas.
    • Potongan kentang harus cukup tebal agar Anda dapat mengolesi bagian atas desain dengan cat tanpa membuat catnya mengenai area kentang yang seharusnya tidak terkena cat.

  4. 4

    Lepaskan pemotong kukis dari kentang. Pegang kentang menggunakan satu tangan dan tarik pemotong kukis dari sisi yang lain secara hati-hati. Usahakan untuk menariknya secara lurus dan jangan menggoyangnya agar bagian tepi cap tidak rusak.[7] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Jika perlu, Anda bisa menggunakan pisau X-Acto untuk menghaluskan bagian di sekeliling garis cap atau untuk menghilangkan bagian kentang yang tidak dibutuhkan.

  5. 5

    Oleskan selapis tipis cat pada cap kentang. Jangan mengoleskan cat secara berlebihan karena bisa menggumpal dan membuat hasil capnya kabur dan tidak terbaca. Oleskan cat secukupnya menggunakan kuas hingga seluruh permukaan cap terlapisi.[8] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Jika ingin mengecap kertas, gunakan cat akrilik atau cat air. Gunakan cat tembok jika Anda ingin menghias dinding, atau cat kain jika akan mewarnai kain.
    • Anda juga bisa menuang sedikit cat ke dalam baki. Selanjutnya, celupkan cap kentang ke dalam cat, dan tiriskan kelebihan catnya sebelum Anda menempelkan cap ke permukaan yang diinginkan.
    • Pastikan semua sudut dan celah pada cap telah dilapisi cat secara merata.

  6. 6

    Balikkan kentang dan tekan bagian yang telah dilapisi cat dengan kuat pada permukaan yang diinginkan. Jangan menekan cap secara miring. Tekan cap dengan kuat pada dinding, kertas, atau kain, dengan memberi tekanan di seluruh bagian cap agar hasilnya rata. Angkat cap secara lurus ke atas jika sudah selesai.[9] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Apabila cap digeser ketika Anda masih menekannya, atau cap ditekan terlalu keras, hasilnya bisa berantakan dan meluber.

  • Karet penghapus
  • Pisau X-acto
  • Bantalan tinta atau cat
  • Kertas
  • Potongan kayu (opsional)
  • Lem (opsional)
  • Spons dapur
  • Gunting
  • Kertas bekas
  • Spidol permanen (opsional)
  • Karton bekas gulungan tisu toilet (opsional)
  • Lem tembak (opsional)
  • Piring atau baki (opsional)
  • Kentang
  • Pisau
  • Pemotong kukis
  • Cat
  • Kuas
  • Pisau X-acto (opsional)

Artikel ini disusun oleh tim penyunting terlatih dan peneliti yang memastikan keakuratan dan kelengkapannya.

Tim Manajemen Konten wikiHow memantau hasil penyuntingan staf kami secara saksama untuk menjamin artikel yang berkualitas tinggi. Artikel ini telah dilihat 47.831 kali.

Daftar kategori: Kerajinan Tangan

Halaman ini telah diakses sebanyak 47.831 kali.