Sebutkan tiga alam di antara perjalanan hidup manusia

Sebutkan tiga alam di antara perjalanan hidup manusia
Ilustrasi gambar perjalanan manusia

Perjalanan kehidupan manusia adalah perjalanan yang sangat panjang dan memakan rentang waktu yang tidak terkira. Kehidupan manusia di dunia ternyata hanyalah sesaat dibandingkan dengan keseluruhan kehidupan.

Pembagian zaman yang dilalui manusia meliputi 7 zaman:

1. Zaman Azali

Zaman Azali adalah masa di mana manusia dan makhluk lainnya belum diciptakan dan belum ada dalam sebutan.

2. Zaman Arwah

Zaman Azali adalah masa di mana para ruh (arwah) manusia diciptakan dari Nur Muhammad. Pada alam arwah ini manusia masih suci karena masih memegang Syahadatnya.

3. Zaman Rahim

Zaman Rahim adalah masa di mana ruh manusia disatukan dengan jasadnya dalam rahim Ibu. Jasad manusia berasal dari saripati tanah (air mani). Mani ayah (sperma) dan mani ibu (ovum) disatukan dalam rahim ibu menjadi nuthfah (zigote).

Jasad manusia dalam rahim mengalami 3 fase yaitu:

  1. Fase Nuthfah (sekitar 40 hari).
  2. Fase ‘Alaqoh / Segumpal darah (sekitar 40 hari).
  3. Fase Mudgfhoh / Segumpal daging (sekitar 40 hari).

Pada fase ketiga sudah mulai terlihat wujud organ tubuh manusia. Setelah fase ketiga, ruh manusia yang ada di alam arwah diambil untuk disatukan dengan jasadnya. Ruh masuk dari ubun-ubun janin bayi sampai ujung jempol kaki. Bersatunya ruh dan jasad menjadikannya manusia seutuhnya dan siap untuk dikeluarkan pada usia kandungan 9 bulan (pada umumnya).

4. Zaman Dunia

Proses berpindahnya manusia dari alam rahim ke alam dunia dinamakan kelahiran. Manusia melalui alam dunia dari kelahirannya sampai kematiannya. Kematian manusia di dunia sebenarnya adalah kelahiran di alam barzakh.

Alam dunia adalah masa yang menentukan kehidupan manusia selanjutnya. Dunia merupakan ladang bercocok tanam untuk Akhirat. Dunia adalah Darul Amal, negeri untuk beramal dan bekerja untuk kebahagian di Akhirat kelak. Jika amal di dunianya baik maka baik pula hasil yang diraih nanti di Akhirat. Jika amal di dunianya buruk maka buruk pula hasil yang diraih di Akhirat kelak.

5. Zaman Barzakh

Alam Barzakh adalah perbatasan Alam Dunia dan Alam Akhirat. Barzakh atau Alam Kubur adalah pintu menuju Alam Akhirat. Ia bisa menjadi halaman Pertamanan Surga (Roudhotul Jannah) dan bisa juga menjadi halaman Jurang Neraka (Alam Syaqowah).

Malam pertama di Alam Kubur ditemani Malaikat Munkar dan Nakir. Mereka menginterogasi Si Mayit atas keyakinannya pada dua kalimah syahadat dan ajaran Islam. Di Alam Kubur terdapat nikmat kubur dan siksa kubur. Manusia di Alam Kubur masih bisa menerima kiriman doa dan kiriman amal sholeh dari orang yang masih hidup di Alam Dunia.

6. Zaman Makhsyar.

Alam Makhsyar adalah Tempat pengumpulan seluruh manusia yang pernah hidup di alam Dunia dari zamannya Nabi Adam as sampai kiamat. Mahsyar digelar setelah terjadinya Kiamat Kubro. Semua dikumpulkan dalam keadaan telanjang dan berkulup.

Manusia satu persatu diadili untuk dimintai pertanggungjawabannya atas segala yang dilakukannya selama hidup di dunia. Di Mahsyar inilah digelar Pengadilan Akhirat yang dipimpin langsung oleh Hakim yang Maha Adil. Segala perkara diputuskan dengan seadil-adilnya. Tangan dan kaki manusia menjadi saksi. Buku catatan amal juga diperlihatkan secara jelas dan terang benderang. Manusia tidak mampu berdusta dan mengingkari kesalahan dan dosa-dosanya.

Rasulullah saw, para nabi, para rasul, para wali, dan orang-orang sholeh dapat memberikan syafaat sesuai dengan yang diizinkan oleh Allah swt. Syafaat dapat meringankan hukuman bagi orang yang bersalah, bahkan dapat membebaskan dari hukuman.

7. Zaman Baqo’ ( Surga dan Neraka).

Alam Baqo’ atau Alam Keabadian adalah tujuan akhir kehidupan manusia (Alam Akhirat). Manusia dihadapkan pada dua pilihan yaitu: Surga atau Neraka. Surga adalah tempat kenikmatan abadi yang disediakan bagi hamba Allah yang bertakwa. Sedangkan Neraka adalah tempat kesengsaraan abadi yang disediakan bagi mereka yang membangkang perintah Allah dan rasul-Nya.

Tim Redaksi- (Dikutip dari pengajian bulanan “Bahtsul Masail” Pondok Pesantren Nurul Huda Munjul)

Sebutkan tiga alam di antara perjalanan hidup manusia

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

AKURAT.CO, Setiap makhluk yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Begitulah ketentuan Allah Swt dalam Surah Ali Imran ayat 185.

Dalam ayat lain Allah juga berfirman, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An-Nisa’: 78).

Maka bagi kaum yang beriman, kita wajib percaya bahwa kematian bukanlah akhir dari segalanya, tetapi justru awal mula kehidupan yang baru menuju akhirat. Kehidupan di dunia adalah masa di mana kita mempersiapkan diri, mengumpulkan bekal untuk melanjutkan perjalanan yang masih panjang.

Berikut ini adalah tahap-tahap yang akan kita lalui setelah kematian menuju hidup yang abadi di akhirat nanti.

1. Alam kubur (alam barzah)

Setelah manusia meninggal dunia, ia akan berpindah ke alam barzah, tempat di mana setiap manusia akan berjumpa dengan malaikat Munkar dan Nakir. Dua malaikat tersebut akan menanyakan kepada manusia tentang siapa Tuhannya, apa agamanya, apa kitabnya dan siapa Nabinya.

2. Hari kebangkitan

Hari kebangkitan ditandai dengan tiupan sangkakala oleh malaikat Israfil. Tiupan pertamanya sebagai titik mula terjadinya hari akhir (kiamat) yang membinasakan semua makhluk di dunia.

Kemudian pada tiupan kedua, semua manusia tanpa terkecuali akan bangkit dari kebinasaannya dan inilah yang dinamakan hari kebangkitan.

3. Padang Mahsyar

Konon, Padang Mahsyar adalah tempat datar yang sangat luas di mana matahari hanya berjarak satu jengkal dari kepala manusia.

Di Padang Mahsyar setiap insan akan mulai diadili tergantung amal perbuatannya dan diiringi oleh dua malaikat. Satu sebagai pengiringnya dan yang satu lagi sebagai saksi atas semua perbuatannya di dunia.

4. Yaumul mizan (hari penimbangan amal baik dan amal buruk)

Setelah di Padang Mahsyar tadi, amal manusia mulai ditimbang mana yang baik dan mana yang buruk. Jika manusia lebih berat timbangan amal kebaikannya, maka dia akan mendapat keselamatan begitu pula sebaliknya.

5. Yaumul hisab (perhitungan amal)

Amal perbuatan yang kita lakukan selama di dunia, kemudian akan dihitung pada saat yaumul hisab.

Allah berfirman, Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.” (QS. Al-Ghashiyah: 25-26).

Kemudian dari Aisyah ra ia bertanya tentang apa itu hisab yang mudah. Rasulullah saw lantas menjawab, Allah memperlihatkan kitab (hamba)-Nya kemudian Allah memaafkannya begitu saja. Barang siapa yang dipersulit hisabnya, niscaya ia akan binasa.” (HR. Ahmad).

6. Jembatan Shirathol Mustaqim

Setelah amal dihitung, manusia akan berjalan melewati jembatan Shirathol Mustaqim. Cara dan keadaan menyeberang setiap manusia di jembatan ini pun berbeda-beda.

Bagi yang timbangan amal kebaikannya lebih banyak, ia akan mudah menyeberanginya. Sebaliknya, bagi yang amal buruknya lebih banyak, maka jembatan ini akan berubah bak sekecil rambut yang dibagi tujuh sehingga akan menyulitkannya.

7. Surga

Surga adalah sebaik-baiknya tempat kembali. Di dalamnya tidak ada kesedihan dan kesengsaraan, melainkan hanya kebaikan dan kebahagiaan. Surga diciptakan oleh Allah sebagai balasan bagi orang-orang yang beramal saleh dan telah berhasil melalui perjalanan panjang tadi.

8. Neraka

Tempat terakhir ini (neraka) adalah tempat penuh penderitaan sebagai balasan bagi orang-orang yang selalu berbuat keburukan.

Allah berfirman, Tiap-tiap pintu telah ditetapkan untuk golongan yang tertentu bagi mereka. (QS. Al-Hijr: 44).

Demikianlah tahap-tahap yang mesti dilalui setiap manusia, semoga kita medapat pertolongan-Nya. Amiin.[]

Banjar, NU Online

Pada pengajian Tafsir Jalalain, Senin (237), KH Mu'in Abdurrahim menjelaskan ada empat alam yang dialami oleh manusia. Alam pertama adalah alam dzuriyah, di mana manusia masih berada dalam rahim ibu. Karena itu, ibu menjadi kunci dalam kehidupan kita.

"Seperti yang dijelaskan dalam pepatah bahwa syurga di bawah telapak kaki ibu. Kalau ibu merasa ridha akan apa yang kita kerjakan, maka pekerjaan kita akan dilancarkan. Begitupun sebaliknya," papar Kiai Mu'in pada pengajian yang digelar di Pesantren  Miftahul Huda Al-azhar Citangkolo.

Oleh karena itu ada tradisi yang sudah biasa, pada usia empat bulan dalam kandungan, yaitu masa ditiupnya ruh kedalam rahim ibu. "Dan dalam usia tujuh bulan, dianjurkan untuk berdoa kepada Allah swt agar si jabang bayi selamat dan menjadi anak yang salih-salihah," tambahnya.

Kiai yang selalu dihadiri ratusan santri dalam setiap mengisi pengajian itu melanjutkan, alam yang kedua adalah alam dunia. Ketika keluar dari rahim ibu, langsung dibacakan adzan di telinga bayi, agar bayi tidak kaget dengan dunia yang banyak maksiat dan sangat berbeda dengan alam dzuriyah. Makanya bayi pasti menangis ketika baru dilahirkan.

"Alam dunia merupakan alam tempat manusia bercocok taman amal kebaikan untuk dipanen diakhirat," kata Kiai Mu'in.

Selanjutnya alam yang ketiga adalah alam barzakh (alam kubur). Kiai Muin mengatakan di alam ini merupakan alam antara dunia dan akhirat. Setiap orang pasti mengalaminya. Jika tidak mendapat kubur yang nikmat (raudhatun min riyadiljannah), maka akan mendapat kubur seperti jurang api neraka.

Adapun alam keempat adalah alam akhirat, yaitu ditandai dengan hari kiamat. "Di dalamnya terdapat yaumul baats (hari berbangkit), yaumul mizan (hari pertimbangan amal)," terangnya. (Siti Aisyah/Kendi Setiawan)