Sebutkan periodisasi Dinasti Abbasiyah beserta khalifah dan kemajuannya

Jakarta -

Sejarah Islam berisi nama-nama besar yang membantu penyebaran agama ini di dunia. Nama-nama ini jugalah yang membantu peradaban Islam menjadi salah satu yang terbesar.

Salah satunya adalah Daulah Abbasiyah yang kadang disebut Abbasids. Dikutip dari tulisan Prestasi Abbasiyah dalam Bidang Peradaban dari Hj Betti Megawati, MAg, dinasti ini memiliki 37 khalifah.

"Abbasiyah telah melewati fase-fase sejarah, mengukir nama dalam lembaran sejarah sebagai dinasti yang telah membawa dunia muslim ke era keemasan (golden age)," tulis dosen PAI Universitas Al-Washliyah Labuhanbatu ini.

Dinasti Abbasiyah memerintah pada era A.H. 132-656 atau A.D. 750-1258. Namanya diambil dari salah satu nama paman Nabi Muhammad SAW yang paling muda.

Berikut daftar khalifah pada masa Daulah Abbasiyah

1. Al-Saffah AH 132-136 atau AD 749-7542. Al-Mansur AH 136-158 atau AD 754-7753. Al-Mahdi AH 158-169 atau AD 775-7854. Al-Hadi AH 169-170 atau AD 785-7865. Harun Al-Rashid AH 170-193 atau AD 786-8096. Al-Amin AH 193-198 atau AD 809-8137. Al-Ma'mun AH 198-218 atau AD 813-8338. Al-Mu'tasim AH 218-227 atau AD 833-8429. Al-Wathiq AH 227-232 atau AD 842-84710. Al-Mutawakkil AH 232-247 atau AD 847-86111. Al-Muntasir AH 247-248 atau AD 861-86212. Al-Musta'in AH 248-252 atau AD 862-86613. Al-Mu'tazz AH 252-255 atau AD 866-86914. Al-Muhtadi AH 255-256 atau AD 869-87015. Al-Mu'tamid AH 256-279 atau AD 870-89216. Al-Mu'tadid AH 279-289 atau AD 892-90217. Al-Muktafi AH 289-295 atau AD 902-90818. Al-Muqtadir AH 295-320 atau AD 908-93219. Al-Qahir AH 320-322 atau AD 932-93420. Al-Radi AH 322-329 atau AD 934-94021. Al-Muttaqi AH 329-333 atau AD 940-94422. Al-Mustakfi AH 333-334 atau AD 944-94623. Al-Muti' AH 334-363 atau AD 946-97424. Al-Ta'i' AH 363-381 atau AD 974-99125. Al-Qadir AH 381-422 atau AD 991-103126. Al-Qa'im AH 422-467 atau AD 1031-107527. Al-Muqtadi AH 467-487 atau AD 1075-109428. Al-Mustazhir AH 487-512 atau AD 1094-111829. Al-Mustarshid AH 512-529 atau AD 1118-113530. Al-Rashid AH 529-530 atau AD 1135-113631. Al-Muqtafi AH 530-555 atau AD 1136-116032. Al-Mustanjid AH 555-566 atau AD 1160-117033. Al-Mustadi' AH 566-575 atau AD 1170-118034. Al-Nasir AH 575-622 atau AD 1180-122535. Al-Zahir AH 622-623 atau AD 1225-122636. Al-Mustansir AH 623-640 atau AD 1226-1242

37. Al-Musta'sim AH 640-656 atau AD 1242-1258.

AD= Anno Domini atau masehi
AH= Anno Hegirae atau hijriah

Daftar ini dikutip dari situs The Metropolitan Museum of Art Department of Islamic Art, dengan judul List of Rulers of the Islamic World.

Daulah Abbasiyah mencapai masa kejayaan di bawah kepemimpinan tujuh khalifah. Khalifah ini mampu memajukan berbagai aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat.

Berikut daftar khalifah Daulah Abbasiyah yang berhasil mencapai puncak kejayaan:

  • Al-Mansur atau Abu Ja'far al Manshur
  • Al-Mahdi
  • Harun Al-Rashid
  • Al-Ma'mun
  • Al-Mu'tasim
  • Al-Wathiq
  • Al-Mutawakkil

Selain menciptakan kehidupan dan pemerintahan yang stabil, pemerintahan Abbasiyah mementingkan ilmu pengetahuan. Beberapa kota berkembang menjadi pusat ilmu pengetahuan.

Berikut wilayah yang menjadi pusat perkembangan ilmu di masa Daulah Abbasiyah:

  • Hijaz: Mekkah dan Madinah sebagai pusat kegiatan ilmu hadist dan fiqh
  • Irak: Pusat kegiatan ilmu tafsir, hadist, fiqh, bahasa, sejarah, ilmu kalam, filsafat, eksakta
  • Mesir: Kegiatan ilmu pengetahuan berpusat di Masjid Amr, kota Fushath
  • Syam: Damaskus, Halab, Beirut, dan masjid Damaskus sebagai lokasi pusat perkembangan ilmu pengetahuan.

Demikian sekilas pencapaian dan daftar khalifah pada masa Daulah Abbasiyah, semoga berguna buat kamu ya.

Simak Video "Jadi Pedoman Khilafatul Muslimin, Apa Itu Ajaran Kartosuwiryo?"



(row/erd)

Sebutkan periodisasi Dinasti Abbasiyah beserta khalifah dan kemajuannya

BincangSyariah.Com – Dinasti Abbasiyah berdiri setelah runtuhnya dinasti Umayyah yakni sepanjang tahun 750-1258 Masehi. Sebelum runtuhnya dinasti Umayyah, Dinasti Abbasiyah telah membangun pusat kekuatan di kota Bishapur (kini bernama Persia).

Dinasti ini didirikan oleh Abu Abbas As-saffah, keturunan dari Al-Abbas, paman Nabi Muhammad SAW. Sebagai bagian dari keluarga dekat Nabi Muhammad SAW, keturunan Al-Abbas merasa memiliki hak untuk memegang pemerintahan Islam sepeninggalan Rasul. Hingga muncullah sikap-sikap memberontak dan sentimen kepada Bani Hasyim. Selain itu ia juga menentang Bani Umayyah saat mereka naik takhta hingga akhirnya mereka terkalahan.

Para sejarawan mengklalisifikasikan Dinasti Abbasiyah berdasarkan lima periode:

  1. Masa pengaruh Persia.
  2. Masa pengaruh Turki.
  3. Di bawah kekuasaan Dinasti Buwaihi.
  4. Di bawah kekuasaan Saljuk. Kelima,
  5. Masa kekhalifahan bebas dari pengaruh dinasti lain.

Memang, pasca runtuhnya Dinasti Umayyah sebagai pemegang kekuasaan Islam, dinasti yang berdiri kala itu akhirnya tidak berdiri sendiri melainkan pada tahun yang sama juga berdiri dinasti-dinasti yang lain dan saling berebut kekuasaan sebagai khalifah utama. Selain itu, pemerintahan yang dipegang tidak lagi bersifat monarki seperti yang terjadi semenjak Dinasti Umayyah, melainkan mendapat pengaruh bahkan intervensi dari keturunan lainnya.

1. Periode Pertama: Masa Pengaruh Persia

Dinasti Abbasiyah berlangsung dari masa kekuasaan Abu Abbas (As-Saffah) sampai Al-Watsiq (750-847 M). Pada masa inilah Dinasti Abbasiyah mengalami banyak kemajuan dan mencapai abad kejayaan. Faktor terjadinya kemajuan pada periode ini adalah karena terjadinya asimilasi dalam Dinasti Abbasiyah.

Berikutnya adalah partisipasi oleh orang-orang non Arab, terutama bangsa Persia dalam pembinaan peradaban Islam dalam berbagai bidang.

Ketiga, fokusnya pembangunan peradaban Islam di masa itu yang dilakukan oleh Dinasti Abbasiyah daripada perluasan wilayah kekuasaan. Namun saat kepemimpinan Khalifah Al-Mu’tashim melakukan pemindahan pusat pemerintahan dari Baghdad ke Samarra. Hal tersebut disebabkan oleh sikap orang-orang Turki yang diberi kesempatan dalam pemerintahan untuk mendominasi kekuasaan di dinasti tersebut.

2. Periode Kedua: Masa Pengaruh Turki

Masa ini berlangsung sejak tahun 847-945 Masehi. Ketika kekhalifahan dipimpin oleh Al-Mutawakkil, ia dan para wakilnya sangat lemah dalam menjalankan pemerintahan. Hal ini menjadi kesempatan bagi orang-orang Turki yang berada dalam pemerintahan masa Al-Mu’tashim untuk mengambil alih kekuasaan.

Akhirnya pemilihan khalifah berikutnya dilakukan sesuai kehendak mereka. Bisa diketahui bahwa munculnya ketidakstabilan politik dimulai pada periode ini. Karena pada periode berikutnya pemegang kekuasaan di kekhalifahan Dinasti Abbasiyah tidak lagi bersifat monarki dan terjadi perebutan kekuasaan antara dinasti.

Kemunduran yang terjadi di periode ini disebabkan oleh beberapa faktor pertama, luasnya wilayah kekuasaan yang harus dikendalikan karena pada saat itu khalifah melakukan banyak ekspansi di berbagai wilayah. Kedua, ketergantungan militer yang sangat tinggi. Ketiga, kesulitan keuangan dan pembiyaan tentara sangat besar.  Terakhir terdinya beberapa pemberontakan dari suku Qaramitah dan Zanj. Meskipun terjadi polemik di bidang politik, di sisi lain perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam meningkat.

3. Periode Ketiga: Masa Pengaruh Dinasti Buwaihi

Periode ini berlangsung sejak tahun 945-1055 Masehi. Periode ini menunjukkan keadaan yang semakin memburukan dikarenakan kekhalifahan Dinasti Abbasiyah pada masa ini berada di bawah Dinasti Buwaihi. Bani Buwaihi yang menganut paham Syiah menjadi penyebab yang mendominasi kemunduran Dinasti Abbasiyah. Pusat pemerintahan Islam yang mulanya berada di Baghdad dipindah ke Syiraz, tempat Ali bin Buwaihi berkuasa.

Seperti pada periode sebelumnya, meski perpolitikan menjadi semakin tidak stabil tetapi perkembangan teknologi dan keilmuan meningkat pesat dan melahirkan para ilmuwan ternama seperti Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-biruni, dan Ibnu Maskawaih. Bidang-bidang keilmuan lainnya pun mengalami perkembangan seperti bidang ekonomi, pertanian, dan perdagangan. 

4. Periose Keempar: Masa Pengaruh Dinasti Seljuk

Masa ini dimuaai dari tahun 1055-1199 Masehi. Pada periode ini Bani Buwaihi yang awal mulanya memegang kekuasaan Dinasti Abbasiyah mulai terkalahkan oleh Bani Seljuk. Paham Syiah yang disebarkan oleh Bani Buwaihi akhirnya tersingkirkan juga karena mereka tak lagi menguasai Dinasti Abbasiyah. Namun pada periode ini juga kekuasaan Bani Seljuk runtuh dikarenakan terjadinya konflik internal. Kekhalifahan mulai terbebas dari pengaruh Dinasti lainnya.

5. Periode Keilma: Terbebas dari Dinasti-Dinasti Lain

Akhirnya pada periode ini (1199-1258 M) Kekhalifahan Dinasti Abbasiyah mengalami kebebasan dari berbagai pengaruh Dinasti lainnya. Pusat pemerintahan pun berada di Baghdad dan tidak terjadi kembali perluasan wilayah yang juga menunjukkan penurunan kualitas politik mereka. Kemunduran tersebut diperparah dengan kedatangan tentara Mongol di bawah kepemimpinan Hulagu Khan untuk menghancurkan Dinasti Abbasiyah.

Kelima periode yang pengklasifikasiannya dilakukan oleh para sejarawan menunjukkan kestabilan politik dan perluasan wilayah seringkali terjadinya tidak dibarengi dengan kemajuan perkembangan keilmuan dan peradaban Islam. Ada kalanya saat kondisi politik stabil dan terjadi ekspansi di berbagai wilayah, perkembangan keilmuan menjadi terhenti karena hanya terfokuskan pada wilayah politik kekuasaan saja. Sedangkan saat kondisi perpoltikan sedang mengalami konflik, seringkali terjadinya peningkatan keilmuan pada saat itu.