Sebutkan hal yang mempengaruhi manusia dalam berpikir

Masuk
  • Halaman Utama
  • Other Page
  • Panduan Konselor
  • Syarat dan Ketentuan Konselor

3 Alasan Kenapa Berpikir Kritis Itu Penting

Sebutkan hal yang mempengaruhi manusia dalam berpikir

Sebutkan hal yang mempengaruhi manusia dalam berpikir

Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus bersama Aku Pintar. Sekarang Giliran kamu sobat!

Sebutkan hal yang mempengaruhi manusia dalam berpikir
Sebutkan hal yang mempengaruhi manusia dalam berpikir

Sebutkan hal yang mempengaruhi manusia dalam berpikir

Sebutkan hal yang mempengaruhi manusia dalam berpikir

Sebutkan hal yang mempengaruhi manusia dalam berpikir

Sebutkan hal yang mempengaruhi manusia dalam berpikir

Sebutkan hal yang mempengaruhi manusia dalam berpikir

Ada masanya kita merasa terhambat karena kehilangan kreativitas. Jika saat ini datang, masalah sederhana kadang sulit dipecahkan.

Tapi kita harus percaya, setiap orang memiliki bakat dan keterampilan kreativ yang luar biasa. Yang perlu dipelajari adalah cara untuk bisa terus berpikir kreatif dan memaksimalkan kemampuan kita dalam memecahkan masalah.

Untuk merealisasikannya, ada enam hambatan yang harus kita lewati. Apa saja? Sila disimak!

1. Kurang memahami tujuan dan sasaran yang akan dicapai

Hambatan pertama untuk berpikir kreatif adalah tidak adanya tujuan dan sasaran yang jelas. Untuk kelas pelaksana, hambatan berlaku kreatif kadang disebabkan tidak ada panda yang tertulis dan terperinci dalam sebuah kegiatan.

Saat semuanya jelas, seseorang bisa berpikir luas di dalam koridor yang ada. Jadi, yang dibutuhkan adalah penajaman tujuan dan panduan yang jelas agar kreativitas dapat berkembang.

2. Takut Berbuat Salah

Banyak orang yang takut salah. Salah adalah kegagalan yang harus dijauhi.

Saat ini terjadi, bukan kegagalan yang menahan kita untuk kreatíf. Perasaan kita sendiri yang menghadang kreativitas mengucur keluar dari dalam otak.

3. Takut Dikritik

Takut dikritik, diejek, dicemooh, atau ditolak adalah hal hajar yang ada dalam setiap manusia. Hal ini dipicu oleh keinginan untuk disukai dan disetujui oleh orang lain. Namun berbahaya untuk pengembangan kemampuan berpikir kreatif.

4. Homeostasis

Homeostasis adalah keinginan bawah sadar untuk tetap konsisten dengan apa yang telah dilakukan atau katakan di masa lalu. Ini menimbulkan rasa takut melakukan atau mengatakan sesuatu yang baru atau berbeda dari apa yang Sudan dilakukan sebelumnya.

5. Tidak Berpikir Proaktif

Menjadi orang yang pasif dan menunggu instruksi membuat pikiran kita tidak terangsang untuk ide-ide dan informasi baru. Membuat pikiran kita kehilangan vitalitas dan energinya, seperti otot yang tidak dilatih.

6. Selalu Merasionalisasi Keadaan

Hambatan keenam untuk berpikir kreatif adalah kebiasaan merasionalisasi. Kita tahu  manusia adalah makhluk rasional. Kadang saat mencoba menjadi rasional kita berusaha merasionalisasi kegagalan. Membuat diri kita merasa lebih aman.

Hal ini bisa berbahaya. Dengan terus  merasionalisasi keputusan yang diambil, kita tidak dapat belajar untuk meningkatkan kinerja.

*) PPSDM Aparatur secara kontinu menggelar pelatihan Creative Thinking and Innovation untuk mendukung ASN Kementerian ESDM maju dan mencapai kompetensi yang lebih baik, dalam rangka mewujudkan ASN berstandar internasional.

5 Faktor Yang Mempengaruhi Cara Berpikir Seseorang

Apakah Anda sadar bahwa otak manusia memiliki cara kerja yang lebih kompleks dari sebuah PC? PC dengan segala programnya baik yang rumit maupun yang sederhana bias diarahkan atau bias bekerja sesuai dengan keinginan si  pengguna.

Apakah otak juga demikian? Saya bilang TIDAK. Dan cara

Mengapa? Berdasarkan pengamatan dan pengalaman empiris saya, otak yang fungsinya sebagai alat berpikir manusia, memiliki system yang lebih rumit dan kompleks sehingga sangat berpengaruh terhadap cara berpikir dan cara bersikap seseorang.

Kita tidak bisa berharap seseorang akan memiliki pemikiran atau cara berpikir yang sama seperti kita. Sebab setiap otak diciptakan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, sehingga cara berpikir pun berbeda. Apa yang menyebabkan demikian?

Dari hasil pengamatan empiris saya melalui berbagai pergaulan di berbagai lingkungan dengan banyak individu yang berbeda, cara berpikir seseorang itu dipengaruhi oleh beberapa factor, diantaranya adalah:

1.      Faktor Pendidikan

Pendidikan mempunyai peran penting dalam membentuk karakter seseorang. Orang lulusan sekolah dasar akan berbeda cara berpikirnya dengan orang tamatan sekolah menengah. Lulusan perguruan tinggi akan berbeda cara berpikirnya dengan mereka yang hanya tamat sekolah menengah. Sebab ilmu yang didapat berbeda seiring dengan tingkat pergaulan. Saya jadi teringat nasehat seorang guru, “Berbicaralah seperti seorang sarjana meski kamu cuma lulus SMA. Agar orang lain menghormatimu. Jika kamu seorang sarjana, janganlah berbicara seperti tukang becak atau orang jalanan.”

Ini baru setahap berbicara, namun dari cara berbicara lah menunjukkan seperti apa kualitas kita.

Dalam hal ini, pendidikan tidak harus secara formal namun pendidikan pun bisa kita dapatkan dari berbagai media jika seseorang itu benar-benar belajar.

2.      Faktor Lingkungan

Kata pepatah, “Lingkungan yang positif akan mendorong hidup Anda menjadi positif dan lebih baik.” Interpretasinya, lingkungan yang memiliki cara pandang yang baik tentu akan berpengaruh baik dalam perkembangan hidup kita. Beda dengan lingkungan yang lebih banyak unsur negatifnya, seperti meremehkan, menggosip, berprasangka buruk, suka menghina dan sindir menyindir. Itu akan berpengaruh pada psikologi dan kenyamanan Anda.

3.      Faktor Pergaulan

Pergaulan identik dengan teman sehari-hari. Siapakah teman sehari-hari Anda? Bagaimana sifat orang-orang yang ada di sekitar Anda? Semua itu juga berpengaruh terhadap cara berpikir. Anda akan mudah terbawa jika Anda tidak benar-benar memegang prinsip pribadi Anda. Jika Anda lebih banyak bergaul dengan orang yang terbiasa sombong, tidak menghargai orang lain dan suka bercanda tanpa batas, maka demikian juga lah Anda akan bersikap. Namun jika Anda bergaul dengan orang-orang yang rajin, menghormati sesama, menghargai waktu dan bekerja keras, maka demikian juga lah Anda akan mengubah cara pandang hidup Anda.

4.      Faktor Kebiasaan

Kebiasaan dapat kita ciptakan dan kita disiplinkan. Kebiasaan buruk yang tak diubah layaknya boomerang bagi kehidupan Anda nantinya. Kebiasaan pun dapat dipengaruhi oleh pendidikan, lingkungan dan pergaulan. Pendidikan, lingkungan dan pergaulan yang baik akan menciptakan kebiasaan yang baik. Misalnya kebiasaan berperilaku sopan santun, meminta ijin, dan lain-lain. Pada pelajaran bahasa di SMP pun telah diajarkan ungkapan cara meminta ijin secara sopan. Kita tinggal mempraktekkan bukan? Jika kita lupa meminta ijin, kemana kita waktu pelajaran berlangsung? Atau kita sudah lupa barangkali. Contoh lain adalah seperti kebiasaan menjaga kebersihan dan menjaga perasaan lawan bicara (Yang ini lebih dalem tentunya, J)

Dan kebiasaan paling baik itu dihasilkan  dari pendidikan keluarga, dimana pendidikan keluarga adalah basic dari segala pendidikan yang ada.

5.      Faktor Genetika

Nah! Yang tak boleh dilupakan adalah factor genetika atau keturunan. Jika factor 1-4 yang saya sebutkan di atas sama sekali tak bisa dikontrol, maka lihatlah factor genetikanya. Ini erat sekali hubungannya dengan pembawa gen alias orang tua. Kalau masalah factor genetika ini tentu kita semua sudah paham bukan? Tanpa penjelasan panjang lebar.